Anda di halaman 1dari 6

4 Pilar Kebangsaan

Setiap negara pasti mempunyai pondasi/pilar/dasar-dasar negara, begitu halnya juga dengan
negara Indonesia, negara Indonesia mempunyai pilar-pilar dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, tidak hanya satu tetapi 4 pilar. Konsep ini digagas oleh alm Taufik Kiemas, beliau
menggagas konsep ini mengingat empat pilar ini adalah mutlak dan tidak bisa dipisahkan dalam
menjaga dan membangun keutuhan bangsa. Seperti halnya sebuah bangunan dimana untuk
membuat bangunan tersebut menjadi kokoh dan kuat, dibutuhkan pilar-pilar atau penyangga agar
bangunan tersebut dapat berdiri dengan kokoh dan kuat, begitu halnya juga dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara ini.

Lalu apa saja macam-macam 4 pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara:

1. pancasila, Pancasilaadalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata dariSanskerta:pañcaberarti lima danśīlaberarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan)Undang-undang Dasar 1945.

Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam
beberapa tahap selama masaperumusan Pancasilapada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati
sebagai hari lahirnya Pancasila.

Sejarah Perumusan Pancasila

Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan
pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
yaitu :

·Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29


Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan,
Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila
yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang
telah lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato
Yamin tersebut.

·Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945dalam pidato spontannya
yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila". Sukarno mengemukakan dasar-dasar
sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar
permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno
dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:
Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan
ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan
petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau
dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.

Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen
penetapannya ialah :

·Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945

·Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945

·Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27


Desember 1949

·Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus 1950

·Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit
Presiden 5 Juli 1959)

2. Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945, atau disingkatUUD 1945atauUUD '45, adalahhukum dasar tertulis(basic
law), konstitusipemerintahan negaraRepublik Indonesiasaat ini.

UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara olehPPKIpada tanggal18


Agustus1945. Sejak tanggal27 Desember1949, di Indonesia berlakuKonstitusi RIS, dan sejak
tanggal17 Agustus1950di Indonesia berlakuUUDS 1950.Dekrit Presiden5 Juli1959kembali
memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi olehDPRpada tanggal22
Juli1959.

Pada kurun waktu tahun1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen), yang
mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.

Tujuan, Pokok, Fungsi UUD1945

•Landasan Konstitusional atas landasan ideal yaitu Pancasila

•Alat pengendalian sosial (a tool of social control)

•Alat untuk mengubah masyarakat ( a tool of social engineering)

•Alat ketertiban dan pengaturan masyarakat.


•Sarana mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin.

•Sarana penggerak pembangunan.

•Fungsi kritis dalam hukum.

•Fungsi pengayoman

•Alat politik.

3. Bhinneka Tunggal Ika, Bhinneka Tunggal Ikaadalahmotoatau semboyanIndonesia. Frasa ini


berasal daribahasa Jawa Kunadan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda
tetapi tetap satu”.

Diterjemahkan per patah kata, katabhinnekaberarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda.


Katanekadalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam
Bahasa Indonesia. Katatunggalberarti "satu". Kataikaberarti "itu". Secara harfiah Bhinneka
Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi
pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk
menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuahkakawinJawa Kuna yaitukakawin Sutasoma,


karanganMpu Tantularsemasa kerajaanMajapahitsekitarabad ke-14. Kakawin ini istimewa
karena mengajarkantoleransiantaraumatHinduSiwadengan umatBuddha.

Kutipan ini berasal daripupuh139,bait5. Bait ini secara lengkap seperti di bawah ini:

Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa,

Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,

Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,

Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Terjemahan:

Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.

Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?

Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal

Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.
4. NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), adalah bentuk dari negara Indonesia, dimana
negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan, selain itu juga bentuk negaranya adalah
republik, kenapa NKRI, karena walaupun negara Indonesia terdiri dari banyak pulau, tetapi tetap
merupakan suatu kesatuan dalam sebuah negara dan bangsa yang bernama Indonesia.

Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari peristiwa
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena melalui peristiwa proklamasi tersebut bangsa
Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar (bangsa lain)
bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Apabila ditinjau dari sudut Hukum Tata Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lahir
pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara, mengingat saat itu Negara
Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya negara. Untuk
itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan berdirinya
negara yaitu berupa pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil
Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara. Disamping itu PPKI juga telah
menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuan negara.

Para pendiri bangsa (the founding fathers) sepakat memilih bentuk negara kesatuan karena
bentuk negara kesatuan itu dipandang paling cocok bagi bangsa Indonesia yang memiliki
berbagai keanekaragaman, untuk mewujudkan paham negara integralistik (persatuan) yaitu
negara hendak mengatasi segala paham individu atau golongan dan negara mengutamakan
kepentingan umum.

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasarkan semangat
kebangsaan (nasionalisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan melindungi segenap bangsa
dan seluruh tampah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosil.

TUJUAN NKRI

Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdapat dalam Pembukaan Undang
Undang Dasar 1945 alinea keempat yaitu “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial”.

Dari rumusan tersebut, tersirat adanya tujuan nasional/Negara yang ingin dicapai sekaligus
merupakan tugas yang harus dilaksanakan oleh Negara, yaitu:
1.Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;

2.Memajukan kesejahteraan umum;

3.Mencerdaskan kehidupan bangsa;

4.Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan social.

Setelah membahas apa saja 4 pilar berbangsa dan bernegara, lalu akan mencoba membahas
kenapa 4 pilar tersebut penting untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Kalau kita hanya
berpikir bahwa Pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa Indonesia, juga sebagai
alat pemersatu bangsa, UUD 1945 adalah merupakan konstitusi dalam bernegara. Dua hal ini
saja sudah menjadi sesuatu yang sangat fundamental bagi bangsa Indonesia dalam
menyelenggarakan negara, tetapi bagi Almarhum Taufik Kiemas, dua pilar ini belumlah cukup,
beliau mengeluarkan gagasan Empat Pilar Berbangsa yakni, Pancasila, UUD 1945, Bhineka
Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam pemikiran almarhum
Empat Pilar ini adalah mutlak dan tidak bisa dipisahkan dalam menjaga dan membangun
keutuhan bangsa.

lalu apakah implementasi empat pilar ini sudah terlaksana dengan baik, rasanya seperti jauh
panggang dari api. Dua pilar Pancasila dan UUD 1945 saja masih belum terasa penerapannya.
Pancasila baru saja masuk kedalam kurikulum pendidikan, sementara amanat UUD 1945 masih
banyak yang diabaikan. Semangat persatuan dan kesatuan bangsa saat ini sudah mulai tercabik-
cabik, dan itu pada akhirnya akan mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Keprihatinan terhadap hancurnya persatuan dan kesatuan bangsa inilah agaknya yang
menginspirasi Taufik Kiemas mengeluarkan gagasan Empat Pilar Kebangsaan. Memang kalau
dicermati empat pilar ini memanglah penyanggah persatuan dan kesatuan bangsa, dan empat
pilar inilah yang menjadi inspirasi kekuatan para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, yang
terus digelorakan sebagai penyemangat perjuangan mereka, lantas bagaimanakah dengan saat
ini? Kita sudah kehilangan Roh ke empat pilar tersebut, melihat segala realita yang sedang
terjadi di negara Indonesia ini.

Bangsa ini terutama para pemimpinnya sudah mengalami degradasi moral secara signifikan,
melakukan tindak kejahatan korupsi bukan lagi dianggap sesuatu yang memalukan, kejahatan
korupsi sudah dianggap prestasi dalam mengumpulkan pundi-pundi kekayaan, mengumpulkan
kekayaan menjadi tugas utama mereka saat menjadi pejabat negara, sehingga tugas negara
terabaikan begitu saja. Sungguh suatu hal yang sangat memilukan, melihat kondisi saat ini yang
sudah tidak sesuai lagi dengan 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.

Mungkin sudah saatnya gagasan empat pilar oleh Taufik Kiemas tersebut sudah selayaknya
dilanjutkan dan diimplementasikan secara benar, agar negara ini tidak melupakan bahwa negara
ini mempunyai 4 pilar penting yang harus selalu dijaga dan juga harus dijalankan dalam setiap
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai