Makalah Kimia Pangan
Makalah Kimia Pangan
Disusun oleh :
125100101111046
Kelas J
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
DESEMBER 2013
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Bahan penyedap atau flavoring adalah zat atau komponen yang dapat memberikan
rasa dan aroma tertentu pada bahan makanan sehingga sering ditambahka pada bahan
maknan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No.722/Menkes/Per/IX/88 tentang
bahan tambahan pangan, penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa didefinisikan
sebagai bahan tambahan pangan yang dapat memberikan, menambah, atau mempertegas
rasa dan aroma. Bahan penyedap ada yang berasal dari bahan alami seperti bumbu,
herba, adaun minyak esensial ,ekstrak tanaman atau hewan dan oleorisin. Selain itu juga
terdapat bahan penyedap sintetis yang merupakan komponen atau zat yang dibuat
menyerupai flavor penyedap alami. Misal untuk mendapatkan aroma kopi yang senyawa
aromatisnya adalah alfa furfural merkaptan disusun formula dari alfa furfural merkaptan
(10%), etil vanilin (3%) dan pelarut (87%). Contoh lain adalah aroma bawang putih
dapat dihaslan oleh dialil trisulfida.
Jintan manis berbau harum bentunya seperti padi tetapi ukurannyanya lebih
halus dan kecil. Ditumbuk atau dikisar apabila hendak digunakan. Masakan yang
berempah seperti kari, kurma dan rendang biasanya menggunakan rempah ini
sebagai bahan perasa tambahan. Jintan putih mempunyai bau yang kuat.
Mempunyai bentuk seperti padi. lebih besar dari pada Jintan manis. Kegunaannya
juga sama.
3. Lada hitam dan lada putih
Sering digunakan dalam masakan barat seperti stik. Lada hitam mempunyai
rasa yang pedas dan panas serta mempunyai aroma yang lebih kuat berbanding
lada putih juga dikenali sebagai black pepper, white pepper dan kali mirch.
4. Kayu Manis
Selain digunakan sebagai rempah penumis dalam masakan kari, kayu manis
juga sering digunakan untuk membuat kek atau hidangan pencuci mulut. Rasanya
begitu mempengaruhi makanan
.
2.2.2 Penyedap Sintetis
Penyedap sintetis (penyedap artifisial) adalah komponen atau zat yang dibuat
menyerupai penyedap alami. Penyedap jenis ini dibuat dari bahan – bahan penyedap
aroma baik gabungan dengan bahan alami maupun dari bahan itu sendiri. Komponen
aroma yang dipergunakan untuk penyedap sintetis dapat digolongkan menjadi empat
yaitu :
a. Komponen yang secara alami terdapat dalam tanaman seperti minyak cengkih,
minyak kayu manis, dan minyak jeruk
b. Zat yang diisolasi dari bahan penyedap alami seperti benzaldehid dari minyak
pahit almond, sinamat aldehid dari minyak cassia.
c. Zat yang dibuat secara sintetis
d. Zat-zat sintetis yang terdapat secara alami, misal allyl kaproat dan etil fenil
glisidat.
Semua bahan –bahan dia atas kecuali minyak essensial terdapat alami sebagai
zat kimia aromatik. Sebagaia bahan aromatik kimia, masing-masing berfungsi
sebagai gugus fungsional dalam penyedap ater,asam,alkohol,keton,lakton,merkaptan
dan lain-lain. Beberapa komponen penyedap sintetis berperan sebagai penguat
aroma pada penyedap alami, sebagai mempunyai kesetimbangan untuk
pembentukan aroma yang diterima yaitu adanya kesetimbangan antara senyawa
aromatik dan bahan pelarutnya, demikian pula pelarut tidak menimbulkan aroma
yang baru bila dicampur, dan selam penyimpanan tidak terjadi perubahan aroma.
Penyedap dapat disusun oleh bahan alami maupun sintetis. Pada dasarnya ,
bagian penyedap disusun oleh tiga bagian komponen flavor, yaitu bagian flavor yang
khas, bagian pendukung atau penguat flavor dan bagian pencampur. Peranan
gabungan dari ketiga komponen tersebut adalah :
1. Sebagai penyedap pangan, seperti buah, daging, bumbu, baik dari bahan alami
maupun sintetis.
2. Mempertahankan flavor.
3. Memperkuat aseptabilitas produk.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilahan bahan pencampur
flavor adalah sebagai berikut :
a. Sifat kelarutan dalam air,bahan pencampur harus bersifat mudah larut dalam
air, seperti etanol,propilen glikol dan polisorbat 80.
b. Sifat kelarutan dalam minyak, beberapa bahan pencampur brsifat larut dalam
minyak, seperti lemak, lemak nabati, adan benzil alkohol.
c. Bersifat sebagai pelapis seperti gula, garam, dan gum nabati.
d. Mudah dipergunakan dan muda tercampur dengan komponen flavornya.
e. Harga ekonomis, karena dipergunakan dalam jumlah yang lebih besar daripada
komponen flavornya.
f. Tahan terhadap penyimpanan
g. Dapat berperan ganda, misalnya dapat dimanfaatkan sebagai pewarna atau
pengawet.
Komponen Flavor Yang Khas
Merupakan flavor yang memiliki aroma khas, dapat berupa minyak essensial, ekstrak
bahan nabati, bahan kimiawi organik, dan kmbinasi dari bahan-bahan tersebut.
Contaoh mnyak teggette menghasilkan aroma apel dan 3-metil butil asetat
menghasilkan aroma pisang.
Komponen Pendukung Flavor
Merupakan komponen yang dapat membantu pembetukan flavor. Setiap bahan
penyedap memmerlukan komponen ini untuk pembentukan flavor yang khas
esesnsial, ekstrak bahan nabati, bahan kimiawi aromatik dan komabinasi beberapa
komponen alami dan sintetis. Contoh asetaldehid dalam flavor jeruk membantu
menciptakan flavor yang menyerupai flavor alami buah dan bersifat mudah berair.
Komponen Pembeda Flavor
Yang tergolong dalam komponen ini adalah suatu bahan atau campuran bahan yang
dapat memberikan kesan flavor yang khas. Apabia ditambahkan ke dalam komponen
flavor dapat memberikan kesan individualitas, imajinasidan perbedaan suatu flavor.
Contoh vanillan dan oksazon dalam flavor papermint
Pengikat Flavor
Sifat pengikat flavor terjadi secara fisika selama pross pengolahan. Apabila suatu
bahn pangan dilakukan pendidihan pada suhu tinggi ntuk mengurangi jumlah air
bahan, yang dapat menyebabkan komponen flavor bersifat kurang stabil terhadap
panas. Contoh etil oleat dalam flavor butter selain sebagai pendukung flavor juga
sebagai diluent.
Contoh Penyedap Sintetis Yaitu :
1) ASAM GLUTAMAT
Asam glutamat dipergunakan dalam bentuk garamnya, yaitu monosodium
glutamat. (MSG). MSG sebagai flavor intensifier yaitu dapat menyedapakan rasa
daging karena adanya hidrolisis protein dalam mulut, dapat meningkatakan cita
rasa denga mengurangi rasa yang tidak diinginkan seperti rasa bawang putih yang
tajam, rasa sayuran mentah dan rasa pahit dari sayuran. Peranan lain yaitu
menigkatkan rasa asin atau memperbaiki keseimbangan cita rasa lebih sensitif
sehingga dapat meraskan lebih baik. Asam glutamat efektif sebagai penyedap
pada ph antara 3.5-7.2 yaitu ph pangan pada umunya. Pada jenis pangan yang
berlemak atau berminyak dan mempunyai viskositas tinggi penggunaan assam
glutamat kurang efektif. Secara alami asam glutamat terdapat pada makanan
berprotein tinggi, seprti dalam tepung gandum, kedelai jagung dan lain –lain.
Glutamat yang terdapat dalam MSG merupakan asam amino yang banyak
dijumpai pada makanan, kandungan glutamat 20% dari total asam amino pada
beberapa makanan baik bebas maupu terikat dengan peptide maupun protein.
Konsumsi glutamat bebas ajan meningkatkan kadar glutamat dalam plasma darah,
selanjutnya glutamat di dalam mukosa usus halus akandiubah menjadi alanin dan
dalam hati akan diubah menjadi glukosa dan laktat. Glutamat merupakan suatu
neurotransmitter yang penting untuk komunikasi antar neuron, jika berlebihan
akan dipompakan kembali ke dalam sel glial sekitar neuron, dan akan
menyebabkan neuron tersebut mati. Glutamate akan membuka saluran kalsium
neuron sehingga kalsium masuk ke dalam sel. Reaksi kimia yang berlangsung
dalam sel secepatnya melepaskan bahan-bahan kimiawi yang merangsang neuron
yang berdekatan asam arakidonat merupakan salah satu hasil reaksi kimia yang
akan bereaksi dengan enzim dan menghasilkan radikal bebas seperti hidroksil.
1. MSG dibuat melaui proses fermentasi dari tetes gula (molases) oleh bakteri
Brevibacterium Lactofermantum. Dalam proses fermentasi ini, pertama akan
dihasilkan Asam Glutamat. Asam Glutamat yang terjadi dari proses fermentasi ini,
kemudian ditambah soda (Sodium Carbonate), sehingga akan terbentuk
Monosodium Glutamat (MSG). MSG ini lalu dimurnikan dan dikristalisasi, sehingga
merupakan serbuk kristal-murni, yang siap dijual di pasar.
2. Sebelum bakteri tersebut digunakan untuk proses fermentasi pembuatan MSG, maka
terlebih dahulu harus dibiakan atau dikulturkan dalam media Bactosoytone. Setelah
bakteri tumbuh dan berkembangbiak maka diambil untuk digunakan sebagai agen-
biologik pada proses fermentasi MSG.
3. Bactosoytone sebagai media pertumbuhan bakteri, dibuat dengan cara hidrolisis-
enzimatik dari protein kedelai dengan bantuan enzim Porcine, dan enzim inilah yang
diisolasi dari pankreas hati. Enzim ini sebagai katalis reaksi hidrolisis dari protein
kedelai menjadi Bactosoytone.
MSG juga dikenal dengan sebutan vitsin rumus kimianya HCOCPCH (NH2)2
COO-Na hasil campuran asam glutamat dan natrium hidruksid. Disini terdapat
beberapa penyedap makanan yang mengandung MSG :
Sari gandum
Malt Flavoring
Broth
Stock
Natural Flavor
Natural Beef or Chicken flavoring
Seasoning
Spices
Penyedap yang mungkin berisi MSG :
Karagenan
Enzim
Soy protein cencentrate
Soy protein isolate
Whey protein consentrate
MSG merupakan penyedap makanan yang berbahaya dan memiliki dampak buruk
bagi tubuh kita. Penyakit yang akan ditimbulkan merupakan penyakit yang mematikan
sepeti kanker, merusak syaraf otak, Chinese. Para peneliti telah menguji MSG pada
hewan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkannya bagi tubuh seperti berikut :
2) ASAM ASETAT
Rumus Struktur & Rumus Molekul
Rumus Struktur
Pembuatan
Asam asetat diproduksi secara sintetis maupun secara alami melalui
fermentasi bakteri. Sekarang hanya 10 % dari produksi asam asetat yang dihasilkan
melalui jalur alami. Asam asetat yang diproduksi oleh industri kimia, 75 %
diantaranya diproduksi melalui karbonilasi metanol. Sisanya dihasilkan melalui
metode-metode alternatif.
Penggunaan
Asam asetat digunakan sebagai pereaksi kimia untuk menghasilkan berbagai
senyawa kimia. Sebagian besar (40-45 %) dari asam asetat dunia digunakan sebagai
bahan untuk memproduksi monomer vinil asetat (vynil acetate monomer (VAM).
Selain itu asam asetat juga digunakan dalam produksi anhidrida asetat dan juga ester.
Penggunaan asam asetat lainnya termasuk penggunaan dalam cuka relatif kecil.
3) ASAM BUTIRAT
Rumus struktur dan rumus molekul
Rumus Struktur
KESIMPULAN
Bahan penyedap atau flavoring adalah suatu zat atau komponen yang dapat
memberikan rasa dan aroma tertentu pada bahan makanan. Bahan penyedap ini dibagi
menjadi 2 yaitu penyedap alami dan penyedap sintetis. Penyedap alami ini terdiri dari bumbu,
herba, dan daun, minyak essensial dan turunannya, oleorisin ,lada hitam dan putih ,kayu
manis dan lain-lain. Sedangkan ynag termasuk dalam penyedap sintetis adalah asam
glutamat, asam butirat , asam sitart, asam asetat dan lain-lain. Asam glutamat sendiri terdapat
pada makanan berprotein tinggi. Asam glutamat dan MSG mempunyai sifat kimia yang sama,
yaitu berbentuk tepung kristal putih mudah larut dalam air dan tidak berbau Tujuan
penambahan penyedap rasa dalam pengolahan makanan adalah untuk mengubah aroma hasil
olahan dengan penambahan aroma tertentu, modifikasi, pelengkap atau penguat rasa, dan
untuk menutupi atau menyembunyikan aroma bahan pangan yang tidak disukai.
SARAN
Sebagai seorang konsumen handaknya kita lebih berhati-hati dan teliti dalam
membeli makanan, terutama makanan yang banyak dijual dipinggir jalan yang belum tentu
terjamin kebersihan dan kesehatannya terutama perlu mewaspadai makanan yang
mengandung bahan tambahan makanan seperti penyedap rasa pada makanan. Berhati-hati
dalam penggunaan MSG, tidak boleh melebihi takaran yang sudah ditentukan yaitu 6mg/kg
berat badan manusia,serta selalu berusaha menghindari makanan minuman yang mengandung
pengawet,pewarna, penyedap dan pemanis buatan.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyadi, wisnu. 2006. Analisis Dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.
Jakarta : bumi Aksara.