Anda di halaman 1dari 22

C.

ANALISIS SWOT

1. Analisis SWOT
Tabel 3.23 Analisis SWOT di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Al Ihsan Tahun 2018
NO UNSUR INTERNAL EXTERNAL
MANAJEMEN
STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREATMENT
(S) (W) (O) (T)

A MAN 1. Dari 33 orang perawat sebanyak 1. Sebanyak 18 orang perawat 1. Tersedianya sumber daya 1. Beban kerja di ruang
21 orang perawat sudah “Tidak Puas” (86%), terhadap manusia yang dapat Instalasi Gawat
mengikuti pelatihan BTCLS, penggajian, jaminan kesehatan, memberikan peningkatan Darurat adalah 88.2
yang mengikuti pelatihan PPGD keselamatan dan kesempatan pelayanan asuhan % (>77%) artinya
sebanyak 7 orang, dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan keperawatan dengan baik. beban kerja diruang
ACLS sebanyak 4 orang. dan pengembangan karier. 2. Adanya peluang yang besar tersebut tinggi
2. 52,4% perawat menjawab setuju 2. Terdapat 13 orang perawat yang untuk meningkatkan jenjang 2. Letak geografis yang
dan 42,95% menjawab sangat bekerja >10tahun dan masih karir (jabatan dalam sering mengalami
setuju bahwa kepala ruangan tetap berjenjang D3 pekerjaan) bencana alam
memimpin dengan gaya Keperawatan, sebaiknya dengan 3. Tersedianya sumber daya (banjir) dapat
kepemimpinan transformasional, masa kerja yang sudah lama di manusia yang sudah mempengaruhi akses
ini memungkinkan anggota ikuti dengan peningkatan tersertifikasi STR pada pegawai menuju
untuk dapat berkembang dan pendidikan karena dunia proses penerimaan rumah sakit dan
menyampaikan pendapatnya. kesehatan selalu ada perubahan kepegawaian. akan berdampak
3. Status kepegawaian perawat dan peningkatan ilmu 4. Adanya kerja sama dengan terhadap pelayanan.
yang ada diruangan instalasi pengetahuan. institusi pendidikan. 3. Adanya peningkatan
gawat darurat dibedakan 3. Dari 33 jumlah perawat dan daya pikir yang
menjadi 3 kategori yaitu diruangan IGD sebanyak 30 kritis dari
pegawai tetap sebanyak 28 perawat lulusan Diploma 3 masyarakat terhadap
orang, pegawai kontrak Keperawatan. pelayanan dan
sebanyak 3 orang, dan pegawai tindakan
PHL dengan 2 orang. Pegawai keperawatan.
tetap dan kontrak lebih produktif
dalam bekerja dibanding PHL.
4. Dari 33 orang perawat sebanyak
13 orang perawat masa kerjanya

134
sudah lebih dari 10 tahun

2 MATERIAL 1. Alat-alat sudah tersimpan 1. Belum adanya struktur 1. Pengadaan alat-alat di 1. Apabila pasilitas
didalam lemari organisasi ruangan yang sudah ruangan mendapat bantuan pelayanan ruangan
2. Pemilahan sampah untuk diperbaharui. atau inventaris logistic dari kurang memuaskan
sampah non 2. Ruang tindakan medical dan APBD. maka akan
medis,medis,ampul,dan bekas bedah minor masih disatukan berdampak terhadap
suntikan sudah berjalan sehingga alat-alat masih belum kepuasan pasien
3. Tersedianya ruang karu tertata rapih sesuai dengan 2. Biaya pemeliharaan
4. Tersedianya ruang tindakan ruang tindakan masing-masing. alat kesehatan
keperawatan 3. Tidak Adanya alat tenun dan meningkat
5. Sudah tersedianya nurse kekurangan alat-alat diruang 3. Jika terhambatnya
station medical seperti torniquet dan proses anggaran
6. Sudah adanya jam dinding bengkok. dana supsidi APBD,
disetiap ruangan. 4. Belum terdapat ruang khusus akan berdampak
untuk pendidikan. pada kinerja rumah
5. Tidak tersedianya ruangan sakit.
isolasi.
6. Belum efektifnya ruang
WINGS atau ruang rawat
sementara karena kurangnya
SDM.
3 METHODE 1. Penerapan standar asuhan 1. Penerapan MPKP belum 1. Sudah tersedianya fasilitas 1. Adanya persaingan
keperawatan sudah sangat optimal yang menunjang untuk rumah sakit di
optimal. 2. Pelaksanaan Timbang terima pengelolaan infeksi Daerah Jawa Barat
2. Hasil observasi universal sudah dilakukan namun belum nosocomial oleh lembaga baik negeri maupun
precaution pada 21 perawat baik, dimana rata-rata presentasi PPI. swasta
didapatkan presentasi rata-rata hanya 36.6% (tidak baik). 2. Adanya kerjasama yang 2. Adanya peningkatan
yaitu 83.56% (cukup baik), 3. Pelaksanaan orientasi pasien baik antara pihak institusi dan daya pikir yang
artinya perawat memiliki baru tidak dilakukan di IGD pendidikan dengan rumah kritis dari
kepatuhan cukup baik dalam 4. Discharge planning tidak sakit. masyarakat terhadap
menjalankan tindakan sesuai dilakukan di IGD 3. Ada kebijakan pemerintah pelayanan dan
SOP prosedur universal 5. Kegiatan supervisi sudah tentang profesionalisme tindakan
precaution yang meliputi cuci terjadwal namun keperawatan. keperawatan.
tangan, pemakaian APD (Alat pelaksanaannya belum optimal 4. Kepuasana pasien 84% 3. Kebebasan pers

135
Pelindung Diri), pengolahan alat dari perawat primer ke perawat 5. Sudah terdapat lembaga mengakibatkan
kesehatan, pengolahan limbah associate PKRS. mudahnya
benda tajam. 6. Kegiatan asuhan keperawatan 6. Pembuatan SPO 100% penyebaran
3. Pelaksanaan pasien safety 98.2 berbudaya spiritual care belum (baik) oleh bidang informasi hasil
% (sangat baik) terlaksana dengan baik keperawatan dan komitte asuhan keperawatan
7. Ronde keperawatan belum keperawatan. dalam masyarakat.
berjalan dengan baik 4. Tuntutan masyarakat
dikarenakan banyak hal-hal akan pelayanan yang
yang belum siap. maksimal dalam
8. Diskusi refleksi kasus (DRK) Ruang Perawatan
pernah dilakukan 1 kali saja Kelas 1.
pada triwulan terakhir ini, hal
itu di karenakan susahnya untuk
berkumpul sesama tim perawat
dan hal itu tidak optimal.
4 MARKETING 1. Petunjuk alur ruangan IGD 1. Belum terdapat leaflet kasus 10 1. Kesempatan untuk 1. Persaingan antar
DAN MUTU tentang pengelolaan difteri telah besar penyakit diruangan. mengembangkan sarana dan rumah sakit swasta
tertata dan terpampang jelas di 2. Belum adanya informasi tentang prasarana instalasi gawat dan negeri
depan ruangan. tarif perawatan. darurat. 2.Akses transportasi
2. Kunjungan pasien BPJS non 3. Belum adanya browsur 2. Adanya beberapa instansi yang kurang mudah,
PBI merupakan pengunjung pemasaran RS dan media kerjasama sebagai tempat karena berada di
terbanyak di ruangan IGD, setiap pemasaran rujukan. kawasan rawan banjir,
bulan hampir 2.995 pasien. 4. Belum optimalnya program 3. Proyek pembangunan dan sehingga
3. Tingkat kepuasan klien/ keluarga unggulan ruangan yaitu “Home perkembangan lahan menimbulkan kendala
di ruangan dari hasil pengkajian care, MPKP dan spiritual care” gedung RS Al Ihsan sedang pemasaran.
banyak klien mengatakan puas sesuai visi misi sebagai peluang dalam pengembangan 3.Adanya kegiatan pasar
dengan pelayanan yang di untuk kenyamanan klien berobat sesuai dengan APBD minggu disekitar
berikan khususnya pasien muslim. pemerintah. Rumah sakit yang
4. RSUD Al Ihsan menjadi dapat mengganggu
rumahsakit terdepan dan rujukan kenyamanan klien dan
utama di Jawa Barat dan menjadi akses untuk berobat
rumah sakit pendidikan bertarap pada hari tersebut
internasional dengan tipe rumah terganggu.
sakit B.

136
5 MONEY 1. Penyusunan anggaran tahunan 1. Adanya insentif yang diberikan 1. Setiap tahun Rumah Sakit 1.Jika terhambatnya
mengenai pengajuan pendanaan setiap bulan setelah 3 bulan kerja mendapatkan dana subsidi proses pengajuan
operasional ruangan sudah untuk pegawai tetap,setiap yang dari APBD dan APBN anggaran dana supsidi
dilaksanakan setiap tahun dan diberikan oleh Rumah Sakit Pemerintah Provinsi Jawa APBD, akan
diserahkan pada kepala bagian kepada perawat disesuaikan Barat. Dana tersebut untuk berdampak pada
instalasi rawat jalan dan bidang dengan golongan, masa kerja, pendanaan biaya investasi kinerja rumah sakit
keperawatan untuk beban kerja dan jabatan. Sistem srumah sakit, adanya sendiri.
direalisasikan. pembayarannya masih bantuan dana APBD 2.Persaingan rumah
2. Kesejahteraan perawat mendapat dibayarkan oleh Rumah Sakit provinsi untuk investasi sakit baik dari Negeri
jaminan hari tua berupa BPJS secara umum dengan diberinya bangunan dan alat-alat maupun swasta.
ketenagakerjaan dan Pensiunan rincian biaya yang transparan kesehatan rumah sakit.
yang bekerja di RumahSakit. kepada perawat masing-masing. 2. Pasien yang terbanyak yang
3. Adanya peninggkatan gaji 2. Berdasarkan hasil pengkajian ada diruangan IGD yaitu
pegawai setiap 1tahun sekali dari melalui kuesioner dan rata-rata pasien dengan
rumah sakit. Untuk kenaikan gaji wawancara perawat IGD jaminan BPJS non PBI
bagi PNS sesuai dengan jabatan mengatakan bahwa rata-rata gaji sekitar 49%, Umum 31%,
dan golongannya sedangkan pada setiap pegawai sama rata BPJS PBI 17%, Kontraktor
untuk pegawai kontrak kenaikan dengan pegawai lain sedangkan 2% dan SKTM 1%.
gaji sesuai dengan UMR provinsi beban kerja antar pegawai
Jawa Barat sendiri. berbeda
3. Berdasarkan hasil wawancara
dengan Kepala Ruangan dan
pegawai PHL didapatkan bahwa
Peningkatan gaji pegawai setiap
tahun dari rumah sakit belum
optimal. Untuk gaji pegawai
PHL dibawah UMR.

137
a. Man (MI)
Tabel 3.24 IFE (Internal Faktor Evaluation)
No Internal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
A Kekuatan
1. Dari 33 orang perawat sebanyak 21 orang perawat sudah mengikuti 0.15 4 0.6
pelatihan BTCLS, yang mengikuti pelatihan PPGD sebanyak 7 orang,
dan pelatihan ACLS sebanyak 4 orang.
2. 52,4% perawat menjawab setuju dan 42,95% menjawab sangat setuju 0.25 4 1
bahwa kepala ruangan memimpin dengan gaya kepemimpinan
transformasional, ini memungkinkan anggota untuk dapat berkembang
dan menyampaikan pendapatnya.
3. Status kepegawaian perawat yang ada diruangan instalasi gawat darurat 0.3 2 0.6
dibedakan menjadi 3 kategori yaitu pegawai tetap sebanyak 28 orang,
pegawai kontrak sebanyak 3 orang, dan pegawai PHL dengan 2 orang.
Pegawai tetap dan kontrak lebih produktif dalam bekerja dibanding
PHL.
4. Dari 33 orang perawat sebanyak 13 orang perawat masa kerjanya sudah 0.3 3 0.9
lebih dari 10 tahun
Total 1 13 3.1

No Internal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
B Kelemahan
1. Sebanyak 18 orang perawat “Tidak Puas” (86%), terhadap penggajian, 0.50 3 1.5
jaminan kesehatan, keselamatan dan kesempatan untuk meningkatkan
kemampuan dan pengembangan karier.
2. Terdapat 13 orang perawat yang bekerja >10tahun dan masih tetap 0.25 2 0.5
berjenjang D3 Keperawatan, sebaiknya dengan masa kerja yang sudah
lama di ikuti dengan peningkatan pendidikan karena dunia kesehatan
selalu ada perubahan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

3. Dari 33 jumlah perawat diruangan IGD sebanyak 30 perawat lulusan 0.25 2 0.5
Diploma 3 Keperawatan.

Total 1 7 2.5
138
Tabel 3.25 EFE (Eksternal Faktor Evaluation)
No Eksternal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
C Peluang
1. Tersedianya sumber daya manusia yang dapat memberikan peningkatan 0.3 3 0.9
pelayanan asuhan keperawatan dengan baik.

2. Adanya peluang yang besar untuk meningkatkan jenjang karir (jabatan 0.2 3 0.6
dalam pekerjaan)

3. Tersedianya sumber daya manusia yang sudah tersertifikasi STR pada 0.2 2 0.4
proses penerimaan kepegawaian.

4. Adanya kerja sama dengan institusi pendidikan. 0.3 4 1.2


Total 1 13 3.1

No Eksternal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
D Ancaman
1. Beban kerja di ruang Instalasi Gawat Darurat adalah 88.2 % (>77%) artinya 0.4 3 1.2
beban kerja diruang tersebut tinggi
2. Letak geografis yang sering mengalami bencana alam (banjir) dapat 0.4 2 0.8
mempengaruhi akses pegawai menuju rumah sakit dan akan berdampak
terhadap pelayanan
3. Adanya peningkatan dan daya pikir yang kritis dari masyarakat terhadap 0.2 2 0.4
pelayanan dan tindakan keperawatan.

Total 1 7 2.4
Sumbu X (S : W)= Skor Kekuatan – Skor Kelemahan
= 3.1 - 2.5 = 0.6
Sumbu Y (O : T) = Skor Peluang – Skor Ancaman
= 3.1 – 2.4 = 0.7
b. Material

Tabel 3.26 IFE (Internal Faktor Evaluation)


No Internal FaktorStrategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket

139
A Kekuatan
1. Alat-alat sudah tersimpan didalam lemari 0,1 3 0,3
2. Pemilahan sampah untuk sampah non medis,medis,ampul,dan bekas suntikan 0,2 3 0,6
sudah berjalan
3. Tersedianya ruang karu 0,2 3 0,6
4. Tersedianya ruang tindakan keperawatan 0,2 3 0,6
5. Sudah tersedianya nurse station 0,2 3 0,6
6. Sudah adanya jam dinding disetiap ruangan. 0,1 3 0,3
Total 1 18 3,0

No Internal FaktorStrategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket


B Kelemahan
1 Belum adanya struktur organisasi ruangan yang sudah diperbaharui. 0,2 3 0,6

2 Ruang tindakan medical dan bedah minor masih disatukan sehingga alat-alat 0,2 3 0,6
masih belum tertata rapih sesuai dengan ruang tindakan masing-masing.
3 Tidak Adanya alat tenun dan kekurangan alat-alat diruang medical seperti 0,1 2 0,2
torniquet dan bengkok.
4 Belum terdapat ruang khusus untuk pendidikan. 0,2 3 0,6
5 Tidak tersedianya ruangan isolasi. 0,1 3 0,3
6. Belum efektifnya ruang WINGS atau ruang rawat sementara karena kurangnya 0,2 2 0,4
SDM
TOTAL 1 16 2,7

Tabel 3.27 EFE (Eksternal Faktor Evaluation)


No EksternalFaktorStrategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
C Peluang
1. Pengadaan alat-alat di ruangan mendapat bantuan atau inventaris logistic dari 1 4 4

140
APBD.
Total 1 4 4

No EksternalFaktorStrategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket


D Ancaman
1. Apabila pasilitas pelayanan ruangan kurang memuaskan maka akan berdampak 0,4 4 1,6
terhadap kepuasan pasien
2. Biaya pemeliharaan alat kesehatan meningkat 0,3 3 0,9
3. Jika terhambatnya proses pencairan anggaran dana supsidi APBD, akan 0,3 3 0,9
berdampak pada kinerja rumah sakit sendiri
Total 1 10 3,4
Sumbu X (S : W) = Skor Kekuatan – Skor Kelemahan
= 3 – 2.7 = 0.3
Sumbu Y (O : T) = Skor Peluang – Skor Ancaman
= 4 – 3.4 = 0.6

c. Methode

Tabel 3.28 IFE (Internal Faktor Evaluation)


No Internal Faktor Strategis Bobot Rating Nilai Ket
(a) (b) (ax)
A Kekuatan
1. Penerapan standar asuhan keperawatan sudah sangat optimal. 0,4 3 1.2
2. Hasil observasi universal precaution pada 21 perawat didapatkan presentasi rata-rata yaitu 0,3 2 0.6
83.56% (cukup baik), artinya perawat memiliki kepatuhan cukup baik dalam menjalankan
tindakan sesuai SOP prosedur universal precaution
3. Pelaksanaan pasien safety 98.2 % (sangat baik) 0,3 2 0.6
Total 1 7 2.4

141
No Internal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
B Kelemahan
1. Penerapan MPKP belum optimal 0.1 2 0.2

2. Pelaksanaan Timbang terima sudah dilakukan namun belum baik, dimana rata-rata 0.2 4 0.8
presentasi hanya 36.6% (tidak baik).

3. Pelaksanaan orientasi pasien baru tidak dilakukan di IGD 0.1 2 0.2

4. Discharge planning tidak dilakukan di IGD 0.1 2 0.2

5. Kegiatan supervisi sudah terjadwal namun pelaksanaannya belum optimal dari 0.1 2 0.2
perawat primer ke perawat associate
6. Kegiatan asuhan keperawatan berbudaya spiritual care belum terlaksana dengan baik 0.2 3 0.6
7. Ronde keperawatan belum berjalan dengan baik dikarenakan banyak hal-hal yang 0.1 2 0.2
belum siap.
8. Diskusi refleksi kasus (DRK)pernah dilakukan 1 kali saja pada triwulan terakhir ini, 0.1 2 0.2
hal itu di karenakan susahnya untuk berkumpul sesama tim perawat dan hal itu tidak
optimal.
Total 1 19 2.6

142
Tabel 3.29 EFE (Eksternal Faktor Evaluation)
No EksternalFaktorStrategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
C Peluang
1 Sudah tersedianya fasilitas yang menunjang untuk pengelolaan infeksi 0.2 4 0.8
nosocomial oleh lembaga PPI.
2 Adanya kerjasama yang baik antara pihak institusi pendidikan dengan 0.2 3 0.6
rumah sakit.
3 Ada kebijakan pemerintah tentang profesionalisme keperawatan. 0.1 3 0.3
4 Kepuasana pasien 84% 0.2 3 0.6
5 Sudah terdapat lembaga PKRS. 0.1 2 0.2
6 Pembuatan SPO 100% (baik) oleh bidang keperawatan dan komitte 0.2 2 0.4
keperawatan
Total 1 17 2.9

No EksternalFaktorStrategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket


D Ancaman
1 Adanya persaingan rumah sakit di Daerah Jawa Barat baik negeri 0.2 3 0.6
maupun swasta
2 Adanya peningkatan dan daya pikir yang kritis dari masyarakat terhadap 0.3 3 0.9
pelayanan dan tindakan keperawatan.
3 Kebebasan pers mengakibatkan mudahnya penyebaran informasi hasil 0.2 3 0.6
asuhan keperawatan dalam masyarakat.
4 Tuntutan masyarakat akan pelayanan yang maksimal dalam Ruang 0.3 3 0.9

143
Perawatan Kelas 1.
Total 1 12 3
Sumbu X (S : W) = Skor Kekuatan – Skor Kelemahan
= 2.4 – 2.6 = -0.2
Sumbu Y (O : T) = Skor Peluang – Skor Ancaman
= 2.9 – 3 = -0.1

d. Marketing dan Mutu

Tabel 3.30 IFE (Internal Faktor Evaluation)


No Internal FaktorStrategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
A Kekuatan
1. Petunjuk alur ruangan IGD tentang pengelolaan difteri telah tertata dan 0.2 3 0,6
terpampang jelas di depan ruangan.

2. Kunjungan pasien BPJS non PBI merupakan pengunjung terbanyak di 0,2 3 0,6
ruangan IGD, setiap bulan hampir 2.995 pasien.

3. Tingkat kepuasan klien/ keluarga di ruangan dari hasil pengkajian 0.4 2 0.8
banyak klien mengatakan puas dengan pelayanan yang di berikan

4. RSUD Al Ihsan menjadi rumah sakit terdepandan rujukan utama di 0.2 2 0.6
Jawa Barat dan menjadi rumah sakit pendidikan bertarap internasional
dengan tiper umah sakit B.

Total 1 16 2.6

No Internal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
B Kelemahan
1. Belum terdapat lengkap leaflet 10 besar penyakit diruangan. 0.2 3 0.6

2. Belum adanya informasi tarif perawatan 0.2 3 0.6


3. Belum adanya brosur pemasaran RS dan media informasi ruangan 0.3 1 0.4

144
4. Belum optimalnya program unggulan ruangan yaitu “Home care, MPKP 0.3 3 0.9
dan spiritual care” sesuai visi misi sebagai peluang untuk kenyamanan
klien berobat khususnya pasien muslim.
Total 1 10 2.5

Tabel 3.31 EFE (Eksternal Faktor Evaluation)


No EksternalFaktorStrategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
C Peluang
1. Kesempatan untuk mengembangkan sarana dan prasarana ruangan 0.3 3 0.9
instalasi gawat darurat
2. Adanya beberapa instansi kerjasama sebagai tempat rujukan 0.3 3 0.9
3. Proyek pembangunan dan perkembangan lahan gedung RS Al Ihsan 0.4 2 0.8
sedang dalam pengembangan sesuai dengan APBD pemerintah.
Total 1 8 2.6

No EksternalFaktorStrategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket


D Ancaman
1. Persaingan antar rumah sakit swasta dan negeri 0.4 3 1.2
2. Akses transportasi yang kurang mudah, karena berada di kawasan rawan 0.3 3 0.9
banjir, sehingga menimbulkan kendala pemasaran.
3. Adanya kegiatan pasar minggu disekitar Rumah sakit yang dapat 0.3 3 0.9
mengganggu kenyamanan klien dan akses untuk berobat pada hari tersebut
terganggu.
Total 1 9 3
Sumbu X (S : W) = Skor Kekuatan – Skor Kelemahan
= 2,6 – 2.5 = 0.1
Sumbu Y (O : T) = Skor Peluang – Skor Ancaman
= 2.6 – 3 = - 0.4

145
e. Money

Tabel 3.32 IFE (Internal Faktor Evaluation)


No Internal FaktorStrategis Bobot Rating Nilai Ket
No Internal FaktorStrategis (a)
Bobot (a) Rating (b) (b)Nilai (axb)
(axb) Ket
A Kekuatan
A Kelemahan
1.
1. Penyusunan
Adanya anggaran
insentif tahunan mengenai
yang diberikan pengajuan
setiap bulan setelah 3pendanaan
bulan kerjaoperasional ruangan sudah
untuk pegawai 0,2 0.4 2 3 0,8 1.2
dilaksanakan setiap tahun dan diserahkan pada kepala bagian instalasi rawat
tetap,setiap yang diberikan oleh Rumah Sakit kepada perawat disesuaikan dengan jalan dan bidang
keperawatan
golongan, untuk
masa direalisasikan.
kerja, beban kerja dan jabatan. Sistem pembayarannya masih
dibayarkan oleh Rumah Sakit secara umum dengan diberinya rincian biaya yang
2. Kesejahteraan
transparan perawat
kepada mendapat
perawat jaminan hari tua berupa BPJS ketenagakerjaan dan Pensiunan
masing-masing. 0.3 2 0.6
yang bekerja di RumahSakit.
2. Berdasarkan hasil pengkajian melalui kuesioner dan wawancara perawat IGD 0,5 3 1,8
3. Adanya peninggkatan
mengatakan gaji pegawai
bahwa rata-rata gaji padasetiap
setiap1tahun sekali
pegawai dari
sama rumah
rata sakit.
dengan Untuklain
pegawai kenaikan gaji 0.3 3 0.9
bagi PNS sesuai
sedangkan dengan
beban kerja jabatan
antar dan berbeda
pegawai golongannya sedangkan untuk pegawai kontrak kenaikan
3. gaji sesuai dengan UMR provinsi Jawa
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Barat Ruangan
sendiri. dan pegawai PHL didapatkan 0.3 3 0.9
Total
bahwa Peningkatan gaji pegawai setiap tahun dari rumah sakit belum optimal. Untuk 1 8 2.7
gaji pegawai PHL dibawah UMR..

Total 1 8 3.5

146
Tabel 3.33 EFE (EksternalFaktor Evaluation)
No EksternalFaktorStrategis Bobot Rating Nilai Ket
(a) (b) (axb)
C Peluang
Setiap tahun Rumah Sakit mendapatkan dana subsidi dari APBD dan APBN 0,6 2 1,2
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dana tersebut untuk pendanaan biaya
investasi srumah sakit, adanya bantuan dana APBD provinsi untuk investasi
bangunan dan alat-alat kesehatan rumah sakit.

Pasien yang terbanyak yang adadiruangan medical yaitu rata-rata pasien 0,4 3 1,2
dengan jaminan BPJS non PBI sekitar 49%, Umum 31%, BPJS PBI 17%,
Kontraktor 2% dan SKTM 1%.
Total 1 5 2,4

No EksternalFaktorStrategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket


D Ancaman
1. Jika terhambatnya proses pengajuan anggaran dana supsidi APBD, 0,6 4 2,4
akan berdampak pada kinerja rumah sakit sendiri.

2. Persaingan rumah sakit baik dari rumah sakit Negeri maupun swasta. 0,4 3 1,2

Total 1 7 3,6
Sumbu X (S : W) = Skor Kekuatan – Skor Kelemahan
= 2.7 – 3.5 = -0.8
Sumbu Y (O : T) = SkorPeluang – SkorAncaman
= 2.4 – 3,6 = -1,2

147
D. Matrix Space
Keterangan :
a. Man : M1 (X = 0.6, Y = 0.7)
b. Material : M2 (X = 0,3, Y = 0,6)
c. Methode : M3 (X = 0.2, Y = 0.1)
d. Marketing dan mutu : M4 (X = 0,1, Y = 0.4)
e. Money : M5 (X = -0.8, Y = -1.2)

MAN
MATERIAL
X X

148
METHODE

MARKETING & MUTU

MONEY

149
5. Matrix Interaksi SWOT

Tabel 3.34 Matrix Interaksi SWOT


Strength – S Weakness – W
1 Dari 33 orang perawat sebanyak 21 orang 1 Sebanyak 18 orang perawat “Tidak Puas” (86%),
perawat sudah mengikuti pelatihan BTCLS, terhadap penggajian, jaminan kesehatan,
yang mengikuti pelatihan PPGD sebanyak 7 keselamatan dan kesempatan untuk
orang, dan pelatihan ACLS sebanyak 4 meningkatkan kemampuan dan pengembangan
orang. karier.
2 52,4% perawat menjawab setuju dan 2 Terdapat 13 orang perawat yang bekerja
42,95% menjawab sangat setuju bahwa >10tahun dan masih tetap berjenjang D3
kepala ruangan memimpin dengan gaya Keperawatan, sebaiknya dengan masa kerja yang
kepemimpinan transformasional, ini sudah lama di ikuti dengan peningkatan
memungkinkan anggota untuk dapat pendidikan karena dunia kesehatan selalu ada
berkembang dan menyampaikan perubahan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
pendapatnya. 3 Dari 33 jumlah perawat diruangan IGD sebanyak
3 Status kepegawaian perawat yang ada 30 perawat lulusan Diploma 3 Keperawatan
diruangan instalasi gawat darurat dibedakan 4 Belum adanya struktur organisasi ruangan yang
menjadi 3 kategori yaitu pegawai tetap sudah diperbaharui.
sebanyak 28 orang, pegawai kontrak 5 Ruang tindakan medical dan bedah minor masih
sebanyak 3 orang, dan pegawai PHL dengan disatukan sehingga alat-alat masih belum tertata
2 orang. Pegawai tetap dan kontrak lebih rapih sesuai dengan ruang tindakan masing-
produktif dalam bekerja dibanding PHL. masing.
4 Dari 33 orang perawat sebanyak 13 orang 6 Tidak Adanya alat tenun dan kekurangan alat-alat
perawat masa kerjanya sudah lebih dari 10 diruang medical seperti torniquet dan bengkok.
tahun 7 Belum terdapat ruang khusus untuk pendidikan.
5 Alat-alat sudah tersimpan didalam lemari 8 Tidak tersedianya ruangan isolasi.
6 Pemilahan sampah untuk sampah non 9 Belum efektifnya ruang WINGS atau ruang rawat
medis,medis,ampul,dan bekas suntikan sementara karena kurangnya SDM
sudah berjalan 10 Penerapan MPKP belum optimal
7 Tersedianya ruang karu 11 Pelaksanaan Timbang terima sudah dilakukan
8 Tersedianya ruang tindakan keperawatan namun belum baik, dimana rata-rata presentasi
9 Sudah tersedianya nurse station hanya 36.6% (tidak baik).
10 Sudah adanya jam dinding disetiap ruangan. 12 Pelaksanaan orientasi pasien baru tidak dilakukan
11 Penerapan standar asuhan keperawatan di IGD

201
sudah sangat optimal. 13 Discharge planning tidak dilakukan di IGD
12 Hasil observasi universal precaution pada 14 Kegiatan supervisi sudah terjadwal namun
21 perawat didapatkan presentasi rata-rata pelaksanaannya belum optimal dari perawat
yaitu 83.56% (cukup baik), artinya perawat primer ke perawat associate
memiliki kepatuhan cukup baik dalam 15 Kegiatan asuhan keperawatan berbudaya spiritual
menjalankan tindakan sesuai SOP prosedur care belum terlaksana dengan baik
universal precaution yang meliputi cuci 16 Ronde keperawatan belum berjalan dengan baik
tangan, pemakaian APD (Alat Pelindung dikarenakan banyak hal-hal yang belum siap.
Diri), pengolahan alat kesehatan, 17 Diskusi refleksi kasus (DRK) pernah dilakukan 1
pengolahan limbah benda tajam. kali saja pada triwulan terakhir ini, hal itu di
13 Pelaksanaan pasien safety 98.2 % (sangat karenakan susahnya untuk berkumpul sesama tim
baik) perawat dan hal itu tidak optimal
14 Petunjuk alur ruangan IGD tentang 18 Belum terdapat leaflet kasus 10 besar penyakit
pengelolaan difteri telah tertata dan diruangan.
terpampang jelas di depan ruangan 19 Belum adanya informasi tentang tarif perawatan.
15 Kunjungan pasien BPJS non PBI 20 Belum adanya browsur pemasaran RS dan media
merupakan pengunjung terbanyak di pemasaran
ruangan IGD, setiap bulan hampir 2.995 21 Adanya insentif yang diberikan setiap bulan
pasien. setelah 3 bulan kerja untuk pegawai tetap,setiap
16 Tingkat kepuasan klien/ keluarga di ruangan yang diberikan oleh Rumah Sakit kepada perawat
dari hasil pengkajian banyak klien disesuaikan dengan golongan, masa kerja, beban
mengatakan puas dengan pelayanan yang di kerja dan jabatan. Sistem pembayarannya masih
berikan dibayarkan oleh Rumah Sakit secara umum
17 RSUD Al Ihsan menjadi rumahsakit dengan diberinya rincian biaya yang transparan
terdepan dan rujukan utama di Jawa Barat kepada perawat masing-masing.
dan menjadi rumah sakit pendidikan 22 Berdasarkan hasil pengkajian melalui kuesioner
bertarap internasional dengan tipe rumah dan wawancara perawat IGD mengatakan bahwa
sakit B. rata-rata gaji pada setiap pegawai sama rata
18 Penyusunan anggaran tahunan mengenai dengan pegawai lain sedangkan beban kerja antar
pengajuan pendanaan operasional ruangan pegawai berbeda
sudah dilaksanakan setiap tahun dan 23 Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala
diserahkan pada kepala bagian instalasi Ruangan dan pegawai PHL didapatkan bahwa
rawat jalan dan bidang keperawatan untuk Peningkatan gaji pegawai setiap tahun dari
direalisasikan. rumah sakit belum optimal. Untuk gaji pegawai
19 Kesejahteraan perawat mendapat jaminan PHL dibawah UMR..

202
hari tua berupa BPJS ketenagakerjaan dan
Pensiunan yang bekerja di RumahSakit.
20 Adanya peninggkatan gaji pegawai setiap 1
tahun sekali dari rumah sakit. Untuk
kenaikan gaji bagi PNS sesuai dengan
jabatan dan golongannya sedangkan untuk
pegawai kontrak kenaikan gaji sesuai
dengan UMR provinsi Jawa Barat sendiri
Opportunity – O Strategy SO Strategy WO
1 Tersedianya sumber daya manusia 1. Meningkatkan kinerja peraawat dalam 1. Membuat struktur organisasi ruangan (W4, O5,
yang dapat memberikan peningkatan memberikan asuhan keperawatan dalam O12, O14)
pelayanan asuhan keperawatan spiritual care (S11, S13, S16, O1, O8, O9, 2. Merapikan alat-alat dan mengaturnya dengan
dengan baik. O16) baik, serta memberi label pada setiap wadah
2 Adanya peluang yang besar untuk 2. Mengoptimalkan mutu pelayanan dengan yang ada (W5,W6, O5, O6, O11)
meningkatkan jenjang karir (jabatan pemanfaatan alat dekontaminasi di ruangan 3. Mengusulkan untuk adanya ruang isolasi dan
dalam pekerjaan) (S6, S8, S12, O5, O6, 015) ruang base camp pendidikan (W7, W8, O4, O6,
3 Tersedianya sumber daya manusia 3. Mengoptimalkan pelayanan dengan O11, O14, O15)
yang sudah tersertifikasi STR pada melakukan pembersihan alat-alat secara 4. Melakukan DRK (W17, O1, O3, O7)
proses penerimaan kepegawaian. langsung sesuai SOP setelah dipakai (S6, 5. Melakukan kegiatan orientasi pada pasien baru
4 Adanya kerja sama dengan institusi S8, S12, O5, O6, 015) (W12, O9, O16)
pendidikan 6. Menyediakan leaflet 10 besar angka kejadian
5 Pengadaan alat-alat di ruangan kasus di ruangan IGD (W18, O1, O4, O12)
mendapat bantuan atau inventaris
logistic dari APBD
6 Sudah tersedianya fasilitas yang
menunjang untuk pengelolaan infeksi
nosocomial oleh lembaga PPI.
7 Adanya kerjasama yang baik antara
pihak institusi pendidikan dengan
rumah sakit.
8 Ada kebijakan pemerintah tentang
profesionalisme keperawatan.
9 Kepuasana pasien 84%
10 Sudah terdapat lembaga PKRS.
11 Pembuatan SPO 100% (baik) oleh

203
bidang keperawatan dan komitte
keperawatan
12 Kesempatan untuk mengembangkan
sarana dan prasarana instalasi gawat
darurat.
13 Adanya beberapa instansi kerjasama
sebagai tempat rujukan.
14 Proyek pembangunan dan
perkembangan lahan gedung RS Al
Ihsan sedang dalam pengembangan
sesuai dengan APBD pemerintah.
15 Setiap tahun Rumah Sakit
mendapatkan dana subsidi dari APBD
dan APBN Pemerintah Provinsi Jawa
Barat. Dana tersebut untuk pendanaan
biaya investasi srumah sakit, adanya
bantuan dana APBD provinsi untuk
investasi bangunan dan alat-alat
kesehatan rumah sakit.
16 Pasien yang terbanyak yang ada
diruangan IGD yaitu rata-rata pasien
dengan jaminan BPJS non PBI sekitar
49%, Umum 31%, BPJS PBI 17%,
Kontraktor 2% dan SKTM 1%.

Threats – T Strategy ST Strategy WT


1 Beban kerja di ruang Instalasi Gawat 1. Membuat denah alur pelayan pasien di IGD 1 Menyiapkan lembar penilaian kepuasan pasien
Darurat adalah 88.2 % (>77%) artinya (S14, S15, T3, T 4, T7, T8, T9, T10, T11, (W3, W5, W6, T1, T3, T 4, T7, T8, T9, T10, T11,
beban kerja diruang tersebut tinggi T15) T15)
2 Letak geografis yang sering 2. Mengatur ruang triase agar dapat dimanfaat 2 Membuat struktur organisasi di ruangan (W4,
mengalami bencana alam (banjir) dengan lebih baik (S5, S8, S13, T3, T 4, W12, T3, T 4, T7, T8, T9, T10, T11, T15)
dapat mempengaruhi akses pegawai T7, T8, T9, T10, T11, T15)
menuju rumah sakit dan akan
berdampak terhadap pelayanan.

204
3 Adanya peningkatan dan daya pikir
yang kritis dari masyarakat terhadap
pelayanan dan tindakan keperawatan.
4 Apabila pasilitas pelayanan ruangan
kurang memuaskan maka akan
berdampak terhadap kepuasan pasien
5 Biaya pemeliharaan alat kesehatan
meningkat
6 Jika terhambatnya proses anggaran
dana supsidi APBD, akan berdampak
pada kinerja rumah sakit.
7 Adanya persaingan rumah sakit di
Daerah Jawa Barat baik negeri
maupun swasta
8 Adanya peningkatan dan daya pikir
yang kritis dari masyarakat terhadap
pelayanan dan tindakan keperawatan.
9 Kebebasan pers mengakibatkan
mudahnya penyebaran informasi hasil
asuhan keperawatan dalam
masyarakat.
10 Tuntutan masyarakat akan pelayanan
yang maksimal dalam Ruang
Perawatan Kelas 1
11 Persaingan antar rumah sakit swasta
dan negeri
12 Akses transportasi yang kurang
mudah, karena berada di kawasan
rawan banjir, sehingga menimbulkan
kendala pemasaran.
13 Adanya kegiatan pasar minggu
disekitar Rumah sakit yang dapat
mengganggu kenyamanan klien dan
akses untuk berobat pada hari tersebut
terganggu

205
14 Jika terhambatnya proses pengajuan
anggaran dana supsidi APBD, akan
berdampak pada kinerja rumah sakit
sendiri.
15 Persaingan rumah sakit baik dari
Negeri maupun swasta

206

Anda mungkin juga menyukai