Oleh:
Kadek Sari Savitri ( P07120219094)
I Wayan Yogik Prayoga (P07120219095)
Ni Made Cahyaning Upadani (P07120219096)
Pande Gede Angga Gustina Aryanto (P07120219097)
Ni Komang Ayu Santi Wulandari (P07120219098)
I Putu Galih Kumara Yoga (P07120219099)
I Gusti Bagus Ade Oka Dwipayana (P07120219100)
M.Fadil Akbar (P07120219101)
Komang Nova Sadana Yoga (P07120219102)
Ni Made Arisasmita Candra Dewi (P07120219103)
Kelas : 1B
Jurusan : S.Tr Keperawatan
Kementrian Kesehatan RI
Om Swastyastu
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
berkah dan rahmatnya bagi kelancaran pembuatan makalah untuk pemenuhan nilai mata kuliah
Agama. Judul makalah ini adalah “Iman dalam Ilmu Pengetahuan ,Teknologi dan Seni”
Makalah ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
yang terhormat :
1. selaku dosen yang mengajar di mata kuliah Agama, yang telah memberi dorongan,
motivasi, dan petunjuk-petunjuk kepada penulis.
2. Pihak Keluarga yang sepenuhnya telah membantu dan memberi dorongan moril maupun
materiil yang juga sangat membantu dalam proses penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi materi
maupun teknik penulisannya, mengingat terbatasnya pengetahuan dan kemampuan yang penulis
miliki. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Coba kita lihat di dalam Alkitab bagaimana Allah berbicara mengenai teknologi. Di sini
Alkitab tidak akan berbicara secara spesifik mengenai teknologi, namun ini adalah bukti bahwa
Allah mendorong manusia untuk lebih berkembang.
1. Pertama, saat Allah memerintahkan Nuh untuk membuat kapal yang akan menjadi tempat tinggal
Nuh beserta seluruh keluarganya saat Allah menurunkan air bah. Bahkan dalam kisah tersebut,
Allah menentukan sendiri bagaimana ukuran maupun bahan yang digunakan untuk pembuatan
kapal.
2. Contoh lain bisa kita lihat dalam Keluaran 25:9. Di ayat tersebut Allah Tritunggal memerintahkan
Musa untuk membuat Kemah Suci. Allah juga memberikan petunjuk bagaimana dimensi, ruang,
dan bahan yang diperlukan untuk mendirikan Kemah Suci.
Dari dua contoh tersebut, kita bisa melihat bahwa Allah tidak menghalangi manusia untuk
mengembangkan teknologi, bahkan Ia menuntun manusia untuk berkembang dan menciptakan
sesuatu karena Ia menghendaki segala sesuatu dengan tujuan yang baik.
Namun, berbeda apabila motivasinya tidak benar. Kita akan melihat bagaimana respon Allah
terhadap perkembangan teknologi yang memiliki tujuan yang tidak baik.
1. Pada Kejadian 11:1-9, diceritakan bagaimana Allah memporak-porandakan menara Babel. Di sini
bukan berarti Allah tidak setuju dengan pendirian menara tersebut, namun Allah melihat apa
motivasi manusia saat mendirikannya, yaitu untuk mencari nama dan ingin menyamai Allah. Sikap
ini merupakan salah satu ciri-ciri sombong menurut Kristen dan sangat tidak dikehendaki oleh
Allah.
2. Dalam Yohanes 2:16, kita bisa melihat bahwa Allah menentang penggunaan Bait Suci yang tidak
sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk menjadi area komersil.
Dari cerita-cerita di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa sejak awalnya manusia memang
diciptakan dengan akal budi dan daya cipta. Manusia diciptakan serupa dan se-gambar dengan
Allah yang merupakan pencipta manusia. Jadi Allah tidak akan membatasi kreasi manusia apabila
manusia memiliki motivasi yang benar untuk berkarya.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, hubungan dan saling keterkaitan
kebudayaan-kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Selain kemajuan teknologi dan
informasi, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor agama. Pendidikan agama di era modern
perlu didukung inovasi-inovasi baru seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan
informasi. Inovasi-inovasi tersebut erat kaitannya dengan kreativitas dalam memahami
substansi agama yang permanen dan sub informasi yang selalu berubah. Kedua hal tersebut
saling terkait dan kita dituntut untuk mampu menjelaskan kepada siswa secara terpadu.
Fasilitas yang dapat mendukung ke era itu perlu diupayakan misalnya komputer yang
dilengkapi dengan akses internet, kliping-kliping, artikel-artikel koran dan majalah yang
topik-topiknya berkaitan dengan masalah-masalah agama dan kemoderenan. Demikian pula
fasilitas-fasilitas teknologi lain yang dapat dipergunakan untuk keperluan serupa, antara
lain: televisi, radio, video, OHP, slide dan media lainnya sesuai dengan kondisi dan
kemampuan masing-masing sekolah.
Tujuan agama Hindu adalah Moksa dan Jagat Hita yaitu kesejahteraan sekala niskala, maka
dalam mengejar kesejahteraan sekala niskala ini, mau tidak mau kita dihadapkan pada
teknologi karena mengikuti perkembangan dari zaman globalisasi ini. Agama Hindu akan
menerima perkembangan teknologi secara selektif, sepanjang tidak bertentangan dengan
nilai- nilai agama Hindu.Dalam agama hindu teknologi itu hanya sebagai sarana penopang/
penunjang untuk mencapai hakekat daripada tujuan hidup beragama di dalam pelaksanaan
upacara/ upakara agama. Di dalam kehidupan sebagai manusia beragama, teknologi
berpengaruh di dalam mencapai kesejahteraan hidup dan kehidupan.
Ajaran dari agama hindu yang digunakani sebagai tolok ukur dalam menerima/ menolak
Perkembangan teknologi itu, yaitu :
1. konsep tri semaya yakni persepsi orang Bali terhadap waktu. Menurut orang Bali konsep
tri semaya dibagi menjadi tiga yaitu penyesuaian dengan masa lampau ( athita ),
penyesuaian dengan masa yang akan datang ( anaghata ) dan penyesuaian dengan masa
sekarang ( warthamana ). Tri semaya merupakan suatu rangkaian waktu yang tidak dapt
dipisahkan satu dengan lainnya. Kehidupan manusia pada saat ini ditentukan oleh hasil
perbuatan di masa lalu, dan perbuatan saat ini juga menentukan kehidupan di masa yang
akan datang
2. Tri Pramana mempunyai arti tiga cara umat hindu meyakini adanya Ida Sang Hyang
Widhi Wasa. Dimana cara-cara tersebut adalah Pratyaksa Pramana (berdasarkan
penglihatan langsung), Anumana Pramana (berdasarkan kesimpulan yang logis) dan
Agama Pramana (berdasarkan kesimpulan yang logis). Tri Pramana diperlukan agar para
umat yang beragama hindu yang mengaplikasikan nilai-nilai agama pada teknologi tetap
bisa percaya dengan adanya Tuhan.
3. Rasa, utsaha, dan lokika (akal).
Tri Samaya, Tri Pramana, rasa, utsaha dan lokika semua itu hal itu harus disesuaikan
dengan Desa (penyesuaian dengan tempat), Kala (penyesuaian dengan waktu) dan Patra
(penyesuaian dengan keadaan) daerah setempat. Karena di Bali mempunyai desa, kala,
patra yang berbeda-beda. Maka dari itulah perkembangan teknologi harus disesuaikan
dengan desa, kala, dan patra yang juga didukung dengan nilai-nilai dari ajaran agama.
Perlu ditetapkan masalah aspek- aspek agama dalam kaitannya dengan teknologi agar
masyarakat dapat dituntun dan dibina guna menjaga kemantapan beragama dan
melestarikan kebudayaan
1. Dampak Positif
2. Dampak Negatif
Bila tidak berpedoman pada agama hindu maka akan terjadi penyalahgunaan
terhadap perkembangan teknologi informasi.
Melalui teknologi informasi, penafsiran-penafsiran yang tidak sesuai tentang
ajaran agama hindu (salah penafsiran) akan lebih mudah tersebar.
Tata krama dalam agama hindu tidak sepenuhnya bisa dipermudah dengan
menggunakan teknologi informasi.
Masa keemasan umat islam terjadi pada masa kelam masyarakat barat dimana ilmu
pengetahuan berkembang dengan pesat dikalangan umat muslim. Pada saat itu islam telah
memperluas wilayah hingga Eropa. Pada masa keemasan tersebut banyak ilmuwan muslim
yang melalukan riset dan penterjemahan besar-besaran terhadap karya-karya filosofi para
ilmuwan Yunani. Periode Islam klasik (650-1250 M) dipengaruhi oleh pandangan tentang
tingginya kedudukan akal seperti yang terdapat dalam al-Qur`an dan hadist. Kemudian
pandangan ini ternyata sejalan dengan filsafat sains bangsa Yunani kuno. Adapun beberapa
ilmuwan besar pada masa itu yang tercatat dalam sejarah agama islam diantaranya adalah :
Al-razi dengan karyanya Al-Hāwī (850-923) yang merupakan sebuah ensiklopedi
mengenai
perkembangan ilmu kedokteran sampai masanya. Rhazas juga mengarang suatu
ensiklopedia atau kamus kedokteran dengan judul Continens,
Ibnu Sina (980-1037) yang menulis buku-buku kedokteran yang diberi judul Al qonun atau
the Canon of Medicine yang kini menjadi standar dalam ilmu kedokteran di Eropa.
Al-Khawarizmi atau Algorismus yang menulis buku Aljabar pada tahun 825 M, dan
merupakan buku standar ilmu matematika selama beberapa abad di Eropa. Ia juga yang
menemukan penggunaan angka desimal yang menggantikan angka romawi di Eropa.
Ibnu Rushd (1126-1198) seorang filosofi yang banyak menterjemahkan karya Aristoteles
Jabir ibn hayyan dan Al biruni yang merupakan ilmuwan di bidang kimia.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas di wilayah Eropa sudah berlangsung sejak abad ke-12 M
dan menimbulkan gerakan kebangkitan atau masa renaisance. Masyarakat barat mulai
mengadopsi ilmu yang telah dikembangkan ilmu pada masa itu dan meskipun akhirnya islam
terusir dari Spanyol.
a. Islam dan ilmu pengetahuan alam
Dalam islam kita mengenal adanya ayat kauliyah dan kauniyah. Ayat kauniyah adalah
tanda-tanda kebesaran Allah yang tersirat dalam alam semesta sementara ayat kauliyah
adalah ayat yang tertulis dalam Alqur’an. Islam tidak terlepas dari keberadaan ilmu
pengetahuan alam dan dalam Alqur’an banyak ayat yang menyebutkan tentang ilmu dan
kejadian yang menyangkut ilmu fisika maupun Biologi seperti yang tertera dalam ayat
berikut
“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum
kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung,
Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka
Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti Itulah
Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil
pelajaran.” (QS. Al-A’raaf: 57)
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu
adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala
sesuatu? (QS. Fushilat: 53)
Secara historis, orang-orang Katolik terhitung di antara para ilmuwan yang paling
penting sepanjang masa, contohnya Rene Descartes yang menemukan geometri analitik
dan hukum refraksi, Blaise Pascal yang menemukan mesin penghitung, alat tekan
hidrolik, dan teori matematika probabilitas, imam Augustinian Gregor Mendel yang
menemukan genetika modern, Louis Pasteur yang menemukan mikrobiologi dan
menciptakan vaksin pertama untuk rabies dan antraks, pastor Nicolaus Copernicus yang
pertama kali mengembangkan secara ilmiah pandangan bahwa bumi berotasi
mengelilingi matahari, dan Monseigneur Georges Lemaitre yang pertama kali
memperkenalkan tentang Big Bang Theory.
Ru Jiao atau agama Konghucu adalah agama monoteis, percaya hanya pada satu Tuhan, yang
disebut sebagai Tian, Tuhan Yang Maha Esa atau Shangdi (Tuhan Yang Maha Kuasa). Tuhan
dalam konsep Konghucu tidak dapat diperkirakan dan ditetapkan, namun tiada satu wujud pun
yang tanpa Dia. Dilihat tiada nampak, didengar tidak terdengar, namun dapat dirasakan oleh orang
beriman. Dalam Yijing dijelaskan bahwa Tuhan itu Maha Sempurna dan Maha Pencipta (Yuan) :
Maha Menjalin, Maha Menembusi dan Maha Luhur (Heng) : Maha Pemurah, Maha Pemberi
Rahmat dan Maha Adil (Li), dan Maha Abadi Hukumnya (Zhen).
Sifat kodrati atau watak sejati manusia (Xing) menurut Agama Konghucu adalah bersih dan
baik, karena berasal dari Tian sendiri. Agar sifat baik ini bisa terpelihara, maka manusia perlu
berupaya hidup di dalam Jalan yang diridhoi Tuhan (Jalan Suci,Dao). Menyadari bahwa agama-
agama diturunkan Tuhan lewat para nabi untuk kepentingan umat manusia, maka umat Konghucu
wajib hidup penuh susila, tepasalira, penuh toleransi dan penghormatan kepada umat agama lain.
Seperti halnya ajaran pokok agama lain, dalam agama Konghucu dikenal hubungan antara
manusia dengan Sang Khalik dan hubungan antara sesama manusia. Dalam kosa kata Agama
Konghucu disebut sebagai Zhong Shu, Satya kepada (Firman) Tuhan, dan Tepasalira (tenggang
rasa) kepada sesama manusia. Prinsip Tepasalira ini kemudian ditegaskan dalam beberapa
sabdanya yang terkenal, “Apa yang diri sendiri tiada inginkan, jangan diberikan kepada orang lain”
dan “Bila diri sendiri ingin tegak (maju), berusahalah agar orang lain tegak (maju)”. Kedua sabda
ini dikenal sebagai “Golden Rule” (Hukum Emas) yang bersifat Yin dan Yang.
Dalam berbagai kesempatan Kongzi menekankan pentingnya manusia mempunyai “Tiga
Pusaka Kehidupan”, “Tiga Mutiara Kebajikan” atau “Tiga Kebajikan Utama”, yaitu : Zhi, Ren dan
Yong. Ditegaskan bahwa, “Yang Zhi tidak dilamun bimbang”, yang “Ren tidak merasakan susah
payah”, dan yang “Yong tidak dirundung ketakutan”.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni merupakan suatu hal yang tidak asing lagi
didengar, karena setiap hari kita bisa mendengar hal tersebut, Manusia sebagai makhluk Tuhan
yang paling sempurnakesempurnaan ini membuat manusia diberikan potensi untuk
mengembangkan, memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam yang telah diciptakan Tuhan
Yang Maha Esa untuk kita dengan ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang kita miliki. . Dan
disetiap agama yang dianut yaitu Budha, Kristen,Hindu,Islam,Katolik dan Konghucu memiliki
keyakinan masing-masing dalam perkembangan IPTEKS. Oleh sebab itu marilah kita ikut serta
berperan dalam perkembangan IPTEKS
3.2 Saran
Untuk mengembangkan IPTEKS harus kita didasarI dengan keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dapat memberikan bagi kehidupan serta lingkungan sekitar
kita, dengan perkembangan IPTEKS yang semakin berkembang kita harus tetap menjaga nilai
Agama dan Seni yang kita miliki.
DAFTAR PUSTAKA