Bila ditinjau dari literatur, sebenarnya pemeriksaan CT BT itu tdk
menggambarkan secara detail dan lengkap utk menilai status koagulasi mengingat hanya menilai fungsi fase platelet saja, sementara tdk bisa menilai fungsi fase faktor intrinsik dan ekstrinsik yg sebagaimana bisa dinilai pada pemeriksaan PT dan aPTT. Hal ini kemudian menjadi penting ketika seorang operator akan melakukan suatu prosedur operasi besar dan berisiko, apalagi tentunya dia akan melakukan sayatan yg cukup besar sehingga akan berisiko menimbulkan perdarahan intra operasi yg cukup banyak, dimana akan memerlukan data dan keputusan utk persiapan pre operatif nya, apakah memerlukan persiapan faktor koagulasi atau tidak. Selain jenis, lama operasi dan extensivitasnya, riwayat penyakit koagulasi juga tentunya perlu digali utk menjadi pertimbangan pemilihan pemeriksaan penilaian status koagulasi tsb. Bila dikaitkan dengan kebijakan BPJS ttg masalah coverage utk dijadikan standar persiapan operasi, maka hal ini sangat bergantung dari kebijakan msg msg rumah sakit melalui kesepakatan antara direktur, komite medik, dan pakar dari kolegium terkait dalam penetapan kebijakan tsb. Berikut saya lampirkan tautan literatur mengenai pemeriksaan status koagulasi. Semoga bermanfaat!