Anda di halaman 1dari 16

Ahmad Fahrizal A (0121803012) sistem starter

MODUL IV
SISTEM STARTER

IV.1. Tujuan Praktikum


1. Mengetahui sistem starter
2. Mengetahui fungsi dari komponen sistem starter
3. Mengetahui prinsip kerja sistem starter

IV.2. Teori Dasar


Motor starter yang dipergunakan pada automobile dilengkapi dengan
magneticswitch yang memindahkan gigi yang berputar (selanjutnya disebut gigi
pinion) untuk berkaitan atau lepas dari ring gear yang dipasangkan mengelilingi
flywheel (roda gila) yang dibuat pada poros engkol. Saat ini kita mengenal dua
tipe motor starter yang digunakan pada kendaraan truk kecil, yaitu motor starter
konvensional dan reduksi.
Mobil-mobil yang dirancang untuk dipergunakan pada daerah dingin
mempergunakan motor starter tipe reduksi, yang dapat menghasilkan momen
yang lebih besar yang diperlukan untuk start mesin pada cuaca dingin. Motor
starter tipe ini dapat menghasilkan momen yang lebih besar dari pada motor
starter konvensional untuk ukuran dan berat yang sama,saat ini mobil cenderung
mempergunakan tipe ini meskipun untuk daerah yangpanas.
A. Fungsi dan Kegunaan Motor Starter
Motor starter berfungsi untuk memutarkan flywheel (poros engkol)
pertama kali sehingga mesin dapat hidup setelah itu terjadi siklus yang akan
menghasilkan tenaga. Lebih efisien menghidupkan mesin dengan motor starter
dari pada dengan tenaga manual (tenaga manusia).
B. Macam – Macam Motor Starter
Untuk menggerakan elektro motor, diperlukan peralatan pendukung yaitu,
motor starter atau biasa disebut starter. Saat ini dikenal ada beberapa macam
jenis starter. Diantaranya seperti berikut ini.

TEKNIK MESIN OTOMOTIF-DIII


Ahmad Fahrizal A (0121803012) sistem starter

1. Direct On Line (DOL) Starter


Starter model ini sangat banyak dipakai saat ini, terutama untuk motor
motor kecil. Komposisi komponennya terdiri dari satu contactor dan satu proteksi
arus dengan TOR atau elektronik. Kelemahan starter model ini adalah
kemungkinan timbulnya arus start yang sangat tinggi. biasanya bisa mencapai 6
sampai 7 kali. Pada saat starter ini di start, torsi saat start ini juga sangat tinggi
dan biasanya lebih tinggi dari kebutuhan. Ini dapat terlihat adanya lonjakan/
gerakan yang keras saat motor di start.
2. Star Delta Starter
Starter ini mengurangi lonjakan arus dan torsi pada saat start. Tersusun
atas 3 buah contactor yaitu Main Contactor, Star Contactor dan Delta Contactor,
Timer untuk pengalihan dari Star ke Delta serta sebuah overload relay. Pada saat
start, starter terhubung secara Star. Gulungan stator hanya menerima tegangan
sekitar 0,578 (seper akar tiga) dari tegangan line. Jadi arus dan torsi yang
dihasilkan akan lebih kecil dari pada DOL Starter. Setelah mendekati speed
normal starter akan berpindah menjadi terkoneksi secara delta.
3. Autotransformer Starter
Starter ini pada prinsipnya hampir sama dengan Stater yaitu dengan
mengurangi arus dan torsi saat start. Pada Autotranformer terdapat beberapa tap
yang dapat menurunkan tegangan line. Starter akan mengatur masuknya tegangan
yang mengalir ke motor dimulai dengan tegangan yang paling rendah bertahap
sampai ke tegangan normal. Jika Star Delta starter hanya dua step, dengan
autotransformer bisa beberapa step. Ini berguna untuk mengurangi lonjakan arus
dan torsi saat start.
4. Soft Starter
Softstarter sangat berbeda dengan starter lain. Alat ini mempergunakan
thyristor sebagai komponen utamanya. Tegangan yang masuk ke motor akan
diatur dimulai dengan sangat rendah sehingga arus dan torsi saat start juga
rendah. Pada saat start ini tegangan yang masuk hanya cukup untuk
menggerakkan beban dan akan menghilangkan kejutan pada beban. Secara
perlahan tegangan dan torsi akan dinaikan sehingga motor akan mengalami
percepatan kehingga tercapai kecepatan normal.

TEKNIK MESIN OTOMOTIF-DIII


Ahmad Fahrizal A (0121803012) sistem starter

5. Frequency Drive
Frequency Drive sering disebut juga dengan VSD (Variable Speed Drive),
VFD (Variable Speed Drive) atau Inverter. VSD terdiri dari 2 bagian utama yaitu
penyearah tegangan AC (50 atau 60 HZ) ke DC dan bagian kedua adalah
membalikan dari DC ke tegangan AC dengan frequency yang diinginkan.
VSD memanfaatkan sifat motor sesuai dengan rumus sbb :
RPM = (120.f)/p
dimana,
RPM : Kecepatan putar/ speed motor (RPM)
F : Frequency (Hz)
p : pole
Jadi dengan mengatur frequency tegangan yang masuk, maka kecepatan
motor akan dapat diatur pula. Demikian pula pada saat start, dimulai dengan
frequency rendah sampai frequency nya hasilnya kecepatan motor akan
mengalami percepatan yang lebih halus.
C. Prinsip Kerja Motor Starter
1. Medan Elektromagnetik
Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang
dibentuk dengan menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan
munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui
sepotong kawat membentuk suatu medan magnet (M) di sekeliling kawat.
2. Kaidah Tangan Kiri Fleming
Fleming Left Hand Rule
a. Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik
b. Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet
c. Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik
Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan
magnet dialirkan arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar
disamping, medan magnet dari kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di
tengah tengah medan magnet diletakkan konduktor yang dialiri arus, sehingga
akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan konduktor bisa berputar.

TEKNIK MESIN OTOMOTIF-DIII


Ahmad Fahrizal A (0121803012) sistem starter

D. Bagian – Bagian Motor Starter


Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja
untuk mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi tenaga gerak untuk
memutarkan flywheel. Sehingga mesin hidup.
1. Saklar Starter ( Magnetic Switch )
Saklar starter bekerja sebagai switch utama untuk mengatur arus masuk
ke kumparan medan (Field Coil) dan mengontrol gigi pinion dengan
mendorong dan menariknya. Terminal – terminal yang ada pada saklar
starter :
A. Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)
B. Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke
kumparan medan (field coil)
C. Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci
kontak dan meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC)
melalui plat kontak
2. Kumparan Medan ( Field Coil )
Arus dari baterai dialirkan ke kumparan medan yang terbungkus oleh pole
core sehinggai hasilkan medan magnet. Yang dibutuhkan motor untuk
beroperasi. Field coil dihubungkan dengan rmature coil secara seri melewati
sikat arang (brush).
3. Kumparan Jangkar.
Armature (kumparan jangkar) membangkitkan gerak daya putar akibat
dari perbedaan arah gaya gerak listrik yang ditimbulkan oleh kumparan
medan. Ball bearing menopang putaran kecepatan tinggi dari angkur.
Armatur meneruskan arus listrik dari kumparan medan ke angkur melalui
sikat arang (brush).
4. Sikat dan Pemegang Sikat.
Empat sikat (brush) menyalurkan arus ke armature coil melalui
commutator. Dua diantaranya ditopang oleh insulated holder dan
dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush positif (+)) , dan kedua
brush lainnya ditopang oleh grounded holder dan dihubungkan ke
commutator (disebut dengan brush negatif (-)) Sikat itu dibuat dari karbon

TEKNIK MESIN OTOMOTIF-DIII


Ahmad Fahrizal A (0121803012) sistem starter

tembaga, yang mempunyai daya konduksi tinggi dan tidak gampang aus.
Pegas sikat menekan pada permukaan putaran armature dan menghentikan
putaran armature tepat saat starter berhenti dengan menekan sikat.

5. Over Runing Clutch dan Roda Gigi Pinion.


Over Runing Clutch berfungsi untuk :
1. Meneruskan putaran yang dihasilkan motor untuk menggerakkan flywheel
melalui roda gigi pinion.
2. Menarik gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada putaran fly
wheel.
Gigi pinion meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring
gear. Helical spline mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion dan
mendukung pertautan/pelepasan gigi pinion dari ring

F. Cara Kerja Motor Starter


1. Posisi Kunci Kontak ST
Arus dari baterai ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) dan kedua
kumparan ini menghasilkan medan magnet searah dan akhirnya menarik plat
kontak yang menghubungkan terminal B dengan terminal C serta tuas menggeser
over runing clutch dan roda gigi pinion berhubungan dengan flywheel. Arus yang
ke C relatif kecil dan armatur berputar lambat.

Gambar IV.1 Kunci kontak

2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh


Plat kontak sudah menghubungkan terminal B dan C, sehingga PIC tidak dialiri
arus dan plat kontak hanya ditahan oleh HIC. Oleh karena itu arus yang besar dari
terminal B akan langsung mengalir ke terminal C > kumparan medan > armatur >
Kumparan jangkar > masa. Motor starter berputar cepat untuk menggerakkan fly

TEKNIK MESIN OTOMOTIF-DIII


Ahmad Fahrizal A (0121803012) sistem starter

wheel. Over runing clutch mencegah melindungi pinion gear jika putaranya lebih
kecil dari putaran flywheel.
3. Saat Kunci Kontak Posisi On
Karena saklar starter diputar ke posisi Off PIC dan HIC tidak mendapat
arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya akan
menjadi:
Karena arus PIC dan HIC berlawanan arah, gaya magnet yang dihasilkan
juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, ini mengakibatkan
kekuatan pegas pengembali dapat mnegembalikan plat kontak ke posisi semula,
dengan demikian lengan penggerak menarik kopling jalan bebas dan gigi pinion
terlepas dari perkaitannya dengan flywheel.

TEKNIK MESIN OTOMOTIF-DIII


Ahmad Fahrizal A (0121803012) sistem starter

IV.3. Alat dan Bahan


1. Jangka sorong
2. Kunci T (8 dan 10)
3. Kabel
4. Multitester
5. Baterai
6. Motor starter

Gambar III.1. jangka sorong

Gambar III.2. Kunci T (8 dan 10)

TEKNIK MESIN OTOMOTIF-DIII


Ahmad Fahrizal A (0121803012) sistem starter

Gambar III.3. Kabel

Gambar III.4. Multitester

Gambar III.5. Baterai

TEKNIK MESIN OTOMOTIF-DIII


Ahmad Fahrizal A (0121803012) sistem starter

Gambar III.6. Motor Stator

TEKNIK MESIN OTOMOTIF-DIII


Ahmad Fahrizal A (0121803012) sistem starter

IV.4. Prosedur Percobaan


1. Lepaskan kabel kumparan medan yang terpasang pada terminal C
solenoid, kemudian lepas solenoid.
2. Lepas baut utama motor starter.
3. Lepas skrup
4. Lepas tutup belakang motor starter
5. Lepas sikat dari pemegang sikat dengan menggunakan tang lancip.
Apabila sikat menggunakan tipe yang berpegas maka berhati hati agar
sikat tidak putus dan pegas tidak hilang.
6. Keluarkan armature dari rumah starter.
7. Lepas skrup atau baut.
8. Lepaskan rumah ujung penggerak.
9. Lepaskan kopling starter dari ujung rumah penggerak.
10. Keluarkan kotak baja dari dalam kopling starter.
11. Lepaskan retainer.
12. Lepaskan roller dari ujung rumah penggerak.
13. Lepas pegas pengembali dari solenoid

TEKNIK MESIN OTOMOTIF-DIII


Ahmad Fahrizal A (0121803012) sistem starter

IV.5. Tugas

1. Sebutkan jenis-jenis starter dan jelaskan? gambarkan!


2. Trouble shooting pada starter? Minimal 5 tabel!
3. Jika pada saat kunci kontak on starter tidak menyala, komponen apa yang
rusak? Jelaskan!
4. Jelaskan cara kerja starter ACG (Alternator, Curent, Generator)
5. Jika si kumparan primer lebih banyak dari pada kumparan sekunder, apa
yang terjadi?
JAWAB

1. Terdapat 3 macam sistem starter, yaitu:


 Motor starter tipe konvensional

Tipe motor starter yang pertama adalah motor starter tipe


konvensional. Pada motor starter tipe konvensional ini bekerja tanpa
adanya pereduksian roda gigi karena motor starter tipe konvensional
hanya memiliki satu buah gear yaitu pinion gear saja.
Tanpa adanya pereduksian roda gigi maka momen putar yang
dihasilkan pada motor starter tipe ini kecil dan tidak sebesar tipe motor
starter lainnya.
 Motor starter tipe reduksi

Pada motor starter tipe reduksi ini bekerjanya dengan adanya


pereduksian roda gigi. Pada tipe motor starter ini terdapat roda-roda
gigi yang saling mereduksi sehingga akan menurunkan putaran pinion
gearnya, namun akan didapatkan momen putar yang lebih besar
dibandingkan dengan motor starter tipe konvensional.

TEKNIK MESIN OTOMOTIF-DIII


Ahmad Fahrizal A (0121803012) sistem starter

 Motor starter tipe planetary

Cara kerja motor starter tipe planetary ini hampir sama dengan motor
starter tipe reduksi yaitu sama-sama adanya pereduksian roda gigi
untuk menambah momen putar yang lebih besar.

Pada tipe ini, pereduksian putaran dilakukan oleh roda-roda gigi


planetay. Roda gigi planetary merupakan roda gigi yang tersusun dari
sun gear, planetary gear dan ring gear.

TEKNIK MESIN OTOMOTIF-DIII


Ahmad Fahrizal A (0121803012) sistem starter

2. Troublesouting pada sistem starter


Gejala Kemungkinan penyebab Tindakan
1. Baterai sudah mati 1. Periksa keadaan
baterai

2. Fusible link sudah 2. Ganti fusible link


rusak.
Mesin tidak berputar 3. Ada sambungan 3. Bersihkan dan
yang lepas atau kencangkan
kendur sambungannya

4. Kerusakan pada 4. Periksa sambungan


kunci kontak kontak, ganti jika
diperlukan

5. Kerusakan pada 5. Periksa bagian-


solenoid, relay, bagiannya, ganti
saklar netral atau bila perlu
saklar kopling
6. Kerusakan mekanis 6. Periksa mesin
pada mesin.

1. Baterai lemah 1. Periksa baterai,


ganti jika
diperlukan
2. Sambungan kendor 2. Bersihkan dan
atau berkarat kencangkan
sambungan

Mesin berputar 3. Kerusakan pada 3. Periksa dan lakukan


lambat motor starter pengujian motor
starter
4. Ada masalah 4. Cek mesin dan
mekanis pada mesin starter, ganti
atau motor starter komponen yang
rusak

TEKNIK MESIN OTOMOTIF-DIII


Ahmad Fahrizal A (0121803012) sistem starter

1. Kerusakan gigi 1. Periksa gigi pinion


pinion atau ring dan ring gear dari
gear keausan atau
kerusakan

2. Kerusakan plunyer 2. Periksa dan Tes pull-


Starter berputar terus pada solenoid in dan hold-in coil

3. Kerusakan kunci 3. Periksa kunci kontak


kontak atau dan rangkaiannya.
rangkaian
kontrolnya
4. Kunci kontak macet 4. Periksa sambungan
kontak, ganti jika
diperlukan

1. Kerusakan pada 1. Periksa kopling


kopling starter
Starter berputar tetapi starter,periksa
mesin tidak berputar kerjanya
2. Kerusakan atau 2. Cek roda gigi dari
keausan gigi pinion keausan dan
dan ring gear kerusakan
1. Kerusakan pada 1. Periksa dan ganti
Starter tidak solenoid jika perlu
dapat berkaitan atau
lepas dengan lembut
2. Pinion gear atau 2. Cek roda gigi dari
ring gear aus kerusakan dan
keausan, ganti jika
perlu

TEKNIK MESIN OTOMOTIF-DIII


Ahmad Fahrizal A (0121803012) sistem starter

3. Penyebab starter ditak menyala


 Fuse atau Sekering Putus
Fuse / sekering tugasnya sebagai pengaman rangkaian arus
listrik. Fuse bekerja memanfaatkan pada kawat tipis yang dapat
terputus apabila dialiri listrik dengan menggunakan besaran
tertentu.
Biasanya fuse starter sekitar 20 Amps ketika ada aliran listrik lebih
dari 20 ampere sehingga mengakibatkan fuse bakal terputus.
Maksudnya jangan langsung untuk mengganti fuse tersebut,
dikarenakan gejala fuse putus dapat memperlihatkan bahwa adanya
short / konsleting pada rangkaian starter itu.
 Kabel Starter Terbakar
Selain karena fuse yang terputus, masalah lain yang
menyebabkan starter motor mati juga karena terjadi konsleting,
sehingga imbasnya kabel starter bakalan terbakar. Mulanya
sekering putus, selanjutnya pengendara harus mengganti fuse itu
dengan yang baru, tetapi dalam jangka sedetik kemudian akan
langsung putus lagi. Umumnya letak terbakarnya kabel ada di area
yang mengalami short.
 Baterai Habis
Masalah pada baterai yang kekurangan voltage akan berdampak
mobil tidak dapat di starter. Walau lampu motor masih menyala,
umumnya baterai pada tegangan dibawah 8 volt sudah tidak lagi
untuk menjalankan starter.
 Kerusakan Pada Bandig / Relay Starter
Kegunaan relay dengan label bandig sebetulnya sama dengan
relay biasanya namun bandig yang dirancang khusus menggunakn
plat lebih besar disebabkan daya listrik yang disalurkan nanti juga
besar.
Apabila solenoid pada bandig tersebut macet / terputus atau
ketika plat didalam bandig tersebut rusak, jadi akan mengakibatkan
tidak dapat disalurkan ke motor starter.
 Kerusakan Pada Coil Starter
Ada dua komparan dalam starter yaitu kumutator danarkature
coil. Keduanya sama menghasilkan kemagetan yang setelahnya
dirangkai supaya menjadi energi putar.

4. Saat mesin belum menyala dan pengendara menekan tombol starter,


ECU (Electronic Control Module) menerima sensor tersebut dan

TEKNIK MESIN OTOMOTIF-DIII


Ahmad Fahrizal A (0121803012) sistem starter

mengarahkan arus listrik menuju ke 18 Kumparan dengan 3 Hall


berbeda. Ketika ada arus listrik searah (DC) mengalir pada lilitan kawat
yang memiliki inti besi akan muncul medan magnet (prinsip kerja
perangkat elektromagnet). Karena di bagi menjadi 3 Hall, maka
elektromagnet yang muncul akan menghasilkan sifat tarik-menarik atau
tolak-menolak. Setelah itu, kutub elektromagnet tersebut akan bereaksi
dengan magnet-magnet permanen pada flywheel yang disusun dengan
kutub-kutub berbeda pula. Sehingga flywheel pun bergerak memutar
dan otomatis memutar krukas dan piston pun bergerak naik-turun.
Kemudian setelah mesin hidup, ECU akan memutus tegangan
listrik ke Stator dan sekarang beralih fungsi dari starter menjadi
Generator AC yang setelah melewati rectifier akan menjadi arus DC
untuk mengisi baterai

5. a. Tegangan input lebih besar dari pada tegangan output


b. Kuat arus primer lebih kecil dari pada kuat arus sekunder
c. Jenis trafo yang digunakan step up karena kuat arus primer lebih
besar dari pada kuat arus sekunder
d. Jenis trafo yang digunakan step down karena kuat arus primer lebih
kecil dari pada kuat arus sekunder.

TEKNIK MESIN OTOMOTIF-DIII

Anda mungkin juga menyukai