Anda di halaman 1dari 4

Pendidikan Seks Anak Usia Dini

Anak merupakan amanah yang diberikan oleh Allah untuk dijaga. Orang tua dan
lingkungannya, di mana dia tinggal bertanggung jawab untuk mengarahkan anak
tersebut pada kebaikan. Maka dari itu, tentu tumbuh dan kembang anak membutuhkan
lingkungan yang baik. Lingkungan sangat memiliki peranan yang penting dalam
tumbuh kembang anak terutama ketika anak masih dalam usia dini yaitu antara 0-6
tahun.

Anak usia dini biasa disebut golden age, karena fisik dan motorik anak
berkembang dan tumbuh dengan cepat, baik perkembangan emosional, intelektual,
bahasa, maupun moral. Mengutip dari bukunya Pratini yang berjudul Pengantar
Pendidikan Anak Usia Dini bahwa pada usia 4 tahun 50% kecerdasan telah tercapai dan
telah mencapai kecerdasan 80% pada usia 8 tahun. Sehingga pada masa-masa inilah
sebaiknya anak mulai untuk diarahkan.

Belakangan ini kasus kekerasan seksual tidak hanya mengancam para remaja,
akan tetapi eksploitasi seks anak dibawah umur nyatanya juga rentan terjadi. Bahkan,
hal itu terjadi oleh keluarga korban sendiri. Fenomena tersebut, menjadikan keresahan
orang tua sudah mencapai pada kondisi yang darurat. Orang tua dan lingkungan dituntut
untuk memberikan perhatian yang lebih karena perkembangan zaman yang semakin
canggih dan sangat mudah diakses oleh masyarakat miskin sekalipun.

Media elektronik seperti TV, internet, CD, HP, film, dan media cetak misalnya
koran, majalah brosur, tabloid yang berbau porno dapat diakses oleh semua kalangan
masyarakat, semakin terbuka tanpa ada yang mengendalikan. Selain itu, pelayanan
seksual untuk berbuat mesum dapat didapatkan dengan segala cara. Para pelaku seks
dapat dipuaskan lewat lokalisasi, hotel, penginapan, bahkan melalui sms, telpon, video
call, dan lain-lain.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan berita yang dilansir dalam website
Gatra.Com, Kepolisian Resort Jambi mengatakan bahwa terdapat puluhan kasus
pelecehan anak dibawah umur, sepanjang 10 bulan terakhir. Sejak Januari-Oktober
aparat telah menangani sebanyak 37 perkara. Walaupun kasus ini terjadi penurunan dari
tahun kemarin. Kebanyakan motif pelaku melakukan aksinya karena video porno. Lagi-
lagi, teknologi yang semakin meningkat tidak hanya berdampak positif, tetapi juga
berdampak negatif. Seperti yang telah dijelaskan diatas, faktor dari maraknya kasus
asusila adalah video porno. Sangat miris mengetahui hal ini, dimana anak merupakan
generasi penerus bangsa yang menegakkan kedaulatan, harus terputuskan semangatnya
karena trauma yang dialami. Perlu diperhatikan bagi para orang tua, bahwa Allah SWT
mengingatkan manusia dalam Q.S. An-Nisa ayat 8 agar manusia khawatir dan takut jika
meninggalkan generasi yang lemah yang disangsikan kualitas dan masa depannya.
Orang tua harus berusaha semaksimal mungkin untuk pendidikan anaknya. Hal itu
dikarenakan, setiap anak memiliki kesempatan agar masa depannya tercapai dengan
sukses. Tinggal bagaimana pndidikan orang tuanya.

Pendidikan seks menjadi salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk
mengentaskan permasalahan yang berkaitan dengan seks. Dalam (Antara News, 2017),
Wakil walikota sukabumi Ahmad Fahmi mengatakan "Pendidikan ini harus dimulai saat
anak mengenal akan identitas diri dan keluarga serta mengenal fungsi anggota tubuhnya
terus alat reproduksi". Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan seks yang
diberikan kepada anak usia dini yang sesuai dengan usianya. Beliau mengatakan agar
pendidikan tersebuut sedini mungkin segera diberikan kepada anak, sebagai usaha
preventif. Sebab, seperti kata pepatah “Lebih baik mencegah daripada mengobati”.

Pendidikan seks merupakan sebuah upaya pengajaran, penyadaran, dan


penerangan tentang masalah-masalah seksualitas. Secara edukatif, anak dapat diberikan
pengertian sejak anak bertanya seputar seks. Adapun strategi pendidikan seks anak usia
dini adalah sebagai berikut.
1. Mengajarkan anak tentang perbedaan anatomi tubuh laki-laki dan perempuan
beserta fungsi dari masing-masing anggota tubuh.
2. Membantu anak mengetahui konsep pribadi.
3. Memberikan suasana yang kondusif agar anak nyaman dan mau berkonsultasi
dengan orang tua.
4. Membiasakan anak dengan pakaian yang sesuai jenis kelaminnya.
5. Memberikan sentuhan dan pelukan agar anak merasakan kasih sayang yang tulus.

Adapun beberapa cara lain untuk mengajarkan pendidikan seks pada anak usia
dini sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
1. Memberi anak nama yang baik.
2. Mengkhitan dan melatih anak menjadi kebersihan alat kelamin.
3. Menanamkan rasa malu
4. Melarang anak laki-laki menyerupai anak perempuan, begitupun sebaliknya.
5. Memisahkan tempat tidur anak.
6. Mengingatkan untuk menjaga pandangannya terhadap lawan jenis
7. Memerintahkan anak perempuan untuk memakai hijab.
SUMBER RUJUKAN

https://www.kompasiana.com/wicka14/54f8417ca33311855e8b48f6/pentingnya-
mengenalkan-pendidikan-seks-sejak-usia-dini.
https://id.theasianparent.com/ini-panduan-pendidikan-seksual-menurut-unicefdan-who.

https://www.antaranews.com/berita/629047/pendidikan-seks-perlu-diberikan-sejak-dini.

https://www.gatra.com/rubrik/nasional/pemerintahan-daerah/361272-Polisi-Tangani-37-
Kasus-Pelecehan-Seksual-Anak-di-Bawah-Umur.

Lely Camelia Dan Ine Nirmala. Atikel “Penerapan Pendidikan Seks Anak Usia Dini
Menurut Perspektif Islam”. Jurusan PGRA Universitas Singaperbangsa
Karawang.

Mahrus. Artikel: “Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini”. Jurusan Ilmu Al-Quran dan
Tafsir Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Madura.
Muhammad Khoiruz Zaim. Skripsi: Pendidiksn Seks Usia Dini (Telaah Pemikiran Yusuf
Madani), Fakultas Tarbiah dan Keguruan, UIN Sunan Kaljaga Yogyakarta.

Pratini. 2010. Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Grafindo Litera
Media.

Anda mungkin juga menyukai