Anda di halaman 1dari 34

OPTIMALISASI KEKUATAN PENGAMANAN POLRES TEBING

DALAM RANGKA PENGAMANAN PEMILU 2014


GUNA MEWUJUDKAN HARKAMTIBMAS

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Permasalahan keamanan dalam negeri dalam konteks pelaksanaan tugas
kepolisian tidak akan pernah terlepas dari masalah-masalah keamanan dan
ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta terbinanya ketentraman
masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Bila dihubungkan dengan
pembangunan yang sedang dan terus dilaksanakan oleh pemerintah saat ini
tentunya masalah keamanan dalam negeri merupakan syarat mutlak agar proses
pembangunan yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.
Kondisi stabilitas keamanan dalam negeri bisa terganggu karena
meningkatnya kualitas dan kuantitas kriminalitas, yang akan berdampak terhadap
proses pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan. Hal ini otomatis akan
menghambat dan merugikan kelangsungan usaha pemerintah dalam rangka
menjalankan program pembangunan nasional di berbagai bidang.
Adanya fenomena peningkatan kualitas dan kuantitas kriminalitas saat ini
menjadi sorotan media cetak dan elektronik baik nasional dan lokal adalah adanya
beberapa tindak pidana menjelang pelaksanaan Pemilu 2014.
Semenjak Pemilu 2004, masyarakat Indonesia harus memilih wakil rakyat
untuk menduduki kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD), bahkan Presiden dan
Wakil Presiden sesuai dengan Amandemen UUD 1945, tidak lagi dipilih oleh
anggota MPR, melainkan langsung dipilih oleh rakyat. Perkembangan berikutnya,
sejak Juni 2005, setiap kepala daerah dan wakilnya juga dipilih oleh rakyat secara
langsung.
Berangkat dari kenyataan di atas, dapat dikatakan bangsa Indonesia telah
mampu melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi, meski kurang didukung oleh

1
kondisi perekonomian nasional yang memadai, praktik demokrasi tersebut telah
diagendakan secara rutin.
Sejatinya persiapan pelaksanaan Pemilu 2014 masih ditandai sejumlah
kerawanan dan ancaman, setidaknya ada beberapa kerawanan dan ancaman yang
perlu mendapatkan perhatian dan pencermatan tersendiri, antara lain :
Pemilu 2014 memiliki kerawanan terkait isu primordialisme berupa kerawanan
konflik komunal, Kerawanan itu timbul karena terdapat basis-basis massa parpol
yang kuat di dalam satu dapil yang sangat heterogen beberapa daerah
transmigrasi yang dihuni oleh masyarakat dari berbagai suku. Isu sukuisme sering
muncul dalam kampanye, sehingga menimbulkan ketegangan antar kelompok warga
seperti pada beberapa pemilihan kepal daerah di dapil itu.
Masalah pemasangan alat peraga kampanye juga belum tertata dan
menimbulkan kerawanan konflik, masih banyak ditemukan pelanggaran zona
kampanye hampir di setiap Dapil termasuk pemasangan alat peraga kampanye di
halaman rumah penduduk tanpa izin pemilik rumah, seharusnya pemasangan alat
peraga kampanye oleh parpol juga harus berkoordinasi dengan pihak-pihak
pemangku kepentingan.
Proses pelaksanaan tahapan penetapan DPT dan distribusi surat suara untuk
Pemilu 2014, meskipun potensi kerawanan keamanannya tetap ada, terutama dalam
kaitan adanya kemungkinan sabotase yang perlu diantisipasi aparat keamanan.
Potensi kerawanan keamanan dapat saja terjadi dalam pelaksanaan tahapan
kampanye, sebab akan ada pengerahan kekuatan massa yang berpotensi
menimbulkan terjadinya konflik sosial di masyarakat, oleh sebab itu, perlu ada
konsolidasi bersama antara kekuatan TNI dan Polri untuk pengamanan Pemilu
2014, Salah satu permasalahan DPT yang tidak valid terjadi di Kabupaten Tabalong,
Kalimantan Selatan, kemudian di hampir semua kabupaten di Bengkulu kecuali
Kabupaten Kepahiang serta wilayah Yogyakarta dan Sleman.
Menjelang pelaksanaan Pemilu 2014, masyarakat diharapkan dapat
mewaspadai peredaran uang palsu, Politik uang yang kerap dilakukan para
peserta Pemilu menjadi salah satu pintu masuk beredarnya uang palsu
dimasyarakat, Bank Indonesia hingga Perum Percetakan Uang Republik Indonesia
diharapkan dapat memantau peredaran uang, Peruri memiliki nilai penting dalam
menjaga netralitas dan kemudian tidak disalahgunakan sebagai alat kekuasaan
dalam kontestasi Pemilu.

2
Setiap memasuki tahun politik dan peralihan kekuasaan, potensi
penyimpangan anggaran Negara semakin terbuka lebar, secara politis, sangat
dimungkinkan adanya manipulasi anggaran, praktik-praktik tersebut dapat dilakukan
dengan memanfaatkan siklus anggaran, termasuk yang menjadi potensi
penyimpangan adalah melalui pengalokasian anggaran untuk pelayanan publik baik
dalam model program kegiatan maupun bantuan atau subsidi.
Jumlah kertas suara yang tidak terpakai karena pemilih tidak menggunakan
haknya atau golput, berpotensi disalahgunakan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di
TPS untuk diberikan kepada caleg yang mereka kehendaki, disinilah peran Polri
secara aktif ikut melakukan mekanisme kontrol yang ketat.
Pelanggaran aturan cara berkampanye yang masih marak terjadi di beberapa
daerah, Panwaslu setempat yang diharapkan berperan selaku actor utama yang
mengawasi pelaksaan pemilu sampai saat ini belum dapat menertibkan alat peraga
kampanye parpol dan caleg yang melanggar aturan, karena tidak adanya dukungan
anggaran operasional dari APBD, pemasangan alat peraga kampanye dari berbagai
caleg dan parpol yang dipasang di sembarangan tempat juga terjadi di Bandar
Lampung dan Mesuji, Padang, Kota Sorong dan Kabupaten Teluk Bintuni, Papua
Barat.
Kerap terjadi permasalahan penyelenggara Pemilu di beberapa daerah
seperti Dompu, NTB, karena Panwaslu tidak dapat merekrut PPL akibat tidak
adanya dana, honor KPU Kabupaten Lampung Barat bulan Desember 2013 yang
belum dibayar, Kekosongan komisioner KPU Berau, Kalimantan Timur, karena
terlambatnya proses seleksi, hasil seleksi anggota KPU Kabupaten Donggala,
Sulawesi Tengah yang ditolak masyarakat karena dinilai tidak obyektif,
Disharmonisasi Komisi I DPRD Banyuasin Sumatera Selatan dengan salah satu
pejabat KPU setempat.
Polri sebagai institusi yang di amanatkan untuk menjaga dan memelihara
stabilitas kamtibmas, sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, berkewajiban dan
berperan dalam memelihara stabilitas kamtibmas agar tetap kondusif. Polres Tebing
Tinggisebagai bagian dari Polda Sumatera Utara turut serta bertanggung jawab
dalam penanggulangan masalah kriminalitas yang sedang terjadi saat ini.
Pendayagunaan kekuatan Polres Tebing Tinggi dimaksudkan untuk
memberikan dukungan kekuatan personel, peralatan dan kemampuan personel

3
Polres Tebing Tinggibagi kesatuan kewilayahan dalam menghadapi pelaksanaan
Pemilu Kabupaten Tebing, menyadari fenomena Kriminalitas yang terjadi di wilayah
Kabupaten Tebing pengamanan Pemilu 2014 maka penulis tertarik untuk mengkaji
lebih mendalam dalam Naskah Karya Perorangan yang berjudul “OPTIMALISASI
KEKUATAN PENGAMANAN POLRES TEBING TINGGI DALAM RANGKA
PENGAMANAN PEMILU 2014 GUNA MEWUJUDKAN HARKAMTIBMAS”.

2. Permasalahan
Mengingat pentingnya peran Polres Tebing Tinggidalam menanggulangi
Kriminalitas yang terjadi di wilayah Kabupaten Tebing pengamanan Pemilu 2014
maka permasalahan dalam makalah ini dirumuskan menjadi upaya optimalisasi
kekuatan pengamanan Polres Tebing Tinggi dalam rangka pengamanan pemilu 2014 guna
mewujudkan harkamtibmas.
Berdasarkan permasalahan di atas penulis merumuskan persoalan-persoalan
yang akan dibahas dalam makalah ini, sebagai permasalahan terkait kesiapan
kekuatan sumber daya manusia untuk mengoptimalkan kekuatan pengamanan
Polres Tebing Tinggi dalam rangka pengamanan Pemilu 2014 guna mewujudkan
harkamtibmas. Jumlah besaran dukungan anggaran untuk mengoptimalkan
kekuatan pengamanan Polres Tebing Tinggi dalam rangka pengamanan Pemilu
2014 guna mewujudkan harkamtibmas, kesiapan sarana prasarana yang diperlukan
untuk mengoptimalkan kekuatan pengamanan Polres Tebing Tinggi dalam rangka
pengamanan Pemilu 2014 guna mewujudkan harkamtibmas dan efektifitas metode
yang mendukung optimalisasi mengoptimalkan kekuatan pengamanan Polres
Tebing Tinggi dalam rangka pengamanan Pemilu 2014 guna mewujudkan
harkamtibmas

3. Pokok-pokok persoalan
1. Bagaimana kondisi kondisi kamtibmas di wilayah hukum Polres Tebing
Tinggisaat ini ?
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi optimalisasi kekuatan pengamanan
Polres Tebing Tinggi dalam rangka pengamanan pemilu 2014 guna
mewujudkan harkamtibmas ?
3. Bagaimana kondisi optimal kekuatan pengamanan Polres Tebing Tinggi
dalam rangka pengamanan pemilu 2014 guna mewujudkan harkamtibmas?

4
4. Bagaimana upaya optimalisasi kekuatan pengamanan Polres Tebing Tinggi
dalam rangka pengamanan pemilu 2014 guna mewujudkan harkamtibmas ?

4. Ruang lingkup
Ruang lingkup penulisan Naskah Karya Perorangan ini dibatasi pada
optimalisasi kekuatan pengamanan Polres Tebing Tinggi dalam rangka pengamanan
Pemilu 2014 guna mewujudkan harkamtibmas dilihat dari aspek managerial seperti
aspek man, money , material dan method yang dimiliki oleh Polres Tebing
Tinggidalam pengamanan pelaksanaan Pemilu 2014 serta pengaruh lingkungan
strategis local dan regional dan Instrumental hukum yang memberikan dampak
secara langsung mapun tidak terhadap kesiapan pengamanan Pemilu 2014

5. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Adapun maksud penulisan naskah karya perorangan ini di samping sebagai
salah satu syarat untuk pendidikan Sespimen Polri Dikreg 54.
b. Tujuan
Sebagai sumbang saran tentang upaya untuk mengoptimalkan kekuatan
pengamanan Polres Tebing Tinggidalam rangka pengamanan Pemilu 2014 guna
mewujudkan Harkamtibmas

6. Metode dan Pendekatan


a. Metode
Metode yang digunakan penulis yaitu metode penelitian Deskripsi analistis
dimana metode tersebut digunakan untuk mengetahui sejauh mana optimalisasi
kekuatan pengamanan Polres Tebing Tinggi dalam rangka pengamanan Pemilu
2014 guna mewujudkan harkamtibmas.
Secara kuantitatif penulis menggunakan metode penelitian analitis yaitu
dengan menganalisa upaya optimalisasi kekuatan pengamanan Polres Tebing
Tinggi dalam rangka pengamanan Pemilu 2014 guna mewujudkan harkamtibmas
agar kegiatan masyarakat di Kabupaten Tebing pada umumnya dapat berjalan
aman, tertib dan lancar, yang dianalisis menggunakan teori manajemen dan konsep
SWOT sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang dapat mendukung upaya

5
mengoptimalkan kekuatan pengamanan Polres Tebing Tinggi dalam rangka
pengamanan Pemilu 2014 guna mewujudkan Harkamtibmas

b. Pendekatan
Dalam rangka penulisan Naskah Karya Perorangan ini , pendekatan penelitian
yang digunakan adalah melalui kegiatan wawancara dan survei dengan pihak-pihak
yang menjadi objek penelitian penulis, sebelum melakukan wawancara, terlebih
dahulu penulis membuat secara sistematis beberapa pertanyaan yang akan
diberikan kepada narasumber untuk mendapatkan jawaban dan data yang berkaitan
dengan upaya optimalisasi kekuatan pengamanan Polres Tebing Tinggi dalam
rangka pengamanan Pemilu 2014 guna mewujudkan harkamtibmas

7. Sistematika penulisan
BAB I PENDAHULUAN
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III KONDISI KAMTIBMAS DI WILAYAH HUKUM POLRES
TEBING TINGGISAAT INI
BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPTIMALISASI
KEKUATAN PENGAMANAN POLRES TEBING TINGGI DALAM
RANGKA PENGAMANAN PEMILU 2014 GUNA
MEWUJUDKAN HARKAMTIBMAS
BAB V KONDISI OPTIMALISASI KEKUATAN PENGAMANAN
POLRES TEBING TINGGI DALAM RANGKA PENGAMANAN
PEMILU 2014 GUNA MEWUJUDKAN HARKAMTIBMAS
BAB VI UPAYA OPTIMALISASI KEKUATAN PENGAMANAN POLRES
TEBING TINGGI DALAM RANGKA PENGAMANAN PEMILU
2014 GUNA MEWUJUDKAN HARKAMTIBMAS
BAB VII PENUTUP

8. Pengertian-Pengertian
a. Optimalisasi : berasal dari kata “optimal” yang artinya adalah terbaik atau
tertinggi, sehingga optimalisasi berarti membentuk sesuatu menjadi lebih baik
atau lebih tinggi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) yang

6
dimaksud dengan optimalisasi adalah suatu cara atau perbuatan untuk
mencapai sesuatu sehingga menghasilkan yang terbaik.
b. Kekuatan Pengamanan Polres Tebing Tinggi: adalah kemampuan personel ,
peralatan dan system yang dimiliki oleh Polres Tebing Tinggidalam
pelaksanaan tugas pokok di lapangan sesuai dengan perundangan-undangan
serta prosedur tetap.
c. Memelihara : menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata
pelihara yang berarti menjaga dengan sebaik-baiknya.
d. Kamtibmas : pasal 1 Undang-undang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2002 disebutkan bahwa pengertian Kamtibmas adalah:
Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis
masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses
pembangunan nasional dalam rangka tercapainnya tujuan nasional yang
ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum, serta
terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan membina serta
mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal,
mencegah, dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-
bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.
e. Kondusif : menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Kondusif berarti
situasi yang mendukung sehingga terciptanya suasana nyaman / damai /
tentram.

7
BAB II
LANDASAN TEORI

Dalam landasan teori ini, akan diuraikan secara mendetail dan komprehensif
tentang berbagai teori dan konsep yang relevan untuk dijadikan alat analisis dalam
menganalisa permasalahan dan persoalan yang telah ditetapkan dalam naskah
karya perorangan ini.
Adapun teori dan konsep yang digunakan untuk mengoptimalkan kekuatan
pengamanan Polres Tebing Tinggi dalam rangka pengamanan Pemilu 2014 guna
mewujudkan harkamtibmas adalah sebagai berikut:
9. Analisis SWOT
Freddy Rangkuti (2006) menyatakan bahwa suatu organisasi akan selalu
dihadapkan pada lingkungannya, apakah lingkungan internal ataupun lingkungan
eksternalnya. Menghadapi lingkungan bukan sesuatu yang gampang melainkan
sangat rumit karena lingkungan bersifat fluktuatif, artinya tidak pernah tetap ataupun
selalu berubah.
Pendekatan analisis manajemen dengan menggunakan “SWOT” menjadi
penting dilakukan karena Analisa SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk memutuskan strategi organisasi, analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang
(Opportunities) namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Penulis menggunakan analisi SWOT untuk mengidentifikasi faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi dalam pelaksanaan optimalisasi kekuatan pengamanan
Polres Tebing Tinggi dalam rangka pengamanan Pemilu 2014 guna
mewujudkan harkamtibmas, dimana dalam penjabarannya di pengaruhi oleh faktor
lingkungan yang terdiri dari faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan
serta faktor eksternal yang meliputi peluang dan hambatan.
10. Teori Manajemen dari George R. Terry
George R. Terry mengemukakan bahwa Manajemen adalah pencapaian
tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain,
terdapat 4 (empat) fungsi utama manajemen yakni:
a. Planing adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil
yang diinginkan;

8
b. Organizing yaitu mengelompokan kegiatan yang diperlukan, yakni menetapkan
susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada
dalam oraganisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara
masing-masing unit tersebut;
c. Actuacting merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok
sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai
sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh
karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut;
d. Controling adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan
penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan
yang sudah digariskan semula, dalam melaksanakan kegiatan controlling,
atasan mengadakan pemeriksaan, mencocokan, serta mengusahakan agar
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan serta tujuan yang dicapai.

9
BAB III

KONDISI KAMTIBMAS DI WILAYAH HUKUM


POLRES TEBING TINGGISAAT INI

11. Situasi Umum Wilayah Hukum Polres Tebing


Secara geografis, Kabupaten Tebing memiliki luas daerah sebagai wilayah
Hukum PolresTebing Tinggi seluas 693,05 Km 2 dengan perincian sebagai berikut :
Luas wilayah 5 Kabupaten S.Bedagai seluas 654,62 Km2 , Kec.Teb.Tinggi 116.000
Km2 , Kec.Dolok Merawan 120,297 Km2, , Kec.Sipispis 145,259 km2,
Kec.Bdr.Kalipah 198,900 Km2, Kec. T.Syahbandar 73,170 Km2, luas wilayah ota
Tebing Tinggi seluas 38.438 Km2 terdiri dari Kec.Padang Hulu 8.511 Km2
,Kec.Rambutan 5.935 Km2 , Kec.Padang Hilir 11.441 Km2 ,
Kec.Bejenis09.078 Km2 , Kec.T.Tinggi Kota 03.473 Km2 .
Batas wilayah daerah Hukum PolresTebing Tinggi antara lain: Sebelah Timur
berbatasan dengan Polres Asahan, Sebelah Barat berbatasan dengan Polres Serdang
Bedagai, Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Sumatera, Sebelah Selatan berbatasan
dengan Polres Simalungun .
Kondisi Demografi menurut sensus tahun 2010 Jumlah Penduduk yang ada di
daerah Hukum Polres Tebing Tinggi sebanyak 281916 jiwa, Jumlah warga Negara Asing
( WNA ) yang berdomisili di daerah jajaran hukum Polres Tebing Tinggi adalah sebagai
tenaga kerja asing sebanyak 5 orang yaitu : PT NPK Bahilang sebanyak 1. orang, Warga
Negara Malaysia, PT.Tiga Mutiara Nusanytara Dolok Merawan 3 orang WN Malaysia dan
PT Bandar Bundar , 1 orang , WN Taiwan .
Kepadatan Penduduk, di daerah 5 ( lima ) Kecamatan Kabupaten Serdang Bedagai
2
kepadatan penduduk rata-rata = 221 jiwa / km sedangkan di Kota T.Tinggi kepadatan
penduduk rata-rata = 3669 jiwa / km

12. Kondisi Kekuatan Personel Polres Tebing Tinggi yang dipersiapkan


dalam pengamanan Pemilu 2014
a. Bidang Sumber Daya Manusia
Pelibatan kekuatan pengamanan tahap Kampanye Pemilu 2014 di wilayah
hukum Polres Tebing Tinggi yang didasarkan pada Rencana Operasi “ MANTAP
BRATA TOBA – 2014 “ Polda Sumut nomor : R / RENOPS / 15 / XII / 2013
tanggal 04 Desember 2013 berjumlah = 408 personil, dengan perincian :
1. Unsur pimpinan = 3 personil
10
1) Ka Pam = 1 personil
2) Waka Pam = 1 personil
3) Karendal = 1 personil

2. Unsur pelayanan dan staf = 20 personil


1) Kaset ops = 1 personil
2) Pusdata = 13 personil
3) Min ops = 3 personil
4) Anev ops = 3 personil

3. Unsur pelaksana = 380 personil


1) Satgas Deteksi = 10 personil
2) Satgas Preemtif = 6 personil
3) Satgas Preventif = 280 personil
4) Satgas Pamwalrolakir = 13 personil
5) Satgas Tindak = 62 personil
6) Satgas Pam VIP / VVIP = 5 personil
7) Satgas Gakkum = 14 personil
8) Satgas Propam = 5 personil
9) Satgas Batuan = 7 personil
10) Satgas Cadangan = 6 personil

b. Bidang Anggaran
Dukungan anggaran pengamanan tahap Pemungutan / Penghitungan Suara di
TPS pemilihan umum ( Pemilu ) Anggota DPR, DPRD Propinsi dan DPRD
Kabupaten / Kota wilayah hukum Polres Tebing Tinggi sebesar Rp. 36.720.000.-
bersumber dari APBN tahun 2014 dengan perincian :
1) Uang Saku : 408 orang X 1 hari X Rp. 23.000.- = Rp. 9.348.000.-
2) Dana satuan : 408 orang X 1 hari X Rp. 5.000.- = Rp. 2.040.000.-
3) Jasa angktn : 408 orang X 1 hari X Rp. 7.000.- = Rp. 2.856.000.-
4) Kodal : 408 orang X 1 hari X Rp. 5.000.- = Rp. 2.040.000.-
5) Makan Ops : 408 orang X 1 hari X Rp. 45.000.- = Rp. 18.360.000.-
6) Bekal Kes : 408 orang X 1 hari X Rp. 5.000.- = Rp. 2.040.000.-

c. Bidang Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana dinas Polres Tebing Tinggi yang digelar dalam
pelaksanaan pengamanan tahap Pemungutan / Penghitungan Suara din TPS
Pemilu DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten / Kota tahun 2014 meliputi
1. Ranmor:
a) Ranmor Roda – 6
i. Truck Dalmas = 3 unit
ii. Bus angkut pasukan = 1 unit
b) Ranmor Roda – 4
i. Ranmor dinas Ka Pam = 1 unit
ii. Ranmor dinas Waka Pam = 1 unit

11
iii. Ranmor Patroli Sat Sabhara = 1 unit
iv. Ranmor Patroli Ka. SPKT = 1 unit
v. Ranmor Patroli Sat Lantas = 3 unit
vi. Ranmor Patroli Polsek = 4 unit
vii. Ambulance = 1 unit

c) Ranmor Roda – 2
a) Ranmor Patroli R – 2 Sat Sabhara = 2 unit
b) Ranmor Patroli R – 2 Sat Lantas = 6 unit
c) Ranmor Patroli R – 2 Polsek = 7 unit

2. Alut / Alsus
1) Tameng = 33 buah
2) Helm = 33 buah
3) Tongkat Dalmas = 33 buah
4) Pemadam Api = 3 buah
5) Mega Phone = 2 buah
6) Handy talky = 6 buah

d. Bidang Sistem dan Metoda


Pola kegiatan yang di laksanakan dalam menanggulangi/mencegah
gangguan kamtibmas pada penyelenggaraan Pemilu 2014, adapun Komando
pengamanan berada pada KaPolres Tebing Tinggi selaku Kepala Pengamanan ( Ka
Pam ) dibantu oleh WakaPolres Tebing Tinggi selaku Wakil Kepala Pengamanan
( Waka Pam ) dan serhari – hari dilaksanakan oleh Kabag Ops Polres Tebing Tinggi
selaku Kepala Perencanaan dan Pengendalian Pengamanan ( Karendal Pam ).
Pengendalian dilakukan dengan melaporkan hasil pelaksanaan
Pengamanan kepada KaPolres Tebing Tinggi selaku Ka Pam Cq. Kabag Ops untuk
selanjutnya ditruskan kepada Kapolda Sumatera Utara selaku Penanggung Jawab
Kebijakan Pengamanan Cq. Dir Sabhara Polda Sumatera Utara selaku Kepala
Pengamanan berdasarkan sistem Laporan yang ditentukan.
Laporan – laporan pelaksanaan pengamanan, gelar perkara sebagai sarana
pengendalian secara periodik didukung adanya tahapan supervisi secara berjenjang
oleh pimpinan pada Satuan Tugas Polres Tebing Tinggi yang melaksanakan
pengamanan guna menjamin terselenggaranya pengamanan sesuai dengan
rencana pengamanan yang ditetapkan.Secara rinci kondisi system dan metode saat
ini adalah dilakukan dengan:

12
1. Melaksanakan pengamanan di 6 titik yaitu Kantor Bupati, Rumah Jabatan
Bupati, Kantor KPU Kapuas, Kantor Panwaslu Tebing, Gudang logistik KPU
dan rumah jabatan Bupati.
2. Melaksanakan patroli R2 dan R4 dengan sasaran objek vital, komplek
perkantoran, komplek pemukiman penduduk, komplek perbelanjaan / pasar
serta lokasi rawan kamtibmas lainnya.
3. Melaksanakan patroli door to door secara selektif prioritas perairan pada
jam-jam rawan kamtibmas.
4. Melaksanakan kegiatan Cipta kondisi berupa razia selektif prioritas, patroli
terbuka dan tersamar, dan terhadap pekat : miras, narkoba, sajam / senpi
dan premanisme.

13
BAB IV
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPTIMALISASI KEKUATAN
PENGAMANAN POLRES TEBING TINGGI DALAM RANGKA PENGAMANAN
PEMILU 2014 GUNA MEWUJUDKAN HARKAMTIBMAS

Kondisi kekuatan pengamanan Polres Tebing Tinggi dalam rangka


pengamanan Pemilu 2014 guna mewujudkan harkamtibmas sangat dipengaruhi
oleh faktor internal dan faktor eksternal, hal ini sesuai dengan pendapat Freddy
Rangkuty (2006) yang menyatakan suatu organisasi selalu dihadapkan pada
lingkungannya, apakah lingkungan internal ataupun lingkungan eksternalnya,
sehingga analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities Threats) sangat
tepat diterapkan di Polres Tebing Tinggiuntuk menghadapi lingkungan strategik saat
ini dan masa mendatang guna menginventarisir dan mengidentifikasi faktor internal
yang meliputi kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal yaitu peluang dan
hambatan.
Adapun faktor yang mempengaruhi pendayagunaan kekuatan Polres Tebing
Tinggi dalam rangka pengamanan pengamanan Pemilu 2014 guna memelihara
kamtibmas yang kondusif adalah sebagai berikut:
13. Faktor Internal
a. Kekuatan
1) Komitmen pimpinan Polri maupun Polda Sumut untuk meningkatkan kualitas
kemampuan Polres Tebing Tinggi dengan ciri dan karakteristik yang dimiliki;
2) Adanya komitmen internal Polres Tebing Tinggiuntuk melaksanakan tugas
sebaik mungkin;
3) Adanya kebanggaan terhadap organisasi yang kuat dan hubungan sosial
antar personel Polres Tebing Tinggi yang erat dan harmonis;
4) Tersediannya pedoman kerja dan juklak / juknis penggunaan kekuatan
pengamanan Polres Tebing Tinggi dalam rangka pengamanan Pemilu
2014 guna mewujudkan harkamtibmas;
5) Adanya pola rekruitmen yang diarahkan pada ”the local boy on the local
job” untuk mempermudah Polri dalam berinteraksi dengan masyarakat
setempat;
6) Tugas Pokok Polres Tebing Tinggimenyelenggarakan fungsi kamtibmas
sehingga dapat menekan tingkat kriminalitas yang terjadi serta aksi massa

14
yang akan melakukan tindakan anarkis pada pelaksanaan pengamanan
Pemilu 2014 di Kabupaten Tebing Tinggi .
b. Kelemahan
1) Jumlah perbandingan personel Polres Tebing Tinggi yang bertugas secara
langsung dalam pengamanan Pemilu 2014 berbanding dengan jumlah
penduduk yang akan memilih dan jumlah TPS adalah dengan pola

pengamanan tps dan jumlah pers pam tps


PERS.
NO. POLA PENGAMANAN TPS JUMLAH KET
PAM TPS
1. 2. 3. 4. 5.
WILAYAH KOTA TEBING TINGGI
1. KEC. TEBING TINGGI KOTA 82 TPS
2:2:4 1 2
2:3:6 - -
2:4:8 - -
2 : 5 : 10 - -
2 : 6 : 12 1 2
2 : 7 : 14 4 8
2 : 8 : 16 1 2
2 : 9 : 18 3 6
2 : 10 : 20 1 2
JUMLAH 11 22
2. KEC. PADANG HULU 76 TPS
2:2:4 - -
2:3:6 - -
2:4:8 - -
2 : 5 : 10 - -
2 : 6 : 12 4 8
2 : 7 : 14 4 8
2 : 8 : 16 3 6
2 : 9 : 18 - -
2 : 10 : 20 - -
JUMLAH 11 22
3. KEC. PADANG HILIR 79 TPS
2:2:4 - -
2:3:6 - -
2:4:8 - -
2 : 5 : 10 1 2
2 : 6 : 12 5 10
2 : 7 : 14 5 10
2 : 8 : 16 - -
2 : 9 : 18 1 2
2 : 10 : 20 - -
JUMLAH 12 24
4. KEC. RAMBUTAN 85 TPS

15
2:2:4 - -
2:3:6 - -
2:4:8 - -
2 : 5 : 10 1 2
2 : 6 : 12 5 10
2 : 7 : 14 6 12
2 : 8 : 16 1 2
2 : 9 : 18 - -
2 : 10 : 20 - -
JUMLAH 13 26
. 2. 3. 4. 5.
5. KEC. BAJENIS 86 TPS
2:2:4 - -
2:3:6 - -
2:4:8 - -
2 : 5 : 10 - -
2 : 6 : 12 - -
2 : 7 : 14 7 14
2 : 8 : 16 1 2
2 : 9 : 18 1 2
2 : 10 : 20 2 4
JUMLAH 11 22
WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
1. KEC. BANDAR KHALIPAH 76 TPS
2:2:4 - -
2:3:6 - -
2:4:8 - -
2 : 5 : 10 - -
2 : 6 : 12 2 4
2 : 7 : 14 5 10
2 : 8 : 16 2 4
2 : 9 : 18 1 2
2 : 10 : 20 - -
JUMLAH 10 20
2. KEC. DOLOK MERAWAN 79 TPS
2:2:4 - -
2:3:6 - -
2:4:8 1 2
2 : 5 : 10 - -
2 : 6 : 12 2 4
2 : 7 : 14 2 4
2 : 8 : 16 2 4
2 : 9 : 18 - -
2 : 10 : 20 - -
JUMLAH 7 14
3. KEC. SIPISPIS 82 TPS
2:2:4 - -
2:3:6 - -

16
2:4:8 1 2
2 : 5 : 10 - -
2 : 6 : 12 2 4
2 : 7 : 14 1 2
2 : 8 : 16 3 6
2 : 9 : 18 4 8
2 : 10 : 20 - -
JUMLAH 11 22
1. 2. 3. 4. 5.
4. KEC. TEBING TINGGI 99 TPS
2:2:4 - -
2:3:6 - -
2:4:8 4 8
2 : 5 : 10 4 8
2 : 6 : 12 3 6
2 : 7 : 14 3 6
2 : 8 : 16 3 6
2 : 9 : 18 - -
2 : 10 : 20 - -
JUMLAH 17 34
5. KEC. TEBING SYAHBANDR 82 TPS
2:2:4 - -
2:3:6 - -
2:4:8 1 2
2 : 5 : 10 - -
2 : 6 : 12 3 6
2 : 7 : 14 4 8
2 : 8 : 16 5 10
2 : 9 : 18 1 2
2 : 10 : 20 1 2
JUMLAH 13 26
REKAPITULASI
1. PAWAS PAM TPS 10 KEC. 116 POLA 10 PERS
2. PADAL PAM TPS 10 KEC. 116 POLA 10 PERS
408 58 POLA 116
3. KOTA TEBING TINGGI
TPS 116 PERS PERS
381 58 POLA 116
4. KAB. SERDANG BEDAGAI
TPS 116 PERS PERS
789 116 POLA 252
J U M L A H
TPS 232 PERS

2) Tingkat kejuruan / pelatihan dan ketrampilan terkait pengamanan Pemilu


2014 terbatas melalui latihan pra operasi selama 4 hari sehingga
kemampuan spesifik untuk mengadakan : deteksi, preemptive, preventive,
walrolakir, tindak , gakkum , pam vip dan banops propam dan cadangan
personel Polres Tebing Tinggi masih perlu ditingkatkan;

17
3) Masih belum maksimalnya peralatan, sarana dan prasarana pendukung
yang di peruntukkan untuk mendukung pelaksanaan tugas di Polres Tebing
Tinggi dalam memobilisasi kekuatan untuk mengamankan pelaksanaan
Pemilu 2014 ;
4) Dukungan anggaran yang berasal dari DIPA Polres Tebing Tinggi dalam
melaksanakan kegiatan Kepolisian pengamanan Pemilu 2014 relative terbatas
dengan prioritas selektif prioritas ;
5) Belum adanya standarisasi keberhasilan kerja bagi personel Polres Tebing
Tinggidalam pelaksanaan tugas;
14. Faktor Eksternal
a. Peluang
1) Adanya dukungan dari pemerintah Daerah Kabupaten Tebing kepada
personel Polres Tebing Tinggi dalam melaksanakan tugas di wilayah
Kabupaten Tebing;
2) Meningkatnya partisipasi dari berbagai macam lapisan masyarakat, LSM dan
media dalam mengawasi pelaksanaan tugas kepolisian agar Polri semakin
profesional;
3) Dukungan pimpinan Polri / Polda terhadap upaya peningkatan kekuatan
personel Polres Tebing Tinggidalam bentuk kejuruan / pelatihan dan
ketrampilan;
4) Harapan masyarakat cukup tinggi terkait peran dan tugas Polres Tebing
Tinggidalam menjaga situasi kamtibmas yang tetap kondusif pada saat
pengamanan Pemilu 2014;
5) Adanya kerjasama dengan pihak media massa / pers guna membangun
pemberitaan yang mendidik terhadap masyarakat dalam menunjang tugas-
tugas Kepolisian.
b. Kendala / ancaman
1) Kurangnya kesadaran dari masyarakat terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku, serta masih adanya fanatisme kesukuan di tingkat
masyarakat menyebabkan minimnya daya nalar rasional, sehingga mudah
dipengaruhi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin
menciptakan situasi tidak kondusif guna kepentingan pribadi atau golongan
pada saat pengamanan Pemilu 2014 ;

18
2) Kondisi geografis Kabupaten Tebing yang terdiri dari sungai dan
perkebunan dengan jarak antar desa yang cukup berjauhan mengakibatkan
pelaksanaan tugas belum optimal.
3) Sekelompok orang yang berupaya menciptakan situasi kamtibmas menjadi
tidak kondusif demi kepentingan pribadi dan golongannya dengan membuat
gangguan kamtibmas pada saat pengamanan Pemilu 2014 Kapuas.

Didasarkan pada hasil analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities


Threats) tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa optimalisasi kekuatan
pengamanan Polres Tebing Tinggi dalam rangka pengamanan Pemilu 2014 guna
mewujudkan harkamtibmas dapat dilakukan dengan memberdayakan kekuatan
(strength) dengan memanfaatkan peluang (oppurtunities), untuk dapat
meminimalkan kelemahan (weakness) guna menutupi adanya kendala (threats)
yang dihadapi oleh organisasi.
Untuk itu optimalisasi pendayagunaan kekuatan Polres Tebing Tinggi sangat
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal sehingga sinergitas pada sumber daya
organisasi yang meliputi aspek manusia, sistem dan metode, dukungan anggaran,
sarana dan prasarananya mampu lebih mrengoptimalisasi kekuatan pengamanan
Polres Tebing Tinggi dalam rangka pengamanan Pemilu 2014 guna mewujudkan
harkamtibmas.

19
BAB V

KONDISI KAMTIBMAS YANG DI HARAPKAN

Agar tujuan pendayagunaan kekuatan Polres Tebing Tinggidapat tercapai


secara efektif dan efisien, maka perlu dirumuskan adanya suatu kebijakan yang
merupakan pedoman atau arah kegiatan. Polres Tebing Tinggisebagai sebuah
organisasi yang dikedepankan maka kondisi ideal merupakan suatu keadaan yang
akan dituju oleh sebuah organisasi guna pencapaian sasaran (goal), sesuai dengan
tugas pokok dan peran organisasi tersebut dibentuk.
Berdasarkan pada teori manajemen untuk pencapaian sasaran yang ingin
dicapai, maka diperlukan alat-alat (tools) yang merupakan sumber daya pada
sebuah organisasi, meliputi Man (manusia), Method (sistem dan metode), Money
(anggaran) dan Materiil (sarana dan prasarana), untuk itu optimalisasi
pendayagunaan kekuatan Polres Tebing Tinggitidak terlepas dari dukungan instansi
/ organisasi lainnya.
Sejalan dengan pemikiran diatas dan dihadapkan kepada kenyataan-
kenyataan yang ada, pada Bab V ini penulis akan menguraikan kondisi ideal dari
cerminan kondisi yang diharapkan dari optimalisasi pendayagunaan kekuatan Polres
Tebing Tinggidalam rangka pengamanan pengamanan Pemilu 2014 guna
memelihara kamtibmas yang kondusif, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
15. Sumber Daya Manusia
a. Kuantitas Sumber Daya Manusia
Kondisi ideal untuk jumlah personel yang di tugaskan pada pengamanan
pelaksanaan Pemilu di wilayah Polres Tebing Tinggi adalah minimal adanya
penyiapan 1 SSK PHH Brimob dari Detasemen A Tebing Tinggi yang
senantiasa siap digerakkan dalam memberikan perkuatan kepada Polres
Tebing Tinggi, kemudian dukungan personel Polri dari Polda Sumut yang akan
melaksanakan kegiatan Pam TPS diharapkan sudah berada di Mapolres
Tebing Tinggi selambat-lambatnya H-1 pelaksanaan , dengan maksud dapat
lebih awal diberikan pembekalan terkait ADO ( analisa daerah operasi ) dan
perkembangan intelijen terakhir di wilayah hukum Polres Tebing Tinggi
b. Kualitas personel

20
1) Personel Polres Tebing Tinggi harus sudah mengikuti kejuruan dan pelatihan
untuk meningkatkan kemampuan atau kapabilitas personel dalam
menghadapi situasi kamtibmas pengamanan Pemilu 2014 .
2) Personel Polres selalu melakukan kerjasama dalam hal koordinasi dengan
Instansi terkait untuk melaksanakan kegiatan kepolisian pengamanan Pemilu
2014 guna menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.
3) Personel BKO dari Polda Sumut maupun Satuan Brimob Polda Sumut ,
harus memiliki kepekaan terhadap permasalahan netralitas , kerawanan
politik uang dan konflik komunal di wilayah hukum Polres Tebing Tinggi.
16. Bidang Dukungan Anggaran
Dukungan anggaran kegiatan kepolisian selain dari DIPA Polres juga dapat
didukung dari APBD Kabupaten Tebing yang berkaitan dengan pemelharaan
kemanan dan kegiatan Pemilukada , khususnya dalam rangka mendukung
kebutuhan sewa kendaraan angkutan ( Truk dan Bus ) bilamana sewaktu-waktu
dilaksanakan pergeseran pasukan yangbelum terdukung menggunakan DIPA Polri.
17. Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana
Berkaitan dengan bidang sarana dan prasarana dalam rangka mengoptimalkan
peran dan fungsi Polres Tebing Tinggiguna mewujudkan kondisi kamtibmas yang
diharapkan pengamanan Pemilu 2014 di Kabupaten Tebing Tinggi, maka untuk
mendukung tugas pembinaan dan operasional Polri dalam pengamanan Pemilu
2014 dilakukan melalui ketersediaan sarana dan prasarana materiil, fasilitas dan
jasa baik kualitas maupun kuantitas, dalam bidang sarana dan prasarana ini,
dilakukan melalui kegiatan:
a. Mengoptimalkan kendaraan angkut berupa R 6, R 4 dan R2 yang dimiliki guna
mendukung mobilisasi pasukan dalam pengamanan Pemilu 2014;
b. Kerjasama lintas sektoral dengan Pemda Tebing Tinggi , Kodim Tebing
Tinggi, Swasta ( masyarakat, sekolah, lembaga agama ) guna mendapatkan
dukungan pinjam pakai kendaraan pengangkut pasukan, evakuasi masyarakat
dalam kondisi kontijensi, pengiriman logistik Pemilu, serta peminjaman fasilitas
bangunan sebagai lokasi penampungan BKO pasukan dari Polda Sumut
maupun Satuan Brimob Polda Sumut.
18. Bidang Dukungan Sistem dan Metoda
Berkaitan dengan bidang ini, adalah Polres Tebing Tinggi dalam pengamanan
pemilu 2014 mampu memberikan himbauan dan penggalangan terhadap calon

21
anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi / Kabupaten / Kota, dan para tokoh - tokoh
politik yang mencalonkan diri, kader dan tim suksesnya yang akan melaksanakan
kampanye agar turut memelihara ketertiban dalam melaksanakan aktivitasnya ( siap
kalah dan siap menang ).
Mampu Melaksanakan deteksi kemungkinan adanya gangguan keamanan
pada saat pelaksanaan kampanye baik dari pendukung calon anggota DPR, DPD,
DPRD Provinsi / Kabupaten / Kota, maupun pihak - pihak yang tidak menginginkan
Pemilu 2014 berjalan dengan aman, tertib dan lancar.
Memiliki kemampuan untuk melaksanakan pengaturan, penjagaan,
pengawalan, dan patroli terhadap semua pelaksanaan kegiatan kampanye terbuka
maupun tertutup, dapat menjaga dan mengawal calon anggota DPR, DPD, DPRD
Provinsi / Kabupaten / Kota, Jurkam dan tokoh-tokoh partai politik lainnya.
Siap siaga dalam mencegah dan menindak dengan tegas sesuai ketentuan
hukum yang berlaku segala bentuk gangguan Kamtibmas dan pelanggaran
maupun kejahatan yang dapat mengganggu pelaksanaan Pemungutan /
Penghitungan Suara din TPS serta senantiasa mengedepankan koordinasi dengan
Pemda / Pemko, KPU Kabupaten / Kota dan aparat terkait dalam rangka
mengamankan pelaksanaan Pemungutan / Penghitungan Suara din TPS.
Dengan adanya dukungan pada beberapa bidang, baik itu bidang sumber daya
manusia, Method (sistem dan metode), Money (anggaran) dan Materiil (sarana dan
prasarana) memberikan kontribusi bagi Polres Tebing Tinggi dalam optimalisasi
kekuatan pengamanan Polres Tebing Tinggi dalam rangka pengamanan Pemilu
2014 guna mewujudkan harkamtibmas, dengan demikian hal-hal yang saling
bersinergi tersebut berdampak positif dalam memelihara kamtibmas yang kondusif,
sehingga menciptakan beberapa keberhasilan diantaranya:
a. Mampu menekan frekuensi gangguan kriminalitas di Kabupaten Tebing
pengamanan Pemilu 2014 ;
b. Meningkatnya jaminan rasa aman bagi masyarakat di wilayah Kabupaten
Tebing, sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan normal dan stabil;
c. Meningkatnya tingkat kepercayaan masyarakat Kabupaten Tebing
terhadap aparat keamanan khususnya Polres Tebing Tinggidalam
penyelenggaraan kegiatan kepolisian pengamanan Pemilu 2014 ;
d. Mampu meningkatkan citra Polri sebagai lembaga atau institusi penegak
hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.

22
Selanjutnya, indikator keberhasilan optimalisasi pendayagunaan kekuatan
Polres Tebing Tinggidalam rangka pengamanan pengamanan Pemilu 2014 guna
memelihara kamtibmas yang kondusif antara lain:
1) Kegiatan fungsi pelayanan pemerintahan Kabupaten Tebing kepada
masyarakat dapat berjalan normal dan stabil;
2) Menurunnya angka kriminalitas terhadap masyarakat.
3) Pemilu 2014 di wilayah hukum Polres Tebing Tinggi dapat berjalan
dengan LUBER dan JURDIL, sukses tanpa ekses.
Berdasarkan pada keseluruhan uraian di atas, dapat di peroleh suatu
pemahaman bahwa pendayagunaan kekuatan Polres Tebing Tinggidalam rangka
pengamanan pengamanan Pemilu 2014 guna memelihara kamtibmas yang
kondusif akan lebih optimal jika didukung oleh sumber daya organisasi seperti
kemampuan dan kekuatan personel, dukungan anggaran, dukungan sarana dan
prasarana dan sistem dan metoda.

23
BAB VI
UPAYA OPTIMALISASI KEKUATAN PENGAMANAN POLRES TEBING TINGGI
DALAM RANGKA PENGAMANAN PEMILU 2014 GUNA MEWUJUDKAN
HARKAMTIBMAS

19. Visi dan Misi


1) Visi Polres Tebing Tinggi adalah : terwujudnya pelayanan kamtibmas
kondusif, penegakan hukum yang tegas terukur dan membangun sinergitas
Polisionil dengan kemitraan proaktif dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu
2014
2) Misi Polres Tebing Tinggi adalah : dengan mempedomani arah kedepan
sesuai visi Polres Tebing Tinggi dalam pengamanan Pemilu 2014, maka
langkah pencapaian sasaran strategis disusun ke dalam misi sebagai berikut:
a. Melaksanakan deteksi dini dan peringatan dini melalui kegiatan/operasi
penyelidikan, pengamanan dan penggalangan;
b. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan secara mudah,
responsif, dan tidak diskriminatif;
c. Menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas untuk menjamin
keselamatan dan kelancaran arus orang dan barang;
d. Menjamin keberhasilan penanggulangan gangguan keamanan dalam
negeri;
e. Mengembangkan Perpolisian masyarakat yang berbasis pada masyarakat
patuh hukum;
f. Menegakkan hukum secara profesional, objektif, proporsional, transparan
dan akuntabel untuk menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan;
g. Mengelola secara profesional, transparan akuntabel dan modern seluruh
sumber daya Polri guna mendukung operasional tugas Polri khususnya
pada Polres Tebing;
h. Membangun sistem sinergi polisional interdepartemen maupun komponen
masyarakat dalam rangka membangun kemitraan dan jejaring kerja
(partnership building/networking).
20. Tujuan
1) Terciptanya kondisi aman yang mendukung tercapainya prioritas sasaran
pengamanan Pemilu 2014 ;

24
2) Tegaknya hukum yang mampu memberikan rasa perlindungan dan
pengayoman sehingga menciptakan situasi kondusif di Kabupaten Tebing
dalam pengamanan pelaksanaan Pemilu 2014 ;
3) Terwujudnya kerukunan sosial sehingga bebas dari konflik sosial dan
gangguan terhadap pelaksanaan agenda demokrasi di Kabupaten Tebing
Tinggi ;
4) Terwujudnya kerja sama / sinergitas lintas departemen maupun dengan
masyarakat dalam rangka mewujudkan upaya menciptakan keamanan
melalui sinergi polisional;
5) Terbangunnya potensi masyarakat dalam mewujudkan keamanan lingkungan
masing-masing bekerja sama dengan Polres Kabupaten Tebing sehingga
terwujud masyarakat patuh hukum.
21. Sasaran
Sasaran Polres Tebing Tinggi dalam upaya optimalisasi kekuatan
pengamanan Polres Tebing Tinggi dalam rangka pengamanan Pemilu 2014 guna
mewujudkan harkamtibmas, yaitu :
1) Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat
secara mudah, tanggap/responsif meliputi aspek Security, Safety dan Peace
sehingga masyarakat Kabupaten Tebing terbebas dari gangguan fisik
maupun tekanan psikissebelum , saat dan pasca pelaksanaan Pemilu 2014;
2) Harkamtibnas dengan tetap memperhatikan norma dan nilai-nilai kearifan
lokal yang berlaku di masyarakat Kabupaten Tebing Tinggi , serta dapat
memfasilitasi keikutsertaan masyarakat dalam pemeliharaan kamtibmas di
lingkungan masing-masing;
3) Menempatkan Personal Polri (Polmas) pada setiap kelurahan yang ada di
Kabupaten Tebing sebagai upaya Proactive Policing, dan dengan lebih
mengedepankan upaya pencegahan dini sehingga dapat mengurangi resiko
yang dihadapi daripada menanggulangi kejahatan setelah terjadi;
4) Penyelesaian kasus-kasus tindak pidana terutama yang terkait dengan
pelanggaran Pemilu diselesaikan secara professional, objektif, proporsional,
transparan dan akuntabel untuk menjamin kepastian hukum dan rasa
keadilan;

25
5) Memantapkan pengelolaan keuangan dalam penggunaan,
pertanggungjawaban serta sistem pelaporan guna mendukung kegiatan
operasi Mantap Brata Toba 2014 lebih profesional, transparan dan akuntabel;
6) Meningkatkan kerjasama antar unsur komponen aparatur Negara dan
masyarakat dalam mencegah gangguan keamanan dan pemecahan masalah
untuk mendukung tugas Kepolisian.
22. Arah Kebijakan dan Strategi Polres Tebing
Arah kebijakan dan strategi Polres Tebing Tinggi dalam rangka pencapaian
kebijakan nasional di bidang keamanan selama berlangsungnya Pemilu 2014,
khususnya di wilayah Kabupaten Tebing ditetapkan sebagai berikut:
a. Jangka pendek ( 1 bulan ):
1) Menjangkau semua titik sebaran pelayanan dengan kualitas pelayanan
prima;
2) Memperkuat Polsek sebagai unit pelayan terdepan;
3) Menggiatkan Polmas di seluruh desa dan komunitas;
4) Menggiatkan deteksi yang menjangkau semua sendi kehidupan
masyarakat dan semua tingkat situasi keamanan;
5) Menggiatkan kemampuan manajemen Kepolisian dalam rangka
meningkatkan internal service yang efektif, efisien dan akuntabel;
6) Memberikan penghargaan terhadap prestasi kinerja anggota Polisi dan
komponen keamanan swakarsa;
b. Jangka Menegah ( 3 bulan ):
1) Memastikan bahwa semua titik sebaran pelayanan dengan kualitas
pelayanan prima telah terlaksana melalui system pemeriksaan dan
pengawasan melekat;
2) Menegaskan Polsek sebagai unit pelayan terdepan dengan system
pelaporan dan respon kecepatan mendatangi TKP ;
3) Menggiatkan Polmas di seluruh desa dan komunitas dengan prioritas
daerah/ kawasan rawan kamtibmas;
4) Menggiatkan deteksi yang menjangkau semua sendi kehidupan
masyarakat dan semua tingkat situasi keamanan dengan membuat
anev early warning dan early detection intelijen secara periodik;
5) Memastikan kemampuan manajemen Kepolisian dalam rangka
meningkatkan internal service yang efektif, efisien dan akuntabel;

26
6) Melanjutkan program penghargaan terhadap prestasi kinerja anggota
Polisi dan komponen keamanan swakarsa
c. Jangka panjang ( 6 bulan ):
1) Mengadakan audit terhadap kepastian pencapaian bahwa semua titik
sebaran pelayanan dengan kualitas pelayanan prima telah terlaksana
melalui system pemeriksaan dan pengawasan melekat;
2) Mengadakan wasrik terhadao keberadaan Polsek sebagai unit pelayan
terdepan dengan system pelaporan dan respon kecepatan mendatangi
TKP ;
3) Mengadakan penilaian terhadap hasil kegiatan Polmas di seluruh desa
dan komunitas dengan prioritas daerah/ kawasan rawan kamtibmas;
4) Mengadakan anev hasil deteksi yang menjangkau semua sendi
kehidupan masyarakat dan semua tingkat situasi keamanan dengan
membuat anev early warning dan early detection intelijen secara
periodik;
5) Melakukan anev terhadap kemampuan manajemen Kepolisian dalam
rangka meningkatkan internal service yang efektif, efisien dan
akuntabel;
6) Meneruskan kelanjutan program penghargaan terhadap prestasi
kinerja anggota Polisi dan komponen keamanan swakarsa
23. Action Plan
Dalam upaya pengamanan pengamanan Pemilu 2014 di wilayah hukum
Polres Tebing Tinggi perlu mengembangkan dan menguatkan kapabilitas dan
kecakapan organisasi untuk mencapai target kinerja yang di harapkan khususnya
dalam rangka terwujudnya kamtibmas yang kondusif.
Sumber daya organisasi secara komprehensif mencakup 2 (dua) dimensi,
yaitu Sumberdaya internal dan Sumberdaya eksternal. Sumberdaya internal berupa
sumberdaya internal berwujud (dapat dilihat), misal jumlah personel, sarana
prasarana, perlengkapan khusus dan peralatan dan lain-lain. Sumberdaya Internal
tak berwujud seperti kualitas SDM, struktur organisasi, pelatihan, nilai-nilai budaya
dan lain-lain. Sedangkan Sumberdaya eksternal antara lain bisa berupa citra atau
reputasi Polri, dukungan eksternal terhadap tugas Polri, dukungan pemerintah dan
lain-lain.

27
Sumberdaya berwujud yang memadai sangat diperlukan, namun sumberdaya
tidak berwujud yang mengaktifkan sumberdaya berwujud juga menentukan dalam
pencapaian sasaran tugas di wilayah Kabupaten Tebing.
Upaya / action plan dalam rangka optimalisasi pendayagunaan kekuatan
Polres Tebing Tinggidalam rangka pengamanan pengamanan Pemilu 2014 guna
memelihara kamtibmas yang kondusif di wilayah Kabupaten Tebing:
a. Bidang Sumber Daya Manusia
1. Kuantitas Sumber Daya Manusia
a) Mengusulkan dan mengajukan penambahan kekuatan personel
Polres Tebing Tinggisecara bertahap;
b) Mengoptimalkan kesiapan kekuatan Personel Polres Tebing
Tinggiyang ada saat ini berdasarkan kondisi kesehatan jiwa dan
jasmani serta ketrampilan dalam rangka pelaksanaan tugas di
wilayah hukum Polres Tebing;
c) Melaksanakan kegiatan pembinaan personel secara rutin dengan
melaksanakan test kesehatan, kesamaptaan jasmani dan pembinaan
rohani secara terencana, terarah dan berlanjut.
2. Kualitas sumber Daya Manusia
a) Mengusulkan personel Polres Tebing Tinggiuntuk mengikuti kejuruan /
pelatihan secara bertahap dan berkelanjutan setiap tahunnya.
b) Menyelenggarakan latihan secara rutin secara terencana dan terarah,
dengan materi antara lain: Latihan pengendalian massa (Dalmas); Drill
tongkat polisi; Drill borgol; Bela diri Polri dan menembak .
b. Bidang Anggaran
1. Menyusun dan mengajukan rencana kebutuhan anggaran bagi personel
Polres yang akan melaksanakan tugas kepolisian dalam pengamanan Pemilu
2014 guna memelihara kamtibmas agar tetap kondusif.
2. Mengadakan analisa dan evaluasi terhadap pengunaan anggaran baik
pembinaan maupun operasional guna penyusunan anggaran berikutnya yang
lebih baik.
c. Bidang Sarana dan Prasarana
1. Melaksanakan upaya perawatan terhadap peralatan dan perlengkapan
kesatuan yang ada khususnya yang dibutuhkan untuk mendukung
pelaksanaan tugas di wilayah Kabupaten Tebing.

28
2. Melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait untuk melaksanakan
kegiatan kepolisian pengamanan Pemilu 2014 guna menciptakan situasi
kamtibmas yang kondusif.
d. Bidang Sistem dan Metoda
Untuk optimalisasi sistem dan metoda menurut teori manajemen yang
dikemukakan oleh George R. Terry, bahwa untuk pencapaian tujuan organisasi
dapat dilakukan melalui kegiatan berupa Perencanaan (Planing), Pengorganisasian
(Organizing), Pelaksanaan (actuating), Pengendalian (controling), adapun tahapan
kegiatan manajerial sebagai berikut:
1. Perencanaan :
a. Menyusun program kegiatan yang aplikatif dalam pengamanan Pemilu
2014 dan standar penilaian kinerja bagi personel Polres Tebing Tinggiuntuk
mengetahui efektifitas pelaksanaan tugas.
b. Pemetaan dan penilaian situasi kamtibmas dalam pengamanan Pemilu
2014 .
c. Penilaian dan pemetaan rawan kriminalitas dalam pengamanan Pemilu
2014 .
2. Pengorganisasian
a. Memastikan adanya pembagian tugas yang jelas.
b. Penunjukkan personel Polres Tebing Tinggidengan kondisi kesehatan dan
kemampuan.
3. Pelaksanaan
a. Menanamkan kepada masing-masing personel yang bertugas untuk
bertanggung jawab pada pelaksanaan tugas yang telah ditetapkan.
b. Pendelegasian pengambilan keputusan dan kejelasan tugas yang diberikan
kepada personel di lapangan harus sesuai dengan wewenang yang
dimilikinya.
c. Sasaran tugas dan cara bertindak harus jelas, dalam hal ini sasaran tugas
yaitu melaksanakan pembinaan kamtibmas terhadap masyarakat yang
bersifat simpatik tanpa mengurangi tingkat kewaspadaan, dengan tujuan
untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memelihara kemanan dan
ketertiban lingkungan dalam pengamanan Pemilu 2014 .
4. Pengendalian

29
a. Mengawasi dan mengendalikan personel dalam pelaksanaan tugas di
lapangan.
b. Mewajibkan personel untuk melaporkan setiap kegiatan berikut hasil
pelaksanaan kegiatan di lapangan.
c. Melaksanakan dan memaksimalkan fungsi gelar operasional secara berkala
di Polres Tebing Tinggisebagai wujud analisa dan evaluasi serta bentuk
komunikasi antara pihak Kapolres dan jajaran Polres.
d. Meningkatkan pengawasan melekat terhadap personel Polres Tebing
Tinggidalam hal pengamanan dan penggunaan senjata api dalam hal
kegiatan kepolisian.

30
BAB VII

PENUTUP

1. Kesimpulan
a. Bidang Sumber Daya Manusia
Kondisi kualitas personel Polres Tebing Tinggimasih kurang optimal di
karenakan minimnya jumlah personel yang melaksanakan pendidikan dasar dan
lanjutan sehingga mempengaruhi pelaksanaan tugas di lapangan. Upaya
optimalisasi yang perlu diambil yaitu melaksanakan latihan rutin mandiri yang
meliputi aspek ketrampilan, pengetahuan dan perilaku serta terus mengusulkan
adanya penambahan quota pendidikan kejuruan dasar dan lanjutan bagi personel
Polres Tebing.
Dari sisi kuantitas personel masih kurang jika dibandingkan dengan jenis
gangguan kriminalitas, kondisi geografis dan jumlah usia produktif personel Polres
Tebing. Upaya optimalisasi yang perlu dilaksanakan yaitu mengusulkan adanya
penambahan kekuatan personel secara bertahap dan memaksimalkan kegiatan
kesiapan personel yang meliputi kegiatan perawatan kondisi kesehatan,
kesamaptaan dan pembinaan rohani.
b. Bidang Anggaran
Dukungan anggaran operasional maupun pembinaan bagi personel yang
bertugas di Polres Tebing Tinggikhususnya yang berada di pelosok Kabupaten
Tebing masih belum memadai jika di bandingkan dengan biaya hidup yang tinggi di
Kabupaten ini. Upaya optimalisasi yang perlu di laksanakan yaitu menyusun dan
mengajukan rencana anggaran yang proporsional dengan situasi dan kondisi daerah
operasi serta memaksimalkan anggaran Polres Tebing Tinggidalam mendukung
pembinaan dan operasional personel secara selektif guna mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas dengan meningkatkan sistem pengawasan pengunaan anggaran
secara tepat guna.
c. Bidang Sarana dan Prasarana
Dukungan sarana dan prasarana yang di sediakan untuk satgas secara
perorangan maupun organisasi masih kurang dan minim khususnya di bidang
transportasi, komunikasi dan kesehatan, hal ini berpengaruh terhadap aspek
keamanan dan keselamatan personel Polres Tebing Tinggiserta mobilisasi personel

31
dalam bertugas. Upaya optimalisasi yang perlu di ambil yaitu melaksanakan
perbaikan peralatan / perlengkapan secara bertahap.
d. Bidang Sistem dan Metoda
Sistem dan metoda yang di gunakan masih belum optimal, hal ini bisa dilihat
dari masih tingginya jumlah gangguan dan korban, dan minimnya jumlah pelaku
yang di sidik dan di proses sampai ke persidangan.
Upaya optimalisasi yang perlu di ambil adalah memperbaiki tahapan
manajemen operasional tugas yang di mulai dari tahap perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Kegiatan tersebut bertujuan
untuk meningkatkan kinerja organisasi Polres dalam upaya mewujudkan pemulihan
dan pemeliharaan situasi keamanan di wilayah hukum Polres Kapuas secara
bertahap.

2. Saran / Rekomendasi
Dalam rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia Polres Tebing
Tinggiyang profesional, bermoral, modern dan patuh hukum dilaksanakan melalui
peningkatan Sumber Daya Manusia Polri yang memadai baik secara kuantitas
maupun kualitas guna memenuhi kebutuhan organisasi untuk mencapai ratio Polisi
yang ideal. Strategi yang dilaksanakan penambahan anggota baru Polri dengan
mengutamakan putra daerah (prinsip ”local boy for the local job”).
Sedangkan pendidikan Perwira Polri melalui Akpol, PPSS dan Bintara Polri yang
dijaring dari calon berkualitas terutama aspek moral kepribadian dan intelektual, dalam
proses werving dilakukan secara proporsional, bersih, transparan dan objektif serta
akuntabel, dengan melibatkan pihak luar sebagai pengawas, hal ini sesuai program
prioritas Kapolri.
Di bidang pembangunan sarana dan prasarana, guna memberikan dukungan
bagi peningkatan keamanan, ketertiban, dan penanggulangan kriminalitas secara
profesional, bermoral dan modern serta menjunjung tinggi HAM. Dengan memenuhi
kebutuhan dan pemberdayaan materiil, fasilitas dan jasa, membangun fasilitas
Kepolisian dalam upaya mendekatkan Polisi dengan masyarakat termasuk
membangun Polsub Sektor di wilayah desa terpencil di Kabupaten Tebing,
pengadaan transportasi baik transportasi darat, perairan, penambahan ranmor
operasional maupun ranmor khusus, pengadaan perlengkapan perorangan anggota

32
Polisi (pistol / revolver), ditambah perlu adanya pengadaan berbagai peralatan
komunikasi operasional.

33
DAFTAR PUSTAKA

_____Undang-undang No. 2 tahun 2002 tentang Polri.

_____Undang-undang No. 7 tahun 2012 tentang Penanganan Konflik

_____Peraturan Kapolri No. 8 tahun 2010 tentang Tata Cara Pengendalian Huru
Hara,

_____Peraturan Kapolri Nomor 1 tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan Dalam


Tindakan Kepolisian.

_____Peraturan Kapolri No. 7 tahun 2008 tentang Strategi dan Implementasi


Perpolisian Masyarakat

_____Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud, Balai
Pustaka, 1999

_____Freddy Rangkuti, Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis PT.


Gramedia Pustaka Utama

_____http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php

_____http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2106958-kemampuan-
sumber-daya-manusia/

_____http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.-hanurda-
chapter2.pdf

34

Anda mungkin juga menyukai