Anda di halaman 1dari 2

Khasiat Lidah Buaya untuk Kulit hingga Sembelit

Padila Dwitama Enjelia

(Siswi SMK-SMAK Padang)

Lidah buaya atau Aloe Vera adalah tanaman sukulen yang digunakan
dalam pengobatan alternatif. Nama lidah buaya berasal dari kata Arab “Alloeh”,
yang berarti “zat pahit yang berkilau” dan “Vera” berasal dari kata Latin “Vera”,
yang memiliki makna kebenaran. Karena distribusinya yang cukup luas, lidah
buaya memiliki beragam nama lokal yang jumlahanya mencapai sekitar 75 nama,
di antaranya yaitu ghai kunwar, gwar-patha, yaa dam, lou-houey, zambila, dan
lain-lain.

Lidah buaya atau Aloe vera merupakan tanaman yang mengandung


beragam nutrisi. Tanaman ini berasal dari daerah Mediterania, namun kini lidah
buaya sudah banyak dikembangbiakkan di Asia, Eropa, dan Amerika Selatan.
Lidah buaya dalam catatan sejarah pertama kali masuk pertama ke Indonesia
sekitar abad ke-17. Tanaman ini dibawa oleh petani keturunan Cina yang pada
awalnya, lidah buaya hanya digunakan sebagai tanaman hias yang ditanam
sembarangan di pekarangan rumah dan sebagai kosmetika untuk penyubur
rambut. Barulah sekitar tahun 1990, tanaman ini baru digunakan untuk industri
makanan dan minuman.

Produk yang dibuat dari daun Aloe Vera memiliki beberapa sifat seperti
emolien, pencahar, antibakteri, anti inflamasi, anti oksidan, anestesi, afrodisiak,
anti cacing, anti jamur, antiseptik dan kosmetik. Sebagian besar (96%) dari
tanaman adalah air dan sisanya adalah bahan aktif seperti minyak esensial, asam
amino, mineral, vitamin, enzim dan glikoprotein.

Ketika parenkim (bahan mucilaginous di daun) dari daun dihilangkan, ini


disebut “Gel filet” diproses dan distabilkan serta seratnya dihilangkan. Sisa cairan
opalescent yang biasa disebut “Aloe Vera gel”. Ini adalah cairan yang digunakan
untuk kulit dan minuman kesehatan.

Lidah buaya dapat di aplikasikan secara eksternal dan internal.


Penggunaan eksternal produk lidah buaya terutama sebagai penyembuh kulit dan
penggunaan kosmetik. Efek penyembuhan dari produk lidah buaya adalah karena
kemampuannya untuk mencegah cedera pada jaringan epitel (lapisan kulit) dan
penyembuhan pada jaringan yang terluka.

Ini bisa mengatasi berbagai penyakit kulit seperti luka ringan, sengatan
serangga, memar, poison ivy dan eksim. Ahli kosmetologi menyebutnya sebagai
“air awet muda atau water of youth” karena sifat anti kerutnya. Laju
penyerapannya di kulit empat kali lebih tinggi dari air, menjadikannya pelembab
yang baik.
Produk-produk Lidah buaya dapat dikonsumsi secara internal dalam
bentuk bubuk, tablet dan jus. Suplemen jus dan makanan lidah buaya sangat
berguna untuk iritasi saluran pencernaan seperti kolitis dan tukak lambung. Ini
juga berguna untuk pencernaan, sirkulasi darah dan limfatik dan fungsi ginjal, hati
dan kantong empedu.

Pengaplikasian lidah buaya secara internal yaitu untuk pengawet makanan,


gel kosmetik,tekstil, dan pengobatan medis. Dalam mengawet makanan, Gel yang
terbuat dari lidah buaya digunakan memperpanjang konservasi produk-produk
segar, seperti buah segar dan kacang-kacangan. Gel ini tidak berasa, tidak
berwarna dan tidak berbau. Produk alami ini adalah alternatif yang aman dan
ramah lingkungan untuk bahan pengawet sintetis seperti sulfur dioksida.Sebagai
contoh, penelitian menunjukkan bahwa anggur pada 1° C dilapisi dengan gel ini
dapat dipertahankan selama 35 hari terhadap 7 hari untuk anggur yang tidak diberi
perlakuan.

Lidah buaya sebagai bahan baku untuk pembuatan berbagai produk


kosmetik kelas tinggi. Perusahaan kosmetik menambahkan getah atau turunan
lainnya dari lidah buaya ke produk-produk seperti makeup, tisu, pelembab, sabun,
tabir surya, sampo, dan lotion. Kosmetik yang dihasilkan dari lidah buaya dapat
digunakan untuk kulit sebagai krim kulit.

Di bidang tekstil, gel lidah buaya digunakan sebagai pengental dalam


pigmen dan pencetakan reaktif, untuk desizing kain abu-abu, untuk finishing
antimikroba, mewakili natrium klorida dan karbonat dalam pewarnaan reaktif kain
katun, untuk memasukkan gugus amina ke kain katun dengan perlakuan demikian
bahwa serat kapas memiliki afinitas terhadap pewarna asam.

Bersama-sama dengan enzim dan asam amino dalam gel, lidah buaya
memiliki sifat khusus sebagai produk perawatan kulit, menyediakan zat antijamur,
antibakteri dan antivirus. Lidah buaya memiliki kemampuan untuk menyediakan
nutrisi penting, membunuh bakteri, virus, jamur, ragi dan mengurangi peradangan.

Lidah buaya juga dapat mengurangi peradangan pada jaringan yang


terluka. Peradangan terjadi ketika jaringan sehat terluka dan darah mulai
menggumpal di sekitar jaringan untuk memperbaiki jaringan yang terluka. Lidah
buaya adalah anti-inflamasi alami yang jauh lebih lembut pada tubuh manusia.

Berdasarkan penelitian,lidah buaya memiliki kandungan Aloe Lateks.


Penggunaan aloe lateks sebagai laksatif sudah diteliti dengan baik. Antrakuquinon
yang ada di lateks menciptakan pencahar ampuh yang meningkatkan kadar air di
usus, dan menstimulasi sekresi lendir. Kandungan ini juga meningkatkan
peristaltik usus, yang merupakan kontraksi yang memecah makanan dan
mencampur ke dalam chyme. Setelah bercampur dengan zat asam dan enzim,
makanan berubah menjadi cairan kental yang dinamai chyme. Chyme akan
bergerak meninggalkan lambung menuju usus halus sehingga dapat mengobati
sembelit.

Anda mungkin juga menyukai