Oleh:
Ridha Chaharsyah Mulya
1407101030333
Pembimbing :
dr. Subhan Rio, Sp.KJ
1
2
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Muhammad Hamdi
Jenis Kelamin : laki - laki
Tanggal lahir : 28 – Agustus - 1986
Umur : 29 tahun
Alamat : Kutacane
Status Pernikahan : belum menikah
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan Terakhir : SMP
Agama : Islam
Suku : Aceh
Tanggal Masuk : 31 Oktober 2015
Tanggal Pemeriksaan: 19 November 2015
A. Keluhan Utama:
Mengamuk dan berbicara sendiri
dirumahmya, dan memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan paman dan
saudaranya.
Selain itu pasien juga suka berbicara dan bernyanyi – nyanyi sendiri pada
saat beraktifitas di rumah. Pasien juga sering mendengar suara – suara gaduh dari
telingannya yang tidak dapat di dengarkan oleh orang lain. Pasien menjelaskan
bahwa suara yang ia dengarkan seperti suara pohon dan bising – bising lainnya.
pasien sering merasa takut apabaila berada ditempat gelap yaitu pasien merasa
ada yang mengawasinya.
Pasien sudah pernah dirawat di rumah sakit jiwa sebanyak 10 kali yang
dimulai sejak tahun 2005, dan sebelumnya pernah di rantai dirumahnya selama
kurang lebih satu bulan.
E. Riwayat Pengobatan
Risperidon, Heximer dan Merlopam
F. Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMP. Setelah itu pasien bekerja
membantu orang tua disawah.
4
I. Riwayat Keluarga
M. Syahudin Sawiyah
Keterangan gambar:
: Perempuan : pasien
: Laki-laki
5
2. Status Neurologik
a. GCS : E4M6V5 = 15
b. Tanda Rangsang Meningeal : (-)
c. Peningkatan Tekanan Intra Kranial : (-)
d. Mata : Pupil bulat, isokor (+),
Ø 3mm/ 3mm
RCL (+/+), RCTL (+/+).
e. Motorik : Dalam batas normal
f. Sensibilitas : Dalam batas normal
g. Fungsi-fungsi luhur : Dalam batas normal
h. Gangguan khusus : (-)
6
C. Pembicaraan
Kuantitatif : banyak bicara
Kualitatif : Baik
D. Pikiran
1. Proses pikir
Asosiasi longgar : (-)
Berfikir tidak logis : (-)
Neologisme : (-)
Inkoheren : (-)
2. Isi pikir
Cukup ide : (+)
Waham
1) Waham tersistematisasi : (-)
2) Waham somatik : (-)
7
Thought
- Thought withdrawal : (-)
- Thought insertion : (-)
- Thought broadcasting : (-)
- Thought echo : (-)
Delution
- Delution of control : (-)
- Delution of influence : (-)
- Delution of passivity : (-)
- Delution of perception : (-)
E. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
Halusinasi auditorik : (+)
Halusinasi visual : (-)
Halusinasi taktil : (-)
Halusinasi olfaktorik : (+)
2. Ilusi : (-)
F. Fungsi Intelektual
1. Intelektual : Baik
2. Daya konsentrasi : Baik
3. Orientasi
Diri : Baik
8
Tempat : Baik
Waktu : Baik
4. Daya ingat
Seketika : Baik
Jangka pendek : Baik
Jangka panjang : Baik, pasien mengingat perjalanan hidupnya.
5. Pikiran abstrak : Baik
6. Bakat kreatif : Baik
G. Daya Nilai
1. Norma sosial : Baik
2. Uji daya nilai : Baik
3. Penilaian realitas : Baik
H. Tilikan (Insight)
T3 : sadar bahwa mereka sakit tetapi melemparkan kesalahan pada orang lain,
pada faktor eksternal, atau pada faktor organik.
I. Judgement : Baik
V. RESUME
Pasien dibawa keluarganya dengan keluhan mengamuk, pasien pernah
mengancam ibunya menggunakan pisau namun pasien mengelak. Pasien sering
marah – marah dan mengganggu orang lain. Gejala ini telah dirasakan pasien
sejak setelah tsunamiyaitu sejak tahun 2005. Pasien merasa bahwa ia dijebak
oleh paman dan saudaranya yaitu akibat ditemukannya ganja di kantong celana
pasien setelah ia mandi disungai. Pasien merasa bahwa paman atau saudaranya
yang meletakkan ganja tersebut dicelanannya dan pasien menyangkal memiliki
ganja tersebut. Suatu hari pada saat pasien terbangun, kedua kaki pasien telah
dirantai oleh keluarganya. Pasien sempat dirantai dirumah selama satu bulan
sebelum dibawa kerumah sakit jiwa. Pasien merasa diperlakukan tidak adil
dirumahmya, dan memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan paman dan
saudaranya.
9
Selain itu pasien juga suka berbicara dan bernyanyi – nyanyi sendiri pada
saat beraktifitas di rumah. Pasien juga sering mendengar suara – suara gaduh dari
telingannya yang tidak dapat di dengarkan oleh orang lain. Pasien menjelaskan
bahwa suara yang ia dengarkan seperti suara pohon dan bising – bising lainnya.
pasien sering merasa takut apabaila berada ditempat gelap yaitu pasien merasa
ada yang mengawasinya.
Pasien sudah pernah dirawat di rumah sakit jiwa sebanyak 10 kali yang
dimulai sejak tahun 2005, dan sebelumnya pernah di rantai dirumahnya selama
kurang lebih satu bulan.
V. DIAGNOSIS BANDING
1. F 20.0 Gangguan Skizofrenia Paranoid
2. F 25.2 Gangguan Skizo-afektif tipe campuran
3. F 00.0 Gangguan Mental Organik
EVALUASI MULTIAKSIAL
Axis I : Gangguan Skizofrenia Paranoid
Axis II : Tidak ada data
Axis III : Tidak ada diagnosis
Axis IV : Pasien putus sekolah dikarenakan pasien mulai mengalami
gangguan jiwa.
Axis V : GAF Scale 81-90 (gejala ringan, disabilitas ringan)
TATALAKSANA
a. Terapi psikofarmaka
Risperidone 2 mg 2x1
Heximer 2 mg 2x1
Merlopam 2 mg 1x1
b. Psikoedukasi terhadap pasien: Memberikan penjelasan kepada pasien
tentang apa yang dialaminya saat ini termasuk penyakit yang dideritanya,
kemungkinan penyebab penyakitnya, meyakinkan pasien untuk teratur
minum obat dan menjelaskan dampak buruknya jika pasien tidak teratur
minum obat. Selanjutnya menyampaikan keadaan pasien apabila telah
mengalami perbaikan maka boleh untuk dijemput pulang dan
bersosialisasi lagi seperti dulu.
c. Psikoedukasi terhadap keluarga: Memberikan penjelasan kepada keluarga
tentang penyakit pasien saat ini dan meminta keluarga untuk ikut berperan
aktif dalam upaya untuk kesembuhan pasien, termasuk di dalamnya yaitu
berusaha agar pasien tidak putus pengobatan.
VII. PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad malam
Quo ad Sanactionam : Dubia ad bonam
Hal – hal yang menunjukkan prognosis baik:
Perilaku mudah beradaptasi di lingkungan
Tidak ada riwayat pekerjaan pramorbid yang buruk
Gejala positif yang menonjol
11