Anda di halaman 1dari 21

KEBIJAKAN UPSKILLING DAN RESKILLING

TENAGA KERJA SESUAI KEBUTUHAN


KOMPETENSI ERA INDUSTRI

M.Hanif Dhakiri
Menteri Ketenagakerjaan RI

Banten, 16 April 2019


KONDISI KETENAGAKERJAAN NASIONAL 2018

TANTANGAN
PUK

194,78
AK BAK
High Unemployment Rates
131,01 63,77
(67,26 %) (32,74 %)

Majority Low education


(TPT)
≤ SD : 2,34 %
SMP : 4,80 %
SMA
SMK
:
:
7,95
11,24
%
% Skill Mismatch
6,02 %
D I/II/III :
MRT LAINNYA
PENGANGGUR SEKOLAH
BEKERJA
UNIV : 5,89 %

124,01 7,00 16,53 39,65 7,59


(95 %) (5,34 %) (25,92 %) (62,18 %) (11,90 %)
Mainly working at informal sector

1 Pertanian 35,70 28,79 %


Buruh/Karyawan/Pegawai : 49,23 39,70 % 2 Perdagangan 30,74 24,79 %

58,78%
3 Jasa 18,61 15,01 %
Berusaha sendiri : 23,62 19,05 %
4 Industri 18,25 14,72 % ≤ SD : 50,46 40,69 %
Berusaha dibantu buruh tidak tetap : 19,54 15,76 % SMP : 22,43 18,09 %
5 Bangunan 8,69 7,01 %
Pekerja tidak dibayar : 15,14 12,21 % 6 Angkutan 6,29 5,07 %
SMA : 22,33 18,01 % PEKERJA INDONESIA
Pekerja bebas di Non Pertanian : 6,97 5,62 % 7 Keuangan 3,46 2,79 %
SMK : 13,68 11,03 % BERPENDIDIKAN SD-
Pekerja bebas di Pertanian : 5,21 4,20 % 8 Pertambangan 1,45 1,17 %
D I/II/III : 3,45 2,78 %
SMP
UNIV : 11,66 9,40 %
Berusaha dibantu buruh tetap : 4,29 3,46 % 9 LGA 0,81 0,65 %
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2018
TANTANGAN LAIN YANG DIHADAPI

INDUSTRI 4.0 -Technology Shifting

JIKA DILIHAT DARI PERIODE PROSES, perubahan


Revolusi Industri dari waktu ke waktu semakin
singkat
TANTANGAN LAIN YANG DIHADAPI

BONUS DEMOGRAFI

ISTILAH
Bonus demografi didefinisikan sebagai sebuah penambahan penduduk pada kelompok
usia kerja yang walaupun meningkatkan jumlah penduduk total, dipandang sebagai
sebuah keuntungan yang tidak terelakkan (Chandrasekhar, Ghosh, Roychowdhury, 2006)

Bonus demografi dapat diartikan sebagai keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh
penurunan angka ketergantungan sebagai hasil proses penurunan kematian bayi dan
penurunan fertilitas jangka panjang (Adioetomo,2007)

PROYEKSI
Tahun 2030-2040: masa bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif (usia
15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (usia dibawah 15
tahun dan diatas 64 tahun);

Sumber : BPS dan BAppenas


REVOLUSI INDUSTRI 4.0 vs BONUS DEMOGRAFI

REVOLUSI INDUSTRI 4.0 BONUS DEMOGRAFI

Teknologi/robot
mengganti otot/tenaga  Populasi usia produktif
diperkirakan akan bertambah
manusia + 30 juta orang pada tahun

Teknologi V 2030

 Diperlukan sektor industri


menggantikan
pekerjaan berbahaya S yang mampu menyerap
angkatan kerja dari populasi
usia produktif secara masif
Teknologi memutus
jarak
DAMPAK INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0
BIDANG KETENAGAKERJAAN

Perubahan Perubahan
Perubahan pola kerja
kebutuhan pekerjaan masyarakat
& hubungan kerja
& keterampilan keseluruhan
• Pekerjaan yang • Ubiquotus work: • Digital Divide:
tumbuh & turun? kapan saja dan ketimpangan antara
• Pekerjaan bertambah dimana saja yang memiliki akses
atau berkurang? • Cakupan pekerjaan, komputer dan internet
• Pekerjaan seperti apa pekerja kontrak dengan yang tidak
yang dibutuhkan? independen • Peningkatan
• Apa yang harus • Hukum tenaga kerja ketidakpastian
dipelajari dan dilatih? baru untuk jenis pekerjaan dan
pekerja baru? pendapatan
• Bagaimana metoda
belajar dan berlatihnya? • Sistem jaminan sosial
baru?

Pentingnya penyiapan SDM terampil yang memiliki jiwa mandiri dengan mental self
driving, self power, kreativitas dan inovasi untuk menjelajahi profesi baru serta
responsif menghadapi perubahan
PEKERJAAN YANG TUMBUH DAN MENURUN 2017-2030
Trainer, perawat, Pemeliharaan & instalasi, Pemeliharaan & instalasi,
manajer keuangan, ahli persuasi dan mediasi, ahli persuasi dan mediasi,
pengacara, agen manajer kesehatan, ahli manajer kesehatan, ahli
penjualan dan persuasi & mediasi, persuasi & mediasi,
pemasaran, analis & manajer kesehatan & manajer kesehatan &
periset pasar, terapis medis, pengendali jarak medis, pengendali jarak
fisiologis, penasihat jauh, analis data, analis jauh, analis data, analis
keuangan, akuntan, manajemen, manajer manajemen, manajer TUMBUH
manajer personalis & sistem informasi & sistem informasi &
SDM perawat, dokter, komputer, konselor vokasi, komputer, konselor vokasi,
programmer, layanan analis dampak lingkungan, analis dampak lingkungan,
berita reguler ilmuwan komputer ilmuwan komputer

PERKEMBANG
2017-2020 2021-2025 2025-2030
AN
Manajer administrasi, Resepsionis, tukang Ahli las, staff akuntan,
mekanik, tukang cetak, kayu, pembuat maket operator mesin, supir
operator radio, dan desain 3 dimensi, truk,
pengantar surat, supir, pengolah semikonduktor, ahli mesin
petugas ekspedisi, teller bank, travel agents,
pekerja pabrik manual, juru masak fast-food MENURU
operator mesin jahit, dan operator mesin N
operator komunikasi

Sumber : Barenbang, Kemnaker RI 2018


10 STRATEGI PRIORITAS NASIONAL
“MAKING INDONESIA 4.0”

Perbaikan Alur
Aliran Material
Harmonisasi Desain Ulang Zona
Aturan dan Industri
Kebijakan
Insentif Investasi Akomodasi
Teknologi Standar-Standar
MAKING
Berkelanjutan
INDONE
SIA 4.0
Pembentukan Pemberdayaan
Ekosistem Inovasi UMKM

Peningkatan Pembangunan
Kualitas SDM Infrastruktur Digital
Menyelaraskan kurikulum
pelatihan dengan Nasional
kebutuhan industri di masa Menarik Minat Sumber : Blueprint Making Indonesia 4.0,
Kemenperin

datang Investasi Asing


PROGRAM MERESPON TRANSFORMASI PASAR KERJA

MASIFIKASI PELATIHAN MASIFIKASI sertifikasi


KERJA UNTUK MASYARAKAT KERJA UNTUK MASYARAKAT

MASIFIKASI pemagangan MASIFIKASI PELATIHAN


UNTUK MASYARAKAT PRODUKTIVITAS UNTUK
MASYARAKAT

BLK KOMUNITAS KEBIJAKAN REVITALISASI BLK & inovasi DAN


PELATIHAN KERJA PENGUATAN AKSES KEMITRAAN KREATIVITAS
UNTUK SEMUA DAN MUTU LEMBAGA KUNCI UTAMA
• Tahun 2017 telah VOCATIONAL • Masuk BLK Tanpa HADAPI
dibangun 50 BLK
TRAINING Syarat Umur dan Latar revolusi industri
Belakang Pendidikan
Komunitas dengan target • 5 Balai Besar yang sudah
• Masifikasi Output 4.0
pelatihan 5.000 orang menerapkan Program 3R Pelatihan Melalui
• Tahun 2018 sudah adalah : BBPLK Bekasi, Program 3R INNOVATION
• Penambahan
dibangun 75 BLK BBPLK Bandung, BBPLK Instruktur Pelatihan ROOM
Komunitas dengan target Serang, BBPLK Semarang • Perbaikan Sarana
Prasarana dan • INNOVATION TALK
pelatihan sebanyak 7.500 dan BBPLK Medan. Adapun Program untuk LPKS • INNOVATION LAB
• Pemagangan • INNOVATION INSTITUTE
orang Kemitraan Lembaga s.d. • INNOVATION CUBE
Nasional bersama
• Tahun 2019, kembali bulan Februari 2019 KADIN, APINDO dan • INNOVATION
Industri CONNECT
dibangun 1.000 BLK berjumlah 7.288. • INNOVATION AWARD
• Penambahan Mentor
Komunitas dengan target dan Industri
pelatihan 10.000 orang
SKEMA GRAND DESIGN PELATIHAN VOKASI INDONESIA

 Mismatch  Working Poor


 Underqualified  Pekerja Ter-PHK

Tenaga Kerja Angkatan Kerja Baru


2jt orang/ Tahun

 Siapa yang biayai pelatihan?


Upskilling  Siapa yang biayai keluarga
Re-skilling selama pelatihan?
 Siapa yang biayai keluarga
selama mencari pekerjaan
Insentif untuk baru?
Akses dan Mutu
perusahaan agar
merekrut Angkatan
Kerja Baru yang belum
berpengalaman
Pemerintah: BLK Vocational Re-
Swasta: LPK Training
Vocational Training
Industri: Training
Kebijakan Sosial
Centre
Magang

1. Skills Development Fund


2. Unemployment Benefit

Tenaga Kerja

3. Subsidi Upah

Pasar Kerja Wirausaha Baru Pasar Kerja


SASARAN PROGRAM PELATIHAN
VOKASI
menciptakan
entrepreneur baru skala
15% kecil
dan mikro Pelatihan untuk pekerjaan baru yang
akan tumbuh dimasa yang akan
MENYIAPKAN PEKERJA datang (misal: industri kreatif dan
20% DENGAN TREN
PEKERJAAN/industri BARU
digital)

• Integrasi pelatihan dengan desa


di masa depan
” desa desmigratif “
MEYIAPKAN PEKERJA SESUAI • Pelatihan pada industri di

25% DENGAN KARAKTERISTIK wilayah/area strategis (misal:


Pariwisata di NTT)
ZONA, AREA DAN
KOMUNITAS STRATEGIS

40% Pelatihan kemampuan dasar


untuk industri yang menyerap
MENYIAPKAN KEMAMPUAN PEKERJA SIAP banyak tenaga kerja (misal:
PAKAI YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN kawasan industri, pertanian,
PASAR TENAGA KERJA (LOW SKILL JOB) perkebunan, perikanan)
PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS 2019

Pengembangan dan Pengembangan Standardisasi


Peningkatan Produktivitas Kompetensi Kerja dan Pelatihan
• Calon wirausaha baru yang dilatih : 18.800 orang •Kerja
Tenaga Kerja yang dilatih : 277.344 orang
• Pelatihan Peningkatan Produktivitas : 19.925 orang • Standar Kompetensi yang ditetapkan : 150 SKK
• Pelatihan Kader Produktivitas : 560 orang • Jumlah Program PBK yang ditetapkan : 275 Program
• Unit Usaha yang dilatih : 2.100 unit usaha • Seleksi Daerah ASC : 23 Kejuruan
• Lembaga Produktivitas yang dibina : 23 Lembaga

Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Pelatihan Kerja dan
Pengembangan Sistem PROGRAM Produktivitas
dan Pelaksanaan PENINGKAT


LPK Swasta yang ditingkatkan sarsana : 400 LPKS
Pengembangan Peralatan : 50 BLK UPTD
Sertifikasi AN


LPK Terakreditasi : 450 LPK
Jumlah Kerjasama Perusahaan/Industri dengan
Kompetensi Profesi KOMPETEN
Lembaga Pelatihan : 200 Perusahaan
• Skills Development Center : 20 lokasi
• BLK Komunitas : 1000 BLK Komunitas
• Sertifikasi Tenaga Kerja : 526.189 orang
• Pelatihan SDM Bidang Sertifikasi : 3.000 orang
SI TENAGA
• LSP Terlisensi : 270 LSP KERJA DAN
PRODUKTIV
Pengembangan dan Peningkatan Kompetensi Instruktur
Peningkatan Penyelenggaraan ITAS
dan Tenaga Pelatihan
Pemagangan Dalam dan Luar 2019
• Pelatihan Calon instruktur Pemerintah dan
Negeri Swasta : 1.184 orang
• Peserta Pemagangan Dalam Negeri : 10.000 orang • Upgrading Instruktur dan Tenaga Pelatihan Pemerintah
• Peserta Pemagangan Luar Negeri : 1.800 orang dan Swasta : 7.481 orang
• Peserta Pemagangan Mandiri : 200.000 orang
SKILLING, UPSKILLING, & RESKILLING : APA PERBEDAANNYA?

• Skilling
Pelatihan untuk Fresh Graduate yang belum siap kerja

• Upskilling
Pelatihan untuk pekerja agar mampu
meningkatkandaya saing dan produktivitas
perusahaannya

• Reskilling
Pelatihan untuk tenaga kerja yang di-PHK atau
berhenti
bekerja dan ingin memulai jalur karir baru
ARAH KEBIJAKAN SKILLING, UPSKILLING, & RESKILLING

Mencari Pekerjaan Meningkatkan Daya Saing Globalisasi

Tempat Kerja = Tempat Belajar


Pelayanan &
Orientasi Ekspor
Informasi
Life-Long
Learning
Peningkatan Pemenuhan
Pekerja Kompetensi Kebutuhan DN
Masa Depan Pekerja Advanced Skills
Kesejahteraan
(Pencari
Pekerja
Kerja) Pengakuan
Kompetensi Pengakuan Kesejahteraan
Kompetensi di Nasional
Tempat Kerja
Pasar Kerja LN Perusahaan
Peningkatan Daya Saing
(BUMN,
Daya Saing Perusahaan (dengan
UMKM & menciptakan lebih
Produk Nasional
Start-Up) banyak pekerjaan
berkualitas)

School to Work Work to School


Vocational Training Vocational Re-Training
Skilling & Reskilling Upskilling
APA YANG DIMAKSUD SKILLS FOR FUTURE? – FOKUS PELATIHAN SKILLING & RE-SK

INDUSTRIAL DEVELOPMENT AND VOCATIONAL TRAINING TRENDS : INDONESIA’s FUTURE SKILLS NEED

th
4 Multi-skilled 3D Printing, Big Data, Drone, IoT, AI (Artific
Industrial ICT Convergence Technologist Intelligence), Smart Control
Revolution

CNC Mechanic, Electronic Control,


Heavy Chemical Qualified Skilled Mechatronic, CAD Design, Special Welding,
Industry Computerized Manpower Robotics, ICT
Society
st rd
1 –3
Industrial Manufacture Operator and Skilled
Fitter, Welder, Electrician, Plumber,
Revolution (Light Industry) Worker
Carpenter, Bricklayer, Tiler, etc.

Agrarian Agriculture Farmer, Labourer Primitive Apprenticeship


Society

Economy Development

Level HR Need Vocational Training

Setiap negara memiliki tahapan pertumbuhan ekonomi yang berbeda. Untuk Indonesia, ini adalah Skills fo
membutuhkan ketrampilan jenis ini dalam jumlah besar untuk saat ini dan masa mendatang sebagai priori
ROADMAP SKILLING & RE-SKILLING

2022-2024
2020-2022 • Masifikasi bertahap
Individual Training
Account s.d. 500.000
• Masifikasi bertahap: orang
2019 - Technopreneurship
Technician Level s.d.
7.500 org
• Pilot Project:
Proyeksi Total Pelatihan Skilling
2018 - Technopreneurship
Technician Level di
- High Level & Re-Skilling di 2024 (1.000.000
Apprenticeship orang
• per tahun)
BLK Balai Besar Program s.d.
100.000 org
• Peninjauan ulang •Technopreneurship
de-regulasi 3R BLK - High Level Training 7.500 orang
Apprenticeship • Pelatihan Okupasi UPTP &
• Penguatan KIOS - Employment
Program Welfare Service UPTD 92.500 orang
3IN1 Center s.d. 300 unit • Pemagangan Tingkat Dasar
• Memulai transformasi 300.000 orang
KIOS 3IN1 menjadi • Pemagangan Tingkat Lanjut
• Memantapkan
Employment-Welfare Employment 100.000 orang
Service Center Insurance System • Individual Training Account
(lanjutan)
500.000 orang
• Membangun
Employment Insurance
• Pilot Project Individual
System (regulasi, Training Account
koordinasi, integrasi)

• Masifikasi Akreditasi
WHY UPSKILLING?
DAYA SAING DI TINGKAT GLOBAL RENDAH

Indeks Daya Saing Global Beberapa Negara, 2017-2018

Sumber: The Global Competitiveness Report 2017-2018, WEF

Indeks Daya Saing Indonesia Peringkat ke-36 dari 137 negara Daya saing Indonesia berada di bawah
Tahun 2017 sebesar 4,7. Singapura, Malaysia dan Thailand.
Peringkat ke-4 dari 9 negara di ASEAN
BAGAIMANA CARA UPSKILLING? – PRINSIP DASAR

• Responsive Planning
– Rencana hari ini, besok sudah bisa berlatih. Adcost system - whatever
you trained, we will support. Terintegrasi sistem informasi.
• Demand Driven Need
– Kebutuhan berasal dari perusahaan. Pelatihan yang anywhere,
anytime, anything sesuai kebutuhan perusahaan.
• Shifting Industry into Priority Sector or Future Need
– Sektor prioritas mendapatkan insentif lebih. Memacu perusahaan
untuk meningkatkan produktivitasnya.
• Flexibility & Decentralized Decision
– Perencanaan anggaran pelatihan dan pendukungnya yang fleksibel dan
terdesentralisasi di perusahaan untuk hasil yang lebih efektif dan
efisien. Upper ceiling cost system. Flexible hour rate.
ROADMAP UPSKILLING

2020-2022

• Masifikasi
2019 Akreditasi LPK
Perusahaan &
• Masifikasi Swasta (lanjutan)
Akreditasi LPK • Masifikasi
Perusahaan & target
2018
•Swasta
Sistem Informasihingga 2,5-
• Regulasi : (lanjutan) 5,1
Permenaker atau• Pilot Project: juta
Revisi Juknis Upskilling dengan pelatihan
- Mekanismetarget 5.000 ( 1-4%
- Sektor Prioritas
orang latih angkatan
• Sosialisasi ke kerja) per
Perusahaan tahun
• Sistem Informasi untuk 2020-
2022
Kartu Pra Kerja

Kartu yang diberikan kepada


pencari kerja atau pekerja
untuk mendapatkan layanan
pelatihan vokasi (skilling,up-
skilling,re-skilling) dan/atau
sertifikasi kompetensi kerja.

Anda mungkin juga menyukai