Anda di halaman 1dari 3

Perkenalkan nama saya adalah Muhammad Henry Saputra Bumi.

Kebanyakan orang
memanggil saya bum atau bumi. Saya berjenis kelamin laki-laki dan terlahir dari keluarga
islam. Saya lahir di Serang pada tanggal 21 Oktober 2000.

Keluarga saya beranggotakan 7 orang, yaitu ayah, ibu, satu adik perempuan, satu kakak
perempuan, dan dua kakak laki-laki. Ayah saya bernama David Achmad Saputra, ia
seorang pengusaha SPBU. Sedangkan ibu saya bernama Mulya Rohana, ibu rumah
tangga. Adik perempuan saya bernama Aisyah ia sangat lucu, dan sekarang kelas 4 SD di
Syafana Islmic School. Kakak perempuan saya mahasiswa di Kedokteran Untar Jakarta,
bernama Andhini Rajo Pujian. Kedua kakak laki laki saya berkuliah di Trisakti, yang
bernama Evin Saputra jurusan International Business, sedangkan yang satu lagi Nikki
Saputra jurusan Hukum. Dan alhamdulillah keadaan ekonomi keluarga saya sangat
bercukupan.

Menurut pandangan teman-teman saya, saya adalah tipe yang ramah dan mudah senyum
kepada siapapun. Saya juga di bilang rapih tidak suka dengan kotor, dan sangat sulit
marah kepada orang lain. Bisa dibilang sifat ibu saya sangat menurun kepada saya. Saya
banyak disukai orang. karena sifat saya yang ramah dan menjadi pendengar yang baik
terhadap teman teman saya.

Namun, tetap ada hal yang harus saya perbaiki. Saya kurang percaya diri, contohnya
ketika sedang ujian saya sudah belajar semaksimal mungkin dan mengulang materi-
materi di sekolah. Tetapi tetap saja saya tidak yakin dengan hasil ujian saya. Awalnya
pun saya sudah pesimis tidak lolos di Universitas Indonesia dan ternyata saya lolos, saya
sangat bangga terhadap diri saya sendiri. Begitupun keluarga saya yang selalu
mendoakan. Saya juga terkadang bisa menyakiti hati orang saat berbicara. Saya belajar
dan mulai memperbaiki hal tersebut. Kekurangan ini juga diberitahukan oleh teman-
teman saya sehingga saya bisa berubah sedikit demi sedikit.

Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam hidupnya. Saya juga
mengalami banyak pengalaman, yang senang maupun sedih.
Salah satu pengalaman yang membuat saya sangat bangga adalah saya pernah mengikuti
test Akpol dan saya berada di tahap terakhir yaitu pantukhir. Disitu saya sangat kecewa,
tetapi saya sudah bangga dan orangtua saya pun bangga bisa sampai lolos di tahap itu,
peserta nya pun sangat banyak dan yang diambil hanya sedikit setiap provinsi. Hal kedua
yang membuat saya bangga, saya bisa lolos ketika mengikuti simak di Universitas
Indonesia dengan hasil saya sendiri.

Selain pengalaman yang senang, pasti ada pengalaman yang sedih. Salah satu
pengalaman yang pernah saya alami, kakek saya meninggal pada saat saya usia 7 tahun,
saya sangat dekat dengan kakek saya. Saya benar-benar merasa kehilangan, hati saya
sangat hancur pada saat itu. Tiap hari saya selalu bersama kakek saya, dan pada akhirnya
kakek saya mendapat musibah yang begitu berat. Tetapi, lama kelamaan saya mulai
mengikhlaskan apapun yang terjadi dalam hidup saya, semakin dewasa saya pun mengerti
kalau hidup hanya sementara. Yang saya lakukan hanyalah berdoa kepada Allah agar
kakek saya tenang disana.

Melewati pengalaman hidup yang bermacam-macam, saya banyak belajar dari orang lain
maupun diri saya sendiri. Hal yang pertama adalah mindset atau cara berpikir kita.
Bagaimana cara kita berpikir, itulah cara kita berbicara dan bertindak. Kita harus mengisi
pikiran kita dengan hal yang benar dan positif. Hal yang kedua adalah perkataan. Kita
harus berhati-hati dengan apa yang kita ucapkan. Karena ucapan memiliki kuasa yang
dapat terjadi begitu saja. Jadi, kita jangan mengucapkan hal-hal negatif apalagi ke diri
kita sendiri. Secara langsung, hal negatif tersebut bisa menumpuk ke dalam diri kita dan
terjadi. Hal yang ketiga adalah hati kita. Kita harus menjaga hati karena banyak hal yang
terjadi di dalam hidup kita dan kalau kita tidak saring, dapat menimbulkan hal yang tidak
baik dalam hati kita.

Hal-hal yang saya pelajaru membuat saya ingin menjunjung tinggi nilai-nilai yang positif.
Dalam OPK FEB UI 2019, ada empat nilai yang ada, yaitu integritas, kooperatif, adaptif
dan bermanfaat. Satu nilai yang saya pilih adalah integritas. Saya belajar untuk
menjunjung tinggi nilai integritas sejak dulu sampai sekarang. Menurut saya, integritas
lebih dari sekedar tanggung jawab. Kita tau apa yang harus kita lakukan dan bagaimana
caranya. Integritas mentuntut kejujuran dan kebenaran dalam penyelesaian tanggung
jawab. Kalau bertanggung jawab bisa saja melalui cara curang. Namun integritas adalah
penyelesaian tanggung jawab dengan menjunjung tinggi nilai etis dan estetika juga.
Aplikasi nyatanya adalah menjadi orang yang bertanggung jawab secara detail terhadap
diri sendiri, orang lain, dan juga di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Kita tidak boleh
hanya terlihat bertanggung jawab di depan orang lain, karena hal itu merupakan
pencitraan yang palsu. Jadi, kita belajar menjadi orang yang berintegrasi.

Jadi, dalam kehidupan ini ada banyak jenis orang dan kehidupan. Inilah deskripsi diri
saya dan kehidupan saya secara singkat. Saya ingin banyak belajar dari orang lain dan
saya juga ingin hal-hal positif yang ada dalam diri saya bisa berdampak baik bagi orang
lain.

Anda mungkin juga menyukai