Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CARCINOMA MAMMAE


DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUP DR. SARDJITO

Stase Praktik Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh:
Dhea Mustika
19/451274/KU/21791

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
A. Definisi
Carcinoma mammae (ca mammae) merupakan tumor ganas yang
tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar
susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara.
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara
yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk
benjolan di payudara. Jika benjolan kanker tidak terkontrol, sel-sel kanker
bias bermestastase pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bias terjadi
pada kelenjar getah bening ketiak ataupun diatas tulang belikat. Seain itu
sel-sel kanker bias bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah
kulit.
Ketika sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang dengan
tidakterkendali, inilah yang disebut kanker payudara. Sel-sel tersebut dapat
menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh. Kumpulan
besar dari jaringan yang tidakterkontrol ini disebut tumor atau benjolan.
Akan tetapi, tidak semua tumor merupakankanker karena sifatnya yang
tidak menyebar atau mengancam nyawa. Tumor ini disebuttumor jinak.
Tumor yang dapat menyebar ke seluruh tubuh atau menyerang
jaringansekitar disebut kanker atau tumor ganas. Teorinya, setiap jenis
jaringan pada payudaradapat membentuk kanker, biasanya timbul pada
saluran atau kelenjar susu.
Kanker payudara adalah terjadinya gangguan pertumbuhan yang ganas
yang terjadi pada jaringan payudara. Kanker biasanya terdiri dari gumpalan
yang keras dan kenyal tanpa adanya batas. Mungkin adanya garis asimetris
antara kedua payudara.Bila kanker sudah berkembang, tanda-tanda akan
lebih nyata sepeti jaringan menjadi merah,borok,membengkak dan kanker
terlihat dengan jelas.
Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang terbanyak
ditemukan di Indonesia. Biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40-49
tahun dan letak terbanyak di kuadran lateral atas.
B. Etiologi
Sebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara
pasti, namun ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab
terjadinya Ca mammae, yaitu:
1. Mekanisme hormonal
Steroid endogen (estradiol & progesterone) apabila mengalami
perubahan dalam lingkungan seluler dapat mempengaruhi faktor
pertumbuhan bagi ca mammae.
2. Virus
Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan
adanya massa abnormal pada sel yang sedang mengalami
proliferasi.
3. Genetik
a. Ca mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena
adanya “linkage genetic” autosomal dominan.
b. Penelitian tentang biomolekuler kanker menyatakan delesi
kromosom 17 mempunyai peranan penting untuk terjadinya
transformasi malignan.
c. Mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada
klien dengan riwayat keluarga kanker mammae dan ovarium
serta mutasi gen supresor tumor p 53.
4. Defisiensi imun
Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan
produksi interferon yang berfungsi untuk menghambat terjadinya
proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan aktivitas
antitumor.
Belum ada penyebab spesifik kanker payudara yang diketahui, para
peneliti telahmengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Riset lebih lanjut
tentang faktor-faktor resikoakan membantu dalam mengembangkan strategi
yang efektif untuk mencegah kanker payudara. Faktor-faktor resiko
mencakup:
1. Tinggi melebihi 170 cm
Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena
kanker payudara karena pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan
remaja membuat adanya perubahanstruktur genetik (DNA) pada sel
tubuh yang diantaranya berubah ke arah sel ganas.
2. Ca Payudara yang terdahulu
Terjadi malignitas sinkron di payudara lain karena mammae
adalah organ berpasangan.
3. Anak perempuan dari ibu dengan kanker payudara (herediter)
4. Menarke dini
Resiko Ca payudara meningkat pada wanita yang mengalami
menstruasi sebelum usia 12 tahun.
5. Nulipara dan usia maternal. Lanjut saat kelahiran anak pertama.
Wanita yang melahirkan setelah usia 30 tahun lebih berisiko
mengalami knker payudara.
6. Menopause pada usia lanjut. Menopause setelah usia 50 tahun.
7. Riwayat penyakit payudara jinak
8. Kontrasepsi oral
9. Masukan alkohol setiap hari
10. Hormon, diduga tidak adanya keseimbangan estrogen sehingga
dapatmenyebabkan carcinoma mammae. Oleh sebab itu carcinoma
mammae lebih banyak perempuan dibandingkan dengan laki-laki
11. Pernah menjalani operasi ginekologi misalnya tumor ovarium
12. Pernah mengalami radiasi didaerah dada.
13. Pernah mengalami operasi pada payudara kelainan jinak atau tumor
ganasmammae.
14. Disebabkan oleh tumor yang terjadi karena trauma yang berulang-
ulang iritasiyang berjalan kronis oleh karena rangsangan oleh
bahan-bahan kimiawi, zat pewarna,sinar radioaktif.
15. Obesitas pasca maunopause
C. Patologi Klinis
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan cirri-
ciri: proliferasisel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti
pengaruh struktur jaringan sekitarnya.
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan
proliferasiyang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal
dengan menginfiltrasi danmemasukinya dengan cara menyebarkan anak
sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalamsel tersebut terjadi perubahan
secara biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh
dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan
berubahmenjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal.
Terjadinya kanker pada proses jangka panjang ada 4 fase:
1. Fase induksi: 15-30 tahun
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi
bourgeois lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam
terjadinya kanker pada manusia.
Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-
tahun samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas.
Hal ini tergantung dari sifat, jumlah,dan konsentrasi zat karsinogen
tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanyaterkena, adanya
zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan
individu.
2. Fase in situ: 1-5 tahun
Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-
cancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-
paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan
di payudara.
3. Fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi
meleui membrane selke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah
serta limfe. Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara
beberpa minggu sampai beberapa tahun.
4. Fase diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke
tempat-tempatlain bertambah.

D. Manifestasi Klinis
Pasien biasanya datang dengan benjolan/massa di payuidara, rasa sakit,
keluarcairan dari puting susu, kulit sekung (lesung), retraksi atau deviasi
putting susu, dan nyeri tekan. Ulserasi pada payudara merupakan tanda
lanjut dari penyakit.
Tanda dan gejala metastasis yang luas meliputi pembesaran kelenjar
getah bening; nyeri pada daerah bahu, pinggang, punggung bagian bawah,
atau pelvis; batuk menetap; anoreksi atau berat badan yang turun; gangguan
pencernaan; pusing; penglihatan yang kabur; dan sakit kepala.
Ca payudara dapat terjadi dibagian mana saja dalam payudara tetapi
mayoritas terjadi pada kuadran atas terluar dimana sebagian besar jaringan
payudara terdapat. Ca payudara umumnya terjadi pada payudara sebelah
kiri. Umumnya lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi dan keras dengan batas yang
tidak teratur. Keluhan nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeri tekan
yang terjadi pada saat menstruasi biasanya berhubungan dengan penyakit
payudara jinak. Metastasis ke kulit dapat dimanifestasikan adanya Ca
payudara pada tahap lanjut.
Adapun Gejala umum Ca mamae adalah:
1. Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara
2. Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran
karena mulai timbul pembengkakan
3. Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar
puting susu, mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus
pada payudara
4. Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas
5. Ada cairan yang keluar dari puting susu
6. Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar,
erosi dan terjadi retraksi
7. Ada rasa sakit
8. Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan kadar
kalsium darah meningkat
9. Ada pembengkakan didaerah lengan
10. Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.
11. Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.
12. Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun
sudah diobati, serta puting susu seperti koreng atau eksim dan
tertarik ke dalam.
13. Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk.
14. Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah.
15. Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat
tubuh lain

E. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan laboratorium, meliputi:
a. Morfologi sel darah
b. Laju endap darah
c. Tes faal hati
d. Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum
atau plasma
e. Pemeriksaan sitologik. Pemeriksaan ini memegang peranan
penting pada penilaian cairan yang keluarspontan dari putting
payudar, cairan kista atau cairan yang keluar dari ekskoriasi.
2. Mammagrafi
Pengujian mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi
secara dini. Memperlihatkan struktur internal mammae untuk
mendeteksi kanker yang tidak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap
awal. Mammografi pada masa menopausekurang bermanfaat karean
gambaran kanker diantara jaringan kelenjar kurang tampak.
3. Ultrasonografi
Biasanya digunakan untuk mndeteksi luka-luka pada daerah padat
pada mammaeultrasonography berguna untuk membedakan tumor sulit
dengan kista. kadang-kadangtampak kista sebesar sampai 2 cm.
4. Thermografi
Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal; dari mammae
ataumengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas
karena peningkatan suplay darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih
tinggi.
5. Xerodiography
Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara
pembuluh- pembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan
peningkatan sirkulasi sekitarsisi tumor.
6. Biopsi
Untuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor jinak atau
ganas, dengancara pengambilan massa. Memberikan diagnosa definitif
terhadap massa dan bergunaklasifikasi histogi, pentahapan dan seleksi
terapi.
7. CT Scan
8. Pemeriksaan hematologi
Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada
peredaran darahdengan sendimental dan sentrifugis darah.
F. Asuhan Keperawatan
Diagnosa NOC NIC

Nyeri Akut b.d. Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri


Agen Injury Fisik
Indikator Target - Melakukan
- Mengenali onset 5 pengkajian nyeri
nyeri termasuk lokasi,
- Menjelaskan 5 karateristik,
factor penyebab
onset/durasi,
- Melaporkan 5
frekuensi, kualitas
perubahan nyeri
atau keparahan
- Melaporkan gejala
yang tidak
nyeri, dan factor

terkontrol pencetus nyeri


- Menggunakan 5 - Gunakan strategi
sumber daya yang komunikasi
tersedia untuk terapeutik untuk
mengurangi nyeri mengetahui
- Mengenali gejala
pengalama nyeri
nyeri yang
pasien
berhubungan 5 dan respon pasien
dengan penyakit
terhadap nyeri
- Melaporkan nyeri
terkontrol - Kaji
pengetahuan
dan
5 kepercayaan
pasien
tentang nyeri

- Tentukan dampak
dari nyeri terhadap
kualitas hidup
(tidur, selera
makan, aktivitas,
dll)

- Evaluasi
keefektifan
manajemen
nyeri yang
pernah
diberikan
sebelumnya

Resiko Infeksi b.d. Keparahan Infeksi Kontrol Infeksi


Imunosupresi
Indikator Target - Pertahankan teknik
- Demam 5 isolasi jika diperlukan
- Nyeri 5
- Batasi jumlah
- Limpadenopati 5
- Penurunan pengunjung
5
jumlah sel
darah putih
- Ajarkan kepada
tenaga kesehatan
untuk
meningkatkan
cuci tangan

- Ajarkan pasien
dan
pengunjung
untuk cuci
tangan

- Cuci tangan
sebelum dan
sesudah
melakukan
perawatan
kepada pasien

- Lakukan perawatan
aseptic pada IV
line

- Tingkatkan
asupan nutrisi
yang adekuat

- Dorong
pasien untuk
istirahat

- Ajarkan pada
pasien dan
keluarga cara
untuk mencegah
infeksi

Hambatan Mobilisasi 1. Pergerakan 1. Terapi Latihan :


b.d fraktur patologik Ambulasi
Indikator Target
: tumor - Hargai keyakinan
Gerakan otot 5 individu terkait
latihan fisik
Gerakan 5
- Gali hambatan untuk
sendi
melakukan latihan
Perubahan 5 - Dukung individu
posisi untuk memulai /
melanjutkan latihan
- Lanjutkan latihan
bersama individu
jika diperlukan
- Libatkan keluarga
atau orang yang
memberi perawatan
- Latihan dilakukan
pada ekstremitas
lainnya
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media
Aesculapius
Marilyan, Doenges E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatyan px) Jakarta : EGC
Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996). Nursing Interventions
Classification (NIC). St. Louis :Mosby Year-Book.
Johnson,Marion, dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis
:Mosby Year-Book
Juall,Lynda,Carpenito Moyet. (2003).Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi
10.Jakarta:EGC
Price Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid
2 . Edisi 4. Jakarta. EGC
Sjamsulhidayat, R. dan Wim de Jong. 1998. Buku Ajar Imu Bedah, Edisi revisi.
EGC : Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah : Brunner Suddarth, Vol. 2. EGC : Jakarta.
Sjamsuhidajat. R (1997), Buku ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta
Wiley dan Blacwell. (2009). Nursing Diagnoses: Definition & Classification
2009-2011, NANDA.Singapura:Markono print Media Pte Ltd

Anda mungkin juga menyukai