Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

USAHA PEMPEK

Di Susun Oleh :

Kelompok :

1. Intan l
2. Helmalia
3. Dwi
4. Ana
5. Mikha
6. Rezy
7. Faisal

Kelas : XI MIPA

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 SELUMA


KOTA BENGKULU
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam
kita sampaikan kepada teladan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan hingga zaman yang terang dengan memberi hikmah dan ilmu bermanfaat
bagi seluruh umat manusia, oleh karenanya saya dapat menyelesaikan tugas kewirausahaan
ini dengan baik.

Maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran kewirausahaan.

Dalam proses penyusunan proposal ini saya sempat terhambat, namun berkat
dukungan dan masukan ide dari berbagai pihak, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik. Melalui kesempatan ini saya sampaikan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu.

Saya menyadari bahwa proposal ini masih ada yang kurang dalam penyusuanannya,
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi memperbaiki sesuatu
yang kurang dan mungkin salah dalam penyusunan proposal ini. Saya berharap agar susunan
proposal ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kewirausahaan

2.2. Manfaat Kewirausahaan

BAB III BAHAN DAN METODE

3.1. Alat dan Bahan

3.2. Metode

3.3. Cara Kerja

3.4.1 Cara Membuat Mpek-Mpek

3.4.2 Cara Membuat Kuah Mpek-Mpek

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.2. Pembahasan

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbicara mengenai kekayaan Indonesia, memang tidak akan pernah ada habisnya. Beragam
budaya, kekayaan alam, sampai aneka macam kuliner tradisional, menjadi potensi bisnis yang
sangat menguntungkan bagi masyarakatnya.Dulu kewirausahaan hanya dapat dilakukan
melalui pengalaman langsung dilapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir yang
dengan demikian kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Di era globalisasi ini,
semakin maraknya bisnis dibidang kuliner karena keuntungan yang cukup menggiurkan
membuat masyarakat sudah mulai banyak yang membuka usaha di bidang kuliner.Usaha
Kuliner juga melihat bahwa manusia tidak akan terlepas dari makanan yang merupakan
kebutuhan dasar manusia.
Dalam menghadapi tantangan bisnis termasuk menghadapi customer maka sebagai siswa kita
juga harus belajar dalam memasarkan suatu produk. Dalam praktikum mata kuliah
kewirausahaan ini kami mencoba melakukan sebuah usaha sederhana guna mendapatkan
pembelajaran untuk menjad iseorang wirausahawan. Salah satu potensi daerah yang sering
dimanfaatkan sebagai peluang bisnis adalah makanan daerah. Seiring dengan permintaan
pasar, kini makanan khas daerah sudah banyak dipasarkan di kota-kota besar, dan tidak hanya
terbatas di daerah asalnya saja.
Pempek atau empek-empek Palembang, merupakan salah satu bukti nyata kesuksesan
makanan tradisional yang berhasil diangkat menjadi makanan nasional. Makanan khas dari
daerah Sumatera Selatan yang beribukota di Palembang ini, sekarang bukan hanya menjadi
makanan yang populer di daerah Sumatera saja. Namun kini pempek sudah beredar hampir di
semua daerah Indonesia. Bahkan sekarang produk makanan khas ini memiliki peluang pasar
yang sangat luas, menjangkau masyarakat kelas bawah sampai kalangan menengah keatas.
Maka dari itu kami melihat peluang usaha dibidang kuliner dengan cukup menjanjikan
keuntungan yang menggiurkan dengan modal usaha yang tidak terlalu memberatkan
enterpreuer pemula. Usaha “PEMPEK” usaha ini merupakan usaha rumahan yang bergerak
dibidang kuliner.

Hal ini yang membuat kami membuka usaha dalam bidang makanan sehat yakni
mpek-mpek. Usaha makanan ini diharapkan dapat dikonsumsi seluruh kalangan masyarakat.
Dengan kandungan gizi didalamnya yang dapat dijadikan sumber makanan bergizi.

1.2 Tujuan
Tujuan usaha ini merupakan sebuah pencapaian tujuan usaha yaitu profit, akan tetapi tidak
hanya sekedar profit saja yang kami coba temukan melainkan penekanan pada pengalaman
sebuah proses wirausaha. Karena melalui penjualan dan pemasaran ini kami dituntut untuk
berinteraksi dengan orang banyak, bagaimana cara menawarkan dengan baik dan sopan,
meyakinkan pembeli untuk membeli produk yang kita tawarkan dan memberikan pelayanan
yang terbaik agar customer merasa puas serta sebagai syarat untuk memenuhi tugas praktek
mata kewirausahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kewirausahaan


Istilah kewirausahaan banyak dijumpai dalam uraian yang merupakan kata dasar
wirausaha yang berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan kata wirausaha. Kata
wirausaha atau “pengusaha” berasal dari bahasa Perancis “entrepreneur” yang artinya
pemimpin musik atau pertunjukan (Jhingan, 1999:425).
Dalam bahasa Belanda dikenal sebagai ondernemer dan di Jerman dikenal
sebagai unternehmer. Di beberapa negara, kewirausahaan memiliki banyak tanggung jawab,
antara lain tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepemimpinan
teknis, kepemimpinan organisasi dan komersial, pembelian, penjualan, pemasangan iklan dan
sebagainya.
Djatmiko (2011:7) mengatakan wirausaha atau wiraswasta atau saudagar merupakan
istilah yang melekat pada diri seseorang yang mampu berdiri sendiri karena keunggulan yang
dimiliki dalam bidang usaha. Hal itu sesuai dengan arti kata wiraswasta itu, yaitu: Wira:
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan dan pendekar
kemajuan dan mempunyai keagungan watak, Swa: sendiri, dan Sta: berdiri.
Meredith,et.al. (1996) mengatakan wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai
kemampuan, melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya
yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang
tepat, guna memastikan kesuksesan.
Thomas W.Zimmerer (1996) dalam Suryana dkk. (2011:1) mengatakan
kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin serta proses sistematis penerapan kreativitas
dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.

Suryana lebih lanjut mengatakan inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (created new and different). Melalui berpikir
kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang. Kewirausahaan pada dasarnya
adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi
dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang
lebih baik atau memperoleh keuntungan yang besar.
Komaruddin (2006) mengatakan Entrepreneur disebut sebagai pengusaha, usahawan,
wirausaha. Menurut Kamus Besar Indonesia, kewirausahaan berasal dari
kata entrepreneur (bahasa Inggris) adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Jadi seorang entrepreneur tidak bisa
melakukan produksi dan memasarkan tanpa ada suatu pengalaman atau setidaknya
seorang entrepreneur harus punya jiwa rasa ingin tahu tentang produksi dan barang. Hanya
dengan memahami barang yang akan dijual dan memahami pasar serta berkemampuan untuk
melakukan kalkulasi maka seorang entrepreneur bisa dengan tepat mencapai tujuannya
yakni keuntungan.
Menurut Sudjana (2004:131), kewirausahaan atau entrepreneurship adalah sikap dan
perilaku wirausaha yang inovatif, antisipatif, inisiatif, pengambil resiko, dan berorientasi
laba. Sedangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995
tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan,
dikemukakan bahwa kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produksi baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
Sanusi (1998:291) mengemukakan bahwa kewirausahaan dapat dipandang sebagai
institusi kemasyarakatan yang mengandung nilai-nilai dan dinyatakan dalam perilaku. Nilai
dan perilaku itu merupakan dasar sumber daya, te naga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
dan hasil bisnis.
Menurut Suherman (2008:11) kewirausahaan merupakan sikap dan perilaku
seseorang dalam melakukan suatu kegiatan. Sehingga dapat diketahui bahwa kewirausahaan
merupakan sikap dan perilaku seseorang dalam melakukan suatu kegiatan.
.
2.2 Manfaat Kewirausahaan
Dari beerapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro, kecil,
atau percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang,
dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu perusahaan besar. Sebelum mendirikan
usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya mempertimbangkan manfaatkepemilikikan bisnis
mikro, kecil atau menengah.
Thomas W Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat kewirausahaan adalah
sebagai berikut:
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri
2. Memberi peluang melakukan perubahan
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
4. Memiliki peluang untruk meraih keuntungan
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan mendapatkan pengakuan
atas usahanya
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang
dalam mengerjakan

Kewirausahaan memiliki empat manfaat sosial; memperkuat pertumbuhan ekonomi,


meningkatkan produktivitas, menciptakan teknologi, produk dan jasa baru, serta mengubah
dan meremajakan pasar. (Anonim 2014)
Anonim (2013) menyatakan bahwa dalam pembangunan perekonomian bangsa
manfaat kewirausahaan adalah
1. Menciptakan lapangan kerja
2. Mengurangi pengangguran
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat
4. Mengombinasikan faktor–faktor produksi
5. Meningkatkan produktivitas nasional

Menurut Sunyoto dan Wahyuningsih (2003) manfaat kewirausahaan meliputi :


1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran
2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemerliharaan lingkungan
dan kesejahteraan
3. Memberi contoh bagaiamana harus bekerja keras, tekun dan memiliki pribadi unggul yang
paatut diteladani
4. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin, tekun, dan
jujur dalam menghadapi pekerjaaan
5. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan dapat


memberikan manfaat bagi masyarakat yang ingin bekerja keras dalam berinovasi dan kreatif
dalam mengurangi pengangguran sehingga dapat mensejahterakan dirinya maupun orang
lain.
BAB III
BAHAN DAN METODE

3.1 Alat dan Bahan

Alat : Bahan :
1. Kompor 1. Tepung Sagu
2. Sutil 2. Gula Merah
3. Kuali 3. Telur
4. Baskom 4. Mentimun
5. Pisau 5. Garam dan penyedap Rasa
6. Serbet 6. Air
7. Lampu 7. Cabe Rawit
8. Gerobak 8. Bawang Putih
9. Kantong Plastik
10. Plastik Mika
11. Korek

3.2 Metode
Dalam usaha yang kami lakukan ini kami menggunakan modal yang relative kecil
dari anggota kelompok yang dikumpulkan yakni Rp.20.000,- per orang dengan jumlah
anggota kelompok 6 orang. Sedangkan dalam hal pemasaran usaha ini produk langsung
disampaikan kepada konsumen yakni para anak kost maupun masyarakat yang ada disekitar
lingkungan Universitas Riau yang berada di Jl. Bina Krida. Usaha ini juga di promosikan
melalui Jejaring Sosial seperti Face Book Untuk menarik konsumen dan usaha ini juga
menerima pesanan melalu telfon ataupun Sms dan antar ke tujuan.

3.3 Cara Kerja

3.4.1 Cara membuat Mpek-mpek

1. Pertama campurkan garam serta bumbu penyedap, aduk telur hingga adonan benar-
benar tercampur.
2. Pertama campurkan tepung sagu dengan bumbu penyedap, garam, dan air secukupnya.
pada adonan tersebut,aduk merata dan uleni sampai tidak lengket .
3. Untuk membentuk adonan lumuri tangan dengan sedikit tepung agar tidak lengket.
4. Bentuk adonan tepung sagu dengan bentuk bulat (atau sesuai selera) Buat lubang di
tengahnya,dan beri telur di dalamnya.
5. Rebus adonan Mpek-mpek hingga adonan Mpek-mpek benar-benar mengapung, lalu
angkat dan tiriskan

3.4.2 Cara membuat kuah Mpek-mpek

1. Pertama masukkan gula merah ke dalam air, kemudian masak hingga mendidih.
2. Campurkan bawang putih, garam, dan cabai rawit kedalam larutan gula aren tadi, lalu
rebus dan didihkan kembali. Setelah matang, angkat dan tiriskan.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Praktikum Kewirausahaan Usaha Mpek-Mpek
No Produk Modal Jumlah Harga Total Keuntungan
Barang Jual/Barang Penjualan
Terjual
1 Mpek-mpek Rp. 97.000 130 Buah Rp. 1.000 Rp. 130.000 Rp. 33.000

4.2 Pembahasan
A. Jenis Usaha
Dalam usaha mpek-mpek ini menjual mpek-mpek telur dan mpek-mpek kosong (tanpa
telur). Harga mpek-mpek satu porsinya Rp. 5.000,00
Dibawah ini merupakan gambaran dari usaha kuliner mpek-mpek:

Gambar 1. Mpek-Mpek

B. Modal Usaha
Modal usaha yang diperlukan dalam mendirikan Usaha mpek-mpek yaitu :
a. Modal untuk pembelian bahan baku sebesar = Rp. 87.000,00
b. Modal untuk pembelian peralatan = Rp. 10.000,00

Peralatan yang mengeluarkan biaya modal terdiri dari :


1. Plastik mika
2. Kantong plastik
3. Serbet
Peralatan yang tidak mengeluarkan biaya modal terdiri dari:
1. Kompor
2. Sutil
3. Kuali
4. Baskom
5. Pisau
6. Lampu
7. Gerobak
8. Korek

Bahan-bahan yang dibutuhkan usaha mpek-mpek


Adapun bahan baku yang digunakan diantaranya :
1. Tepung Sagu
2. Gula Merah
3. Telur
4. Mentimun
5. Garam dan Penyedap Rasa
6. Air
7. Cabe Rawit
8. Bawang Putih

C. Sumber Daya Manusia


Dalam usah mpek-mpek ini sumber daya manusianya terdiri dari 6 orang yang terdiri
dari 2 orang wanita dan 4 orang pria.

Tugas dari sumber daya manusia tersebut diantaranya:


2 orang bagian memasak
2 orang bagian packing
2 orang bagian pengiriman mpek-mpek.

E. Profit yang Dihasilkan


Keuntungan yang diperoleh dari usah mpek-mpek cukup memadai, karena usaha ini
menggunakan sistem pemesanan dan juga membuka tempat penjualan yang strategis.
Dibawah ini merupakan simulasi keuntungan usaha mpek-mpek:

Pendapatan Laba Rp. 33.000

Pengeluaran yang terdiri dari:


Bahan baku Keseluruhan Rp.97.000

Keuntungan Bersih Total sebesar = Omset total – modal keseluruhan


= Rp. 130.000 – Rp. 97.000
= Rp. 33.000,00

Jadi keuntungan bersih yang diperoleh dari usaha mpek-mpek selam 1 kali penjualan adalah
sebesar Rp. 33.000,00
F. Pemasaran Usaha Mpek-Mpek
Adapun pemasaran yang dilakukan oleh mpek-mpek ini yaitu:
1) Dengan cara menerima pesanan
Pesanan ini biasanya untuk masyarakat disekitar lingkungan universitas Riau dan
langsung diatar
2) Dengan cara mempromosikannya melalui jejaring sosial
3) Promosi langsung ke teman-teman dan masyarakat di sekitar lingkungan Universitas
Riau
G. Peluang Usaha
Kalau menurut kelompok kami peluang usaha ini akan lebih berkembang dan lebih
maju karena mpek-mpek yang mempunyai ciri khas tersendiri serta rasanya enak dan bisa
bersaing dengan kuliner yang terkenal lainnya. Dalam melakukan pemesanan dapat dilakukan
dengan cara menelpon langsung sehinnga tidak perlu datang ke tempat usaha atau tempat
produksi
I. Persaingan Usaha
Karena usaha yakin mpek-mpek yang diproduksinya mempunyai rasa yang khas dan
tidak begitu banyaknya orang yang mnjalankan usaha ini disekitar lingkungan universitas
Riau sehingga ini dapat memberikan wajah usaha baru di lingkungan tersebut. Dalam
menjalankan Usaha ini juga selalu menerima kritik dan saran dari pelanggan yang berfungsi
untuk dapat lebih mengembang usaha mpek-mpek.J.Kalau menurut kelompok kami lokasi
usaha yang didirikan ini sudah strategis karena dekat jalan, sehingga banyak orang yang
melihat. Serta pelanggan usaha mpek-mpek ini bisa membeli mudah dan cepat.
J. Evaluasi Usaha Berdasarkan Analisa Swot
Analisis SWOT
Dalam hal apapun termasuk merintis suatu usaha tentunya harus dengan pertimbangan
dan rancangan yang matang, mulai dari kekuatan, kelemahan usaha, peluang dan hambatan.
Dalam sebuah perencanaan istilah ini sering disingkat dengan SWOT merupakan singkatan
dari Strenght (kekuatan), Weaknes ( kelemahan), Opportunity (Peluang), Threat (Ancaman).

STRENGHT (Kekuatan)
1. Modal terjangkau
2. Ada rekan yang ada di kos sebagai pasar penjualan
3. Harga bersahabat
4. Mempunyai semangat yang tinggi untuk melakukan usaha demi mendapatkan larisnya
dagangan.
5. Mudah diterima oleh konsumen dan Tidak kadaluarsa
6. Memudahkan konsumen dengan mendatangi mereka

WEAKNESS (Kelemahan)

1. Terkadang kita kurang koordinasi antar anggota sehingga kurang kompak saat berjualan.
2. Minimnya dana
3. Waktu yang terbatas

OPPORTUNITY (Peluang)

1. Banyaknya masyarakat lingkungan Universitas Riau yang berminat untuk membeli


mpek-mpek
2. Masih Sedikitnya orang yang jualan mpek-mpek di sekitar lingkungan Universitas Riau.
1. THREAT (Hambatan)
1. Terkadang konsumen tidak cocok dengan Mpek-mpek yang kami jual
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dalam usaha mpek-mpek yang letak usahanya yang strategis banyk memberikan
dampak terhadap usaha ini yaitu banyaknya pengunjung yang melihat , datang dan membeli
maupun memesan mpek-mpek, hanya saja karena baru pertama membuka usaha ini jadi
masyarakat belum mengenal dan tahu tentang leta lokasi usaha ini namus seiring berjalannya
waktu usaha ini pada akhirnya dikenal juga oleh masyarakat sekitar.
5.2 Saran
Saran yang ingin kami sampaikan yaitu semoga dalam Praktikum kewirausahaan
selanjutnya kegiatan Praktek Lapangan ini tetap bisa dilaksanakan dan ditingkatkan lebih
lagi. Karena sangat bermanfaat bagi para mahasiswa yang ingin menjadi seorang wirausaha
yang handal. Kegiatan ini dapat menjadi proses awal bagi mahasiswa sebelum terjun
langsung di dunia bisnis. Dan peluang bisnis yang mungkin sangat potensial di lingkungan,
sehingga perlu dilanjutkan secara continue. Usaha ini dijalankan secara berkelompok jadi
agar usaha ini berjalan dengan baik perlu adanya kerja tim (team work) yang baik antara
sesama anggota kelompok serta dibutuhkannya kesabaran dalam melayani konsumen ataupun
pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai