Portugis
Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang sampai ke Indonesia. Afonso de Albuquerque
menaklukkan Malaka pusat perdagangan rempah-rempah saat itu pada tahun 1511. Setelah menguasai
Malaka, maka Portugis mengirimkan kapal pada tahun 1512, dipimpin oleh Antonio de Abreu dan
Francisco Serrao dalam pelayaran ke Maluku, yang merupakan asal muasal rempah-rempah. Portugis
diijinkan untuk berdagang di Ternate oleh Sultan Ternate, sehingga pasukan Portugis dipimpin oleh
Antonio de Azevedo membangun benteng atau feitoria di Bacan, an Ternate. Namun, hubungan dengan
Ternate menjadi rusak, karena keinginan Portugis untuk menguasai sepenuhnya perdagangan rempah-
rempah. Pada akhirnya, Gubernur Lopez de Mesquita membunuh Sultan Khairun pada 25 Februari
1570. Anak Sultan Khairun, Sultan Baabullah melawan Portugis dalam peperangan selama 5 tahun
berikutnya dan berhasil mengusir Portugis dari bumi Maluku untuk selamanya tahun 1575.
2. Spanyol
Spanyol adalah bangsa berikutnya yang sampai ke Indonesia, ketika anggota ekspedisi Magellan yang
dipimpin oleh Juan Sebastian Elcano sampai di Maluku.
Ekspedisi Ferdinand Magellan berangkat pada tahun 1519 dari Spanyol dalam upaya mencari jalur ke
Maluku ke arah barat, sebagai alternatif jalur ke arah timur mengitari benua Afrika yang dikuasai
Portugal. Magellan tewas di pulau Mactan, Filipina, tapi wakilnya Juan Sebastian Elcano berhasil
mencapai Maluku dan akhirnya kembali ke Spanyol.
Kemudian Spanyol membangun benteng di Tidore dan berkerja sama dengan Tidore melawan Portugal
yang saat itu bekerja sama dengan Ternate. Spanyol berusaha merebut benteng Portugal di Ternate
namun gagal.
Spanyol dan Portugal berebut kekuasaan selama beberapa tahun. Namun Spanyol gagal mengusir
Portugal dari Maluku, sehingga memilih membangun koloniny di Filipina.
Kedatangan Spanyol di Maluku merupakan keberhasilan bangsa Spanyol dalam mencapai daerah yang
diidam-idamkan, yaitu daerah sumber penghasil rempah-rempah. Orang-orang Spanyol senang
berdagang di Maluku sehingga jumlahnya makin banyak. Bagi Portugis, kehadiran Spanyol merupakan
pelanggaran atas hak monopolinya. Akibatnya, timbul persaingan antara Portugis dan pedagang
Spanyol. Persaingan tersebut sejalan dengan pertentangan antara Sultan Ternate dan Sultan Tidore.
Sultan Ternate bersekutu dengan Portugis,sedangkan Sultan Tidore bersekutu dengan Spanyol.
Puncaknya, Portugis danSpanyol menempuh jalan perundingan yang dilaksanakan di
Saragosa (Spanyol) pada tahun 1529.
3. Belanda
Proses kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia dimulai dengan keinginan Belanda menemukan jalur
langsung perdagangan rempah-rempah, sehingga mereka megirim eksedisi yang dipimpin oleh Cornelis
De Houtman pada tahun 1592. Kesuksesan ekspedisi De Houtman ini diikuti dengan lahirnya VOC pada
tahun 1602, untuk untuk melakukan konsolidasi para pedagang Belanda agar bisa memonopoli
perdagangan rempah-rempah di Indonesia dan agar pedagang Belanda bisa bersaing dengan pedagang
Eropa lainya dari Portugal, Spanyol dan Inggris. Pada akhirnya, VOC menjadi perusahaan yang sukses
memonopoli rempah-rempah dan menguasai wilayah Indonesia selama ratusan tahun.
Indonesia telah cukup lama mengalami masa penjajahan. Sejarah Indonesia mencatat masa penjajahan
yang terlama adalah pada masa penjajahan Belanda. Masa penjajahan Belanda di Indonesia ini dibagi ke
dalam dua periode, yakni periode pertama mulai tahun 1602 – 1799 dan periode kedua tahun 1800 –
1942.
Pembagian kedua periode ini didasarkan pada penguasaan Belanda yang awalnya dipegang oleh VOC
dan kemudian pada periode selanjutnya diambil alih oleh pemerintah Kerajaan Belanda.
Persekutuan dagang VOC atau Verenigde Ooat – Indische Compagnie, dibentuk pada tahun 1602. VOC
merupakan hasil penyatuan dari beberapa serikat dagang yang ada di Belanda. Kepada VOC,
Pemerintahan Belanda memberikan hak – hak istimewa.
4. Inggris
Inggris sampai di Indonesia ketika ekspedisi pertama Inggris yang dipimpin oleh Sir James Lancaster
sampai di Banten pada tahun 1602. Lancaster membuka pusat dagang pertama Inggris di Indonesia di
Banten. Inggris juga berupaya mencari sendiri jalur perdagangan rempah-rempah karena saat itu
sedang berperang dengan Spanyol. Inggris kalah bersaing dengan Belanda di Indoensia, dan tidak bisa
menguasai sumber rempah-rempah di Maluku. Akibatnya, Inggris lebih memilih mengembangkan
kekuasaannya di Hindia Barat (Laut Karibia) dan Amerika Utara.