Anda di halaman 1dari 4

Primadilla Rahma Anggia Ayu

1102015178
DERMATITIS SEBOROIK
Definisi Dermatosis autoimun berupa vesikel atau pustul yang disebabkan oleh IgA, bukan IgG
ataupun antibody.

Etiologi IgA Autoantibodi melawan autoantigen yang berbeda terutama desmoglein dan
desmocollin.

Lesi
Klasifikasi 2 yauti :
1. Subcorneal pustular dermatosis (SPD)
2. Intraepidermal neutrophilik IgA dermatosis (IEN)

Manifestasi klinis 1. SPD : Pustul superfisial di area triginosus. Pada Histopatologi didapatkan pustule
netrofil subkorneum
2. IEN : Lesi kulit pustul atipikal dengan “sunflower- like configuration”. Pada
histopatologi didapatkan pustule netrofil di tengah rpidermis.

Diagnosis Histopatologi : pustule intraepidermal


Immunofluoresensi : terdeteksinya autoantibodi IgA antikeratinosit permukaan sel

Diagnosis banding  Classical subcorneal pustular dermatosis


 Pemphigus foliaceus
 Pemphigus vulgaris
 Pemphigus vegetans

Tatalaksana Dapsone oral 50-100 mg/ hari


Atau sulfonipyridine
Kortikossteroid 0,2-0,5 mg/kgbb/hari)
Prognosis
Primadilla Rahma Anggia Ayu
1102015178

Pemfigus Pemfigus Pemfigus Bullosa Pemfigus Mukosa Epidermolisis Bullosa


Paraneoplastik
Definisi Pemfigus adalah kumpulan Pemfigus Penyakit autoimun Penyakit autoimun Penyakit autoimun
penyakit kulit autoimun paraneoplastik (PNP) kronik yang ditandai kronik ditandai dengan yang jarang ditemukan
terbuka kronik, menyerang adalah autoimun dengan bula bula subepitel yang dengan ciri bula pada
kulit dan membran mukosa Gangguan yang hampir subepidermal yang erosive dan lesi akan subepidermal yang
yang secara histologik selalu dikaitkan dengan besar dan berdinding menjadi sikatriks disebabkan
ditandai dengan bula intra yang mendasarinya tegang autoantibodi
spidermal gangguan imunoglobulin G untuk
limfoproliferatif kolagen Tipe VII

Etiologi Autoimun Autoimun Autoimun MultiAutoantigen Masih belum jelas


diketahui
Manifestasi klinis 1. Pemfigus Vulgaris LesiLepuh & erosi Bula besar dan Lesi pada mukosa Kerapuhan kulit, lepuh
 Lepuh sering menyerupai berdinding tegang mulut dan konjungtiva subepidermal, sisa
lembek, eritema nekrolisis dengan dasar lesi yang sering ditemukan. jaringan parut, dan
biasanya epidermis multiforme edema/eritema Tetapi dapat pula pada pembentukan milia.
permukaan atau toksik, likenoid Predileksi bagian hidung, faring, laring Situs umum adalah
palmoplantar, fleksor, abdomen dan esofagus area rawan trauma
 erosi besar, bawah dan paha. seperti tangan, kaki,
nikolsku Nikolsky dan Asboe siku, lutut, sakrum,
sign(+) Hansen sign (-) kuku, dan mulut
2. pemfigus
Eritematosus
 Distribusi lesi
berkrusta
pada
seborrheic
3. pemfigus foliaseus
 Lesi bersisik,
berkulit pada
dasar
eritematosa,
distribusi
wajah dan
kulit kepala,
Primadilla Rahma Anggia Ayu
1102015178
lesi primer
sementara
4. Pemphigus vegetans
Erosi, papillomatosis dan
pengerasan kulit.
Diagnosis Diagnosis pemfigus Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Gangguan bulosa
bergantung pada biopsi kulit manifestasi, manifestasi, manifestasi klinis, dalam spektrum klinis
yang segar. Lesi untuk pemeriksaan pemeriksaan histopatologi dan atau ■ Tidak ada riwayat
histologi untuk menentukan histopatologis dan histopatologis dan imunopatologi. keluarga dengan
lokasi pembentukan lepuh, imunoflouresensi imunoflouresensi Pada histopatologi di gangguan bulosa.
serta imunokimia. perubahan permukaan Histopatologis temuka bula ■ Histologi
Imunofluoresensi langsung acantholytic,lichenoid, ditemukan bula subepidermal dengan menunjukkan lepuh
kulit perilesional, atau atau vacuole. Pada subepidermal dengan infiltrate leukosit. subepidermal.
imunofluoresensi tidak imunofloresensi predominan iniltrat Imunipatologi sama ■ Deposit
langsung atau ELISA. ditemukan hasil eosinophil. Pada seperti pemphigus imunoglobulin G
negative palsu IgG dan imunofloresensi bullosa dalam dermal-
C3 ditemukan endapan epidermal junction
IgG dan C3 tersusun (yaitu
seperti pita pada BMZ imunofluoresensi
langsung positif pada
kulit perilesional).
■ Endapan
Immunoglobulin G
terlokalisasi pada
lamina densa bawah
dan / atau zona
sublamina
Tatalaksana Kortikosteroid Prednisone 0,5-1 Kortikosteroid Tatalaksana Terapi Suportif:
-Steroid topikal mg/kg -Steroid topikal berdasarkan lokasi -perawatan luka
-Prednisone >2 mg/kg/hari Rituximab 375mg/m2 -Prednisone 40-60 yang terkena, tingkat -menghindari trauma
-Azathioprine selama 4 minggu mg/hari keparahan dan Farmakologi:
-Mycophenolate mofetil diulang setiap 6 bulan Agen Immunosupresan progresivitas. Colchicine dosis tinggi
-Methotrexate Daclizumab 2 mg / kg -Azathioprine -Topikal kortikosteroid Siklosporin A
IV setiap minggu × 4 -Mycophenolate Dapsone
minggu, mofetil
Basiliximab 20 mg -Methotrexate
IV pada hari 0 dan hari
Primadilla Rahma Anggia Ayu
1102015178
4, ulangi setiap 3-4
bulan

Anda mungkin juga menyukai