Anda di halaman 1dari 8

1.

Menurut Winkel
Teori pertama datang dari Winkel, menurutnya belajar merupakan aktivitas
mental ataupun psikis yang berlangsung baik di lingkungan dengan
interaksi yang aktif. Selain itu belajar diharuskan atau menghasilkan
perubahan yang secara langsung ataupun tidak langsung dalam pribadi
yang melakukannya. Dalambelajar akan ada hasil perubahan dalam
pengelolaan pemahaman dalam sisi apapun. Terutama untuk anak-anak
yang baru mengenal.

2. Menurut Djamarah (2002:13)


Belajar bisa diartikan sebagai suatu kegiatan dengan melibatkan dua unsur
yaitu jiwa dan raga ketika melakukannya, gerak tubuh harus terlihat sejalan
dengan proses jiwa agar bisa mendapatkan dan melihat adanya
perubahan. Perubahan yang didapatkan tentu bukan hanya perubahan dari
fisik namun perubahan jiwa yang lebih penting, sebab dengan adanya
perubahan jiwa maka berpengaruh pada perubahan fisik atau perubahan
jasmani. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah perubahan
yang berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang

3. Menurut Ernest R. Hilgard


Menurut ahli Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata,
1984:252) Belajar memiliki pengertian sebagai proses dari perbuatan yang
telah dilakukan dengan sengaja atau dilakukan dalam keadaan sadar.
Kemudian menimbulkan adanya perubahan dan menyebabkan keadaan
yang berbeda dari sebelumnya. Berdasarkan pengertian ini belajar juga
menimbulkan perubahan diri dan lebih baik jika atas kemauan dari masing-
masing pribadi dan bukan paksaan, karena dengan cara ini tak jarang
mereka yang belajar berakhir depresi hingga tekanan mental.

4. Menurut Bower (1987;150)


Bower berpendapat bahwa dengan Belajar kita dapat menunjukan adanya
perubahan yang relatif dalam perilaku yang terjadi karena adanya
beberapa pengalaman yang telah dialami dan juga latihan yang sudah
dilakukan dalam waktu sebelumnya. Bower juga menjelaskan bahwa
“Learning is a cognitive process” yang artinya Belajar adalah suatu proses
kognitif. Disini Bower menjelaskan proses merupakan hal yang lebih
penting dibandingkan hasil dari belajar itu sendiri.

5. Menurut Moh. Surya (1981:32)


Menurut ahli Moh. Surya berpendapat dengan Belajar merupakan sebuah
proses usaha yang telah dilakukan oleh masing-masing individu untuk bisa
memperoleh sebuah perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan. Selain itu belajar sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Bagi Moh. Surya, belajar
kembali pada masing-masing personalnya untuk mau belajar dan mengerti
hasil yang bisa didapat dari belajar itu sendiri.

6. Teori belajar Behaviorisme


Dalam belajar sebenarnya ada 3 teori besar yang terkenal, yang pertama
yakni teori behavioristik. Penjelasan dari sebuah teori yang di kemukakan
oleh ahli psikoloki Gage dan Berliner ini memiliki arti tentang perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman, bisa dikatakan bahwa belajar
merupakan perubahan berdasarkan pengalaman. Tokoh-tokoh aliran
behavioristik di antaranya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin
Guthrie, dan Skinner.
Teori ini juga berkembang menjadi aliran psikologi khusus untuk belajar
yang nantinya akan berpengaruh pada perkembangan baik teori maupun
praktek dalam pendidikan dan pembelajaran, untuk itulah dikenal sebagai
aliran yang membentuk perilaku sebagai hasil belajar atau behavioristik.

Teori behavioristik erat kaitannya dengan model hubungan stimulus-


responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif
atau yang tinggal menerima saja sedangkan respon atau perilaku tertentu
dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata.
Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan
menghilang bila dikenai hukuman

7. Teori Konstruktivisme
Berawal dari kata konstruksi maka teori ini bersifat membangun atau
menumbuhkan. Jika dilihat dari filsafat pendidikan dapat diartikan bahwa
konstruktivisme merupakan upaya atau usaha membangun susunan hidup
yang berbudaya modern tanpa meninggalkan hal utama. Namun kata
modern disini sudah mempengaruhi termasuk modern dalam
pembelajaran.

Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran


konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi
sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak
sekonyong-konyong. Teori konstruktivisme pelajar lebih menekankan
mereka paham dan mampu untuk menganalisa masalah yang ada. Untuk
itulah dalam teori belajar ini siswa atau pihak yang belajar bukan dalam
keadaan yang pasif melainkan aktif dan juga terarah.

8. Pavlov
Menurut ahli selanjutnya, Pavlov menjelaskan belajar merupakan sebuah
proses perubahan yang terjadi disebabkan adanya syarat-syarat atau
conditions, yang dapat berbentuk latihan yang dilakukan secara kontinuitas
atau terus menerus sehingga menimbulkan reasksi (response).
Kelemahannya adalah menganggap bahwa belajar adalah hanyalah terjadi
secara otomatis dan lebih menonjolkan peranan latihan-latihan, dimana
keaktifan dan pribadi seseorang tidak dihiraukan

9.Jerome S. Bruner
Bruner mengungkapkan bahwa belajar merupakan bagaimana orang
tersebut untuk memilah, memilih, mempertahankan, dan
mentransformasikan informasi dengan cara yang lebih aktif. Menurut
Bruner selama kegiatan belajar berlangsung akan lebih baik jika siswa
dibiarkan untuk menemukan sendiri apa penyebap dan makna dari
berbagai hal yang mereka pelajari, sehingga teori “menyuapi” ilmu tidak ia
gunakan dalam belajar. Pasalnya siswa diberi kesempatan seluas-luasnya
untuk berperan dalam memecahkan masalah sehingga mereka terlatih
untuk bisa menghadapi masalah. Dengan cara tersebut diharapkan mereka
mampu memahami konsep-konsep dalam bahasa mereka sendiri.

10. David Ausubel


David mengungkapkan bahwa dengan teori belajar bermakna, maka
belajar bisa diklasifikasikan menjadi dua dimensi, diantaranya adalah :

 Dimensi yang berkaitan dengan cara informasi atau materi pelajaran


disajikan kepada siswa melalui penerimaan atau penemuan sehingga
siswa lebih aktif, atau
 Dimensi yang menyangkut tentang cara siswa untuk mengabaikan
informasi pada beberapa struktur yang ada, khususnya struktur kognitif
diantaranya adalah fakta, konsep, dan generalisasinya yang telah dipelajari
dan diingat siswa.

11. Teori Belajar kognitivisme


Teori belajar kognitif sudah mulai berkembang sejak abad terakhir karena
bentuk protes terhadap teori perilaku yang telah berkembang pada masa
sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif apabila peserta didik
memproses informasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir,
menyimpan, ataupun menemukan hubungan antara pengetahuan yang
terbaru dengan pengetahuan yang sudah ada. Model ini menekankan pada
bagaimana informasi diproses bukan hasilnya saja.

12. Menurut (Imron, 1996;2)


Menurut Imron, belajar didefinisikan sebagai sebuah perubahan tingkah
laku dalam diri seseorang yang relatif menetap, karena bentuk hasil dari
sebuah pengalaman.

13. Menurut Slameto (2003:2)


Slameto berpendapat dari sisi psikologi, dimana belajar merupakan proses
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi siswa bersama
lingkungannya, hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan mereka yang
mungkin berbeda-beda.

14. Vigotsky
Menurut Vigotsky pembelajaran terjadi bila anak bekerja ataupun mencoba
menangani tugas yang belum pernah namun tugas itu telah berada dalam
zone of proximal development. ZPD merupakan istilah yang dibuat
Vigotsky untuk berbagi tugas yang memang terlalu sulit, namun mereka
bisa melakukan hal tersebut karena adanya koordinasi dan bimbingan
yang lebih terampil atau bisa diandalkan. ZPD ini umumnya cocok bag
anak-anak yang lebih suka tantangan.

15. Teori Thorndike


Teori belajar stimulus-respon yang dikemukakan oleh Thorndike disebut
juga dengan koneksionisme, teori ini mungkin kurang populer namun
secara tidak langsung banyak dilakukan pada pendidikan jaman sekarang
ini. Teori ini menyatakan bahwa pada hakikatnya belajar merupakan
proses pembentukkan hubungan antara stimulus dan respon. Cukup
ampuh untuk anak-anak yang memang memiliki hubungan dengan
keluarga yang kurang baik, padahal dalam proses belajar keluarga
merupakan media terbaik untuk belajar.
https://dosenpsikologi.com/teori-belajar-menurut-para-ahli

16. TeoriTeori Belajar Humanistik : Human yang berarti manusia, teori ini adalah suatu teori
dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia. Dalam
pembelajaran lebih mengutamakan pengembangan potensi diri peserta didik, dalam teori ini
belajar dianggap berhasil jika peserta didik memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan
dari sudut pandang pengamatnya. Tokoh-tokoh Teori Belajar Humanistik antara lain :
Abraham maslow, Arthur Combs, Carl Ransom Roger.
17.Teori Belajar Gestalt : Teori belajar gestalt merupakan teori belajar kognitif yang
dikemukakan dan dikembangkan oleh Max Wertheimer, seorang psikolog Jerman. Tokoh
lainnya yang berperan penting dalam teori ini Max Wertheimer, mengemukakan lima hukum
dari hasil penelitian yang dilakukannya. Kelima hukum tersebut dapat diimplementasikan
dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya untuk pendidikan anak usia dini, antara lain :
Pengalaman, Pembelajaran yang bermakna, Perilaku, Prinsip dan Transfer dalam belajar.
https://www.kompasiana.com/usfitriyah/59e88eb628d54e1e7e18cec2/teori-
teori-belajar-menurut-para-ahli
18. Menurut Gagne

Gagne di dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, pengertian belajar


merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku,
yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan
sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan yang terjadi dimaksud
disebabkan adanya pengalaman dan latihan-latihan bukan berupa akibat refleks atau
naluri.

19. Menurut Vernon S. Gerlach & Donal P. Ely

Dalam bukunya teaching & Media-A systematic Approach (1971) dalam Arsyad
(2011: 3) mengemukakan bahwa “belajar adalah perubahan perilaku, sedangkan
perilaku itu adalah tindakan yang dapat diamati. Dengan kata lain perilaku adalah
suatu tindakan yang dapat diamati atau hasil yang diakibatkan oleh tindakan atau
beberapa tindakan yang dapat diamati”

20. Menurut Muhibbin

Muhibbin berpendapat Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan


unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang
pendidikan

1. https://laodesyamri.net/2016/01/06/11-pengertian-belajar-dan-teori-belajar-
menurut-para-ahli/
2. Dimyati dan Mudjiono (2006) : Belajar merupakan suatu
proses internal yang kompleks, yang terlibat dalam proses
internal tersebut adalah yang meliputi unsur afektif, dalam
matra afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, interes,
apresiasi, dan penyesuaian perasaan sosial.
3. Djamarah dan Zain (2010) : Belajar adalah proses
perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya
tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang
menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap
bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.
4. Hamalik (2010) : Belajar adalah bukan suatu tujuan tetapi
merupakan proses untuk mencapai tujuan. Belajar adalah
modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.
5. Hamzah (2006) : Belajar merupakan suatu proses yang
sistematis yang tiap komponennya sangat menentukan
keberhasilan anak didik.
6. Menurut Hilgard & Bowner (1987 : 12) Belajar sebagai
suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah
lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi dengan
karakteristik-karakteristik dari perubahan-perubahan aktifitas
tersebut tidak dapat dijelaskan dengan dasar kecenderungan-
kecenderungan reaksi asli,kematangan atau perubahan-
perubahan sementara dari organisme.
7. Hilgard (dalam Sanjaya, 2007) : learning is the process
by which an activity originates or changed through training
procedures (wether in the laboratory or in the natural
environment) as distinguished from changes by factors not
attributable to training (belajar adalah proses perubahan
melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam
laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah).
8. Hudoyo (1990) : Belajar merupakan kegiatan bagi setiap
orang. Seseorang dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan
dalam diri orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang
mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.
9. Reber (dikutip Suprijono, 2010) : Belajar adalah proses
mendapatkan pengetahuan.
10. Riyanto (2010) : Seseorang dikatakan belajar kalau
dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan-latihan
sehingga yang bersangkutan menjadi berubah.
11. Sagala (2005) : Belajar merupakan suatu proses perubahan
prilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek dan
pengalaman tertentu.
12. Sanjaya (2008) : Belajar dianggap sebagai proses
perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan
latihan.
13. Sardiman (2008) : Belajar merupakan perubahan
tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan,
misalnya membaca, menulis dan sebagainya serta belajar itu
akan lebih baik jika si subjek mengalami dan melakukannya.
14. Skinner (dalam Mudjiono dan Dimyati, 2006)
: Belajar didefenisikan sebagai suatu perilaku. Pada saat orang
belajar, maka responnya menjadi lebih baik, sebaliknya, bila ia
tidak belajar maka responnya menurun.
15. Slameto (2010) : Belajar pada hakikatnya adalah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungan.
16. Sudjana (2010) : Belajar adalah suatu proses yang
ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
Perubahan hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti penambahan pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, kebiasaan
serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu-
individu yang belajar.
17. Suprijono (2010) : Belajar dalam idealisme berarti
kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi
seutuhnya.
18. Syah (2008) : Belajar merupakan tahap perubahan
perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam
diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti
berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan
sebelumnya.
19. Thursan Hakim (2002) : Belajar adalah suatu proses
perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan
tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kecakapan
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan,
daya fikir, dan lain-lain kemampuannya.
20. Trianto (2011) : Belajar sebagai perubahan pada
individu yang terjadi melalui pengalaman dan bukan karena
pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karekteristik
seseorang sejak lahir.
21. Winkel (2009) : Belajar merupakan suatu aktivitas
mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan
yang relatif konstan dan berbekas.
22. Menurut Doris Lessing (dalam buku
Pembelajaran. Andrias Harifa,2001 : 1) Belajar adalah
mengerti sesuatu yang telah diketahui sepanjang hidup tetapi
dengan pemahaman yang berbeda.
23. Menurut Ahmad Mudzalir (1997 : 33) Belajar
adalah syarat mutlak untuk menjadi pandai dalam segala hal
baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun keterampilan.
24. Menurut teori ilmu jiwa Gestalt (dalam buku
Psikolog Pendidikan. Alisuf Sabri,1996 : 72) : Belajar
bukan hanya sekedar proses asosiasi antara stimulus dengan
respon yang diperkuat dengan koneksi-koneksi atau
conditioning dengan melalui latihan-latihan atau ulangan-
ulangan.
25. Cronbach mengemukakan bahwa learning is shown by
change in behaviour as a result of experience (belajar sebagai
suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman).
26. Menurut M. Ngalim Purwanto dalam buku
“Psikologi Pendidikan” Belajar adalah suatu perubahan
didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola
baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan sikap,
kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.
27. Wittig (dalam Syah, 2003 : 65-66), belajar sebagai
any relatively permanen change in an organism behavioral
repertoire that accurs as a result of experience (belajar adalah
perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala
macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai
hasil pengalaman).
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-belajar/

Anda mungkin juga menyukai