Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Depresi
kepada diri sendiri atau perasaan marah yang dalam (Nugroho, 2012). Depresi
amat sangat mendalam, perasaan tidak berarti dan bersalah, menarik diri dari
orang lain dan tidak dapat tidur, kehilangan selera makan, hasrat seksual dan
minat serta kesenangan dalam aktivitas yang biasa dilakukan (Davison dkk,
2006). Depresi merupakan gangguan suasana hati atau mood yang dalam edisi
sebagai gangguan afektif (Kaplan & Sadock, 2010). Depresif adalah salah satu
penelitia Trisnapati (2011) yang menyebutkan depresi gejala menjadi utama dan
7
8
3. Tidur terganggu
6. Pesimistik
IV dibagi dua yaitu gangguan depresi mayor dengan psikotik dan nonpsikotik
serta gangguan mayor dalam remisi parsial dan gangguan parsial dalam revisi
penuh. Gangguan depresi mayor meliputi gangguan depresi ringan, sedang dan
1. Ringan, jika ada beberapa gejala yang melebihi dari yang diperlukan untuk
3. Berat, tanpa ciri psikotik, beberapa gejala melabihi dari yang diperlukan
bahwa, depresi digolongkan ke dalam depresi berat, sedang dan ringan sesuai
dengan banyk dan beratnya gejala serta dampaknya terhadap fungsi kehidupan
seseorang. Gejala tersebut terdiri atas gejala utama dan gejala lainnya yaitu :
ditambah dua dari gejala di atas ditambah dua dari gejala lainnya namun
tidak boleh ada gejala berat diantaranya. Lama periode depresi sekurang-
2. Sedang, sekurang-kurangnya harus ada dua dari tiga gejala utama depresi
seperti pada episode depresi ringan ditambah tiga atau empat dari gejala
3. Berat, tanpa gejala psikotik yaitu semua tiga gejala utama harus ada
dalam kurun waktu dalam dua minggu. Orang sangat tidak mungkin akan
Sadock, 2010).
neurotransmitter eksitasi utama pada system saraf pusat. Glutamat dan glisin
bukti yang baru muncul bahwa obat yang menjadi antagonis reseptor NMDA
episode gangguan mood yang megikuti. Hubungan ini telah dilaporkan untuk
pasien gangguan depresif berat dan gangguan depresif I. sebuah teori yang
stressor eksternal.
12
peranan terbatas dalam awitan dan waktu depresi. Data yang paling
kehilangan orang tua sebelum usia 11 tahun. Stresor lingkungan yang paling
Factor ressiko lain adalah PHK- seseorang yang keluar dari pekerjaan sebanyak
tiga kali lebih cenderung memberikan laporan gejala episode depresif berat
Tidak ada satupun ciri bawaan atau jenis kepribadian yang secara khas
histrionic dan borderline- mungkin memiliki resiko yang lebih besar untuk
mereka dari kemarahan didalam dirinya. Tidak ada bukti yang menunjukkan
distemik dan siklotimik memiliki resiko gagguan depresi berat atau gangguan
depresi. Teori ini memiliki 4 poin penting : (1) gangguan hubungan ibu-bayi
kehilangan objek yang nyata atau khayalan; (3) introyeksi objek yang
campuran cinta dan benci sehingga rasa marah diarahkan kedalam diri sendiri.
terjdi pada lansia sulit diketahui. Untuk itu alat pendeteksi depresi dibuat
instrumen pendeteksi ini adalah Geriatric Depression Scale (short form) yang
College of Nursing. Skala GDS ini awalnya sudah di uji dan digunakan secara
dalam ukuran fungsi dan ukuran waktu. Lansia adalah masa dimana proses
Lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia enam
Tahun 1998).
1. Fisik
- Merasa sudah tidak dibutuhkan lagi dan tidak berguna (Dwi &
Fitrah, 2010).
15
yang dikutip dari Yaumil Agoes Achir dari Fakultas Psikologi UI,
tidal (disenangi, hubungan yang tegang dengan sanak saudara, apatis dan
lainnya).
Perubahan yang terjadi pada lansia menurut Dwi & Fitrah, 2010 adalah :
1. Fisik
sexsual proses, walaupun tidak nampak dari luar tubuh karena terjadi
awal yang muncul bagi laki-laki. Sedangkan pada perempuan muncul gejala
Dilihat dari segi kejiwaan, individu yang menginjak lanjut usia biasanya
labil apabila mendapat penolakan, penghinaan atau rasa kasihan yang tidak
sesuai dengan keadaannya, oleh karena itu biasanya para lansia meginginkan
untuk tidak tergantung dengan orang lain dengan usaha mereka sendiri
kebutuhannya. Hal tersebut dilakukan karena dia ingin dihargai, dicintai, dan
diinginkan kehadirannya dan ingin hidup lebih bermakna dan bermanfaat bagi
orang lain dimasa tuanya. Seseorang yang sudah menginjak masa lansianya
biasanya muncul sikap yang tidak disadari oleh dirinya sendiri seperti cerewet,
semua keluarga akan tetapi dengan pemahaman bahwa setiap orang nanti
kelak ketika dia menginjak lanjut usia akan menunjukkan sikap yang sama.
3. Segi agama
Lanjut usia sangat mendambakan kasih sayang dan penerimaan sosial akan
beramal dan berbuat baik dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan lanjut usia bergeser dari
kebutuhan biologik dan self survival diganti oleh kebutuhan lain seperti
kebutuhan religious.