Anda di halaman 1dari 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

BAB IV
PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN
Pada bab ini akan dibahas beberapa analisis perencanaan yang meliputi
perencanaan makro, mezo, serta mikro sampai dengan menghasilkan konsep perencanaan
yang juga meliputi makro, mezo dan mikro. Analisis perencanaan makro meliputi
pemilihan lokasi perencanaan Kampung Vertikal Kalianyar secara kawasan makro,
analisis mezo meliputi pemilihan lokasi terpilih dan menentukan site secara detail, dan
analisis mikro meliputi kondisi fisik dan kaitannya terhadap konsep perancangan.

4.1 Konsep Makro


Konsep makro pada pendekatan konsep perencanaan ini dilakukan melalui
analisis penentuan lokasi. Proses analisis dilakukan melalui pengamatan terkait
legalitas yang telah ditetapkan Pemerintah DKI Jakarta. Selain itu, proses analisis
meliputi pemetaan kawasan secara makro terhadap wilayah di sekitar dengan radius
yang luas guna menentukan titik-titik lokasi atau kawasan penting yang terkait
dengan pendekatan konsep perencanaan kampung vertikal sebagai permukiman
penduduk. Hasil dari proses analisis makro adalah menentukkan lokasi perencanaan
Kampung Vertikal di Jakarta secara kawasan yang masih makro serta keberadaannya
dalam peta wilayah DKI Jakarta.

4.1.1 Konsep Legalitas Pemilihan Kawasan


Analisis legalitas mencakup alasan dan pertimbangan pemilihan site
secara makro, berdasarkan data dan isu yang berkembang.
Tujuan: Mendapatkan kawasan secara makro sebagai lokasi perencanaan
Kampung Vertikal Kalianyar
Dasar Pertimbangan:
Data adalah fakta dan sesuai dengan isu yang sedang berkembang di Jakarta
Lokasi merupakan lokasi padat penduduk yang dinilai sudah tidak layak lagi
menjadi hunian yang mengandung kehidupan bermukim dan lainnya di
dalamnya.
Lokasi merupakan lokasi yang tercatat sebagai lokasi kumuh dan rawan
bencana seperti kebakaran.
commit to user

IV - 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Analisis:
Pada proses analisis ini, pemilihan lokasi Kelurahan Kalianyar
dilatarbelakangi oleh fakta yang ditemukan terkait kepadatan penduduk di
Jakarta. Proses analisis legalitas melalui proses pengamatan terhadap pemetaan
yang telah dilakukan Pemerintah DKI Jakarta dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah 2010 terkait dengan peta kepadatan penduduk Jakarta. Setelah itu
menggunakan rencana Pemerintah DKI Jakarta yang tercantum dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah 2030 terkait dengan perencanaan peruntukkan kawasan
untuk menentukan lokasi perencanaan Kampung Vertikal di Jakarta. Proses ini
dilakukan guna mendapatkan hasil berupa penentuan wilayah yang menjadi
perencanaan Kampung Vertikal di Jakarta dalam skala yang masih makro.
Kecamatan Tambora sebagai Kecamatan Terpadat
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah 2010, distribusi penduduk pada
tahun 2010 di Kota Jakarta Barat memperlihatkan status Kecamatan
Tambora sebagai area dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Pada
Gambar IV.1 terlihat kondisi Kecamatan Tambora sebagai kecamatan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang paling tinggi (warna biru tua),
tingkat kepadatan penduduknya mencapai angka 548 Jiwa per Ha.
Kelurahan Kalianyar sebagai Kelurahan Terpadat
Pada Kelurahan Kalianyar, jumlah penduduknya mencapai angka 24.784
Jiwa yang terbagi dalam 4.869 KK. Dengan luas hanya 31,80 Ha, kepadatan
penduduk di Kelurahan Kalianyar cukup tinggi yaitu mencapai 77.456
jiwa/km2. Terpadat seasia tenggara

commit to user

IV - 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Gambar IV.1 Tingkat Kepadatan Penduduk Kota Jakarta Barat

commit
(Sumber: Rencana to Wilayah
Tata Ruang user Tahun 2010)

IV - 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Kelurahan Kalianyar Merupakan Wilayah dengan Peruntukkan sebagai


Permukiman Vertikal.
Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 merupakan masterplan perencanaan
Pemerintah Jakarta yang dikeluarkan pada Peraturan Daerah Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2012. Pada Perencanaan di Kota Jakarta Barat, Gambar IV.2,
dapat dilihat peruntukkan wilayah Kecamatan Tambora atau lebih detil lagi
Kelurahan Kalianyar diperuntukkan sebagai area perumahan (warna
kuning).
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 pasal 140, Kelurahan
Kalianyar masuk ke dalam status kawasan permukiman kumuh berat yang
harus segera diperbaiki, serta arahan untuk pengembangan kawasan
perumahan vertikal sebagai penyediaan perumahangolongan menengah-
bawah.

Gambar IV.2 Peta Peruntukkan Wilayah Jakarta Barat


(Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2030)
commit to user

IV - 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2030 pasal 140 ayat 1,


pengembangan kawasan perumahan vertikal untuk penyediaan
perumahan golongan menengah-bawah, dilengkapi dengan prasarana
dan sarana yang memadai di Kali Angke, Duri Utara, Tambora, Kapuk,
Rawa Buaya, Kali Anyar, Kedaung Kali Angke dan lain-lain; dan
peremajaan lingkungan di kawasan permukiman kumuh berat
terutama di Tomang, Tamansari, Angke, Duri Kosambi, Duri Utara,
Tambora,

Hasil:
Dari pengamatan dan penggalian data yang ada, maka didapatkan sebuah
kelurahan yang berlabel kelurahan padat penduduk dengan tingkat kepadatan
yang sangat tinggi dan masuk dalam rencana tata ruang Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta. Lokasi perencanaan Kampung Vertikal di Jakarta secara makro
yaitu Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Kota Jakarta Barat. Adapun
potensi dan kendala yang terdapat di Kelurahan Kalianyar untuk dijadikan
kampung vertikal adalah.
Potensi:
Peremajaan permukiman padat penduduk yang termasuk dalam rencana tata
ruang DKI Jakarta dapat terselesaikan
Kondisi wilayah yang sesak dan sangat minim RTH dapat diperbaiki dengan
salah satu tujuannya membuka RTH bagi Kota Jakarta.
Kendala:
Kepadatan penduduk yang cukup ekstrim menjadi tantangan untuk
mengakomodir seluruh penghuni yang tercatat.

4.1.2 Kondisi Kawasan


Proses analisis ini menggunakan data berupa peta lokasi secara makro
yang dikaitkan dengan keberadaan fasilitas-fasilitas penunjang yang ada di
sekitar lokasi kampung vertikal yang direncanakan. Selain itu, skala pelayanan
dan cakupan terhadap lokasi terpilih juga menjadi bagian yang dianalisis.
Tujuan: Mendapatkan gambaran atau ilustrasi lokasi perencanaan Kampung
commit
Vertikal Kalianyar secara to user
makro.

IV - 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Dasar Pertimbangan:
Membuat titik-titik lokasi penting di sekitar site yang akan memiliki andil
dalam kehidupan bermukim Kampung Vertikal Kalianyar ke depannya
Proses mapping secara makro menjadi ilustrasi guna menampilkan cakupan
kawasan site terpilih.
Analisis:
Pada proses analisis kondisi eksisting melibatkan proses pemetaan kawasan
(mapping) terkait Kelurahan Kalianyar dan sekitarnya khususnya pada
kawasan yang lebih luas (Gambar IV.3). Proses ini dilakukan guna
mendapatkan hasil berupa skala pelayanan dan juga potensi serta perencanaan
Kampung Vertikal secara lebih makro.

Gambar IV.3 Pemetaan Kawasan Makro Kelurahan Kalianyar Terhadap Wilayah Sekitar
commit to user
(Sumber : Suminar, 2015)

IV - 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Hasil:
Dari proses analisis yang dilakukan, maka didapatkan pemetaan titik
penting dalam skala kawasan makro serta analisis karakter jalan yang ada di
sekitar Kelurahan Kalianyar. Titik-titik penting ini akan menjadi tolok ukur
serta masukan desain dalam konsep perencanaan dan perancangan Kampung
Vertikal Kalianyar. Adapun potensi dan kendala yang ada dalam kondisi
eksisiting secara makro, yaitu
Potensi:
Site berada di kawasan permukiman dengan keberadaan kawasan di
sekitarnya yang berupa permukiman. Hal ini menjadikan kawasan kalianyar
bebas dari permasalahan kekurangan air, atau terhalang matahari oleh
bangunan tinggi.
Kawasan kalianyar berada dekat dengan Stasiun Duri, sehingga kemudahan
akses tidak hanya dari jalan raya.
Kelurahan Kalianyar berada cukup dekat dengan pusat keramaian kota
Industri rumah tangga membuat eksistensi Kelurahan Kalianyar menjadi
besar, sehingga pendatang banyak berdatangan.
Kendala:
Industri konveksi yang menjamur menyebabkan keramaian di wilayah
kalianyar di tengah kurang optimalnya kondisi sirkulasi di Kelurahan
Kalianyar.

4.2 Konsep Mezo


Proses analisis selanjutnya mengerucut ke dalam cakupan yang lebih kecil.
Proses analisis mezo pada konsep perencanaan yang dilakukan meliputi pemilihan
lokasi (site terpilih) di dalam Kelurahan Kalianyar. Proses penentuan meliputi
analisis legalitas dan juga analisis terkait kondisi eksisting yang mampu
menggambarkan kondisi lingkungan Kelurahan Kalianyar serta perencanaan
pemerintah kota terkait Kelurahan Kalinyar. Hasil dari proses analisis ini yaitu
menetapkan kawasan di dalam Kelurahan Kalianyar yang menjadi perencanaan
Kampung Vertikal. Kawasan yang direncanakan hanya dalam lingkup 1 rukun warga
(RW) sebagai batasan untuk mempermudah proses perencanaan
. commit to user

IV - 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

4.2.1 Konsep Legalitas Pemilihan Site


Proses analisis akan berkecimpung dalam cakupan Kelurahan Kalianyar
saja. Dimana proses ini berguna untuk mendapatkan masukan data potensi dan
kendala, untuk menentukan lokasi site terpilih secara mikro.
Tujuan: Mendapatkan lokasi atau site terpilih dari Kelurahan Kalianyar
sebagai Lokasi perencanaan dan perancangan Kampung Vertikal Kalianyar di
Jakarta dengan beragam potensi dan kendala yang ada.
Dasar Pertimbangan:
Proses analisis melibatkan Rencana Detail Tata Ruang tahun 2014 DKI
Jakarta
Site yang direncanakan merupakan site yang memiliki potensi
pengembangan sesuai yang tertera di RDTR 2014.
Proses analisis melibatkan data berupa titik-titik penting yang dapat menjadi
potensi di Kelurahan Kalianyar.
Site terpilih merupakan kawasan dengan tingkat kepadatan penduduk yang
tinggi yang dianalisis dengan melibatkan data kependudukan setempat.
Potensi keberagaman aktivitas dapat menjadi nilai tambah.
Analisis:
Pada proses analisis legalitas guna menentukan site yang sejalan dengan
rencana Pemerintah DKI Jakarta, maka proses analisis melibatkan Rencana
Detail Tata Ruang 2014 yang mampu menggambarkan kondisi lingkungan
berdasarkan zonasi perencanaan. Proses legalitas diharapkan mampu
memperkecil lingkup atau menseleksi site yang direncanakan menjadi
beberapa kategori site yang sesuai dengan konsep perencanaan Kampung
Vertikal Kalianyar di Jakarta.
Selain Rencana Tata Ruang Wilayah pada 2030 yang merupakan
perencanaan makro, pemerintah DKI Jakarta juga telah mengeluarkan Rencana
Detail Tata Ruang Wilayah yang diterbitkan pada Peraturan Daerah Provinsi
DKI Jakarta No.1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan
Peraturan Zonasi. Pada RDTR dapat dilihat bagaimana perencanaan
Pemerintah Jakarta terhadap detail kawasan Kelurahan Kalianyar yang
diperuntukkan sebagai permukiman dan zonasi peruntukkan Kelurahan
Kalianyar di masa yangcommit to user
akan datang.

IV - 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Gambar IV.4 Peta Zonasi Kecamatan Tambora


(Sumber: Rencana Detail Tata Ruang Tahun 2014)

Berdasarkan data yang tertera di RDTR Jakarta tahun 2014 (Gambar IV.4)
dapat dilihat bagaimana Kelurahan Kalianyar berada pada rencana
pengembangan zonasi hunian dan beberapa sub zone prasarana. Pada
Kelurahan Kalianyar tertera kode R.4 dan R.6 sebagai peruntukkan zona
hunian, dimana kode ini merupakan kode hunian sedang dan flat. Hal ini
menandakan Kelurahan Kalianyar merupakan zona hunian dengan tingkat
besaran rumah cukup besar atau sedang dan flat atau seragam.

commit to user

IV - 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Terdapat beberapa poin yang dapat diambil dari masing-masing Rukun


Warga (RW) yang berpotensi dikembangkan sebagai prototype kampung
vertikal.
RW 1: Termasuk ke dalam kategori sub zona rumah flat dan rumah sedang
dalam RDTR. Posisi berada di dekat jalan utama dan bersebelahan dengan
pusat perbelanjaan Season City,
RW 2: Termasuk ke dalam ketgori sub zona rumah flat dan rumah sedang,
terdapat zona sub pendidikan. Posisi berada di sebelah jalan utama dan
berada di tengah Kelurahan Kalianyar.
RW 3: Termasuk ke dalam sub zona rumah flat dan sedang. Berada di dalam
Kelurahan Kalianyar dan bersebelahan dengan rel kereta api. Terdapat
fasilitas lapangan sepak bola dan juga kantor kelurahan dan memiliki luas
yang cukup besar.
RW 4: Termasuk ke dalam sub zona rumah flat dan sedang. Terdapat sub
zona pendidikan dan memiliki luas yang tidak terlalu besar.
RW 5: Termasuk ke dalam sub zona rumah flat dan sedang. Berada di sisi
jalan utama.
RW 6: Termasuk ke dalam sub zona rumah flat dan sedang, terdapat sub
zona prasarana ibadah dan berada di dalam Kelurahan Kalianyar, serta
bersebelahan dengan rel kereta api.
RW 7: Termasuk ke dalam sub zona rumah sedang, berada di sisi jalan
utama. Memiliki luas yang cukup besar.
RW 8: Termasuk ke dalam sub zona rumah flat dan sedang. Terdapat sub
zona pendidikan dan juga prasarana ibadah. Berada di dalam Kelurahan
Kalianyar dan di sisi rel kereta api.
RW 9: termasuk sub zona flat yang berada di sisi rel kereta api. Luas area
berukuran kecil.

Hasil:
Berdasarkan analisis dari sisi legalitas yang tercantum dalam RDTR 2014,
maka dapat disimpulkan seluruh ruas kalianyar memiliki sub zona hunian
sedang dan flat. Dari analisis pengamatan ini maka dapat disimpulkan beberapa
commit to user

IV - 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

kawasan potensial yang memiliki kondisi layak untuk dikembangan sebagai


kampung vertikal.
Kawasan potensial yang dimaksud adalah RW yang memiliki kode R.4
atau hunian sedang dan koder R.6 atau hunian flat atau seragam. Jika terdapat
2 kode ini maka, kawasan hunian memiliki karakteristik hunian sedang yang
merata di seluruh bagian kawasan dalam Kelurahan Kalianyar.
Beberapa RW yang termasuk dalam hunian sedang dan flat adalah RW 1, RW
2, RW 3, RW 4, RW 5, RW 6, dan RW 8.

4.2.2 Kondisi Kawasan


Proses analisis ini menggunakan data berupa peta lokasi secara mezo yaitu
Kelurahan Kalianyar yang dikaitkan dengan keberadaan fasilitas-fasilitas
penunjang sebuah kawasan permukiman. Selain itu, skala pelayanan dan
cakupan terhadap lokasi terpilih secara mikro juga menjadi titik analisis.
Tujuan: Mendapatkan site terpilih yang dianalisis melalui beberapa
pertimbangan seperti jumlah penduduk, kondisi kampung, titik-titik potensial,
dan kemudahan akses.
Dasar Pertimbangan:
Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi
Kemudahan akses menjadi pertimbangan yang dikaitkan dengan
keberadaan posisi site.
Jumlah titik industri, komersial, dan hal lainnya yang mendukung konsep
kampung vertikal
Analisis:
Pada analisa kondisi kawasan Kelurahan Kalianyar terdapat beberapa titik
yang dapat dikatakan menjadi pertimbangan untuk kriteria yang direncanakan
terkait site yang nantinya dipilih dalam lingkup yang lebih kecil atau mikro.
Proses ini dilakukan melalui pengamatan yang dilakukan pada peta pemetaan
Kelurahan Kalianyar yang sebelumnya telah dilakukan oleh Frisca Susanto
(2013) serta pengamatan langsung ke lapangan. Pada pemetaan yang dilakukan
didapatkan beberapa titik yang mampu jadi bahan pertimbangan seperti halnya
industri, komersial, dan lainnya. Selain peta kawasan, proses analisis juga
commit todata
dilakukan dengan mengamati useryang diperoleh dari data Kelurahan

IV - 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kalianyar, terkait jumlah penduduk, titik industri, dan lainnya. Proses analisis
tersebut dilakukan dengan menentunkan kriteria yang diinginkan terkait
kawasan yang direncanakan sebagai Kampung Vertikal Kalianyar di Jakarta.
Berdasarkan kondisi eksisting keberadaan elemen yang ada di Kelurahan
Kalianyar terdapat beberapa titik yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai
kampung vertikal. Beberapa elemen tersebut seperti keberadaan pasar yang
butuh perbaikan, kondisi ruang terbuka yang minim dan butuh kenaikan
prosesntase, serta jalan atau gang yang sempit dan sangat sulit akses.
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kalianyar saat ini tercatat sebanyak 28.629 yang terbagi
ke dalam 9.418 kepala keluarga. Data ini merupakan data kependudukan
Kelurahan Kalianyar tahun 2013 beserta jumlah penduduk dalam 5 tahun
terakhir.

Gambar IV.5 Pemetaan Kawasan Mezo Kelurahan Kalianyar


(Sumber : Suminar, 2015, Berdasarkan Revisi dari analisa sebelumnya oleh Frisca Susanto,
dalam http://prezi.com/zdyxh3dkxdmv/kampung-vertikal/ )

commit to user

IV - 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Tabel IV.1
Data Kependudukan Kelurahan Kalianyar Tahun 2013
dan Jumlah Penduduk 5 Tahun Terakhir

JUMLAH PENDUDUK TETAP

No. RW WNI WNA


RT KK JUMLAH
Lk Pr Lk Pr

1 01 14 1576 2626 1910 4.536


- -
2 02 11 767 1647 1475 3.122
- -
3 03 11 873 1393 1328 2.721
- -
4 04 12 1006 1522 1468 2.990
- -
5 05 11 865 1518 1403 2.921
- -
6 06 10 815 1305 1246 2.551
- -
7 07 9 874 1412 1239 2.651
- -
8 08 15 1902 2829 2348 5.177
- -
9 09 8 740 983 977 1.960
- -
JUMLAH 101 9.418 15.235 13.394 28.629
- -

2012 101 9.215 15.464 13.591 29.055


- -
2011 101 8.824 16.555 14.688 31.243
- -
2010 101 8.815 16.825 14.725 31.550
- -
2009 101 7.562 16.995 14.221 31.216
- -
2008 101 7.715 16.552 14.925 31.477
- -
(Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Kalianyar Tahun 2013)

Tabel IV.1 memperlihatkan kondisi setiap RW Kelurahan Kalianyar


terkait tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Berdasarkan data yang
tertera didapatkan tingkat kepadatan penduduk yang merupakan hasil dari
perbandingan prosentase jumlah penduduk dengan luasan wilayah.
RW 01 dengan jumlah penduduk 4.536 jiwa dengan 1576 kepala
keluarga. Luas wilayah RW 01 ± 33.600 m2 atau 3,36 Ha, sehingga
kepadatan penduduk di RW 01 adalah ± 1.350 Jiwa/Ha.
commit to user

IV - 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

RW 02 dengan jumlah penduduk 3.122 jiwa dengan 767 kepala keluarga.


Luas wilayah RW 02 adalah ± 31.500 m2 atau 3,15 Ha, sehingga
kepadatan penduduk di RW 02 adalah ± 991 Jiwa/Ha.
RW 03 dengan jumlah penduduk 2.721 jiwa dengan 873 kepala keluarga.
Luas wilayah RW 03 adalah ± 47.900 m2 atau 4,79 Ha, sehingga
kepadatan penduduk di RW 03 adalah ± 568 Jiwa/Ha.
RW 04 dengan jumlah penduduk 2.990 jiwa dengan 1006 kepala
keluarga. Luas wilayah RW 04 adalah ± 34.650 m2 atau 3,46 Ha,
sehingga kepadatan penduduk di RW 04adalah ± 864 Jiwa/Ha.
RW 05 dengan jumlah penduduk 2.921 jiwa dengan 865 kepala keluarga.
Luas wilayah RW 05 adalah ± 23.200 m2 atau 2,32 Ha, sehingga
kepadatan penduduk di RW 05 adalah ± 1.259 Jiwa/Ha.
RW 06 dengan jumlah penduduk 2.551 jiwa dengan 815 kepala keluarga.
Luas wilayah RW 06 adalah ± 23.350 m2 atau 2,35 Ha, sehingga
kepadatan penduduk di RW 06 adalah ± 1.085 Jiwa/Ha.
RW 07 dengan jumlah penduduk 2.651 jiwa dengan 874 kepala keluarga.
Luas wilayah RW 07 adalah ± 20.500 m2 atau 2,05 Ha, sehingga
kepadatan penduduk di RW 07 adalah ± 1.293 Jiwa/Ha
RW 08 dengan jumlah penduduk jiwa 5.177 dengan kepala keluarga
1902. Luas wilayah RW 08 adalah ±52.500 m2 atau 5,25 Ha, sehingga
kepadatan penduduk di RW 08 adalah ± 986 Jiwa/Ha
RW 09 dengan jumlah penduduk 1.960 jiwa dengan 740 kepala keluarga.
Luas wilayah RW 09 saat ini adalah ± 18.600 m2 atau 1,86 Ha, sehingga
kepadatan penduduk di RW 09 adalah ± 1053 Jiwa/Ha.

Saat ini penduduk Kelurahan Kalianyar berjumlah 28.629 jiwa. Tabel


di atas menunjukan jumlah penduduk cenderung menurun, dari sebelumnya
tahun 2008 yaitu 31.477 jiwa, sehingga dapat diperkirakan jumlah
penduduk Kelurahan Kalianyar di beberapa tahun ke depan tidak jauh
berbeda bahkan cenderung menurun. Hal ini mungkin dikarenakan jumlah
space di kampung yang sudah penuh dan tidak terdapat ruang lagi. Jika
melihat dari 5 tahun terakhir, prosentase jumlah penduduk menurun sebesar
commit toKelurahan
9%, maka jumlah penduduk user Kalianyar akan turun sebesar 9%

IV - 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

atau sebesar 2.576 jiwa pada tahun 2018 atau sekitar 286 jiwa per-RW atau
95 kepala keluarga.
Jumlah penduduk setiap RW memiliki angka yang cukup besar,
setidaknya RW 1 dan RW 8 memiliki jumlah penduduk lebih dari 4 ribu
jiwa. Sedangkan dari hitungan cepat data kepadatan penduduk tiap RW,
maka dapat diketahui RW 01 memiliki tingkat kepadatan penduduk yang
tinggi yaitu mencapai ± 1.350 Jiwa/Ha.
Kondisi Eksiting Kalianyar
Kelurahan Kalianyar merupakan kelurahan yang cukup padat dengan
kehadiran industri rumah tangga, terutama industri rumah tangga konveksi.
Posisi beberapa RW di Kelurahan Kalianyar terbagi ke dalam beberapa
kategori. Hanya beberapa RW yang memiliki kemudahan akses kendaraan
besar, seperti mobil.
Berikut tabel analisis kondisi eksisting Kelurahan Kalianayar melalui
pengamatan langsung dan juga perbandingan dengan pemetaan yang telah
dilakukan oleh Frisca Susanto (2013).

Tabel IV.2
Analisis Kondisi Eksisting RW Kelurahan Kalianyar
Potensi dan
RW Lokasi Penduduk Industri
Kendala

Lokasi RW 01 Dari survei


RW 01 Kelurahan Kalianyar berada di sudut RW 01 yang Potensi :
barat laut. memiliki dilakukan - Lokasi strategis
Posisinya jumlah terdapat - Kepadatan penduduk
cukup strategis penduduk beragam tinggi
sebagai jalur 4.536 dan KK beberapa area
- Potensi kehidupan
masuk menuju 1.576. komersial dan
Kelurahan Tergolong industri rumah
bermukim lebih
Kalianyar dari memiliki tangga yang beragam
arah utara yang kepadatan hampir Kendala :
banyak dilalui penduduk yang menyebar di - Sirkulasi di dalam site
pelaku sedang. seluruh ruas kurang memadai.
kegiatan. kampung

commit to user

IV - 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Potensi dan
RW Lokasi Penduduk Industri
Kendala
Lokasi RW 01
berada di sisi
RW 02 Kelurahan Kalianyar timur laut.
Dari Potensi :
Keberadaannya
RW 02 pengamatan - Potensi kehidupan
sangat dekat
memiliki yang bermukim lebih
dengan rel
jumlah dilakukan. beragam
kereta api, dan
penduduk yaitu Terdapat
terdapat pasar - Terdapat potensi view
3.122 dan beberapa area
tumpah. Akses - Terdapat fasilitas pasar
jumlah KK komersial dan
RW 02 kurang Kendala :
767. Tergolong industri di
strategis karna - Akses masuk kurang
memiliki dalam
masih harus memadai
kepadatan wilayah RW 2
melalui RW 09
penduduk yang dan terdapat - Pasar yang ada dinilai
dan jalur
sedang. pasar di sisi kurang ideal
masuk berada
timur.
dekat dengan
perlintasan
KA.
Dari
pengamatan
RW 03 Kelurahan Kalianyar yang
RW 03 Potensi :
dilakukan
Lokasi RW 03
memiliki
tedapat - Terdapat fasilitas
jumlah lapangan.
berada di pusat beberapa area
penduduk yaitu
kelurahan. industri di sisi Kendala :
2.721 dan
Keberadaannya wilayah RW - Kondisi site sangat
jumlah KK
tidak dapat 3, serta luas, dan tidak
873. Tergolong
diakses terdapat beraturan
memiliki
langsung dari beberapa area - Sirkulasi di dalam site
kepadatan
luar. komersial, dan
penduduk yang kurang memadai.
juga area
sedang.
terbuka hijau
berupa
lapangan.

RW 04 Kelurahan Kalianyar RW 04
Lokasi RW 04 memiliki Dari
berada di sisi jumlah pengamatan Potensi :
barat. Dan di penduduk yaitu yang - Potensi kehidupan
selatan RW 03 2.990 dan dilakukan,
bermukim lebih
dan RW 01. jumlah KK terdapat area
beragam
Dimana akses 1.006. komersial di
masuk tidak tergolong bagian dalam Kendala :
dapat dicapai memiliki wilayah RW - Sirkulasi di dalam site
langsung dari kepadatan 4, dan sedikit kurang memadai.
luar. penduduk yang area industri.
sedang.

commit to user

IV - 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Potensi dan
RW Lokasi Penduduk Industri
Kendala
RW 05 Kelurahan Kalianyar Lokasi RW 05 RW 05
Dari Potensi :
berada di memiliki
pusat, dan di jumlah
pengamatan - Potensi fasilitas pasar
yang tumpah.
selatan dari penduduk yaitu
dilakukan,
RW 03 dan 2.921 dan - Potensi view terhadap
terdapat
RW 02. jumlah KK rel kereta api.
sedikit area
Keberadaannya 865. tergolong Kendala :
industri dan
tidak dapat memiliki - Akses masuk langsung
pasar di sisi
dicapai kepadatan
utara wilayah tidak ada.
langsung dari penduduk yang
RW 5..
luar. sedang.
Lokasi RW 06
RW 06 Kelurahan Kalianyar RW 06
berada di sisi Dari
memiliki
timur, dan pengamatan Potensi :
jumlah
bersebelahan yang - Potensi view terhadap
penduduk yaitu
dengan RW dilakukan,
2.551 dan rel kereta api.
05. Berada terdapat
jumlah KK Kendala :
dekat dengan sedikit area
815. tergolong - Akses masuk langsung
rel kereta api, industri dan
memiliki tidak ada.
dan aksesnya komersial di
kepadatan
tidak dapat dalam wilayah
penduduk yang
dicapai RW 6.
sedang.
langsung.
RW 07 Kelurahan Kalianyar Lokasi RW 07
berada di sisi RW 07 Dari
tenggara, dan memiliki pengamatan
bersebelahan jumlah yang Potensi :
dengan RW 06 penduduk yaitu dilakukan, - Potensi view terhadap
dan RW 08. 2.651 dan kondisi RW 7 rel kereta api.
Berada dekat jumlah KK didominasi Kendala :
dengan rel 874. tergolong oleh hunian - Akses masuk langsung
kereta api, dan memiliki dan hanya tidak ada.
aksesnya tidak kepadatan terdapat
dapat dicapai penduduk yang sedikit area
langsung dari sedang. komersial.
luar.
Lokasi RW 08
berada di sisi
RW 08 Kelurahan Kalianyar barat daya, dan
bersebelahan
RW 08
dengan RW 04
memiliki Dari Potensi :
dan RW 07.
jumlah pengamatan - Potensi view terhadap
Berada dekat
penduduk yaitu yang
dengan rel rel kereta api.
5.177 dan dilakukan,
kereta api, dan Kendala :
jumlah KK Terdapat
aksesnya dapat
1902. tergolong beberapa area - Perlintasan KA dapat
dicapai menjadi titik
memiliki komersial
langsung, kemacetan sementara
kepadatan yang
namun jalur
penduduk yang menyebar.
yang ada tidak
tinggi.
kondusif dan
berada dekat
dengan
commit
perlintasan KA to user

IV - 17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Potensi dan
RW Lokasi Penduduk Industri
Kendala
Lokasi RW 09
Dari
berada di sisi RW 08
pengamatan Potensi :
utara. memiliki
Posisinya jumlah
yang - Potensi kehidupan
RW 09 Kelurahan Kalianyar dilakukan, bermukim lebih
cukup strategis penduduk yaitu
Terdapat
sebagai jalur 1.960 dan beragam
cukup banyak
masuk menuju jumlah KK
area industri
- Akses masuk langsung
Kelurahan 740. tergolong dari jalur utara.
dan komersial
Kalianyar dari memiliki Kendala :
menyebar di
arah utara yang kepadatan
seluruh - Site terlalu kecil
banyak dilalui penduduk yang
wilayah RW
pelaku sedangi.
9..
kegiatan.
(Sumber : Suminar, 2015, Berdasarkan Revisi dari analisa Frisca Susanto, dalam
http://prezi.com/zdyxh3dkxdmv/kampung-vertikal/)

Hasil:
Hasil dari proses analisis yang dilakukan dengan mengamati beberapa
aspek seperti tingkat kepadatan penduduk, kebergaman aktivitas, posisi dan
potensi ke depan, maka RW 01 menjadi prioritas utama sebagai lokasi
perencanaan dan perancangan Kampung Vertikal Kalianyar. Hal ini ditentukan
melalui proses analisis dengan menimbang potensi dan kendala yang ada di
setiap sudut Kelurahan Kalianyar, tingkat kepadatan penduduk serta analisis
melalui perencanaan ruang dari pemerintah DKI Jakarta.
Potensi:
Keberagaman fungsi menjadi modal guna membuat sebuah hunian vertikal
yang dapat menjadi acuan ke depannya.
Keberadaan tapak yang strategis.

Kendala:
Kepadatan penduduk yang cukup ekstrim menjadi tantangan untuk
mengakomodir seluruh penghuni yang tercatat.
Sirkulasi yang sempit ditengah padatnya aktivitas masyarakat kampung.

commit to user

IV - 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4.3 Konsep Mikro


Analisa mikro lebih menekankan pada kondisi site yang ada saat ini, untuk
kemudian menjadi bahan pertimbangan dan masukan desain Kampung Vertikal
Kalianyar. Kondisi site yang diamati meliputi seluruh aspek, seperti penghuni, titik-
titik penting, karakteristik ruang, keberagaman aktivitas, serta status kepengurusan.
Metode yang digunakan adalah dengan survei ke lapangan untuk mengamati dan
meruang di lokasi perencanaan yang RW 01. Data yang dihasilkan berupa pemetaan
(mapping) dan beberapa informasi dari warga setempat.

4.3.1 Kondisi Site dengan Kawasan Sekitar


Proses analisis melalui pengamatan terhadap lokasi-lokasi yang
bersentuhan langsung dengan RW 01 Kelurahan Kalianyar, baik secara fisik
maupun non-fisik.
Tujuan: Mendapatkan data di lingkungan sekitar RW 01 dengan segala
keberagaman kehidupan bermukim dan potensi yang menarik untuk
dikembangan menjadi Kampung Vertikal Kalianyar di Jakarta.
Dasar Pertimbangan:
Pengamatan dilakukan pada titik batas lokasi terpilih
Pengamatan dilakukan dengan memahami dan mencermati karakter batas
antar wilayah yang direncanakan

Gambar IV.6 Kondisi Lingkungan Kawasan Mikro RW 01 Kelurahan Kalianyar

commit to user
(Sumber : Suminar, 2015 )

IV - 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Analisis:
Rukun Warga 01 atau RW 01 merupakan salah satu Rukun Warga yang
terdapat di Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Kondisi
eksiting RW 01 bersebelahan dengan Kelurahan Jembatan Besi, jalan Utama
di sisi Kanal Banjir Barat, dan juga dengan RW 03 di Kelurahan Kalianyar,
serta jalan lingkungan kampung kalianyar.

Tabel IV.2
Analisis Kondisi Eksisting RW 1 Kelurahan Kalianyar
Batas Kondisi Fisik Potensi Kendala
Sirkulasi Sedang, Jalan Utama Kelurahan - Sirkulasi sedang ramai - Kemacetan sering
Kalianyar, RW 03 pengguna sebagai muncul pada waktu
sirkulasi utama di tertentu akibat
Kelurahan Kalianyar penumpukkan
Timur
- Sirkulasi dapat dilewati kendaraan yang tidak
kendaraan besar sebanding dengan ruas
jalan.

RW 03, Sirkulasi Sempit - Keberdekatan karakter - Sirkulasi sempit hanya


kampung RW 01 1,2 meter.
dengan RW 03

Selatan

Kanal Banjir Barat, Jalan Raya Kanal Sebagai - Terdapat jalan raya - Sirkulasi kecil sebagai
Tanggul yang potensial sebagai jalan utama, kurang
ME (Main Entrance) lebih 2 jalur mobil saja.
- Kanal yang dapat
Barat
menjadi view from site

Kelurahan Jembatan Besi, Sirkulasi Sedang - Sirkulasi sedang cukup - Perbedaan wilayah
Utara untuk sirkulasi antara Kelurahan
kendaraan
commit to user

IV - 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Jembatan Besi dengan


Kelurahan Kalianyar

(Sumber : Suminar, 2015)

Hasil:
Berdasarkan pengamatan dan analisis potensi serta kendala yang ada di
sekitar kawasan site terpilih yaitu RW 01, maka disimpulkan konsep olahan
untuk batas-batas site yang direncanakan.
Timur :
Pada batas di bagian timur yang bersebelahan langsung dengan akses
kendaraan besar atau jalur utama di Kelurahan Kalianyar, maka sisi timur
memerlukan batas yang jelas karena sifatnya yang masih cukup publik.
Selatan :
Pada batas di bagian selatan yang bersebelahan langsung dengan sirkulasi
sempit dan RW 03 yang memiliki keberdekatan karakter, maka batas di sisi
selatan seakan dibuat seperti ruang interaksi dengan aktivitas komunal yang
biasa dilakukan.
Barat :
Pada batas di bagian barat yang bersebelahan langsung dengan utama, maka
sisi barat memerlukan batas yang jelas karena sifatnya yang publik. Serta
keberadaan kanal dapat menjadi potensi untuk view bangunan.
Utara :
Pada batas di bagian utara terdapat sirkulasi sedang dengan akses kendaraan
yang tidak sebanyak di sisi timur dan terdapat Kelurahan Jembatan Besi
yang juga memiliki karakter kampung yang cukup sama, namun tetap
berbeda dalam cakupan wilayahnya. Sehingga batas utara dibuat semi
tertutup.

commit to user

IV - 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

4.3.2 Kondisi Fisik


Site terpilih merupakan RW 01 Kelurahan Kalianyar yang di dalamnya
terdapat beragam aktivitas dan karakter penghuni.
Tujuan: Mendapatkan data di lingkungan RW 01 dengan segala keberagaman
kehidupan bermukim dan juga keberagaman potensi yang menarik untuk
dikembangan menjadi Kampung Vertikal Kalianyar di Jakarta.
Dasar Pertimbangan:
Mendata seluruh kegiatan dan titik penting dalam RW 01
Melakukan pemetaan terhadap lokasi perancangan dari berbagi aspek
Selain unit fisik, unit sosial juga termasuk hal yang penting untuk diamati.
Analisis :
Kondisi Fisik
RW 01 Kelurahan Karanganyar merupakan RW dengan tingkat
keberagaman aktivitas yang cukup padat. Industri rumah tangga di RW 01
berkembang cukup pesat. Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan
terdapat perkembangan jumlah industri, yaitu terdapat 38 jumlah industri
dengan industri konveksi mendominasi dengan 32 industri rumahan. Selain
industri rumah tangga yang berkembang, di RW 01 usaha kecil mikro juga
menjamur di beberapa titik. Usaha kecil mikro yang dimaksud adalah usaha
warung makan, kaki lima, juga terdapat usaha rumah tangga (Home Base
Enterprises) yang cukup banyak. Kemudian terdapat beberapa fasilitas
umum dan fasilitas sosial seperti masjid, sekretariat RW, wc umum, serta
sekolah dasar. Untuk keberadaan ruang terbuka sebagaimana yang terdapat
pada kompleks perumahanbiasanya, di RW 01 tidak terdapat ruang terbuka,
hampir Keseluruhan lahan menjadi bangunan. Dan akibat dari minimnya
ruang terbuka ini, warga tumpah ke jalan untuk memanfaatkan jalan sebagai
ruang publik dan area komunal atau area kebersamaan guna membaur
dengan lingkungan sekitar.
Berikut adalah hasil pemetaan yang dilakukan guna mendapatkan seluruh
titik aktivitas di RW 01 Kelurahan Kalianyar (Gambar IV.7).

commit to user

IV - 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Keterangan :

Gambar IV.7 Kondisi Fisik RW 01 Kelurahan Kalianyar


(Sumber : Suminar, 2015)

Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial


RW 01 Kelurahan Kalianyar memiliki beberapa fasilitas umum dan fasilitas
bersama yang fungsinya lebih sebagai ruang bersama. Fasilitas umum
seperti sekretariat RW, masjid, dan sekolah memiliki fungsi sebagai ruang
bersama atau fasilitas sosial. Sedangkan toilet umum, keberadaannya masuk
ke dalam kategori komersial.

commit to user

IV - 23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Gambar IV.8 Titik Fasum dan Fasos RW 01 Kelurahan Kalianyar


(Sumber : Suminar, 2015)

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan (Gambar IV.8), dapat disimpulkan


bahawa fasilitas umum di RW 01 sangat kurang, keberadaan sekretariat RW
yang seharusnya dapat menjadi tempat musyawarah sangat tidak
memungkinkan karena kondisinya yang kecil. Sekolah yang seharusnya
memiliki ruang yang luas, harus berada di sudut sempit dengan selasa dan
gang sempit menjadi ruang bermain anak-anak. Fasilitas penunjang lain
seperti kesehatan, taman, ruang publik, dan balai warga tidak ada.

Industri Rumah tangga (Home Industry)


Industri rumah tangga khususnya industri konveksi merupakan salah satu
ciri khas yang terdapat di Kelurahan Kalianyar, tak terkecuali RW 01. Dari
pemetaan yang dilakukan (Gambar IV.9) dengan menelusuri seluruh ruas
jalan dan titik yang ada di RW 01, ditemukan industri rumah tangga
konveksi berjumlah 32 buah, 4 buah industri sablon, 1 buah industri sepatu,
dan 1 buah industri oncom.

commit to user

IV - 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Gambar IV.9 Titik Industri Rumah tangga RW 01 Kelurahan Kalianyar


(Sumber : Suminar, 2015)

Industri rumah tangga ini dapat dikatakan sebagai salah satu penyebab
padatnya Kelurahan Kalianyar, tak terkecuali RW 01. Dari survey berupa
pengamatan dan wawancara yang dilakukan dengan ketua RW 01, industri
rumah tangga ini mampu menyerap dan membawa pendatang ke Kelurahan
Kalianyar, termasuk RW 01. Keberadaan industri seperti ini (konveksi)
sudah lama, bahkan yang dulunya buruh, sekarang banyak yang sudah
memiliki usaha konveksi sendiri dan menyerap tenaga kerja dari luar
kalianyar, bahkan dari luar jakarta Kelurahan
Kalianyar).
Pelaku industri ini memanfaatkan rumah-rumah dengan kondisi yang dapat
dikatakan sesak dan juga terpencil atau sulit diakses, terlebih dengan
beberapa kondisi jalan yang hanya berukuran 1,2 meter. Namun, karena
peluang yang cukup besar ditambah dengan banyaknya pelaku industri
besar khususnya konveksi yang datang untuk membawa pesanan yang
kemudian dimaknai sebagai rezeki.

commit to user

IV - 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Gambar IV.10 Titik Unit Usaha Rumah Makan dan PKL RW 01 Kelurahan Kalianyar
(Sumber : Suminar, 2015)

Warung Makan dan Kaki Lima


Selain industri rumah tangga yang menjadi ciri khas, di RW 01 banyak
terdapat usaha rumaha berupa warung makan, baik yang berupa warung
yang memanfaatkan teras rumah, ada juga yang berupa kaki lima dengan
memanfaatkan sisi bahu jalan.
Berdasarkan pengamatan (Gambar IV.10) yang dilakukan, usaha jenis ini
paling menjamur di RW 01, sehingga dapat dikatakan juga menjadi salah
satu ciri khas RW 01.

Usaha Rumah tangga (Home Base Enterprises)


Usaha Rumah tangga (HBE) lainnya yang terdapat di Kelurahan Kalianyar,
adalah usaha warung kelontong, warung pulsa, warung beras, toko
bangunan, toko listrik dan usaha tambal ban. Seluruh dari unit usaha rumah
tangga ini memanfaatkan rumahnya, terutama teras rumahnya sebagai lahan
berdagang. Pada usaha seperti warung pulsa, warung beras, toko bangunan,
toko listrik dan tambal ban, posisi titik usaha berada pada ruas jalan besar
saja. Namun pada titik usaha rumah tangga warung kelontong, titik
usahanya menyebar ke seluruh ruas jalan di RW 01 Kelurahan Kalianyar
(Gambar IV.11). commit to user

IV - 26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Gambar IV.11 Titik Unit Usaha Rumah tangga (Home Base Enterprises) RW 01 Kelurahan
Kalianyar
(Sumber : Suminar, 2015)

Karakteristik dari usaha warung kelontong ini juga dapat dikatakan lebih
unik, dengan memanfaatkan ruas jalan di depan rumah. Pada ruas jalan yang
hanya memiliki lebar jalan 1,2 meter, usaha warung kelontong ini
memanfaatkan ruas jalan untuk meletakkan dagangannya, seperti untuk
menggantung snack. Sehingga, dapat dikatakan mengganggu kenyamanan
pengguna jalan terlebih ruas jalan hanya selebar 1,2 meter.

Kondisi Sosial
Kondisi sosial menjadi poin penting dalam proses pemetaan yang dilakukan.
Hal ini dikarenakan, karakter perilaku tercermin dari aktivitas sosial
masyarakat RW 01 Kelurahan Kalianyar. Proses pemetaan atau mapping
aktivitas ruang komunal, menghasilkan karakteristik perilaku masyarakat
terkait penggunaan ruang bersama. Adapun pengamatan dilakukan dalam
beberapa waktu yang dianggap potensial terjadinya aktivitas sosial, yaitu
pagi dan sore hari. Hasil dari pengamatan terbagi ke dalam 2 kategori yaitu
pemanfaatan ruang komunal di pagi hari dan pemanfaatan ruang komunal
di sore hari.
commit to user

IV - 27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

Gambar IV.12 Titik Pemanfaatan Ruang Komunal di Waktu Pagi Hari RW 01 Kelurahan
Kalianyar
(Sumber : Suminar, 2015)

Gambar IV.13 Titik Pemanfaatan Ruang Komunal di Waktu Sore Hari RW 01 Kelurahan
Kalianyar
(Sumber : Suminar, 2015)

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan (Gambar IV.12) maka didapatkan


hasil berupa titik-titik ruang sosial masyarakat. Kategori ruang komunal
commit
yang tercipta berbeda to jumlah
dari hal user titik yang dimanfaatkan masyarakat

IV - 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

pada pagi hari dan sore hari, dimana pada sore hari (Gambar IV.13) aktivitas
komunal lebih banyak. Dan dari pengamatan yang dilakukan disimpulkan
pada pagi hari pemanfaatan ruang komunal lebih cenderung aktivitas sosial
sembari bekerja, seperti memasak, packing produk konveksi. Sedangkan,
pada sore hari aktivitas sosial lebih cenderung murni aktivitas sosial, seperti
berinteraksi, bermain, dan bersosialisasi.

Hasil:
Kondisi fisik Kelurahan Kalianyar cukup beragam, dimana banyak
ditemukannya elemen permukiman dan juga ruang-ruang komunal yang
menjadi ruang sosial. Sebagai kampung yang direncanakan sebagai Kampung
Vertikal Kalianyar, maka keberagaman RW 01 perlu ditampung dan diwadahi
di dalam unit hunian dan unit bermukim yang baru. Keberagaman sektor,
aktivitas dan pelaku kegiatan menjadi hal yang perlu diwadahi dan
dikembangankan untuk menjadi lebih baik. Beberapa sektor tersebut adalah
unit bermukim, unit industri rumah tangga, unit komersial, unit fasilitas
penunjang dan unit sosial yang tidak dapat dihilangkan dalam konsep
perencanan dan perancangan Kampung Vertikal Kalianyar.
Potensi:
Industri rumahan mampu menjadi ciri khas Kampung Kalianyar dengan
mendatangkan income dari berbagai sektor informal.
Pemanfaatan ruang industri rumahan di ruang yang sempit membuktikkan
ruang bukanlah masalah untuk proses produksi di Kelurahan Kalianyar.
Kendala:
Kepadatan penduduk, keberagaman fungsi dan karakter kampung menjadi
hal yang perlu diperhatikan dalam desain yang mampu mewadahi
keseluruhan.

commit to user

IV - 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kampung Vertikal Kalianyar dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku


El Yanno Suminar I0211020

BAB V
PENDEKATAN KONSEP
PERANCANGAN

commit to user

Anda mungkin juga menyukai