id
BAB IV
PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN
Pada bab ini akan dibahas beberapa analisis perencanaan yang meliputi
perencanaan makro, mezo, serta mikro sampai dengan menghasilkan konsep perencanaan
yang juga meliputi makro, mezo dan mikro. Analisis perencanaan makro meliputi
pemilihan lokasi perencanaan Kampung Vertikal Kalianyar secara kawasan makro,
analisis mezo meliputi pemilihan lokasi terpilih dan menentukan site secara detail, dan
analisis mikro meliputi kondisi fisik dan kaitannya terhadap konsep perancangan.
IV - 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Analisis:
Pada proses analisis ini, pemilihan lokasi Kelurahan Kalianyar
dilatarbelakangi oleh fakta yang ditemukan terkait kepadatan penduduk di
Jakarta. Proses analisis legalitas melalui proses pengamatan terhadap pemetaan
yang telah dilakukan Pemerintah DKI Jakarta dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah 2010 terkait dengan peta kepadatan penduduk Jakarta. Setelah itu
menggunakan rencana Pemerintah DKI Jakarta yang tercantum dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah 2030 terkait dengan perencanaan peruntukkan kawasan
untuk menentukan lokasi perencanaan Kampung Vertikal di Jakarta. Proses ini
dilakukan guna mendapatkan hasil berupa penentuan wilayah yang menjadi
perencanaan Kampung Vertikal di Jakarta dalam skala yang masih makro.
Kecamatan Tambora sebagai Kecamatan Terpadat
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah 2010, distribusi penduduk pada
tahun 2010 di Kota Jakarta Barat memperlihatkan status Kecamatan
Tambora sebagai area dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Pada
Gambar IV.1 terlihat kondisi Kecamatan Tambora sebagai kecamatan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang paling tinggi (warna biru tua),
tingkat kepadatan penduduknya mencapai angka 548 Jiwa per Ha.
Kelurahan Kalianyar sebagai Kelurahan Terpadat
Pada Kelurahan Kalianyar, jumlah penduduknya mencapai angka 24.784
Jiwa yang terbagi dalam 4.869 KK. Dengan luas hanya 31,80 Ha, kepadatan
penduduk di Kelurahan Kalianyar cukup tinggi yaitu mencapai 77.456
jiwa/km2. Terpadat seasia tenggara
commit to user
IV - 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit
(Sumber: Rencana to Wilayah
Tata Ruang user Tahun 2010)
IV - 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV - 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hasil:
Dari pengamatan dan penggalian data yang ada, maka didapatkan sebuah
kelurahan yang berlabel kelurahan padat penduduk dengan tingkat kepadatan
yang sangat tinggi dan masuk dalam rencana tata ruang Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta. Lokasi perencanaan Kampung Vertikal di Jakarta secara makro
yaitu Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Kota Jakarta Barat. Adapun
potensi dan kendala yang terdapat di Kelurahan Kalianyar untuk dijadikan
kampung vertikal adalah.
Potensi:
Peremajaan permukiman padat penduduk yang termasuk dalam rencana tata
ruang DKI Jakarta dapat terselesaikan
Kondisi wilayah yang sesak dan sangat minim RTH dapat diperbaiki dengan
salah satu tujuannya membuka RTH bagi Kota Jakarta.
Kendala:
Kepadatan penduduk yang cukup ekstrim menjadi tantangan untuk
mengakomodir seluruh penghuni yang tercatat.
IV - 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dasar Pertimbangan:
Membuat titik-titik lokasi penting di sekitar site yang akan memiliki andil
dalam kehidupan bermukim Kampung Vertikal Kalianyar ke depannya
Proses mapping secara makro menjadi ilustrasi guna menampilkan cakupan
kawasan site terpilih.
Analisis:
Pada proses analisis kondisi eksisting melibatkan proses pemetaan kawasan
(mapping) terkait Kelurahan Kalianyar dan sekitarnya khususnya pada
kawasan yang lebih luas (Gambar IV.3). Proses ini dilakukan guna
mendapatkan hasil berupa skala pelayanan dan juga potensi serta perencanaan
Kampung Vertikal secara lebih makro.
Gambar IV.3 Pemetaan Kawasan Makro Kelurahan Kalianyar Terhadap Wilayah Sekitar
commit to user
(Sumber : Suminar, 2015)
IV - 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hasil:
Dari proses analisis yang dilakukan, maka didapatkan pemetaan titik
penting dalam skala kawasan makro serta analisis karakter jalan yang ada di
sekitar Kelurahan Kalianyar. Titik-titik penting ini akan menjadi tolok ukur
serta masukan desain dalam konsep perencanaan dan perancangan Kampung
Vertikal Kalianyar. Adapun potensi dan kendala yang ada dalam kondisi
eksisiting secara makro, yaitu
Potensi:
Site berada di kawasan permukiman dengan keberadaan kawasan di
sekitarnya yang berupa permukiman. Hal ini menjadikan kawasan kalianyar
bebas dari permasalahan kekurangan air, atau terhalang matahari oleh
bangunan tinggi.
Kawasan kalianyar berada dekat dengan Stasiun Duri, sehingga kemudahan
akses tidak hanya dari jalan raya.
Kelurahan Kalianyar berada cukup dekat dengan pusat keramaian kota
Industri rumah tangga membuat eksistensi Kelurahan Kalianyar menjadi
besar, sehingga pendatang banyak berdatangan.
Kendala:
Industri konveksi yang menjamur menyebabkan keramaian di wilayah
kalianyar di tengah kurang optimalnya kondisi sirkulasi di Kelurahan
Kalianyar.
IV - 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV - 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berdasarkan data yang tertera di RDTR Jakarta tahun 2014 (Gambar IV.4)
dapat dilihat bagaimana Kelurahan Kalianyar berada pada rencana
pengembangan zonasi hunian dan beberapa sub zone prasarana. Pada
Kelurahan Kalianyar tertera kode R.4 dan R.6 sebagai peruntukkan zona
hunian, dimana kode ini merupakan kode hunian sedang dan flat. Hal ini
menandakan Kelurahan Kalianyar merupakan zona hunian dengan tingkat
besaran rumah cukup besar atau sedang dan flat atau seragam.
commit to user
IV - 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hasil:
Berdasarkan analisis dari sisi legalitas yang tercantum dalam RDTR 2014,
maka dapat disimpulkan seluruh ruas kalianyar memiliki sub zona hunian
sedang dan flat. Dari analisis pengamatan ini maka dapat disimpulkan beberapa
commit to user
IV - 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV - 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kalianyar, terkait jumlah penduduk, titik industri, dan lainnya. Proses analisis
tersebut dilakukan dengan menentunkan kriteria yang diinginkan terkait
kawasan yang direncanakan sebagai Kampung Vertikal Kalianyar di Jakarta.
Berdasarkan kondisi eksisting keberadaan elemen yang ada di Kelurahan
Kalianyar terdapat beberapa titik yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai
kampung vertikal. Beberapa elemen tersebut seperti keberadaan pasar yang
butuh perbaikan, kondisi ruang terbuka yang minim dan butuh kenaikan
prosesntase, serta jalan atau gang yang sempit dan sangat sulit akses.
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kalianyar saat ini tercatat sebanyak 28.629 yang terbagi
ke dalam 9.418 kepala keluarga. Data ini merupakan data kependudukan
Kelurahan Kalianyar tahun 2013 beserta jumlah penduduk dalam 5 tahun
terakhir.
commit to user
IV - 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel IV.1
Data Kependudukan Kelurahan Kalianyar Tahun 2013
dan Jumlah Penduduk 5 Tahun Terakhir
IV - 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV - 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
atau sebesar 2.576 jiwa pada tahun 2018 atau sekitar 286 jiwa per-RW atau
95 kepala keluarga.
Jumlah penduduk setiap RW memiliki angka yang cukup besar,
setidaknya RW 1 dan RW 8 memiliki jumlah penduduk lebih dari 4 ribu
jiwa. Sedangkan dari hitungan cepat data kepadatan penduduk tiap RW,
maka dapat diketahui RW 01 memiliki tingkat kepadatan penduduk yang
tinggi yaitu mencapai ± 1.350 Jiwa/Ha.
Kondisi Eksiting Kalianyar
Kelurahan Kalianyar merupakan kelurahan yang cukup padat dengan
kehadiran industri rumah tangga, terutama industri rumah tangga konveksi.
Posisi beberapa RW di Kelurahan Kalianyar terbagi ke dalam beberapa
kategori. Hanya beberapa RW yang memiliki kemudahan akses kendaraan
besar, seperti mobil.
Berikut tabel analisis kondisi eksisting Kelurahan Kalianayar melalui
pengamatan langsung dan juga perbandingan dengan pemetaan yang telah
dilakukan oleh Frisca Susanto (2013).
Tabel IV.2
Analisis Kondisi Eksisting RW Kelurahan Kalianyar
Potensi dan
RW Lokasi Penduduk Industri
Kendala
commit to user
IV - 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Potensi dan
RW Lokasi Penduduk Industri
Kendala
Lokasi RW 01
berada di sisi
RW 02 Kelurahan Kalianyar timur laut.
Dari Potensi :
Keberadaannya
RW 02 pengamatan - Potensi kehidupan
sangat dekat
memiliki yang bermukim lebih
dengan rel
jumlah dilakukan. beragam
kereta api, dan
penduduk yaitu Terdapat
terdapat pasar - Terdapat potensi view
3.122 dan beberapa area
tumpah. Akses - Terdapat fasilitas pasar
jumlah KK komersial dan
RW 02 kurang Kendala :
767. Tergolong industri di
strategis karna - Akses masuk kurang
memiliki dalam
masih harus memadai
kepadatan wilayah RW 2
melalui RW 09
penduduk yang dan terdapat - Pasar yang ada dinilai
dan jalur
sedang. pasar di sisi kurang ideal
masuk berada
timur.
dekat dengan
perlintasan
KA.
Dari
pengamatan
RW 03 Kelurahan Kalianyar yang
RW 03 Potensi :
dilakukan
Lokasi RW 03
memiliki
tedapat - Terdapat fasilitas
jumlah lapangan.
berada di pusat beberapa area
penduduk yaitu
kelurahan. industri di sisi Kendala :
2.721 dan
Keberadaannya wilayah RW - Kondisi site sangat
jumlah KK
tidak dapat 3, serta luas, dan tidak
873. Tergolong
diakses terdapat beraturan
memiliki
langsung dari beberapa area - Sirkulasi di dalam site
kepadatan
luar. komersial, dan
penduduk yang kurang memadai.
juga area
sedang.
terbuka hijau
berupa
lapangan.
RW 04 Kelurahan Kalianyar RW 04
Lokasi RW 04 memiliki Dari
berada di sisi jumlah pengamatan Potensi :
barat. Dan di penduduk yaitu yang - Potensi kehidupan
selatan RW 03 2.990 dan dilakukan,
bermukim lebih
dan RW 01. jumlah KK terdapat area
beragam
Dimana akses 1.006. komersial di
masuk tidak tergolong bagian dalam Kendala :
dapat dicapai memiliki wilayah RW - Sirkulasi di dalam site
langsung dari kepadatan 4, dan sedikit kurang memadai.
luar. penduduk yang area industri.
sedang.
commit to user
IV - 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Potensi dan
RW Lokasi Penduduk Industri
Kendala
RW 05 Kelurahan Kalianyar Lokasi RW 05 RW 05
Dari Potensi :
berada di memiliki
pusat, dan di jumlah
pengamatan - Potensi fasilitas pasar
yang tumpah.
selatan dari penduduk yaitu
dilakukan,
RW 03 dan 2.921 dan - Potensi view terhadap
terdapat
RW 02. jumlah KK rel kereta api.
sedikit area
Keberadaannya 865. tergolong Kendala :
industri dan
tidak dapat memiliki - Akses masuk langsung
pasar di sisi
dicapai kepadatan
utara wilayah tidak ada.
langsung dari penduduk yang
RW 5..
luar. sedang.
Lokasi RW 06
RW 06 Kelurahan Kalianyar RW 06
berada di sisi Dari
memiliki
timur, dan pengamatan Potensi :
jumlah
bersebelahan yang - Potensi view terhadap
penduduk yaitu
dengan RW dilakukan,
2.551 dan rel kereta api.
05. Berada terdapat
jumlah KK Kendala :
dekat dengan sedikit area
815. tergolong - Akses masuk langsung
rel kereta api, industri dan
memiliki tidak ada.
dan aksesnya komersial di
kepadatan
tidak dapat dalam wilayah
penduduk yang
dicapai RW 6.
sedang.
langsung.
RW 07 Kelurahan Kalianyar Lokasi RW 07
berada di sisi RW 07 Dari
tenggara, dan memiliki pengamatan
bersebelahan jumlah yang Potensi :
dengan RW 06 penduduk yaitu dilakukan, - Potensi view terhadap
dan RW 08. 2.651 dan kondisi RW 7 rel kereta api.
Berada dekat jumlah KK didominasi Kendala :
dengan rel 874. tergolong oleh hunian - Akses masuk langsung
kereta api, dan memiliki dan hanya tidak ada.
aksesnya tidak kepadatan terdapat
dapat dicapai penduduk yang sedikit area
langsung dari sedang. komersial.
luar.
Lokasi RW 08
berada di sisi
RW 08 Kelurahan Kalianyar barat daya, dan
bersebelahan
RW 08
dengan RW 04
memiliki Dari Potensi :
dan RW 07.
jumlah pengamatan - Potensi view terhadap
Berada dekat
penduduk yaitu yang
dengan rel rel kereta api.
5.177 dan dilakukan,
kereta api, dan Kendala :
jumlah KK Terdapat
aksesnya dapat
1902. tergolong beberapa area - Perlintasan KA dapat
dicapai menjadi titik
memiliki komersial
langsung, kemacetan sementara
kepadatan yang
namun jalur
penduduk yang menyebar.
yang ada tidak
tinggi.
kondusif dan
berada dekat
dengan
commit
perlintasan KA to user
IV - 17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Potensi dan
RW Lokasi Penduduk Industri
Kendala
Lokasi RW 09
Dari
berada di sisi RW 08
pengamatan Potensi :
utara. memiliki
Posisinya jumlah
yang - Potensi kehidupan
RW 09 Kelurahan Kalianyar dilakukan, bermukim lebih
cukup strategis penduduk yaitu
Terdapat
sebagai jalur 1.960 dan beragam
cukup banyak
masuk menuju jumlah KK
area industri
- Akses masuk langsung
Kelurahan 740. tergolong dari jalur utara.
dan komersial
Kalianyar dari memiliki Kendala :
menyebar di
arah utara yang kepadatan
seluruh - Site terlalu kecil
banyak dilalui penduduk yang
wilayah RW
pelaku sedangi.
9..
kegiatan.
(Sumber : Suminar, 2015, Berdasarkan Revisi dari analisa Frisca Susanto, dalam
http://prezi.com/zdyxh3dkxdmv/kampung-vertikal/)
Hasil:
Hasil dari proses analisis yang dilakukan dengan mengamati beberapa
aspek seperti tingkat kepadatan penduduk, kebergaman aktivitas, posisi dan
potensi ke depan, maka RW 01 menjadi prioritas utama sebagai lokasi
perencanaan dan perancangan Kampung Vertikal Kalianyar. Hal ini ditentukan
melalui proses analisis dengan menimbang potensi dan kendala yang ada di
setiap sudut Kelurahan Kalianyar, tingkat kepadatan penduduk serta analisis
melalui perencanaan ruang dari pemerintah DKI Jakarta.
Potensi:
Keberagaman fungsi menjadi modal guna membuat sebuah hunian vertikal
yang dapat menjadi acuan ke depannya.
Keberadaan tapak yang strategis.
Kendala:
Kepadatan penduduk yang cukup ekstrim menjadi tantangan untuk
mengakomodir seluruh penghuni yang tercatat.
Sirkulasi yang sempit ditengah padatnya aktivitas masyarakat kampung.
commit to user
IV - 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(Sumber : Suminar, 2015 )
IV - 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Analisis:
Rukun Warga 01 atau RW 01 merupakan salah satu Rukun Warga yang
terdapat di Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Kondisi
eksiting RW 01 bersebelahan dengan Kelurahan Jembatan Besi, jalan Utama
di sisi Kanal Banjir Barat, dan juga dengan RW 03 di Kelurahan Kalianyar,
serta jalan lingkungan kampung kalianyar.
Tabel IV.2
Analisis Kondisi Eksisting RW 1 Kelurahan Kalianyar
Batas Kondisi Fisik Potensi Kendala
Sirkulasi Sedang, Jalan Utama Kelurahan - Sirkulasi sedang ramai - Kemacetan sering
Kalianyar, RW 03 pengguna sebagai muncul pada waktu
sirkulasi utama di tertentu akibat
Kelurahan Kalianyar penumpukkan
Timur
- Sirkulasi dapat dilewati kendaraan yang tidak
kendaraan besar sebanding dengan ruas
jalan.
Selatan
Kanal Banjir Barat, Jalan Raya Kanal Sebagai - Terdapat jalan raya - Sirkulasi kecil sebagai
Tanggul yang potensial sebagai jalan utama, kurang
ME (Main Entrance) lebih 2 jalur mobil saja.
- Kanal yang dapat
Barat
menjadi view from site
Kelurahan Jembatan Besi, Sirkulasi Sedang - Sirkulasi sedang cukup - Perbedaan wilayah
Utara untuk sirkulasi antara Kelurahan
kendaraan
commit to user
IV - 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hasil:
Berdasarkan pengamatan dan analisis potensi serta kendala yang ada di
sekitar kawasan site terpilih yaitu RW 01, maka disimpulkan konsep olahan
untuk batas-batas site yang direncanakan.
Timur :
Pada batas di bagian timur yang bersebelahan langsung dengan akses
kendaraan besar atau jalur utama di Kelurahan Kalianyar, maka sisi timur
memerlukan batas yang jelas karena sifatnya yang masih cukup publik.
Selatan :
Pada batas di bagian selatan yang bersebelahan langsung dengan sirkulasi
sempit dan RW 03 yang memiliki keberdekatan karakter, maka batas di sisi
selatan seakan dibuat seperti ruang interaksi dengan aktivitas komunal yang
biasa dilakukan.
Barat :
Pada batas di bagian barat yang bersebelahan langsung dengan utama, maka
sisi barat memerlukan batas yang jelas karena sifatnya yang publik. Serta
keberadaan kanal dapat menjadi potensi untuk view bangunan.
Utara :
Pada batas di bagian utara terdapat sirkulasi sedang dengan akses kendaraan
yang tidak sebanyak di sisi timur dan terdapat Kelurahan Jembatan Besi
yang juga memiliki karakter kampung yang cukup sama, namun tetap
berbeda dalam cakupan wilayahnya. Sehingga batas utara dibuat semi
tertutup.
commit to user
IV - 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV - 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Keterangan :
commit to user
IV - 23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV - 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Industri rumah tangga ini dapat dikatakan sebagai salah satu penyebab
padatnya Kelurahan Kalianyar, tak terkecuali RW 01. Dari survey berupa
pengamatan dan wawancara yang dilakukan dengan ketua RW 01, industri
rumah tangga ini mampu menyerap dan membawa pendatang ke Kelurahan
Kalianyar, termasuk RW 01. Keberadaan industri seperti ini (konveksi)
sudah lama, bahkan yang dulunya buruh, sekarang banyak yang sudah
memiliki usaha konveksi sendiri dan menyerap tenaga kerja dari luar
kalianyar, bahkan dari luar jakarta Kelurahan
Kalianyar).
Pelaku industri ini memanfaatkan rumah-rumah dengan kondisi yang dapat
dikatakan sesak dan juga terpencil atau sulit diakses, terlebih dengan
beberapa kondisi jalan yang hanya berukuran 1,2 meter. Namun, karena
peluang yang cukup besar ditambah dengan banyaknya pelaku industri
besar khususnya konveksi yang datang untuk membawa pesanan yang
kemudian dimaknai sebagai rezeki.
commit to user
IV - 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar IV.10 Titik Unit Usaha Rumah Makan dan PKL RW 01 Kelurahan Kalianyar
(Sumber : Suminar, 2015)
IV - 26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar IV.11 Titik Unit Usaha Rumah tangga (Home Base Enterprises) RW 01 Kelurahan
Kalianyar
(Sumber : Suminar, 2015)
Karakteristik dari usaha warung kelontong ini juga dapat dikatakan lebih
unik, dengan memanfaatkan ruas jalan di depan rumah. Pada ruas jalan yang
hanya memiliki lebar jalan 1,2 meter, usaha warung kelontong ini
memanfaatkan ruas jalan untuk meletakkan dagangannya, seperti untuk
menggantung snack. Sehingga, dapat dikatakan mengganggu kenyamanan
pengguna jalan terlebih ruas jalan hanya selebar 1,2 meter.
Kondisi Sosial
Kondisi sosial menjadi poin penting dalam proses pemetaan yang dilakukan.
Hal ini dikarenakan, karakter perilaku tercermin dari aktivitas sosial
masyarakat RW 01 Kelurahan Kalianyar. Proses pemetaan atau mapping
aktivitas ruang komunal, menghasilkan karakteristik perilaku masyarakat
terkait penggunaan ruang bersama. Adapun pengamatan dilakukan dalam
beberapa waktu yang dianggap potensial terjadinya aktivitas sosial, yaitu
pagi dan sore hari. Hasil dari pengamatan terbagi ke dalam 2 kategori yaitu
pemanfaatan ruang komunal di pagi hari dan pemanfaatan ruang komunal
di sore hari.
commit to user
IV - 27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar IV.12 Titik Pemanfaatan Ruang Komunal di Waktu Pagi Hari RW 01 Kelurahan
Kalianyar
(Sumber : Suminar, 2015)
Gambar IV.13 Titik Pemanfaatan Ruang Komunal di Waktu Sore Hari RW 01 Kelurahan
Kalianyar
(Sumber : Suminar, 2015)
IV - 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pada pagi hari dan sore hari, dimana pada sore hari (Gambar IV.13) aktivitas
komunal lebih banyak. Dan dari pengamatan yang dilakukan disimpulkan
pada pagi hari pemanfaatan ruang komunal lebih cenderung aktivitas sosial
sembari bekerja, seperti memasak, packing produk konveksi. Sedangkan,
pada sore hari aktivitas sosial lebih cenderung murni aktivitas sosial, seperti
berinteraksi, bermain, dan bersosialisasi.
Hasil:
Kondisi fisik Kelurahan Kalianyar cukup beragam, dimana banyak
ditemukannya elemen permukiman dan juga ruang-ruang komunal yang
menjadi ruang sosial. Sebagai kampung yang direncanakan sebagai Kampung
Vertikal Kalianyar, maka keberagaman RW 01 perlu ditampung dan diwadahi
di dalam unit hunian dan unit bermukim yang baru. Keberagaman sektor,
aktivitas dan pelaku kegiatan menjadi hal yang perlu diwadahi dan
dikembangankan untuk menjadi lebih baik. Beberapa sektor tersebut adalah
unit bermukim, unit industri rumah tangga, unit komersial, unit fasilitas
penunjang dan unit sosial yang tidak dapat dihilangkan dalam konsep
perencanan dan perancangan Kampung Vertikal Kalianyar.
Potensi:
Industri rumahan mampu menjadi ciri khas Kampung Kalianyar dengan
mendatangkan income dari berbagai sektor informal.
Pemanfaatan ruang industri rumahan di ruang yang sempit membuktikkan
ruang bukanlah masalah untuk proses produksi di Kelurahan Kalianyar.
Kendala:
Kepadatan penduduk, keberagaman fungsi dan karakter kampung menjadi
hal yang perlu diperhatikan dalam desain yang mampu mewadahi
keseluruhan.
commit to user
IV - 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENDEKATAN KONSEP
PERANCANGAN
commit to user