Sambutan 1
Sambutan 1
Pendahuluan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah secara jelas mendelegasikan
kewenangan penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, urusan pendidikan merupakan salah satu
pelayanan wajib yang harus diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten/kota. Lebih lanjut Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan wajib yang didesentralisasikan perlu
diatur dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM). Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005,
SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang
berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal, terutama yang berkaitan dengan pelayanan dasar.
Penerapan SPM dimaksudkan untuk menjamin akses dan mutu bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
dasar dari pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan oleh Pemerintah. Oleh
karena itu, baik dalam perencanaan maupun penganggaran, wajib diperhatikan prinsip-prinsip SPM yaitu
sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau dan dapat dipertanggungjawabkan serta mempunyai batas
pencapaian yang dapat diselenggarakan secara bertahap
SPM Pendidikan Dasar telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 dan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Permendiknas
Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota.
SPM Pendidikan Dasar di kabupaten/kota mencakup 2 (dua) kelompok pelayanan yaitu:
1. pelayanan pendidikan dasar oleh kabupaten/kota.
2. pelayanan pendidikan dasar oleh satuan pendidikan.
Namun demikian Pendidikan Kabupaten Teluk Bintuni sampai dengan saat ini masih ada terjadi kesenjangan
mutu pelayanan pelayanan pendidikan dasar, antar sekolah dengan sekolah dan antar sekolah dengan
madrasah. Kesenjangan dalam pemenuhan SPM pendidikan dasar banyak disebabkan oleh berbagai alasan,
misalnya akibat perbedaan kapasitas SDM, kesadaran stakeholder, kemampuan penganggaran, sarana-
prasarana dan faktor geografis
Berdasarkan disparitas demikian ,Permendikbud Nomor 23/2013 (beserta lampirannya) memuat penjelasan
secara rinci mengenai pengertian, metoda pengukuran indikator, dan analisis kebutuhan biaya pemenuhan SPM.,
Maka dengan melihat peta kondisi tersebut, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Kabupaten Teluk Bintuni
segera mengambil langkah-langkah untuk membuat dan menuangkannya ke dalam Dokumen Roadmap.
Pengertian Roadmap
Secara harfiah, roadmap (dapat juga diterjemahkan Peta Jalan) dapat diartikan sebagai peta penentu atau
penunjuk arah. Dalam konteks upaya pencapaian hasil suatu kegiatan. Roadmap adalah sebuah
dokumen rencana kerja rinci yang mengintegrasikan seluruh rencana dan pelaksanaan program
serta kegiatan dalam rentang waktu tertentu. Roadmap harus menjelaskan tahapan atau aktivitas-
aktivitas yang harus dilakukan untuk setiap program dan kegiatan, target capaian/hasil, pelaksana,
penanggung jawab, dukungan yang dibutuhkan, dan anggaran yang diperlukan. Roadmap dapat
digunakan sebagai alat bantu dalam pengukuran pencapaian kinerja serta monitoring dan evaluasi. Roadmap
SPM Pendidikan Dasar yang dimaksud dalam modul ini adalah dokumen rencana kerja yang rinci yang
berisikan tentang rencana program dan kegiatan di kabupaten Teluk Bintuni sebagai sasaran Program PKP-
SPM Dikdas dalam rangka pemenuhan SPM pendidikan dasar
Penutup
Tujuan Pelatihan untuk Pengembangan Roadmap Dikdas adalah untuk memperkuat kapasitas pengelola
pendidikan di tingkat Kota/Satuan Pendidikan Kabupaten Teluk Bintuni dalam melakukan perencanaan,
penganggaran serta pengelolaan layanan-layanan pendidikan sesuai dengan standar pelayanan minimal
pendidikan dasar. Output yang diharapkan menurunnya disparitas pelayanan pendidikan dasar antar satuan
pendidikan merupakan, sementara dampak yang diharapkan dalam Pelatihan untuk Pengembangan
Roadmap Dikdas adalah dapat berkontribusi terhadap pelaksanaan kebijakan pembangunan jangka
menengah maupun kebijakan satuan pendidikan dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan
peningkatan daya saing pendidikan di tingkat regional maupun global. Pada akhirnya secara
keseluruhan hasil yang diharapkan dari Pelatihan untuk Pengembangan Roadmap Dikdas ini adalah dapat
membantu upaya pemerintah Indonesia untuk memperkuat sistem pendidikan dan menyelesaikan
kesenjangan pelayanan pendidikan antar daerah.
Hari ke 1