PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mencapai tujuan Tujuan Pembangunan Nasional
diselenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan,
terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral
dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya
pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar tewujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan
penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing manusia Indonesia.
Salah satu ukuran untuk menggambarkan tingkat pencapaian hasil
pembangunan suatu negara, termasuk pembangunan bidang kesehatan
digunakan suatu indikator yang dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia
(Human Development Index). Indeks Pembangunan Manusia, ditentukan oleh
beberapa indikator yaitu, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Dari segi
kesehatan, indikatornya adalah umur harapan hidup sebagai salah satu ukuran
pencapaian derajat kesehatan masyarakat.
Profil UPT Puskesmas Sepulu tahun 2018 merupakan gambaran
situasi kesehatan di UPT Puskesmas Sepulu yang memuat berbagai data
tentang kesehatan, yang meliputi data derajat kesehatan, upaya kesehatan
dan sumber daya kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan data
pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data
kependudukan, data sosial ekonomi, data lingkungan dan data lainnya. Data
dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan
grafik kemudian di narasikan sesuai dengan tujuan pembuatan.
Profil UPT Puskesmas Sepulu tahun 2018 diharapkan dapat
memberikan data yang akurat, untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta.
Selain itu profil ini dapat digunakan sebagai penyedia data dan informasi
dalam rangka evaluasi perencanaan, pencapaian Program kegiatan di UPT
Puskesmas Sepulu tahun 2018.
A. Keadaan Geografis
UPT.Puskesmas Sepulu terletak di kecamatan Sepulu kabupaten
Bangkalan yang mempunyai luas wilayah 67,15 Km2 dengan wilayah
dataran rendah sebesar 44,7 % sedangkan wilayah dataran tinggi 55,3%.
Dengan batas wilayah sbb;
Utara : Laut Samudera
Selatan : Kecamatan Geger
Timur : Kecamatan Tanjung Bumi
Barat : Kecamatan Klampis
Dilihat dari Topografi, maka daerah kecamatan Sepulu berada pada
ketinggian 2 - 10 m di atas permukaan air laut. Secara umum Kecamatan
Sepulu dapat dilihat pada peta 2 dibawah.
B. Pemerintahan
Wilayah Kecamatan sepulu terbagi menjadi 15 Desa yang terbagi
dalam 54 dusun. Di lihat dari komposisi jumlah dusun, maka desa Kelbung
memiliki jumlah dusun terbanyak yakni 6 dusun, sedangkan yang paling sedikit
jumlah dusunnya adalah Desa Tanagurah Barat dan Tanagurah Timur
sebanyak 2 dusun.
A. Mortalitas
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat
dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Kejadian
kematian dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan
pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka
kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survey
dan penelitian.
C. Morbiditas
Angka kesakitan di Kabupaten Bangkalan berdasarkan laporan dari
Masyarakat ( community Base Data) melalui pengamatan (surveilans) dan
data dari Fasiulitas Base Data (Laporan Bulanan Puskesmas) melalui system
pencatatan dan pelaporan terpadu dan juga laporan insidentil
1. Penyakit Menular
Dari hasil laporan dari Unit Pelayanan Kesehatan yang ada di
Puskesamas Sepulu Kabupaten Bangkalan Jenis penyakit yang
terlaporkan antara lain ; TB-Paru, Kusta, DBD, Ispa, Diare dan HIV/AIDS.
a. Penyakit Malaria
Penyakit Malaria di Puskesmas Kecamatan Sepulu
Kabupaten Bangkalan sebenarnya penderita yang diobati adalah
d. Penyakit Kusta
Penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yang
menimbulkan masalah yang sangat komplek. Masalah yang dimaksud
bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial,
ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional.
Penyakit kusta umumnya terdapat di Negara-negara yang
sedang berkembang sebagai akibat dari keterbatasan kemampuan
Negara itu memberikan pelayanan yang memadai dalam hal kesehatan,
pendidikan, kesejahteraan social, ekonomi pada masyarakat. Sampai
saat ini masih ditakuti masyarakat, keluarga termasuk sebagai petugas
kesehatan. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan /
pengertian, kepercayaan yang keliru terhadap kusta & cacat yang
ditimbulkannya.
Dengan kemajuan teknologi bidang promotif, pencegahan,
pengobatan serta pemulihan kesehatan di bidang kusta, maka penyakit
kusta sudah dapat diatasi dan seharusnya tidak lagi menjadi masalah
kesehatan masyarakat, maka diperlukan program penanggulangan
secara terpadu dalam hal pemberantas, rehabilitasi medis, rehabilitasi
sosial ekonomi & masyarakat eks penderita kusta. Pemberantasan
kusta dalam kurun waktu 18 tahun ( 1991- 2010 ) angka prevalensi
penyakit kusta mengalami penurunan dari 19,4 pada tahun 1991
sedangkan pada tahun 2008 sebesar 3,2 / 10.000 penduduk, tahun
2009 sebesar 4,1/10.000 penduduk sedangkan tahun 2010 sebesar
3.3/10000. Meskipun Indonesia sudah mencapai eliminasi kusta pada
tahun 2000, sampai saat ini penyakit kusta masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat.
Hal ini terbukti di Puskesmas Kecamatan Sepulu Kabupaten
Bangkalan setiap bulan masih ditemukan penderita kusta Baru, ini
berarti penularan masih berlangsung, dimana masih banyak penderita
kusta tersembunyi / belum ditemukan di masyarakat, sehingga faktor
resiko penularan masih tinggi dan ini merupakan tantangan bagi kita
semua sebagai tenaga kesehatan khususnya para petugas kesehatan
di Puskesmas.
4. Pertusis
Pertusis merupakan penyakit pada saluran pernafasan yang
disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertussis. Komplikasi Pertusis
adalah Pneumonia Bacterialis yang dapat menyebabkan kematian.
Pada tahun 2017 tidak ditemukan kasus Pertusis.
5. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
Hepatitis B yang merusak hati. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan
menimbulkan Cirrhosis Hepatitis, sampai saat ini belum ada obat yang
dapat menyembuhkan penyakit Hepatitis B. Selama ini pencegahan
yang paling efektif adalah dengan pemberian imunisasi DPT-HB. Pada
tahun 2017 tidak ditemukan adanya kasus Hepatitis B sehingga dapat
dinyatakan bahwa penduduk Puskesmas Kecamatan Sepulu kabupaten
Bangkalan bebas dari Hepatitis B.
2. Penyakit Diare
Hingga saat ini Penyakit Diare masih merupakan masalah
Kesehatan di masyarakat termasuk di Sepulu. Hal ini dapat dilihat
dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahu ke tahun. Tahun
2017 jumlah penderita diare sebanyak 8587 orang.
Gambar 10: Perbandingan Total Kasus Diare Tahun 2017
4. Status Gizi
Status gizi masyarakat dapat diukur dari beberapa indikator
antara lain :
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR )
Status Gizi Balita
WUS yang mendapat kapsul yodium.
BAB IV
e. Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan
umur yang paling rentan atau memiliki resiko gangguan kesehatan
paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari).
Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan di
samping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan
konseling perawatan bayi kepada ibu. Cakupan kunjungan neonatal
sesuai dengan standart (KN lengkap) sebesar : 622 bayi atau 94,56 %
dari 657. Kunjungan bayi paripurna sebesar 636 atau 96,40 % serta
prosentase Bayi BBLR sebesar 23 orang (35%) dari Jumlah kelahiran
hidup bayi.
5. Pelayanan Imunisasi
8. Penyuluhan Kesehatan
Kegiatan penyuluhan dilakukan melalui penyuluhan kelompok dan
penyuluhan massal. Diharapkan kegiatan penyuluhan tersebut semakin
ditingkatkan agar dapat menjangkau masyarakat luas sehingga tujuan
penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang.
b. ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja
sejak lahir sampai usia 6 bulan dalam rangka mencukupi kebutuhan gizi
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Untuk
mencapai tumbuh kembang optimal WHO/ UNICEF merekomendasikan
hal penting yang harus dilakukan yaitu memberikan Air Susu Ibu ( ASI )
kepada bayi segera setengah jam setelah bayi lahir yang biasa disbut
dengan istilah Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan memberikan hanya ASI
saja atau secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan. ASI
diyakini dan sudah terbukti memberi manfaat bagi bayi seperti dari
Aspek Gizi, Aspek Imunologik, Aspek Ekonomis serta Aspek Penundaan
Kehamilan. ASI Eksklusif sangat bermanfaat bagi bayi, baik dari sisi
kesehatan maupun aspek gizi (kolostrum yang mengandung
immunoglobulin A / IgA, whei-casein, decosahexanoi / DHA dan
arachidonic / AA.
Dari aspek Imunologik juga terdapat laktoferin, lysosim dan 3
jenis leukosit yaitu brochus-associated Lympho cyte / BALT, gut
associated Lympho cyte tissue/GALT, mammary associated
Lymphocyte tissue/MALT serta factor bifidus, aspek psikologi (interaksi
dan kasih sayang antara anak dan ibu), aspek kecerdasan, aspek
neurologik (aktivitas menyerap ASI bermanfaat pada kerja syaraf bayi),
aspek ekonomi yang dirasa murah serta aspek penundaan kehamilan
( metode amenorea laktasi / MAL ).
a. Rumah Sehat
Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi
syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air
yang bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,
ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai
rumah tidak terbuat dari tanah. Pada prinsinya rumah harus memenuhi
syarat Kesehatan (Healthly), aman ( safety ) dan nyaman ( comfortable ).
Tempat-tempat Umum dan Tempat-tempat umum ( TTU ) dan
Tempat Umum Pengelolaan Makanan ( TUPM ) merupakan sarana yang
B. Tenaga Kesehatan
Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraaan upaya kesehatan
tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga diselenggarakan oleh swasta
termasuk dokter dan bidan praktek swasta. Sehingga perlu dilaporkan
gambaran situasi ketersediaan tenaga Kesehatan.yang meliputi data jumlah
dan jenis sumber daya manusia Kesehatan yang ada di Puskesmas Sepulu
SDM Kesehatan didominasi oleh Bidan 57 dan Perawat 34 orang
selain katagori lainnya yaitu tenaga dokter umum 3, dokter gigi sebanyak 1
orang, tenaga gizi sebanyak 1 orang, tenaga Analis Laboratorium sebanyak 2
orang, tenaga kesmas sebanyak 1. Sedangkan tenaga kesehatan yang masih
belum ada yaitu tenaga Farmasi dan Sanitarian.
C. Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan untuk tahun 2017 diperoleh dari APBD maupun APBN,
BLN dan lainnya yang sah. Pembiayaan dapat dilihat dalam rician:
NO JENIS DANA 1 TH REALISASI % PENYERAPAN
1. BOK 440.0536.000 339.536.000 77.9% Jan-November
2. JKN JASPEL 1.054.594.800 1.054.594.800 100% Jan-Desember
OPERATIONAL 449.315.00 177.114.558 91.99% Jan-Desember
OBAT 629.012.374 429*.660.374 94.95% Jan-Desember
TOTAL 1.283.580.000 1.251.937.944 97.53%
JAMKESDA 244.632.000 216.423.000 88.47 Jan-Nopember
BAB VI
PENUTUP
Profil Kesehatan UPT.Puskesmas Sepulu Kabupaten Bangkalan Tahun 2018 30
Dalam melaksanakan proses manajemen puskesmas diperlukan data-
data kegiatan dan informasi yang akurat dan akuntabel karena keberadaan data
ini sangat diperlukan dalam upaya pengambilan keputusan pimpinan organisasi
puskesmas. Data dan informasi diperoleh melalui penyelenggaraan Sistem
Informasi Kesehatan.
Namun sangat disadari, Sistem Informasi Kesehatan yang ada saat ini
masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara
optimal, namun lambat laun upaya perbaikan sistem informasi sudah semakin di
lakukan kearah yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari penyusunan profil
kesehatan yang diambil dari data dan informasi yang terinci dalam form data.
Dari penyusunan profril ini diharapkan Profil Kesehatan Kecamatan
Sepulu Kabupaten Bangkalan dapat memberikan gambaran secara garis besar
dan menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan Kesehatan Kecamatan Sepulu
Kabupaten Bangkalan yang telah dicapai. Profil Kesehatan Kecamatan Sepulu
Kabupaten Bangkalan sering kali belum mendapatkan apresiasi yang memadai,
karena masih belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai harapan,
namun karena merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi
data capaian kinerja di bidang kesehatan tahun 2017.
Kami telah berupaya untuk dapat menampilkan data dan informasi dalam
bentuk buku Profil Kesehatan Kecamatan Sepulu Kabupaten Bangkalan Tahun
2017 ini. Dalam rangka meningkatkan kualitas, sehingga perlu adanya kerjasama
dan kesadaran yang baik, baik dari lintas program maupun lintas sektoral terkait,
sehingga dapat dicari terobosan dalam mekanisme pengumpulan data dan
informasi secara tepat untuk mengisi kekosongan data agar dapat tersedia data
dan informasi.