Anda di halaman 1dari 17

V.

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Motor Bensin

5.1.1. Kegunaan Motor Bensin pada Budidaya Udang Vannamei

Pada budidaya udang vannamei sistem intensif penggunaan motor bensin

penggerak pompa sangat penting bagi pertumbuhan udang untuk proses

pembuangan air (sirkulasi) dan penyiponan. Untuk menunjang kerja motor bensin

penggerak pompa terdapat beberapa komponen yang penting. Apabila terdapat

masalah, maka kelancaran kerja motor bensin penggerak pompa dapat terganggu

atau bahkan tidak dapat dioperasikan. Maka sangat penting untuk memeriksa

sebelum motor bensin penggerak pompa dioperasikan, merawat, memelihara, dan

memperbaikinya apabila terdapat kerusakan. Adapun motor bensin penggerak

pompa milik Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Budidaya Air Payau (UPT

BAPL) Bangil dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Motor Bensin Penggerak Pompa


Sumber : Data Primer (2019)

5.1.2. Spesifikasi

Adapun spesifikasi motor bensin penggerak pompa yang digunakan di Unit

Pelaksana Teknis Budidaya Air Payau Laut (UPT BAPL) Bangil yaitu:
1. Nama : Mesin Pompa Air 3”

2. Mesin : Honda GP160H – 4 Tak 5.5 HP / 3600 rpm

/ 163 cc

3. Merk : Honda

4. Tipe : WL30XN

5. Kode : PO944

6. Bahan Bakar : Bensin / Pertalite

7. Kapasitas Bahan Bakar : 3.8 liter

8. Kapasitas Oli : 0.6 liter

9. Ukuran selang : 3” / 80mm

10. Daya Hisap : 7.5 meter

11. Total Head : 23 meter

12. Kapasitas Air : 1100 liter / menit

13. Waktu Penyedotan : 150 detik / 5 meter

14. Dimensi : 510 x 385 x 435 mm

15. Berat : 28kg

Untuk lebih jelasnya, spesifikasi motor bensin penggerak pompa dapat

dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Spesifikasi Motor Bensin Penggerak Pompa


Sumber : Data Primer (2019)
5.1.3. Pengoperasian Motor Bensin

a. Langkah – langkah menghidupkan mesin

 Cek penghubung pipa masuk dan keluar pada pompa.

 Cek bahan bakar, oli dan komponen lainnya untuk memastikan bahwa motor

bensin tersebut telah siap dihidupkan atau dioperaasikan.

Gambar 9. Pengecekan Bahan Bakar


Sumber : Data Primer (2019)

 Pasang pengatur speed control atau tangkai gas pada posisi jalan.

 Pindah tombol on untuk memastikan pada motor bensin.

 Kemudian tarik starter dengan kuat maka akan hidup. Berikut adalah gambar

starter pada motor bensin.

Gambar 10. Starter Motor Bensin


Sumber : Data Primer (2019)
 Setelah mesin hidup, sesuaikan kecepatan putaran yang diinginkan. Berikut

adalah gambar pengoperasian motor bensin penggerak pompa.

Gambar 11. Pengoperasian Motor Bensin Penggerak Pompa


Sumber : Data Primer (2019)

b. Selama mesin beroperasi

 Lakukan pengecekan bahan bakar secara berkala untuk menghindari

kehabisan bahan bakar pada saat mesin masih beroperasi.

Gambar 12. Penambahan Bahan Bakar Selama Mesin Beroperasi


Sumber : Data Primer (2019)
 Lakukan pengaturan gas atau mesin motor bensin sesuai dengan kebutuhan

yang diperlukan agar kerja mesin tidak terlalu berat.

 Lakukan pengecekan pada selang apakah lancar atau tersumbat.

c. Langkah – langkah mematikan mesin

 Turunkan kecepatan gas.

 Mematikan kran bahan bakar.

 Matikan tombol on atau off.


Gambar 13. Langkah mematikan mesin tombol on atau off
Sumber : Data Primer (2019)
5.1.4. Perawatan Motor Bensin

Pada budidaya udang vannamei secara intensif di Unit Pelaksana Teknis

Budidaya Air Payau Laut (UPT BAPL) Bangil, perawatan mesin motor bensin

penggerak pompa dilakukan setiap mesin telah selesai digunakan. Dilakukannya

perawatan motor bensin ini yaitu agar kondisi mesin tetap mendekati seperti

keadaan semula sehingga tahan lama dalam penggunaannya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan mesin motor

bensin sebagai berikut :

a. Melakukan pembersihan di seluruh bagian mesin

Kegiatan ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran atau korosi yang terdapat

pada mesin. Selain untuk menjaga mesin dalam keadaan bersih, hal ini juga

bertujuan untuk menjaga mesin dari korosi. Pembersihan mesin motor bensin

dilakukan dengan cara menyikat mesin dengan menggunakan sikat besi untuk

menghilangkan korosi serta membersihkan mesin dari kotoran dengan cara

mengelap mesin dengan menggunakan kain atau kuas yang telah dilumuri solar.

Kegiatan ini dapat dilihat pada Gambar 13.


Gambar 13. Pembersihan Motor Bensin
Sumber : Data Primer (2019)

b. Pengecekan oli pelumas

Menurut referensi yang saya baca tujuan dilakukannya pengecekan oli

pelumas karena apabila mesin motor bensin penggerak pompa mengalami

kekurangan oli pelumas akan mudah aus, jadi kalau cepat aus itu berarti umur

pemakaian jadi lebih pendek. Pada sebenarnya pengecekan oli tersebut dilakukan

jika batas normal dan berwarna hitam pekat, dan waktu yang tepat untuk

melakukan pergantian oli.

Jadi yang selama saya lakukan untuk pemakaian pertama pergantian oli

dilakukan setelah mesin beroperasi selama 20 jam pemakaian dan perkiraan untuk

seterusnya pergantian oli dilakukan setelah mesin beroperasi selama 100 jam

pemakaian. Biasanya melakukan pergantian oli jika mesin beroperasi setiap hari

maka oli akan diganti tiap bulan sekali. Jika perawatan ini tidak dilakukan secara

teratur maka mesin akan cepat rusak. Kegiatan ini dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Pengecekan oli pelumas
Sumber : Data Primer (2019)

c. Pengecekan kondisi busi

Menurut Lodra Moladin busi salah satu komponen utama dari mesin motor

bensin yaitu busi yang mana tugas busi adalah memberikan percikan api dalam

ruang bakar yang telah terkompresi campuran bensin dan udara. Juga

mnejelaskan bahwa busi harus diganti itu kalau ujung elektroda berwarna hitam

arang, adanya kerak tebal, elektroda dan insulator tampak merah kecoklatan,

bintik-bintik hitam pada isulator.

Jadi menurut yang di praktekan saya melakukan pengecekan apabila busi

sudah kotor dan bermasalah, maka dapat dipastikan bahwa motor bensin tidak

akan bisa menyala. Penyebab busi menjadi kotor antara lain karena debu, kotoran

ataupun kerak yang terjadi akibat umur busi sudah tua. Berikut langkah – langkah

membersihkan busi yang kotor :

1. Lepas busi dari tempatnya

Cek busi yang akan dilakukan perawatan, hal ini dilakukan untuk memastikan

kelayakan busi yang dipakai pada motor bensin.


Gambar 15. Pengecekan Kondisi Busi
Sumber : Data Primer (2019)

2. Rendam busi

Masukan busi pada wadah yang berisi bahan bakar bensin (busi direndam)

untuk beberapa saat 5-7 menit, hal ini dilakukan agar kotoran lebih mudah untuk

dibersihkan.

3. Gunakan sikat kawat

Sikat ini sangat efektif untuk menyingkirkan dan mengangkat kotoran yang

menempel pada busi. Sikat kotoran yang menempel pada bagian-bagian busi,

mulai dari ujung satu ke ujung lainnya (gunakan sikat gigi atau bahan yang halus).

Gambar 16. Perawatan Busi Menggunakan Sikat


Sumber : Data Primer (2019)
4. Gunakan ampelas

Jika pada bagian elektroda masih belum bersih, ampelas bagian ujung

elektroda dan gunakan kawat atau jarum peniti untuk mencongkel kotoran yang

mungkin yang mengendap, lalu sikat gigi lagi dengan campuran bahan bakar.

5. Gunakan kompresor

Kemudian jika memungkinkan tiup busi atau gunakan kompresor agar kotoran

benar-benar menghilang.

Setelah pembersihan busi selesai, cek jarak elektroda negatif dan elektroda

tengah untuk memberikan percikan yang optimal (diujung busi), usahakan tidak

terlalu dekat atau terlalu jauh, jika bisa mendekati ukuran saat keadaan busi masih

baru berkisar 0,6 sampai 0,8 mm.

e. Pengecekan filter udara

Filter udara penting untuk menyaring kotoran biar tidak masuk, karena kalau

kotor bisa menyumbat komponen injeksi atau karburator, kata Sutisna, kepala

bengkel yamaha amie jaya motor, Depok. Saya melakukan pengecekan pada filter

udara pada saat setelah dioperasikan dan pada saat dilakukan pembersihan.

Pada saat pengecekan filter udara antara lain :

 Bersihkan filter menggunakan minyak tanah atau disikat menggunakan sikat

yang halus dan jika basah segera dikeringkan.

 Setelah proses pembersihan atau pencucian busa lalu di rendam dengan oli

kemudian peras.

 Terakhir cek kebersihan filter udara kemudian pasang kembali.

Adapun filter udara pada mesin motor bensin penggerak pompa merk Honda

WL30XN dapat dilihat pada Gambar 18.


Gambar 18. Filter Udara Motor Bensin Merk Honda WL30XN
Sumber : Data Primer (2019)

5.1.5. Waktu Pengoperasian

Pendataan sangat diperlukan untuk memudahkan penghitungan waktu

lamanya pengoperasian motor bensin penggerak pompa. Karena pada jangka

waktu tertentu harus ada perawatan rutin untuk mencegah terjadinya kerusakan

pada motor bensin penggerak pompa.

Berikut adalah data waktu pengoperasian motor bensin penggerak pompa

pada budidaya udang vannamei secara intensif di Unit Pelaksana Teknis Budidaya

Air Payau Laut (UPT BAPL) Bangil mulai tanggal 28 Oktober 2019 sampai dengan

30 November 2019 :

Lama waktu pengoperasian : a. 120 menit

b. 150 menit

Penghitungan Rata-Rata : 120 menit + 150 menit

= 135 menit

Jadi rata – rata lama pengoperasian motor bensin penggerak pompa pada

budidaya udang vannamei secara intensif di UPT BAPL Bangil kurang lebih 135

menit.
5.2. Pompa Air

5.2.1. Spesifikasi

Pompa air yang digunakan untuk proses penyiponan dan pembuangan

(sirkulasi) pada budidaya udang vannamei secara intensif di Unit Pelaksana

Teknis Budidaya Air Payau Laut (UPT BAPL) Bangil adalah pompa alkon 2 dim

dikarenakan multifungsi. Sedangkan spesifikasi dari pompa alkon yaitu :

1. Model : Pompa Alkon

2. Total Head : 23 meter

3. Diameter inlet / outlet : 3” / 50mm

Adapun pompa alkon yang terdapat di Unit Pelaksana Teknis Budidaya Air

Payau Laut (UPT BAPL) Bangil dapat dilihat pada Gambar 19.

Gambar 19. Pompa Alkon


Sumber : Data Primer (2019)

5.2.2. Pemasangan Selang pada Pompa Air

Pada Unit Pelaksana Teknis Budidaya Air Payau Laut (UPT BAPL) Bangil

terdapat 2 selang dengan ukuran yang berbeda sesuai dengan fungsinya masing

– masing. Pertama, selang dengan ukuran 3 dim yang berfungsi untuk

pengambilan air pada sumur bor. Sedangkan yang kedua yaitu selang dengan

ukuran 2 dim yang berfungsi untuk proses penyiponan pada budidaya udang
Vannamei secara intensif. Alasan digunakannya selang ukuran 2 dim untuk proses

penyiponan yakni :

 Lebih ringan untuk proses penyiponan sehingga karyawan yang bekerja

tidak terlalu keberatan saat membawa selang.

 Air yang berada pada petak tambak tidak banyak berkurang sehingga lebih

fokus menyedot kotoran.

 Mesin motor bensin bekerja tidak terlalu berat karena daya motornya lebih

ringan.

Untuk pemasangan selang yang perlu diperhatikan antara lain kerapatan

pada selang pipa isap sehingga tidak ada rongga atau bocor supaya udara tidak

keluar pada saat impeller atau kipas pompa berputar, apabila kebocoran terjadi

pompa akan mengalami kesulitan untuk menyedot air. Cara pemasangan selang

pada pompa meliputi :

 Katup (klep) bawah pada selang sepiral.

 Pasang jaring pada selang sepiral.

 Masukkan selang sepiral pada dasar tambak.

 Masukkan selang sepiral pada pompa.

 Ikat rapat selang sepiral pada pompa. Karena selang yang dilakukan untuk

proses penyiponan berukuran 2 dim sedangkan pompa air berukuran 3

dim, maka digunakan plastik dan karet untuk mengencangkan selang pada

pompa sehingga tidak ada rongga atau udara yang keluar.

 Pancing pompa dengan air sampai pompa mampu menyedot sendiri.

Adapun proses pemasangan selang pada pompa dapat dilihat pada

Gambar 20.
Gambar 20. Pemasangan Selang pada Pompa Air
Sumber : Data Primer (2019)

5.2.3. Perawatan Pompa Air

Tujuan dilakukannya perawatan pada pompa yaitu agar pompa tidak cepat

rusak mengingat pengunaannya selama 3 hari sekali. Beberapa hal yang perlu

diperhatikan pada saat melakukan perawatan pada pompa air yaitu :

1. Melakukan pembersihan di bagian seluruh pompa.

Kegiatan ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran atau korosi

yang terdapat pada pompa. Selain untuk menjaga pompa dalam keadaan

bersih, hal ini juga bertujuan untuk menjaga pompa dari korosi.

Pembersihan pompa dilakukan dengan cara membersihkan seluruh bagian

pompa dari kotoran dengan cara bilas dengan air bersih dan

membersihkan menggunakan kain / spon yang telah dilumuri oli.

2. Melakukan pengecekan pada impeler pompa.

Pengecekan ini dilakukan saat pompa selesai dioperasikan

penyiponan, karena sering terjadi kecekatan pada pompa saat pompa

dioperasikan

3. Pengecekan sil klep (Intek) pada pompa.

 Pembersihan pada seluruh bagian kerangka mesin agak tidak terjadi karat

pada badan mesin.


Gambar 21. Perawatan Pompa Air
Sumber : Data Primer (2018)

5.3. Keselamatan, Kesehatan, dan Keamanan Kerja (K3)

Dalam pengoperasian mesin motor bensin harus diingat bahwa

keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja (K3) sangat diperlukan untuk

mengantisipasi terjadinya suatu kecelakaan kerja, sehingga kepada pada

karyawan dituntut untuk selalu memperhatikan K3. Berikut beberapa cara

pengoperasian mesin motor bensin yang aman :

 Periksa kekencangan semua baut dan mur.

 Jauhkan material yang mudah terbakar dari mesin motor bensin.

 Jangan digunakan di tempat yang tidak berventilasi, karena asap

pembakaran berbahaya untuk kesehatan.

 Dilarang menyentuh bagian yang berputar dan knalpot selama atau setelah

dihidupkan.

 Pastikan mesin dalam kondisi off.

5.4. Teknik Pembesaran Udang Vannamei

5.4.1. Persiapan Media

a) Pembersihan dan Pengeringan Tambak

1. Setelah kolam dikosongkan, maka dilakukan proses pembersihan tambak

dengan cara digosok dengan sikat/ disemprot dengan mesin sprayer.

2. Kolam dikeringkan selama 1 hari.


3. Pemberian kapur ditebar pada dinding kolam dan dasar kolam (dikeringkan

selama 1 hari).

4. Pengisian air media pemeliharaan sampai penuh dengan salinitas 20-25

promil (diisi sampai penuh).

b) Pemberian kapur tohor / kapur gamping aktiv

Cara pemberian kapur adalah dengan terlebih mencampurkan kapur dengan

air. Setelah dibasahi, air kapur terlebih dahulu dioleskan pada dinding tambak

hingga merata. Kemudian sisa air kapur dioleskan pada lantai tambak hingga

habis. Setelah dinding dan lantai tambak dioles kapur, diamkan tambak selama

satu hari sebelum dilakukan pengisian air.

c) Pengisian air

Pengisian air dilakukan pengecekan salinitas. Nilai batas optimal salinitas air

adalah 20 – 25 promil. Apabila melebihi batas optimal maka aliran air tawar

diperbesar. Begitupun sebaliknya, jika salinitas dibawah batas optimal maka aliran

air laut yang diperbesar. Dibutuhkan feel yang tepat untuk dapat menemukan

formula aliran sesuai dengan kondisi dilapangan.

d) Pemberian poc pada air tambak

Pemeberian POC pada air tambak dilakukan dalam dua fase :

⦁ Fase pertama, diberikan sejak hari kedua hingga hari ke-14 setelah pengisian air

tambak dan ditebar setiap hari selama 13 hari berturut turut, sebelum benih ditebar

dengan dosis 60 ppm.

⦁ Fase kedua, diberikan setelah tebar benih hingga panen, bisa setiap hari, dua

hari sekali atau tiga hari sekali menyesuaikan kondisi tambak dengan dosis adalah

60 ppm.
5.4.2 Fermentasi Pakan

Proses fermentasi pakan dilakukan selambat-lambatnya 3 hari sebelum

pakan diberikan. Pakan yang telah difermentasi harus habis diberikan dalam waktu

paling lama 96 jam terhitung sejak awal proses fermentasi. Jika setelah 96 jam

pakan masih tersisa, sebenarnya masih bisa diberikan / digunakan, hanya saja

nilai nutrisinya sudah menurun dibanding sebelumnya,. Untuk itu, sebaiknya

sebelum membuat pakan fermentasi, terlebih dahulu membuat perhitungan /

kalkulasi kebutuhan pakan.

5.4.3. Penebaran Benih

Sebelum benih ditebar, telebih dahulu diberi tetesan Bionutren dengan dosis

5 tetes (1 ml) pada setiap kantung benur. Pemberian tetes Bionutren berfungsi

sebagai Desinfektan sekaligus pencegah stress pada benur. Kepadatan benur

pada tambak dengan ketinggian air 1 meter – 1,2 meter bisa 150 ekor / m2 hingga

260 ekor: / m2.

5.4.4. Pengelolaan Kualitas Air

Pada pengelolaan kualitas air itun ada 4 :

1. Pengelolaan kecerahan air

2. Pengelolaan warna air hijau dengan kondisi air tidak terlalu pekat

3. Pengelolaan air warna cokelat dengan susspense / kepekatan tinggi ( biasanya

terjadi saat DOC / umur 40 hari keatas) dan warna air hijau dengan suspense /

kepekatan tinggi).

5.4.5. Sampling monitoring udang

Sampling dilakukan saat udang berumur 40 hari atau lebih yang dilakukan

padda siang atau sore hari pada dua titik yang berada. Waktu sampling dilakukan

5 – 10 hari sekali.
5.4.6. Panen

Panen dilakukan ketika usia diatas 70 hari atau saat nafsu makan mulai

menurun dan pertumbuhan udang melambat.

Anda mungkin juga menyukai