PROGRAM
BANTUAN PEMERINTAH SMA ZONASI
PELAKSANAAN PROGRAM
BANTUAN PEMERINTAH SMA ZONASI
TAHUN 2019
Mengetahui,
Menyetujui,
Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat
Segala puji bagi Tuhan YME yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan yang disusun sebagai media informasi dan sekaligus dapat
menjadi bahan evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Program Kegiatan bantuan Pemerintah SMA
Zonasi tahun 2019.
Semoga laporan kegiatan ini dapat menjadi bahan evaluasi guna melakukan perbaikan
berkelanjutan (continues improvement) dan bahan pertimbangan lembaga dalam
menentukan kebijakan lebih lanjut.
Kepada semua pihak yang terlibat diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga
Tuhan YME membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda. Amin.
Kaimana, 2019
Penanggung Sekolah Zonasi
Resniwati Punde, ST
NIP. 197503122015062001
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekolah sebagai pelaksana pendidikan dengan dukungan orang tua dan masyarakat
mempunyai peran yang sangat pentingdalam mengembangkan pendidikan. Sekolah perlu
diberi peluang untuk mengatur dan mengurus dirinya sendiri sesuai dengan kondisi
lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Sekolah sebagai institusi otonom diberi peluang
untuk mengelola proses pengemangan untuk mencapai tujuan pendidikan. Konsep
pemikiran tersebut telah mendoron munculnya pendekatan pengelolaan peningkatan mutu
berbasis sekolah (school based quality improvement).
Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 49
ayat (1) menyatakan bahwa pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas. Selanjutnya pasal 54
ayat (1) menjelaskan bahwa pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan secara mandiri,
efisien, eektif dan akuntabel. Sekolah diberi kewenangan dan peran yang luas untuk
merancang dan melaksanakan pendidikan sesuai dengan potensi dan kondisinya masing –
masing dengan tetap mengacu pada standar minimal yang ditetapkan pemerintah yaitu
Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Peningkatan kualitas pendidikan yang berbasis sekolah sangat penting dilaksanakan karena
sekolah lebih mengetahui masalah yang dihadapi dan potensi yang dimiliki utuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Penerapan manajamen berbasis sekolah merupakan
usaha untuk memberdayakan potensi sekolahuntuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Salah satu langkah nyata peningkatan mutu pendidikan adalah pemberdayaan sekolah agar
mampu berperan sebagai subjek penyelenggara pendidikan dengan menyajikan pendidikan
yang bermutu.
Berdasarkan kondisi tersebut, Direktorat Pembinaan SMA sebagai institusi pemerintah yang
memiliki fungsi antara lain perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan, fasilitasi dan
pemberian bimbingan dibidang kurikulum SMA berperan penting melakukan pembinaan
melalui pengembangan SMA zonasi berbasis standar nasional pendidikan. Melalui SMA
zonasi diharapkan mutu SMA berkembang sesuai dengan potensi, keunggulan dan
keunikannya masing – masing dengan landasan SNP untuk melayani harapan dan kebutuhan
masyarakat sekitarnya. Direktorat PSMA pada tahun 2019 memberikan pembinaan kepada
650 SMA yang tersebar di 34 Provinsi. Pembinaan diberikan dalam berbagai kegiatan yaitu :
1. Asistensi penyusunan proram SMA zonasi, 2. Bantuan pemerintah, 3. Pembinaan
peningkatan mutu.
Pengembangan SMA Zonasi dimulai dengan menyusun rencana model dan penyiapan
berbagai sumber daya. Rancangan model yang disiapkan meliputi : konsep, dasar hukum,
strategi pengembangan, dan rencana tehnis meliputi : sistem pengelolaan, dukungan sumber
daya, pendampingan, serta monitoring dan evaluasi.
B. DASAR HUKUM
1. Memberikan informasi proses dan hasil dari kegiatan Program bantuan Pemerintah SMA
Zonasi tahun 2019.
2. Sebagai bagian pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Program bantuan
Pemerintah SMA Zonasi tahun 2019.
3. Sebagai evaluasi untuk bahan pengambilan keputusan atau kebijakan selanjutnya.
D. SASARAN
Sasaran Bantuan Pemerintah SMA Zonasi tahun 2019 sebanyak 650 SMA yang tersebar di 34
provinsi di indonesia.
Hasil yang ingin dicapai pada Program bantuan Pemerintah SMA Zonasi 2019 adalah
meningkatnya mutu pelayanan Pendidikan yang ditandai dengan meningkatnya mutu
pemenuhan standar nasional Pendidikan, bertumbuhkembangnya praktik – praktik baik dan
keunggulan sekolah, serta terlaksanya kebijakan – kebijakan Pendidikan di sekolah.
BAB II
SMA Zonasi adalah yang memenuhi SNP dan melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS), Mengembangkan praktik baik dalam peningkatan mutu berkelanjutan, melakukan
inovasi dan berprestasi baik akademik maupun non akademik, serta melaksanakan program
kebijakan Pendidikan yang layak diimbaskan ke SMA lain di zonanya. SMA Zonasi memiliki
kemampuan dan kemauan untuk menjadi pengimbas dan bekerjasama melaksanakan
pendampingan terkait implementasi pemenuhan SNP dan kebijakan pemerintah dan
pemerintah daerah.
SMA Zonasi merupakan sekolah rintisan bersma antara kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, Dinas Pendidikan Provinsi dan LPMP untuk percepatan dan perluasan
peningkatan mutu Pendidikan SMA Melalui pemenuhan SNP dan pengembangan program
keunggulan sesuai dengan potensi sekolah dan kebutuhan masyarakat.
1. SMA Zonasi tahun 2019 ditetapkan berdasarkan rekomendasi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi yang memenuhi persyaratan umum dan khusus sebagai berikut
a. Persyratan Umum
1. SMA negeri atau swasta terakreditasi A atau terakreditasi tertinggi dizona
setempat, atau SMA Model binaan LPMP yang berkinerja Baik.
2. Memiliki Praktik-praktik dbaik inovasi Pendidikan yang layak diimbaskan ke SMA
lain zonanya.
3. Memiliki prestasi akademik/non akademik.
4. Mampu bersedia memberikan pengimbasan kebijakan baru, praktik-praktik baik
dan inovasi Pendidikan dalam pembelajaran dan penilaian yang diimbaskan
kepada SMA lain di zonanya.
b. Persyaratan khusus
Menjalankan semua program SMA Zonasi tahun 2019 sesuai dengan target yang telah
ditetapkan dalam rencana program SMA Zonasi dan menyusun pertanggungjawaban
pelaksanaan.
2. SMA Zonasi tahun 2019 yang berdasarkan rekomendasi Direktorat Pembinaan SMA yang
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Melaksnakan seluruh program yang telah disepakati dalam bentuk action plan tahun
2019.
b. Bantuan Pemerintah tahun 2019 dimanfaatkan sesuai dengan RAB yang telah
disepakati dengan Direktorat Pembinaan SMA.
c. Menyerahkan laporan pelaksanaan kegiatan BantuAN Pemerintah tepat waktu dan
memenuhi syarat laporan Bantuan Pemerintah.
Catatan :
1. SMA yang sudah menjadi SMA Rujukan selama 3 (tiga) tahun tidak diusulkan menjadi
SMA ZONASI. Daftar SMA Rujukan selama 3 tahun berturut-turut terlampir pada
lampiran 1.
2. Dinas Pendidikan Provinsi dapat mengusulkan kembali sekolah yang telah menajdi
SMA Rujukan tahun 2018 atau diganti dengan SMA Lain yang memenuhi kriteria
seperti pada butir 1a dengan mempertimbangkan rekomendasi Direktorat pembinaan
SMA berdasarkan kinerja tahun 2018
Profil sekolah adalah gambaran tentang kondisi yang memberikan fakta tentang hal-hal
khusus dari suatu sekolah. Profil SMA Zonasi adalah gambaran sekolah yang memenuhi SNP.
Melaksanakan Manajemen Berbasis sekolah (MBS) , Mengembangkan praktik-praktik baik
dalam peningkatan mutu berkelanjutan, melakukan inovasi dan berprestasi baik akademik
maupun non akademik, serta melaksanakan program kebijakan Pendidikan yang layak
diimbaskan ke SMA lain. Profil SMA Zonasi sebagaimana uraian berikut.
1. Standar isi
Satuan Pendidikan yang memenuhi standar isi sebagai berikut:
a. memiliki kurikulum tingkat satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan dengan
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, dan pedoman penyusunan KTSP;
b. mengembangkan kurikulum tingkat satuan Pendidikan (KTSP) dengan
memperhatikan acuan konseptual, prinsip pengembangan, dan prosedur
operasional;
c. mengembangkan kurikulum tingkat satuan Pendidikan (KTSP) yang memuat prakti-
praktik terbaik dan kebijakan terkini; dan
d. memiliki kurikulum tingkat satuan Pendidikan (KTSP) telah ditetapkan Oleh Kepala
Sekolah dan di Sahkan oleh kepala dinas pendidikan provinsi.
2. Standar Kompetensi Lulusan
Satuan Pendidikan yang memenuhi Standar Kompetensi Lulusan sebagai berikut:
a. memiliki peserta didik yang mencerminkansikap orang yang beriman, berakhlak
mulia, berpengetahuan luas berkemampuan pikir dan tindak yang efektif, kreatif dan
inovatif, sesuai rumusan komptensi lulusan SMA;
b. memiliki lulusan yang diterima diperguruan tinggi;
c. memiliki peserta didik yang mampu memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar dan pengembangan diri; memliki peserta didik berjiwa kreatif, kolaboratif,
komunikatif, dan berpikir kritis; dan
d. memiliki peserta didik yang mampu memanfaatkan teknologi sebagai media
komunikasi dan informasi.
3. Standar Proses
Satuan pendidik yang memenuhi standar proses sebagai berikut:
a. memiliki perencanaan pembelanjaran dalam bentuk silabus dan Rencana
Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan dari silabus;
b. melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP, melalui tahapan kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup dengan menerapkan pendekatan saintifik,
higher order thinking Skills dan keterampilan abad 21 (4c);
c. melaksanakan penialaian hasil belajar siswa menggunakan penilaian autentik dan
higher order thinking Skills dan menggunakan hasilnya untuk merencanakan
program perbaikan, pengayaan, dan layanan konseling; dan
d. melaksanakan pengawasan pembelajaran secara periodic oleh kepala sekolah dan
pengawas sekolah dalam hal pembelajaran manajerial.
4. Standar Penilaian
Satuan Pendidikan memiliki Standar Penilaian sebagai berikut :
a. melaksanakan penilaian yang mengacu pada perinsip-prinsip penilaian,
menggunakan pendekatan acuan patokan, sasaran penilaian mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang;
b. melaksanakan penilaian sikap (melalui observasi, penlaian diri, dan/jurnal),
penilaian pengetahuan (dilakukan antara lain melalui tes tulis, tes lisan dan /atau
penugasan) dan penilaian keterampilan;
b. memiliki jumlah pendidik yang memenuhi ketentuan rasio guru dan peserta didik;
Satuan pendidikan memenuhi Standar Sarana dan Prasarana meliputi lahan, bangunan
gedung, dan kelengkapan sarana prasarana sebagai berikut:
a. memiliki lahan sekolah yang memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan
terhadap;
b. peserta didik yang dapat digunakan secara efektif untuk membangun prasarana
sekolah berupa bangunan gedung dan tempat bermain/ berolahraga, memenuhi
kriteria kesehatan dan keselamatan, kemiringan, pencemaran air dan udara,
kebisingan, peruntukan lokasi, dan status tanah;
d. memiliki kelengkapan sarana prasarana yang tersedia meliputi : (1) ruang kelas, (2)
ruang perpustakaan, (3) ruang laboratorium biologi, (4) ruang laboratorium fisika,
(5) ruang laboratorium kimia, (6) ruang laboratorium komputer, 7) ruang
laboratorium bahasa, (8) laboratorium IPS, (9) ruang pimpinan, (10) ruang guru, (11)
ruang tata usaha, (12) tempat beribadah, (13) ruang konseling, (14) ruang UKS, (15)
ruang organisasi kesiswaan intra sekolah (OSIS), (16) jamban/toilet, (17) gudang,
(18) ruang sirkulasi, (19) tempat bermain/berolahraga, (20) ruang/studio musik,
(21) ruang galeri.
7. Standar Pengelolaan Satuan pendidikan memenuhi Standar Pengelolaan mencakup
perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi,
kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi manajemen sebagai berikut:
a. memiliki perencanaan program mulai dari penetapan visi, misi, tujuan, dan rencana
kerja berdasarkan evaluasi diri sekolah dan/atau rapor mutu;
8. Standar Pembiayaan
9. Program keunggulan sekolah sesuai dengan kearifan lokal dengan alternatif antara lain:
f. Diversifikasi Kurikulum
D. RUANG LINGKUP
2) Pemenuhan Standar Isi dapat dilaksanakan antara lain melalui pengembangan dan
pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan
mekanisme dan prosedur yang berlaku; sosialisasi KTSP baik internal maupun
eksternal, pelaksanaan, evaluasi, dan validasi dokumen KTSP secara periodik.
E. PENGORGANISASIAN PEMBINAAN
SMA Zonasi merupakan program peningkatan mutu pendidikan berbasis wilayah (provinsi
dan zona) yang diintegrasikan dengan program pembinaan lainnya dari Direktorat
Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Provinsi, dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
(LPMP). Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dan komitmen bersama untuk
mengalokasikan program dan anggaran bagi pembinaan SMA Zonasi. Keterkaitan dan
keterlibatan institusi terkait dalam pembinaan SMA Zonasi dapat digambarkan seperti
Gambar dibawah ini:
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
Penyelenggaraan Program PKP Berbasis Zonasi dan Program Keunggulan SMA Zonasi
menggunakan sekolah yang dijadikan sebagai tempat pembelajaran dan disebut dengan
Pusat Zona. Pusat zona ini digunakan untuk kegiatan pembelajaran tatap muka (In). Selain
sekolah pusat zona, tempat pembelajaran juga dapat menggunakan sekolah lain di wilayah
zonasi sesuai dengan kesepakatan GI dengan peserta.
Waktu pelaksanaan Program PKP Berbasis Zonasi dilakukan kurang lebih selama 3 bulan,
dimana setiap pelaksanaan In dilakukan selama 1 hari, dan setiap pelaksanaan On dilakukan
selama 5 hari, dengan asumsi 2JP/hari.
Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran berbasis Zonasi dilaksanakan di SMA
Negeri 2 Kaimana, Kab Kaimana, Provinsi Papua Barat pada tanggal 4 September s.d. 22
November dengan rincian tempat pelaksanaan kegiatan sebagai berikut berikut:
Tabel 2.1.
Tahapan Pelaksanaan Program PKP
Tahapan
Tanggal Kegiatan Tempat
Kegiatan
4 September 2019 In-1 Penyusunan naskah dan SMAN 2 Kaimana
aplikasi e-Modul
5 – 10 September On-1 Penyusunan naskah dan SMAN 2 Kaimana
2019 aplikasi e-Modul
11 September 2019 In-2 Penguatan materi SMAN 2 Kaimana
Penyusunan naskah dan
aplikasi e-Modul
13 - 14 September In-3 Implementasi e-Rapor SMA SMAN 2 Kaimana
2019
20 September 2019 In-4 Sosialisasi/Pengembangan SMAN 2 Kaimana
Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI)
21 September 2019 In-5 Pengembangan SMAN 2 Kaimana
Pembelajaran dan Penilaian
HOTS
23 – 27 September On-2 Pengembangan SMAN 2 Kaimana
2019 Pembelajaran dan Penilaian
HOTS
21 Oktober – 22 In-On Pendampingan Sekolah SMA YAPIS Kaimana
November 2019 Imbas MAN Ihya Ulumuddin
Kaimana
SMTK Kaimana
Waktu pelaksanaan Program Keunggulan SMA Zonasi dilakukan kurang lebih selama 3 bulan,
dimana setiap pelaksanaan In dilakukan selama 1 hari, dan setiap pelaksanaan On dilakukan
selama 5 hari, dengan asumsi 2JP/hari.
Program Peningkatan Keunggulan SMA Zonasi dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kaimana, Kab
Kaimana, Provinsi Papua Barat pada tanggal 4 September s.d. 30 November dengan rincian
tempat pelaksanaan kegiatan sebagai berikut berikut:
Tabel 2.2.
Tahapan Pelaksanaan Program Keunggulan SMA Zonasi
Tahapan
Tanggal Kegiatan Tempat
Kegiatan
23 September 2019 In-1 Implementasi Pembelajaran SMAN 2 Kaimana
Berbasis STEM
24 – 28 September On-1 Implementasi Pembelajaran SMAN 2 Kaimana
2019 Berbasis STEM
1 November 2019 In-2 Gerakan Reboisasi SMAN 2 Kaimana
“Penghijauan Sekolah”
8 November 2019 In-3 Pengelolaan Sampah SMAN 2 Kaimana
B. PESERTA KEGIATAN
Pelaksanaan Program PKP Berbasis Zonasi dan Program Keunggulan SMA Zonasi
dilaksanakan pada sekolah yang menjadi pusat zona atau di sekolah imbas sesuai dengan
kesepakatan antara narasumber dan peserta.
Peserta program PKP Berbasis Zonasi dan Program Keunggulan SMA Zonasi di SMA Negeri 2
Kaimana adalah guru-guru bidang studi, Operator Sekolah dan Siswa/Siswi Sekolah
Menengah Atas di Kabupaten. Kaimana, Provinsi Papua Barat berjumlah kurang lebih 33
orang.
Daftar nama peserta setiap program PKP dan program keunggulan secara lengkap tertera
dalam lampiran.
C. PANITIA
Susunan panitia pelaksana Program Bantuan Sekolah Zonasi 2019 SMA Negeri 2 Kaimana:
Tabel 2.3
Struktur Panitia Program Bantuan Sekolah Zonasi SMA Negeri 2 Kaimana
Bantuan pemerintah SMA Zonasi merupakan dana bantuan secara khusus digunakan untuk
pengembangan penyelenggaraan Pendidikan bermutu yang memenuhi Standar Nasional
Pendidikan, pelaksana kebijakan dan pengembangan keunggulan sekolah. Bantuan dana
sekolah Zonasi SMA Negeri 2 Kaimana mendapatkan dana sebesar Rp100.000.000. dana
tersebut diterima dalam 1 (satu) tahap penerimaan, pada tanggal 13 September 2019.
E. PELAKSANAAN KEGIATAN
Setelah penerimaan dana bantuan SMA Zonasi 2019, SMA Negeri 2 Kaimana memulai
melaksanakan kegiatan yang sudah tertuang dalam rencana kegiatan dan disesuaikan
dengan rencana Anggaran yang sudah di buat oleh kepala sekolah pada waktu workshop di
Makassar pada bulan Juli 2019. Pelaksanaan kegiatan pengembangan SMA Zonasi di mulai
pada tanggal 11 September 2019. Pada saat laporan pertanggungjawaban ini disusun, yaitu
pada tanggal 20 november 2019 pelaksanaan kegiatan sudah mencapai 85%. Perencanaan
semua kegiatan SMA zonasi ini tertuang dalam action plan yang kami buat dan sudah sesuai
dengan rencana kegiatan dan anggaran SMA Zonasi 2019. Berikut lampiran Action plan
sekolah Zonasi SMA Negeri 2 Kaimana.
Berdasarakan Action plan yang sudah dibuat, hasil dari pelaksanaan kegiatan
pengembangan SMA Zonasi dari bantuan pemerintah sebesar Rp. 100.000.000, sekolah
mampu melaksanakan kegiatan berupa :
1. Implementasi e–Rapor
2. Pengembangan pembelajaran dan penilaian HOTS
3. Penyusunan naskah dan aplikasi e–Modul
4. Pembuatan video pembelajaran
5. Pendampingan ke sekolah imbas
6. Implementasi pembelajaran berbasis STEM
7. Pembinaan OSN
8. Gerakan Reboisasi/Penghijauan Sekolah
9. Pengelolaan sampah
10. Gerakan Literasi Literasi
Pengelolaan keuangan dana bantuan pemerintah dikelola oleh bendahara penerima dengan
pengawasan dan persetujuan kepala sekolah. Sekolah mencatat dan membukukan transaksi
dana bantuan pemerintah melalui buku penerimaan dan pengeluaran. Transaksi yang
dibukukan dicatat sesuai dengan kuitansi dan bukti – bukti transaksi lainnya. Adapun
laporan keuangan tersebut terlampir.
BAB IV
PENUTUP
Peran guru inti dalam program pengembangan kompetensi pembelajaran sangat penting
sebagai kunci keberhasilan program, karena guru inti dalam mendampingi guru sasaran
akan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Guru inti secara profesional mengemban
tugas yang cukup berat dalam mengimplementasikan pengetahuan dan kompetensi yang
diperoleh dari Pembekalan Guru Inti Program PKP 2018 dan mampu membangun proses
proses peningkatan pembelajaran guru sasaran dalam zonasi sehingga pada akhirnya dapat
menghasilkan pendidikan yang berkualitas.
Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian pemerintah
maupun pemerintah daerah dalam meningaktkan mutu pendidikan terutama kompetensi
guru sasaran zonasinya. Sebagai pendidik yang profesional guru inti harus selalu
meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional,
maupun sosial. Sejalan dengan konsep tersebut, peningaktan mutu pendidikan akan berhasil
dengan baik apabila ditunjang oleh mutu guru yang baik.
Keberhasilan pelaksanan Kegiatan Pembekalan Guru Inti Program Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Beroerientasi Pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dapat
terlaksana dengan baik, jika adanya dukungan dan kesungguhan oleh semua pihak. Oleh
karena hal tersebut, partisipasi aktif dari seluruh peserta kegiatan akan menjadi tolok ukur
keberhasilan kegiatan ini