Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DI RUANG ICCU RSUP SANGLAH DENPASAR


TANGGAL 28 NOPEMBER 2009

OLEH
KELOMPOK IV A

1. Ngakan Hartapa,S.Kep
2. Sri Ariwati,S.Kep
3. Suniyadewi,S.Kep
4. Sumberartawan,S.Kep
5. Darmayanti,S.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2009

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Judul : Luka Bakar


B. Tujuan
1. Umum : Pasien dan keluarga mengetahui tentang luka bakar
2. Khusus :
 Keluarga mampu menjelaskan kembali pengertian luka bakar
 Keluarga mampu menjelaskan penyebab luka bakar
 Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala luka bakar
 Keluarga mampu menjelaskan penanganan pertama luka bakar
 Keluarga mampu menjelaskan komplikasi luka bakar
C. Tempat : Ruang Burn Unit RSUP Sanglah Denpasar
D. Waktu : Sabtu 5 Desember 2009
E. Sasaran : Pasien dan keluarga yang menderita luka bakar
F. Metode : Ceramah dan diskusi
G. Media : Leaflet
H. Pembagian Kelompok :
1. Ketua : Ngakan Hartapa,S.Kep
2. Pemandu : Sumber Artawan,S.Kep
3. Fasilitator : Darmayanti,S.Kep
Suniyadewi,S.Kep
4. Observer : Ariwati,S.Kep
I. Rencana Pelaksanaan
1. Persiapan : Ruangan yang digunakan adalah ruangan yang memungkinkan untuk
memberikan penyuluhan.
Persiapan media leaflet sebagai media komunikasi
Persiapan petugas perencanaan sesuai dengan pembagian tugas yang
telah ditentukan kelompok
2. Proses

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audien


1 15 menit Pembukaan :
1. Mengucapkan salam Membahas salam
terpeutik kepada audien, Menerima perkenalan
memperkenalkan diri

2
2. Menjelaskan tujuan
penyuluhan Memperhatikan dan
3. Menyebutkan materi mendengarkan
yang akan dicapai
2 45 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan pengertian Memperhatikan
dan penyebab luka bakar
2. Menjelaskan tanda dan Memperhatikan
gejala luka bakar Memperhatikan
3. Menjelaskan penanganan
pertama luka bakar Memperhatikan
4. Menjelaskan komplikasi
luka bakar

3 20 menit Evaluasi : Menjawab pertanyaan


Menanyakan kembali kepada
peserta tentang materi yang
telah diberikan dan
memberikan reinforcement
positif kepada peserta yang
mampu menjawab
4 10 menit Penutup : Mendengarkan dan membahas
1. Mengucapkan terima salam
kasih
2. Menyampaikan salam
penutup

3. Evaluasi
a. 80 % peserta mampu menjelaskan kembali pengertian dan penyebab luka
bakar
b. 80 % peserta mampu menjelaskan tanda dan gejala luka bakar
c. 80 % peserta mampu menjelaskan penanganan pertama luka bakar
d. 80 % peserta mampu menjelaskan komplikasi luka bakar

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik dengan


karakteristik peningkatan kadar gula dalam darah yang terjadi karena kelainan sekresi
hormon insulin, kerja insulin atau kedua – duanya. Peningkatan kadar gula darah
kronis yang terjadi berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau
kegagalan organ tubuh terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah.
Menurut WHO, secara umum DM merupakan suatu kumpulan problema
anatomik dan kimiawi akibat dari sejumlah faktor dimana terdapat defisiensi insulin
absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin. Menurut penelitian epidemiologi yang
sampai saat ini dilakukan di Indonesia, insiden DM di Indonesia berkisar antara 1,4
sampai dengan 1,6 % kecuali di Pekajangan Semarang 2,3 % dan Manado 6 %.
Indonesia termasuk 10 besar Negara dengan jumlah pengidap DM terbanyak pada
penduduk dewasa di seluruh dunia pada tahun 1995 dan 2025. Dalam jangka waktu 30
tahun penduduk Indonesia akan naik sebesar 40 % dengan peningkatan jumlah
pengidap DM menjadi 86 – 138 % dari situasi saat ini. Hal ini dipicu oleh beberapa
kondisi yaitu : faktor demografi, dan atau gaya hidup yang kebarat – baratan.
DM merupakan salah satu penyakit degeneratif yang perlu mendapat
perhatian baik dari tim kesehatan maupun dari masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan
upaya pencegahan baik primer, sekunder, maupun tersier.

B. Tujuan

1. Umum
Pasien dan keluarga mengetahui tentang penyakit diabetes melitus
2. Khusus
 Keluarga mampu menjelaskan kembali pengertian dan penyebab
Diabetes Melitus
 Keluarga mampu menjelaskan gejala DM
 Keluarga mampu menjelaskan pencegahan dan pengobatan DM
 Keluarga mampu menjelaskan komplikasi DM

BAB II

4
KAJIAN TEORI

1. Pengertian Luka Bakar


Luka bakar adalah luka yang dapat timbul akibat kulit terpajan ke suhu tinggi, syok
listrik, atau bahan kimia, dll yang dapat mengakibatkan kerusakan kulit.
2. Etiologi/Penyebab
 Air panas
 Api
 Listrik, petir, radiasi
 Bahan kimia (sifat asam dan basa kuat)
 Ledakan kompor, udara panas
 Ledakan ban. Bom
 Sinar matahari
 Suhu yang sangat rendah (frost bite)
3. Tanda dan Gejala
1) Luka bakar derajat I
a. Kerusakan terbakar pada lapisan epidermis (superficial).
b. Kulit kering, hiperemik berupa eritema.
c. Tidak dijumpai bulae.
d. Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.
e. Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 5-10 hari.
f.Contohnya adalah luka bakar akibat sengantan matahari.
2) Luka bakar derajat II
a. Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi
disertai proses eksudasi.
b. Dijumpai bullae.
c. Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.
d. Dasar luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi diatas kulit
3. Luka bakar derajat III
a. Kerusakan meliputi seluruh tebal dermis dan lapisan yang lebih dalam.
b. Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea
mengalami kerusakan.
c. Tidak dijumpai bulae.
d. Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat, karena kering letaknya lebih
rendah dibanding kulit sekitar.
e. Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai eskar.

5
f. Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi, oleh karena ujung-ujung saraf
sensorik mengalami kerusakan/kematian.
g. Penyembuhan terjadi lama karena tidak ada proses epitelisasi spontan dari dasar
luka.
4. Penatalaksanaan Luka Bakar
a. Penanganan awal di tempat kejadian
a) Jauhkan korban dari sumber panas. Jika penyebabnya api,
jangan biarkan korban berlari, anjurkan korban untuk berguling-guling atau
bungkus tubuh korban dengan kain basah dan pindahkan segera korban ke
ruangan yang cukup berventilasi jika kejadian luka bakar berada di ruangan
tertutup.
b) Buka pakaian dan perhiasan logam yang dikenakan korban.
c) Kaji kelancaran jalan napas korban, beri bantuan pernapasan (life support) dan
oksigen jika diperlukan.
d) Beri pendinginan dengan merendam korban dalam air bersih yang bersuhu 20
o
C (suhu air yang terlalu rendah akan menyebabkan hipotermia) selama 15-20
menit segera setelah terjadinya luka bakar (jika tidak ada masalah pada jalan
napas korban).
e) Jika penyebab luka bakar adalah zat kimia, siram korban dengan air sebanyak-
banyaknya untuk menghilangkan zat kimia dari tubuh korban.
f) Kaji kesadaran, keadaan umum, luas dan kedalaman luka bakar dan cedera lain
yang menyertai luka bakar.
g) Segera bawa penderita ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut (tutup
tubuh korban dengan kain/kasa yang bersih selama perjalanan ke rumah sakit).
5. Komplikasi
Komplikaasi yang dapat terjadi pada pasien dengan luka bakar adalah :
- infeksi
- dehidrasi, syok
- gagal organ tubuh
- kontraktur/kekakuan
- kematian

6
DAFTAR PUSTAKA

Suyono S., Diabetes melitus, dalam Buku Ajar Penyakit Dalam edisi 4 jilid III, Jakarta :
IPD FKUI, 2007.

Haznam M.W., Endokrinologi edisi 2, Bandung: Angkasa Offset, 1991.

Luecknote, Annette Geisler, Pengkajian Gerontologi alih bahasa Aniek Maryunani,


Jakarta:EGC, 1997.

Doenges, Marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan


Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3 alih bahasa I Made Kariasa, Ni Made
Sumarwati, Jakarta : EGC, 1999.

Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa YasminAsih,
Jakarta : EGC, 1997.

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester,
Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.

Arjatmo Tjokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai


Penerbit FKUI, 2002

Anda mungkin juga menyukai