Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Seminar Matematika

“Pembelajaran Matematika dengan Strategi Kooperatif Tipe Team

Assisted Individualization (TAI) pada Materi Konsep Himpunan”

Disusun Oleh:

Hani Purwanti

(1205045027)

Reguler Pagi A

Pendidikan Matematika

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2016
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul

“Pembelajaran Matematika dengan Strategi Kooperatif Tipe Team Assisted

Individualization (TAI) pada Materi Konsep Himpunan” ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar

Matematika. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan

sumbangsih dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Ibu Ariantje Dimpudus sebagai dosen

mata kuliah Seminar Matematika atas bimbingan dan pengajarannya. Penulis

menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan

kritik penulis harapkan demi kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Samarinda, Oktober 2016

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………...….................................... 2

Daftar Isi ………………………………………..…………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN…………………………….……………….. 4

A. Latar Belakang …………………………………………… 4


B. Rumusan Masalah………………………...……………….. 5
C. Tujuan Penulisan………………………….………………. 5
D. Manfaat Penulisan………………………………………… 6

BAB II Kajian Pustaka …….……..…………………………………… 7

A. Model Pembelajaran ….……..………………………………… 7


B. Model Pembelajaran Kooperatif……………………………… 7
C. Metode Pembelajaran TAI….……..…………………………… 8
D. Materi Matematika…….....….……..…………………………..... 11
E. Langkah-Langkah Penggunaan TAI pada materi konsep Himpunan…….

……..…….……..…………………………......... 16

BAB III PENUTUP ..……………………………………………………. 18

A. Kesimpulan……………………………………………………..... 18
B. Saran …………………………………………………………...... 19

Daftar Pustaka

RPP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

3
Pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini banyak mempunyai berbagai

masalah. Dari berbagai masalah pendidikan, salah satunya yaitu mengenai

rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya

pada Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah (SMP/SMA). Salah satu yang

menyebabkan mutu pendidikan kita ini masih rendah yaitu karena pola

pembelajaran yang cenderung konvensional yaitu pembelajaran yang didominasi

oleh guru.

Masalah yang penting dalam pembelajaran siswa di kelas untuk pelajaran

matematika menjadi sorotan penting. Hal itu dikarenakan matematika adalah

induk dari semua pelajaran, dan juga matematika merupakan salah satu mata

pembelajaran yang menjadi penentu kelulusan.

Perubahan pembelajaran yang sedang diupayakan melahirkan berbagai

model-model pembelajaran, yakni akan menjadi solusi terhadap permasalahan

dalam permasalahan ini. Dengan demikian, guru harus punya sikap berani dan

bertanggung jawab yang dimana model pembelajarannya dapat mengembangkan

dan menggali pengetahuan siswa secara konkrit dan mandiri. Disamping itu,

pembelajaran yang diharapkan adalah pembelajaran yang lebih mengutamakan

pengalaman belajar siswa yang bersahabat, menyenangkan, kreatif, tetapi

bermakna bagi siswa seperti pada pembelajaran kooperatif.

Untuk menarik keaktifan dan minat belajar siswa maka guru harus

menggunakan model pembelajaran selain model pembelajaran konvensional,

salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted

4
Individualization (TAI). Model pembelajaran kooperatif tipe TAI dirasa sangat

dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran karena dengan adanya kerjasama antar

peserta didik dan juga ada monitoring dari guru terhadap individu dapat membuat

pembelajaran yang dilakukan lebih menarik dan dapat mempercepat hubungan

antara peserta didik dengan peserta didik dan peserta didik dengan guru. Karena

dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, peserta didik tidak hanya

dituntut pertanggungjawaban secara kelompok, tetapi juga pertanggungjawaban

secara individu, sehingga diharapkan peserta didik dapat memanfaatkan kelompok

belajarnya untuk memperdalam materi yang sedang dipelajari agar dapat

memperoleh prestasi belajar yang maksimal.

B. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah pada makalah ini yaitu “Bagaimana penguasaan

materi siswa terhadap materi konsep himpunan dengan penggunaan

strategi pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization?”

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar siswa dalam materi konsep himpunan menggunakan strategi

pembelajaran kooperatif dengan tipe Team Assissted Individualization

(TAI).

D. Manfaat Penulisan

5
Hasil penulisan dari makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat

sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

bantuan yang baik kepada sekolah dalam rangka strategi perbaikan

pembelajaran khususnya dalam bidang matematika.


2. Bagi Guru. Hasil penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur para

pendidik untuk mengajari muridnya menggunakan metode Team

Assissted Individualization (TAI).


3. Bagi Siswa. Dengan menggunakan strategi pembelajaran dengan

metode ini, siswa dapat meningkatkan kerjasama dan kemampuan

berkomunikasi seseorang.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Model Pembelajaran

6
Menurut Rusman, model-model pembelajaran biasanya disusun

berdasarkan berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Para ahli menyusun

model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran, teori-teori

psikoogis, sosiologis, analisis sistem, atau teori-teori lain yang mendukung

(Joyce & Weil; 1980). Joyce & Weil berpendapat bahwa model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang

bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau

yang lain.
B. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk

pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai

enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.

Pembelajaran cooperative mewadahi bagaimana siswa dapat

bekerjasama dalam kelompok, tujuan kelompok adalah tujuan bersama.

Mengapa pembelajaran kooperatif perlu? Dalam situasi belajar pun sering

terlihat sifat individualistis siswa. Siswa cenderung berkompetisi secara

individual, bersikap tertutup terhadap teman, kurang member perhatian kepada

teman sekelas, bergaul hanya dengan orang tertentu, ingin menang sendiri,,

dan sebagainya.

Unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif yaitu:

7
1. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka

sehidup sepenanggugan bersama.


2. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya,

seperti milik sendiri.


3. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya

memiliki tujuan yang sama.


4. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di

antara anggota kelompoknya.


5. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan

yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.


6. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan

untuk belajar bersama selama proses belajarnya.


7. Siswa diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi

yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

C. Metode Team Assisted Individualization (TAI)


Pada awalnya, jenis metode ini dirancang khusus untuk

mengajarkan matematika atau keterampilan menghitung kepada siswa-

siswa SD kelas 3-6. Akan tetapi, pada perkembangan berikutnya, metode

ini mulai diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang berbeda.


Dasar pemikiran dari metode ini yaitu untuk mengadaptasi

pengajaran terhadap perbedaan individual berkaitan dengan kemampuan

siswa maupun pencapaian prestasi siswa. Namun, masalah heterogenitas

para siswa, yang menjadi tujuan dari dirancangnya metode pengajaran

individual ini belumlah terselesaikan.

Unsur-unsur yang terdapat dalam metode TAI ini, sebagai berikut:

1. Teams

8
Para siswa dalam TAI dibagi ke dalam tim-tim yang

beranggotakan 4 sampai 5 orang.


2. Tes Penempatan
Para siswa diberikan tes pra-program dalam bidang operasi

matematika pada permulaan pelaksanaan program.


3. Materi-materi Kurikulum
Untuk sebagian besar dari pengajaran matematika mereka, para

siswa bekerja pada materi-materi kurikulum individual yang

mencakup penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian,

angka, pecahan, decimal, rasio, persen, statistic dan aljabar.


4. Belajar Kelompok
Setelah dikelompokkan, siswa akan disuruh mengerjakan soal,

kemudian di periksa yang dimana pengecekannya dilakukan

oleh kelompok yang lain.


5. Skor Tim dan Rekognisi Tim.
Pada tiap akhir minggu, guru menghitung jumlah skor tim.
6. Kelompok Pengajaran.
Setiap hari guru memberikan pengajaran selama sekitar

sepuluh sampai lima belas menit kepada dua atau tiga

kelompok kecil siswa yang terdiri dari siswa-siswa dari tim

berbeda yang tingkat pencapaian kurikulumnya sama.


7. Tes Fakta
Seminggu dua kali, para siswa diminta mengerjakan tes-tes

fakta selama tiga menit.


8. Unit Seluruh Kelas
Pada akhir tiap minggu, guru menghentikan program individual

dan menghabiskan satu minggu mengajari seluruh kelas

kemampuan semacam geometri, ukuran, serangkaian latihan,

dan strategi penyelesaian masalah.

9
Langkah-langkah dalam metode Team Assisted Individualization (TAI),

yaitu:

a. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi

pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru.

b. Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk

mendapatkan skor dasar atau skor awal.

c. Guru membentuk beberapa kelompok yang heterogen. Setiap kelompok

terdiri dari 4 – 5 siswa. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras,

budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan gender.

d. Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok.

Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa

jawaban teman satu kelompok.

e. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan,

dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah

dipelajari.

f. Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.

g. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai

peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya

(terkini).

Karena dalam metode TAI siswa harus saling mengecek pekerjaannya satu

sama lain dan mengerjakan tugas berdasarkan rangkaian soal tertentu, guru sambil

lalu bisa memberi penjelasan seputar soal-soal yang kebanyakan dianggap rumit

oleh siswa. Dalam metode TAI ini, akuntabilitas individu, kesempatan yang sama

10
untuk sukses, dan dinamika motivasional menjadi unsur-unsur utama yang harus

ditekankan oleh guru.

D. Materi Matematika

1. Pengertian Himpunan

Perhatikan lingkungan sekitar kalian. Pasti dengan mudah kalian dapat

menemukan kumpulan atau kelompok berikut ini.

a. Kumpulan hewan berkaki dua.

b. Kumpulan warna lampu lalu lintas.

c. Kelompok tanaman hias.

Kumpulan hewan berkaki dua antara lain ayam, itik, dan burung.

Kumpulan hewan berkaki dua adalah suatu himpunan, karena setiap disebut

hewan berkaki dua, maka hewan tersebut pasti termasuk dalam kumpulan

tersebut. Kumpulan warna lampu lalu lintas adalah merah, kuning, dan hijau.

Kumpulan warna lampu lalu lintas adalah suatu himpunan, karena dengan jelas

dapat ditentukan anggotanya.

11
Jadi, dapat disimpulkan bahwa himpunan adalah kumpulan benda atau

objek yang dapat didefinisikan dengan jelas, sehingga dengan tepat dapat

diketahui objek yang termasuk himpunan dan yang tidak termasuk dalam

himpunan tersebut.

Sekarang, perhatikan kumpulan berikut ini.

a. Kumpulan lukisan indah.

b. Kumpulan wanita cantik di Indonesia.

Kumpulan lukisan indah tidak dapat disebut himpunan, karena lukisan

indah menurut seseorang belum tentu indah menurut orang lain. Dengan kata lain,

kumpulan lukisan indah tidak dapat didefinisikan dengan jelas. Demikian halnya

dengan kumpulan wanita cantik di Indonesia. Wanita cantik menurut seseorang

belum tentu cantik menurut orang lain. Jadi, kumpulan wanita cantik bukan

termasuk himpunan.

2. Notasi dan Anggota Himpunan

Suatu himpunan biasanya diberi nama atau dilambangkan dengan huruf

besar (kapital) A, B, C, ..., Z. Adapun benda atau objek yang termasuk dalam

himpunan tersebut ditulis dengan menggunakan pasangan kurung kurawal {...}.

Setiap benda atau objek yang berada dalam suatu himpunan disebut

anggota atau elemen dari himpunan itu dan dinotasikan dengan €. Adapun benda

atau objek yang tidak termasuk dalam suatu himpunan dikatakan bukan

anggotahimpunan dan dinotasikan dengan €.

12
Berdasarkan contoh di atas, A adalah himpunan bilangan cacah kurang dari

6, sehingga A = {0, 1, 2, 3, 4, 5}. Bilangan 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 adalah anggota atau

elemen dari himpunan A, ditulis 0A, 1 A, 2 A, 3 A, 4 A, dan 5 A.

Karena 6, 7, dan 8 bukan anggota A, maka ditulis 6 A, 7 A, dan 8 A. Banyak

anggota suatu himpunan dinyatakan dengan n. Jika A = {0, 1, 2, 3, 4, 5} maka

n(A) = banyak anggota himpunan A = 6. Jadi, banyaknya anggota himpunan A

dinyatakan dengan n(A).

Dalam matematika, beberapa huruf besar digunakan sebagai lambang

himpunan bilangan tertentu, di antaranya sebagai berikut.

Huruf A : lambang himpunan bilangan asli. A = {1, 2, 3, 4, ... }

Huruf B : lambang himpunan bilangan bulat. B = {..., –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, ...}

Huruf C : lambang himpunan bilangan cacah.C = {0, 1, 2, 3, ... }

3. Menyatakan Suatu Himpunan

Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan tiga cara sebagai berikut:

a. Dengan kata-kata.

Dengan cara menyebutkan semua syarat/sifat keanggotaannya.

Contoh: P adalah himpunan bilangan prima antara 10 dan 40, ditulis P ={bilangan

prima antara 10 dan 40}.

b. Dengan notasi pembentuk himpunan.

13
Sama seperti menyatakan himpunan dengan kata-kata, pada cara ini

disebutkan semua syarat/sifat keanggotannya. Namun, anggota himpunan

dinyatakan dengan suatu peubah. Peubah yang biasa digunakan adalah x atau y.

Contoh: P : {bilangan prima antara 10 dan 40}.

Dengan notasi pembentuk himpunan, ditulis P = {10 < x< 40, xbilangan prima}.

c. Dengan mendaftar anggota-anggotanya.

Dengan cara menyebutkan anggota-anggotanya, menuliskannya dengan

menggunakan kurung kurawal, dan anggota-anggotanya dipisahkan dengan tanda

koma.

Contoh: P = {11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37} A = {1, 2, 3, 4, 5}

4. Himpunan Berhingga dan Himpunan T ak Berhingga

Pada bagian depan telah kalian ketahui bahwa banyaknya anggota

himpunan A dinyatakan dengan n(A). Jika suatu himpunan dinyatakan dengan

mendaftar anggota-anggotanya maka kalian dapat menentukan banyaknya anggota

himpunan tersebut. Jika A adalah himpunan bilangan prima kurang dari 13 maka

A = {2, 3, 5, 7, 11} dengan n(A) = 5. Himpunan A disebut himpunan berhingga,

artinya banyaknya anggota A berhingga. Jika B = {bilangan asli yang habis dibagi

2} maka B = {2, 4, 6, ...}, dengan n(B) = tidak berhingga. Himpunan B disebut

himpunantak berhingga, karena banyaknya anggota B tak berhingga.

14
Dapat disimpulkan bahwa himpunan yang memiliki banyak anggota

berhingga disebut himpunan berhingga. Himpunan yang memiliki banyak anggota

tak berhingga disebut himpunan tak berhingga.

Himpunan Kosong dan Himpunan Nol

Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota, dan

dinotasikan dengan { } atau ϕ. Himpunan R disebut himpunan nol. Anggota

himpunan R adalah 0. Jadi, himpunan R bukan merupakan himpunan kosong.

Sedangkan, himpunan nol adalah himpunan yang hanya mempunyai 1

anggota, yaitu nol (0).

2. Himpunan Semesta

Perhatikan Gambar:

Gambar tersebut menunjukkan kelompok buah-buahan yang terdiri atas

pisang, jeruk, apel, dan anggur. Jika P = {pisang, jeruk, apel, anggur} maka

semesta pembicaraan dari himpunan P adalah himpunan S = {buah-buahan}.

Dengan kata lain, S adalah himpunan semesta dari P. Himpunan S memuat semua

anggota himpunan P. Sehingga, himpunan semesta atau semesta pembicaraan

adalah himpunan yang memuat semua anggota atau objek himpunan yang

15
dibicarakan. Himpunan semesta (semesta pembicaraan) biasanya dilambangkan

dengan S.

E. Langkah-langkah Penggunaan TAI pada materi konsep Himpunan

Langkah-langkah penggunaan TAI pada materi konsep Himpunan yaitu:

a. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi

pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru.


b. Guru memberikan kuis mengenai himpunan secara individual kepada

siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal.


c. Guru membentuk beberapa kelompok yang heterogen berdasalkan hasil

tes. Setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 siswa. Jika mungkin anggota

kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan

gender.
d. Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam

diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban

teman satu kelompok.


e. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan

memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.


f. Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.
g. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai

peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya

(terkini).

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teknik pembelajaran kooperatif memiliki ciri tersendiri yang

membedakannya dengan teknik pembelajaran lainnya. Teknik

pembelajaran kooperatif adalah prosedur membelajarkan siswa melalui

kelompok kecil dengan melibatkan interdependensi tugas, interdependensi

ganjaran, interaksi siswa dengan sumber belajar, dan kompetisi. Teknik

pembelajaran kooperatif berbeda dengan teknik kerja kelompok atau

tekniki diskusi kelompok. Pelaksanaan teknik pembelajaran kooperatif

dapat disesuaikan dengan mata pelajaran yang diampu oleh guru. Dalam

melaksanakan teknik ini guru perlu memperhatihkan prosedur dalam tahap

persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dengan mengacu pada tujuan

pembelajaran yang ditetapkan.

Pada pembelajaran kooperatif tipe TAI yang terjemahan bebasnya

adalah Bantuan Individual dalam Kelompok (BidaK) tanggung jawab

belajar ada pada siswa. Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini

dikembangkan oleh Slavin. Tipe ini mengkombinasikan keunggulan

17
pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang

untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu

kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan

masalah, ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individual

belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil

belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan

saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok

bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab

bersama.

Dari uraian diatas diharapkan TAI atau BidaK dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam belajar matematia baik secara kelompok lebih-

lebih secara individual baik dalam materi konsep himpunan maupun

selainnya.

B. Saran

Agar bagi para guru dapat menggunakan metode ini dalam

pembelajarannya agar para siswanya dapat menambah kemampuan siswa

dalam berkomunikasi, baik dalam lingkup kelompok maupun kelas.

18
19

Anda mungkin juga menyukai