DAFTAR ISI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2
produksi hormon esterogen dan progesteron, estradiol dalam tubuh, dan penurunan
monoamine triptofan (Nolen-Hoeksema S, 1990; Harlow BL et al, 2003; Moreno,
2006).
Faktor fisiologi seperti perbedaan berat badan, metabolisme enzim, atau
konsentrasi hormon dapat mempengaruhi farmakokinetik antidepresan pada pria dan
wanita. Sehingga diharapkan dengan mempertimbangkan jenis kelamin dan efikasi
dari obat antidepresan, dapat mempengaruhi pemilihan antidepresan di dunia klinis.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu obat antidepresan ?
2. Bagaimana penggolongan obat antidepresan ?
3. Bagaimana efek interaksi dari obat- obat antidepresan
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu obat antidepresan
2. Untuk mengetahui penggolongan obat antidepresan
3. Untuk mengetahui efek interaksi dari obat antidepresan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANTIDEPRESAN
Antidepresan adalah obat yang dapat digunakan untuk memperbaiki perasaan
(mood) yaitu dengan meringankan atau menghilangkan gejala keadaan murung yang
disebabkan oleh keadaan sosial – ekonomi, penyakit atau obat- obatan (Tjay and
Raharja, 2007). Menurut Mutchler (1991) antidepresan merupakan obat-obat yang
efektif pada pengobatan depresi, meringankan gejala gangguan depresi, termasuk
penyakit psikis yang dibawa sejak lahir. Antidepresan digunakan untuk tujuan klinis
dalam sejumlah indikasi untuk mengurangi perasaan gelisah, panik, dan stres,
meringankan insomnia, untuk mengurangi kejang/ serangan dalam perawatan epilepsi,
menyebabkan relaksasi otot pada kondisi ketegangan otot, untuk menurunkan tekanan
darah dan atau denyut jantung dan untuk meningkatkan mood dan atau meningkatkan
kesupelan.
4
peningkatan berat badan (Santarsieri and Schawrtz, 2015). SSRI dilaporkan
berinteraksi dengan 40 obat lainnya menyebabkan serotonin sindrome. Ciri ciri
dari sindrom ini adalah kekakuan, tremor, demam, kebingungan, atau agitasi.
SNRI juga dapat mennyebabkan sindorom serotonin. Namun, obat trisiklik tidak
memiliki efek samping tersebut kecuali amitriptyline (Wolfe, 2009). Penelitian
terbaru menyebutkan terdapat obat golongan SSRI yaitu vortioxetine yang dapat
ditoleransi dengan baik dan prevalensi efek samping kecil. Vortioxetine dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita depresi dengan signifikan
(Dziwota and Olajossy, 2016).
a. FARMAKOKINETIK
b. FARMAKODINAMIK
5
c. INDIKASI
d. DOSIS
e. EFEK SAMPING
Walaupun SSRI memiliki efek samping yang lebih rendah dan sedikit
dibandingkan antidepresan trisiklik dan monoamine oxidase inhibitor, SSRI
dapat menyebabkan efek gastrointestinal, lemah, disfungsi seksual, dan
interaksi obat.
2) Trisiklik (TCA)
6
a. FARMAKOKINETIK
Umumnya trisiklik tidak diabsorbsi sempurna dan mengalami first pass
metabolism yang besar. Volume distribusi besar karena banyak terikat pada
protein dan kelaritan lipid yang relatif tinggi. Antidepresi trisiklik
dimetabolisme melalui 2 cara yaitu transformasi inti trisiklik dan perubahan
pada rantai samping alifatik. Yang pertama berupa hidroksilasi dan konjugasi
membentuk glukuronid, dan yang berikutnya sebagian besar demetilasi
nitrogen.
b. FARMAKODINAMIK
c. DOSIS
Imipiramin tersedia dalam bentuk tablet berlapis gula 10 mg dan 25
mg dan dalam bentuk sediaan suntik 25 mg/2 ml. dosis biasanya dimulai
dengan 75 mg atau 100 mg terbagi dalam beberapa kali pemberian untuk 2
hari pertama, kemudian 50 mg tiap hari sampai dicapai dosis total harian 200-
250 mg. Efek mulai timbul setelah 2-3 minggu. Dosis yang memeberikan
antidepresi dipertahankan selama beberapa minggu, lalu lambat laun dikurangi
hingga 50-100 mg sehari dan dipertahankan selama 2-6 bulan atau lebih.5
Amitriptilin tersedia dalam bentuk tablet 10 mg dan 25 mg, dan dalam
bentuk larutan suntik 100 mg/10 ml. Dosis awal 75 mg sehari kemudian
ditinggikan sampai timbul efek terapeutik, biasanya antara 150 mg-300 mg
sehari.
7
d. EFEK SAMPING
Mengantuk, efek aditif dengan obat sedatif lain, tremor, insomnia,
penglihatan kabur, konstipasi, sukar kencing, hipotensi ortostatik, gangguan
konduksi jantung, aritmia, psikosis bertambah berat, sindrom putus obat,
kejang, gangguan seksual.
8
C. Interaksi Obat Antidepresan dan Efek Interaksi
NO Nama obat Nama obat Mekanisme Mekanisme Interaksi obat Fase keterang
A B obat A obat B intera an
ksi
obat
1 fluoksetin Benzodiaz menghambat Benzodiazepin Sedasi yang Farma Kurangi
epine ambilan memperantai meningkat kokin dosis
kembali kerja asam mungkin etik fluokseti
serotonin amino GABA terjadi. (meta n dan
secara selektif (Gamma Fluoxetine bolis diperluk
(5- Amino Butyric dapat me ) an
hydroxytrypta Acid), mengurangi Monitor
mine, 5-HT) neurotransmite metabolisme terapi
r inhibisi beberapa
utama di otak. benzodiazepin
Karena saluran
reseptor
GABA dengan
selektif
memasukkan
anion klorida
ke dalam
neuron,
aktivasi
reseptor
GABA
menghiperpola
risasi neuron
sehingga
terjadi inhibisi.
9
mengurangi n.
klirens
risperidon
3 Fluoksetin Clobazam menghambat Clobazam meningkatkan Farma meningk
ambilan (Benzodiazepi konsentrasi kokin atkan
kembali n)memperantai plasma etik konsentr
serotonin kerja asam fluoksetin. Hal (meta asi
secara selektif amino GABA ini disebabkan bolis plasma
(5- (Gamma klobazam me) fluokseti
hydroxytrypta Amino Butyric dapat n. Hal
mine, 5-HT) Acid), neurotra menghambat ini
nsmiter inhibis enzim disebabk
i utama di CYP2D6 yang an
otak.[6] Karena berperan klobaza
saluran dalam m dapat
reseptor memetabolism mengha
GABA dengan e fluoksetin mbat
selektif enzim
memasukkan CYP2D6
anion klorida yang
ke dalam berperan
neuron, dalam
aktivasi memetab
reseptor olisme
GABA fluokseti
menghiperpola n
risasi neuron
sehingga
terjadi inhibisi.
10
5 Sertraline trihexyfeni menghambat memblok menghambat Farma
dil pengambilan reseptor klirens dari kodin
serotonin yang muskarin dari risperidon amik
telah syaraf-syaraf sehingga kadar
disekresikan kolinergis di plasma
dalam sinap otot polos risperidon
(gap antar bronchi, dapat
neuron), hingga meningkat
sehingga kadar aktivitas syaraf
serotonin adrenergis
dalam otak menjadi
meningkat dominan
dengan efek
bronchodilatas
11
8 Paroxetin Warfarin menghambat dapat Meningkatkan Farma Monitor
pengambilan mengganti pendarahan. kodin terapi
serotonin yang posisi tersebut Paroxetine amik
telah dan memiliki
disekresikan menyebabkan afinitas yang
dalam sinap warfarin sangat tinggi
(gap antar banyak dalam terhadap
neuron), bentuk bebas transporter
sehingga kadar diiringi dengan serotonin
serotonin peningkatan sehingga
dalam otak aktivitas meningkatkan
meningkat antikoagulan. risiko
Kedua, melalui pendarahan
9 Bupropion Warfarin Bupropion sistem Meningkatkan Monitor
menyebabkan isoenzim INR/PT terapi
aktivitas sitokrom P-
antidepresan 450, yang
karena secara berkaitan
selektif dengan
menghambat eliminasi
serapan balik warfarin. Obat
dopamin dan antidepresan
noradrenalin. dapat
menginhibisi
isoenzim
sehingga
terjadi
penurunan
kecepatan
eliminasi
12
namun
pengganti
asam folat
akan
mengakibatkan
meningkatnya
clearance
sehingga dapat
menurunkan
efektivitasnya
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Antidepresan adalah obat yang dapat digunakan untuk memperbaiki perasaan
(mood) yaitu dengan meringankan atau menghilangkan gejala keadaan murung yang
disebabkan oleh keadaan sosial – ekonomi, penyakit atau obat- obatan.
Pengobatan depresi biasanya menggunakan obat antidepresan. Pembagian obat
antidepresan dibedakan berdasarkan mekanisme kerjanya yaitu Selective Serotonin
Reuptake Inhibitors (SSRI), Serotonine Norepinephrine Reuptake Inhibitor (SNRI),
Norephinephrine dopamine reuptake inhibitor (NDRIs), Inhibitor Monoamin
Oksidase, dan Trisiklik .
14
DAFTAR PUSTAKA
Syafira Aulia, Resmi Mustarichie.“Review: Warfarin Dan Interaksinya Dengan Obat Obat
Lain (Antidepresan, Antibiotik, Antiinflamasi Nonsteroid, Dan Parasetamol)”. Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1
Ida Lisni , Dharma Patti , Siti Saidah. “Analisis Potensi Interaksi Obat Pada Penatalaksanaan
Pasien Skizofrenia Dewasa Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat”.
Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 No. 3
Junita Anggara Desty Prihati, Erna Prasetyaningrum , Yustisia Dian Advistasari. “Analisis
Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Gangguan Depresi Berat Di Instalasi Rawat Inap Rsjd Dr.
Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah Periode Juli-Desember 2016”. Jurnal Ilmiah
Cendekia Eksakta ISSN 2528-5912
15