NAMA KELOMPOK :
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur patutlah kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya.
Dalam makalah ini kami membahas tentang perbedaan strategi, pendekatan, metode,
teknik, model dan media pembelajaran. Makalah ini kami buat bertujuan untuk
menambah wawasan kami dan para pembaca, dalam hal mengolah kelas.
Tak lupa pula, kami sebagai penyusun makalah mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang sudah membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari, penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami membutuhkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan dalam upaya perbaikan dalam membuat makalah kami selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terimakasih dan selamat
membaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diera globalisasi aspek kehidupan dituntut untuk terus maju dan
berkembang dengan cepat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia
terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang
semakin global. Peningkatan sumber daya manusia juga berpengaruh terhadap
dunia pendidikan. Upaya pengembangan sumber daya manusia harus sesuai dengan
proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat merima didikan dengan baik.
Pada saat ini kegiatan pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan masih
menggunakan paradigma lama, yaitu didominasi oleh peran dan kegiatan guru,
dimana guru yang lebih aktif dalam mengajar dari pada peserta didiknya. Oleh
karena itu setiap guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang tinggi terhadap
pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, model pembelajaran, teknik
pembelajaran, media dan metode pembelajaran. Hal ini sangat penting sebab guru
merupakan perencana utama dalam suatu kegiatan pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke
dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun,
2003) , mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan
sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan
selera masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang
paling efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan
dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran
(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
2
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode
dan teknik pembelajaran.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria
dan ukuran baku keberhasilan.
1. Pendekatan Expository
Pendekatan Expository menekankan pada penyampaian informasi yang
disapaikan sumber belajar kepada warga belajar. Melalui pendekatan ini sumber
belajar dapat menyampaikan materi sampai tuntas. Pendekatan Expository lebih
tepat digunakan apabila jenis bahan belajar yang bersifat informatif yaitu berupa
konsep-konsep dan prinsip dasar yang perlu difahami warga belajar secara pasti.
Pendekatan ini juga tepat digunakan apabila jumlah warga belajar dalam
kegiatan belajar itu relatif banyak.
Pendekatan expository dalam pembelajaran cenderung berpusat pada
sumber belajar, dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) adanya dominasi
sumber belajar dalam pembelajaran, 2) bahan belajar terdiri dari konsep-konsep
dasar atau materi yang baru bagi warga belajar, 3) materi lebih cenderung
bersifat informasi, 4) terbatasnya sarana pembelajaran.
3
Keuntungan dari penggunaan pendekatan Expository adalah sumber
belajar dapat menyampaikan bahan belajar sampai tuntas sesuai dengan rencana
yang sudah ditentukan, bahan belajar yang diperoleh warga belajarnya sifatnya
seragam yaitu diperoleh dari satu sumber, melatih warga belajar untuk
menangkap, manafsirkan materi yang disampaikan oleh sumber belajar, target
materi pembelajaran yang perlu disampaikan mudah tercapai, dapat diikuti oleh
warga belajar dalam jumlah relatif banyak.
Untuk mengatasi kelemahan pendekatan ini harus ada usaha dari sumber
belajar tentang jenis metode yang digunakan yaitu setelah penyampaian informasi
selesai harus ada tindak lanjutnya yaitu dengan menggunakan metode bervariasi
yang sekiranya memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk
mengemukakan permasalahan atau gagasannya yang ada kaitannya dengan materi
yang sudah diberikan.
2. Pendekatan Inquiry
Istilah Inquiry mempunyai kesamaan konsep dengan istilah lain seperti
Discovery, Problem solving dan Reflektif Thinking. Semua istilah ini sama dalam
penerapannya yaitu berusaha untuk memberikan kesempatan kepada warga belajar
untuk dapat belajar melalui kegiatan pengajuan berbagai permasalahan secara
sistimatis, sehingga dalam pembelajaran lebih berpusat pada keaktifan warga
belajar. Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inquiry,
sumber belajar menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi peluang
kepada warga belajar untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan
menggunakan berbagai cara pendekatan masalah. Sebagaimana dikemukakan oleh
Bruner bahwa landasan yang mendasari pendekatan inquiry ini adalah hasil belajar
dengan cara ini lebih mudah diingat, mudah ditransfer oleh warga belajar.
4
Pengetahuan dan kecakapan warga belajar yang bersangkutan dapat menumbuhkan
motif intrinsik karena warga belajar merasa puas atas penemuannya sendiri.
Pendekatan Inquiry ditujukan kepada cara belajar yang menggunakan cara
penelaahan atau pencarian terhadap sesuatu objek secara kritis dan analitis,
sehingga dapat membentuk pengalaman belajar yang bermakna. Warga belajar
dituntut untuk dapat mengungkapkan sejumlah pertanyaan secara sistimatis
terhadap objek yang dipelajarinya sehingga ia dapat mengambil kesimpulan dari
hasil informasi yang diperolehnya. Peran sumber belajar dalam penggunaan
pendekatan Inquiry ini adalah sebagai pembimbing/fasilitator yang dapat
mengarahkan warga belajar dalam kegiatan pembelajarannya secara efektif dan
efisien.
5
f) Generalization : Berdasarkan hasil verifikasi maka warga belajar menarik
generalisasi atau kesimpulan tertentu.
6
terhadap data, objektif, keingintahuan dalam pengambilan keputusan, dan
toleran dalam ketidaksamaan
3. Memahami prosedur pelaksanaan penggunaan strategi pembelajaran Inquiry
e. Dapat menambah wawasan bagi warga belajar dan sumber belajar karena
terjadi saling tukar pengalaman
Disamping kelebihan dari pendekatan ini juga tidak lepas dari kelemahan
yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran yaitu apabila tidak ada kesiapan
dan kemampuan dari warga belajar untuk memecahkan permasalahan maka tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai, juga kemungkinan akan terjadi pendominasian
oleh beberapa orang warga belajar yang sudah biasa dalam hal mengemukakan
pendapat. Untuk mengurangi permasalahan yang mungkin muncul, sumber belajar
dituntut memiliki kemampuan dalam hal membimbing dan mengarahkan warga
belajar supaya mereka dapat mengembangkan kemampuannya sesuai dengan
potensi yang sudah dimilikinya.
7
sama-sama merupakan cara dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam pengertian
luas sebagaimana dikemukakan Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun,
2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:
paling efektif.
8
menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan.
Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang
keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
9
secara efektif dan efisien. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut tidak dapat
lepas dari interaksi antara sumber belajar dengan warga belajar, sehingga untuk
melaksanakan interaksi tersebut diperlukan berbagai cara dalam pelaksanaannya.
Interaksi dalam pembelajaran tersebut dapat diciptakan interaksi satu arah, dua
arah atau banyak arah. Untuk masing-masing jenis interaksi tersebut maka jelas
diperlukan berbagai metode yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran
tersebut dapat tercapai.
10
6. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara
untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran
7. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk
mencari pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran
11
terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar
dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
12
pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain
pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem
lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika
dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai
kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah
gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan
kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan
cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang
diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria
penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah
ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.
13
2.6 Media Pembelajaran
A. Pengertian Media
Media adalah bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin
medius yang berarti tengah. Dalam bahasa Indonesia kata medium diartikan
sebagai “antara’ atau “sedang” (Latuheru, 1988: 14). Pengertian media
pembelajaran menurut Latuheru (1988: 14) media pembelajaran adalah semua alat
(bantu) atau benda yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, dengan
maksud menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru
maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik atau warga
belajar). Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran alat bantu untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada
penerima.
aktif.
14
b. Fungsi Media
Sudrajat (dalam Putri, 2011: 20) mengemukakan fungsi media diantaranya
yaitu:
e) media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit , dan realistis
15
mengajar dapat meningkatkan motivasi dan keinginan belajar siswa serta siswa
dapat tertarik dan lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
16
c. Manfaat Media Pembelajaran
17
1) media pembelajaran menarik dan memperbesar perhatian anak-anak didik
terhadap materi pengajaran yang disajikan.
2) media pembelajaran mengurangi, bahkan dapat menghilangkan adanya
verbalisme.
3) media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan
latar belakang sosial ekonomi dari anak didik.
4) media pembelajaran membantu memberikan pengalaman belajar yang sulit
diperoleh dengan cara yang lain.
5) media pembelajaran dapat mengatasi masalah batas-batas ruang dan waktu.
6) media pembelajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik
secara teratur tentang hal yang mereka alami.
7) media pembelajaran dapat membantu anak didik dalam mengatasi hal yang
sulit nampak dengan mata.
8) media pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berusaha sendiri
berdasarkan pengalaman dan kenyataan.
9) media pembelajaran dapat mengatasi hal/peristiwa/kejadian yang sulit diikuti
oleh indera mata.
10) media pembelajaran memungkinkan terjadinya kontak langsung antara anak
didik, guru, dengan masyarakat, maupun dengan lingkungan alam di sekitar
mereka.
18
d. Jenis-jenis Media
Media Pembelajaran menurut taksonomi Leshin, dkk (dalam Arsyad,
2002: 79-101) adalah sebagai berikut :
19
Jenis-jenis media menurut Bretz (dalam Widyastuti dan Nurhidayati, 2010: 17-18)
mengklasifikasikan media ke dalam tujuh kelompok yaitu.
1. Media audio, seperti: siaran berita bahasa Jawa dalam radio, sandiwara
bahasa Jawa dalam radio, tape recorder beserta pita audio berbahasa Jawa.
2. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri
4. Media visual gerak, seperti: film bisu, movie maker tanpa suara, video tanpa
suara
5. Media audio semi gerak, seperti: tulisan jauh bersuara
6. Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, slide rangkai suara
7. Media audio visual gerak, seperti: film dokumenter tentang kesenian Jawa
atau seni pertunjukan tradisional, video kethoprak, video wayang, video
campursari.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari materi yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa:
21
3.2 SARAN
Untuk dapat menjadi seorang pendidik yang baik, maka harus memiliki
keterampilan dalam melakukan pendekatan terhadap siswanya, merancangkan
strategi belajar yang baik, memiliki metode, teknik dan model pembelajaran yang
sudah direncanakan dengan matang, serta mempersiapkan segala media
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa untuk menunjang proses
pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.
22
DAFTAR PUSTAKA
Remaja.
Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka
Setia
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega. 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat
Universitas Terbuka.
23