Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK

1. Eriza Nur Fajry, sebagai pencari materi.


2. Siska Noviana, sebagai pencari materi.
3. Salma Ticka Yumna, sebagai pembuat model jejaring.
4. Lani Rara Oktaviani, sebagai pembuat model segitiga.
5. Nayla Azhar Salama, sebagai pengetik dan pengedit.

MALARIA
Malaria adalah penyakit yang mengancam kehidupan yang disebabkan oleh parasit yang
ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
1. Hubungan Host, Agent, dan Environment
Proses terjadinya penyakit disebabkan adanya interaksi antara “agen” ataufaktor
penyebab penyakit, manusia sebagai “pejamu” atau host, dan faktorlingkungan yang
mendukung. Ketiga faktor tersebut dikenal sebagai Trias PenyebabPenyakit. Dalam ilmu
epidemiologi sering disebut dengan segitiga epidemiologi yakni hubungan timbal balik
antara host (pejamu), agent (penyebab penyakit) dan environment (lingkungan). Penyakit
terjadi karena adanya ketidak-seimbangan (inbalancing) dari ketiga komponen tersebut.
Lebih lanjut disebutkan bahwa penyakit malaria di Indonesia tersebar di seluruh pulau
dengan tingkat endemisitas yang berbeda-beda.
a. Host (Manusia)
Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap orang dapat terkena penyakit malaria.
Perbedaan prevalensi menurut umur dan jenis kelamin karena berkaitan dengan
perbedaan tingkat kekebalan dan frekuensi keterpaparan gigitan nyamuk.
b. Agent (Parasit Plasmodium)
Penyakit malaria adalah suatu penyakit akut atau sering kronis yang disebabkan
oleh parasit genus plasmodium (Class Sporozoa). Pada manusia hanya 4 (empat)
spesies yang dapat berkembang, yaitu P.falciparum, P.vivax, P.malariae, dan P.ovale
(Bruce-Chwatt, 1980).
c. Lingkungan
Beberapa faktor lingkungan yang cukup ideal mendukung keberadaan penyakit
malaria di Indonesia, antara lain: lingkungan fisik (suhu, kelembaban udara, curah
hujan, ketinggian, angin), lingkungan biologik dan lingkungan sosial-budaya.
Parasit plasmodium Manusia

(Agent) (Host)

Lingkungan

Model 1.
Agent meningkat sehingga mudah untuk menimbulkan malaria

Model 1 Host

Agent

Lingkungan
Model 2.
Host meningkat. Kepekaan host terhadap malaria tinggi sehingga mudah terserang malaria

Model 2

Agent

Host

Lingkungan

Model 3.
Lingkungan bergeser ke host. Perubahan kualitas lingkungan mempermudah/menguntungkan
penyebaran agent.

Model 3
Host

Agent

Lingkungan
Model 4.
Lingkungan bergeser ke agent. Perubahan kualitas lingkungan menyebabkan menurunnya daya
tahan tubuh.

Model 4

Agent

Host

Lingkungan
2. Metode Jejaring

Tidak menjaga
Kebiasaan kebersihan
lingkungan
Reproduksi MALARIA
parasit
Lingkungan plasmodium
tercemar tinggi
Kebiasaan
Rendahnya
Kekurangan
pelayanan Daya tahan
tenaga medis
kesehatan tubuh
& fasilitas
kesehatan menurun
Kurangnya
penyuluhan

Pendidikan Pengetahuan
Tidak
rendah penyakit
menjaga
Kebiasaan kurang
kesehatan
Produk &
Gizi kurang
bahan makan
seimbang
rendah

Anda mungkin juga menyukai