Ningsih PDF
Ningsih PDF
“N” DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : HEMATEMESIS DAN MELENA
DI RUANG GARUDA PERAWATAN INTERNA KAMAR 03
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR
TANGGAL 09 – 11 JUNI 2016
OLEH :
NINGSIH
NIM :1307028
OLEH :
NINGSIH
NIM :1307028
Menyetujui,
Pembimbing II Pembimbing I
Rezeki Nur, S.Kep, Ns, M.Kes dr. Hj. A. Nurhayati, DFM, M.Kes
NIDN. 09030038703 NIDN. 0906035901
HALAMAN PENGESAHAN
Telah di uji dan dipertahankan di hadapan tim penguji pada hari Selasa, 19 Juli
Tim Penguji,
Disahkan Oleh :
Rezeki Nur, S.Kep, Ns, M.M.Kes dr. Hj. A. Nurhayati, DFM, M.Kes
NIDN. 09030038703 NIDN. 0906035901
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt Rabb semesta alam, yang maha
dan bumi, dunia dan akhirat ke padan- Nyalah semua akan kembali. Shalawat
serta salam mudah-mudahan terlimpah kepada nabi ullah Muhammad SAW, yang
membawa umat manusia dari alam gelap gulita menjadi alam terang benderang.
Tak lupa pula penulis mensyukuri segala rahmat dan karunia yang telah
dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan
BHAYANGKARA MAKASSAR “
hambatan, tetapi berkat bimbingan dan bantauan dari berbagai pihak Karya Tulis
Ilmiah Ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu perkenankanlah
1. Ketua Yayasan Brata Utama Bhayangkara Makassar Kombes Pol. dr. Anis
Budiyanto, Sp, THT dan Selaku Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar
beserta Staf yang telah membantu menyediakan sarana dan prasarana dalam
rangka penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini, serta kepada Ny. “N“ dan
keluarga yang mau menjadi objek penelitian yang dilakukan oleh penulis.
2. Ibu dr. Hj. A. Nurhayati, DFM, M. Kes, selaku direktur Akademi
bimbingan dan motivasi sekaligus sebagai figure seorang ibu yang baik bagi
Mahasiswa/Mahasiswinya.
3. Bapak Ns, Ridwan. S.Kep, M.Kes, sebagai pembimbing I dan penguji III,
juga selaku Dosen Keperawatan Akper Mappa Oudang Makassar yang begitu
4. Bapak Mathius Tato, S. Kep, M.M. Kep sebagai Pembimbing II dan penguji
II, juga selaku Dosen Keperawatan Akper Mappa Oudang Makassar yang
5. Ibu Ns, Try Damayanty, S.Kep, M.Kes, sebagai penguji I dan juga selaku
memberikan masukan dan saran demi kelengkapan Karya Tulis Ilmiah ini.
Makassar yang telah memberikan doa restu serta dorongan baik moril
7. Kepada kedua Orang Tua tercinta dan sembah sujudku kepada ayahanda
Muhtar dan ibunda tercinta Siadi Fatmawati yang dengan penuh kesabaran
maupun material dan semangat serta doa yang tulus agar penuli smenjadi
lebih baik. Serta keluarga tercinta yang selalu dihati yang telah memberikan
8. Selaku klien Ny. “N” beserta Keluarga yang telah bersedia membantu Penulis
Juli Astuti sahabatku yang selama ini membantu penulis baik pikiran dan
tenaga, serta semangat. “ kita tidak ditakdirkan lahir dari rahim yang sama,
hati.
Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
Hematemesis dan Melena semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah
diberikan kepada penulis mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT.
Aamiin.
Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PENULIS
Nama : NINGSIH
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
Agama : Islam
B. RIWAYAT PENDIDKAN
Makassar
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengertian .......................................................................... 12
3. Etiologi .............................................................................. 20
4. Patofisiologi ....................................................................... 22
8. Penatalaksanaan ................................................................. 27
9. Komplikasi ......................................................................... 29
1. Pengkajian .......................................................................... 30
5. Implementasi ...................................................................... 40
6. Evaluasi.............................................................................. 40
A. Pengkajian ............................................................................... 39
D. Analisan Data........................................................................... 51
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ............................................................................... 71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 80
B. Saran-saran ............................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tergantung pada lamanya hubungan atau kontak antara darah dengan asam
lambung dan besar kecilnya perdarahan, sehingga dapat berwarna seperti kopi
seperti ter yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian
Walaupun dapat terjadi pada semua kelompok umur, tukak lambung lebih
bahwa kasus lebih banyak terjadi pada pria yaitu sebanyak 105 kasus
1,8:1. Hasil yang hampir sama ditemukan pada penelitian Alema et al pada
tahun 2012, dimana pasien dengan Perdarahan Saluran Cerna bagian atas
pria 113 kasus (50,4%) dan wanita 111 kasus (49,6%) dengan rasio 1: 1.
tanda dan gejala-gejala utama yang terlihat pada saat pengkajian awal. Jika
disfungsi selular. Penurunan aliran darah akan memberikan efek pada seluruh
sistem tubuh, dan tanpa suplai oksigen yang mencukupi sistem tersebut akan
mengalami kegagalan dan terjadi gagal ginjal akut sebagai akibat dari syok
yang tidak teratasi dengan baik. Untuk mencegah gagal ginjal maka setelah
mencapai 100 per 100.000 penduduk/tahun, laki-laki lebih banyak dari wanita
hingga 102 pasieen setiap 100.000 penduduk memerlukan rawat inap karena
lebih sedikit dan menyebabkan sekitar 20% per 100.000 penduduk dirawat
Atas kurang lebih 70% disebabkan oleh pecahnya varises esophagus atau
portal). Data statistik ini membawa kita bagaimana harus bersikap bila
menghadapi kasus baru Perdarahan Saluran Cerna Atas yang salah satu
60%, gastritis erosiva hemoragika sekitar 25-30%, tukak peptik sekitar 10-
15% dan karena sebab lainnya < 5%. Mortalitas secara keseluruhan masih
tinggi yaitu sekitar 25%, kematian pada penderita ruptur varises bisa
mencapai 60% sedangkan kematian pada perdarahan non varises sekitar 9-
penyakit lain yang ada secara bersamaan seperti penyakit gagal ginjal, stroke,
2011)
Melena pada tahun 2015 sampai dengan 2016 ada sebanyak 232 kasus.
Dimana pada tahun 2015 ada sebanyak 51% yang mendapat perawatan rawat
inap dan 48% diantaranya mendapat perawatan rawat jalan di Rumah Sakit
sampai bulan mei pasien dengan kasus Hematemesis dan Melena mengalami
yaitu hasil pengkajian pada pasien nyeri berhubungan dengan cedera agen
biologis pada Hematemesis dan Melena pasien mengalami nyeri perut sebelah
kiri. Hasil pengkajia pada pasien dengan nyeri pada Hematemesis dan Melena
Rencana Asuhan Keperawatan yang akan dilakukan pada pasien nyeri pada
Hematemesis dan Melena yaitu monitor tanda-tanda vital (takanan darah,
nadi, suhu, respirasi), kaji karakteristik nyeri, ajarkan tehnik relaksasi dan
dilakukan pada pasien dengan nyeri pada Hematemesis dan Melena yaitu
analgetik. Evaluasi yang dilakukan pada pasien nyeri pada Hemaatemesis dan
Melena yaitu pasien masih tampak megeluh nyeri. Analisa yang didapatkan
pada pasien dengan nyeri pada Hematemesis dan Melena kondisi pasien
dengan keluarga.
B. Batasan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
E. Metodologi Penulisan
Evaluasi.
digunakan tehnik :
1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan fisik
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Implementasi, Evaluasi.
BAB V : PENUTUP
dari isi Karya Tulis Ilmiah ini dan saran – saran perbaikan untuk
para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
seperti ter yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian
bergumpal-gumpal. (Padila,2013)
tergantung pada lamanya hubungan atau kontak antara darah dengan asam
anus.
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari
dan air. Mulut merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap
b. Tenggorokan (Faring)
lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari bagian superior
yaitu bagian yang sama tinggi dengan hidung, bagian media yaitu
bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior yaitu bagian
c. Kerongkongan (Esofagus)
tiga bagian yaitu bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka),
bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus), serta bagian
d. Lambung
Usus halus atau usus keci adalah bagian dari saluran pencernaan
yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya
lapisan otot memanjang dan lapisan serosa. Usus halus terdiri dari tiga
bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum),
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus
bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan
derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara
yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan
makanan.
halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus
dari usus.
c) Usus Penyerapan (Illeum)
(netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan
garam empedu.
Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.Usus
seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.
besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi
dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang
lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi. Orang dewasa dan
anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak
lainnya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
3. Etiologi
ml, baru dijumpai keadaan Menela. Banyaknya darah yang keluar selama
1. Kelainan di esophagus
a. Varises esophagus
b. Karsinoma esophagus
menerus.
d. Esofagitis dan tukak esophagus
2. Kelainan di lambung
b. Tukak lambung
4. Patofisiologi
anterior yang lebih kecil dan lebih mudah pecah untk mengalihkan darah
dari sirkulasi splenik menjauhi hepar. Dengan meningkatnya tekanan
dalam vena ini, maka vena tersebut menjadi mengembang dan membesar
gejala-gejala utama yang terlihat pada saat pengkajian awal. Jika volume
seluruh sistem tubuh, dan tanpa suplai oksigen yang mencukupi sistem
sirosis lanjut, hampir 90% darah portal yang menuju kehati berbalik
muntah yang berisi darah (Hematemesis) dan dapat berupa feses yang
HCL lambung. Pepsin, dan warna hitam ini diduga karena adanya pigmn
usus halus atau kolon asenden, feses dapat berwarna merah terang/gelap.
bertahan pada salluran cerna skitar 6 – 8 jam untuk merubah warna fess
jumpai keadaan melena. Feses tetap berwarna hitam seperti ter selama 48
5. Manifestasi Klinik
muntah diare
kecoklatan
Bila secara klinis di dapati adanya dmam, ikterus, dan asites, dimana
koma hepatikum
yaitu:
pubis
4) Hiperpigmentasih
h. Jari tabuh
6. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
4) Fungsi hati
b. Pemeriksaan khusus
7. Penatalaksanaan
a. Tirah baring
hepatik.
8. Komplikasi
a. Syok hipovelemik
klien dengan syok berat, volume plasma dapat berkurang sampai lebih
c. Penurunan Kesadaran
penurunan kesadaran.
d. Ensefalopati
1. Pengkajian
a. Pengkajian Umum
2. Eliminasi:
koma)
b. Pengkajian Khusus
1. Oksigen
fusngsi ginjal
3. Nutrisi
sisa perdarahan
ketidaknyamanan
4. Temperatur
konsistensinya
6. Perlindungan
Muskuler (IM)
2. Penyimpangan KdmBerdasarkan Gambaran Patofisiologi
Ketidakseimbangan
Intoleransi volume cairan dan
aktivitas Resiko syok Elektrolit
(Hipovolemik)
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
3. Diagnosa Keperawatan
ekspansi paru
lambung
4. Intervensi Keperwatan
paru
Intervensi Rasional
Output berlebihan
jumlah, warna, konsistensi dan bau fases dalam batas normal, tidak
Tabel.2.2
Intervensi dan Rasional Diagnosa II
Intervensi Rasional
1. Monitor tanda-tanda vital 1. Untuk mengetahui keadaan
umum pasien
2. Kaji tanda-tanda gangguan 2. ketidakseimbangan cairan dan
keseimbangan cairan dan elektrolit dapat membuat
elektrolit (membrane Pasien dehidrasi
mukosa kering, dan
sianosis)
3. Monitor status cairan dan 3. Untuk menghindari dehidrasi
elektrolit yang akan terjadi pada pasien
4. Monitor bising usus 4. Bising usus yang tidak normal
menandakan adanya gangguan
pada saluran pencernaan
peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan, berat badan ideal sesuai
Tabel 2.3
Intervensi dan Rasional Diagnosa III
Intervensi Rasional
1. Monitor mual dan muntah 1. Untuk mengetahui kadar
nutrisi yang hilang
2. Berikan makanan yang 2. Memberikan makanan yang
terpilih (sudah tidak sesuai dengan keadaan
dikonsultasikan dengan ahli pasien akan memperburuk
gizi) kondisi selanjutnya
3. Anjurkan pasien untuk 3. Fe atau zat bezi akan
meningkatkan intake Fe membuat pasien terhindar
dari anemi
4. Berikan informasi tentang 4. Kebutuhan nutrisi sangat
kebutuhan nutrisi penting diketahui oleh
pasien dan keluarga agar
kesehatan tetap terjaga
5. Anjurkan pasien untuk 5. Protein dan vitamin C
meningkatkan protein dan merupakan kandungan
vitamin C penting dan membantu
dalam proses penyembuhan
6. Kaji adanya alergi makanan 6. Menghindari pemberian
makanan yang tidak dapat
pasien konsumsi karna
alergi
7. Kaji kemampuan pasien 7. Kemampuan pasien dalam
untuk mendapatkan nutrisi mendapatkan nutrisi harus
yang dibutuhkan terpenuhi
alat
Table 2.4
Intervensi dan Rasional Diagnosa IV
Intervensi Rasional
1. Bantu untuk mengidentifikasi 1. Melakukan aktivitas sedikit
aktivitas yang mampu demi sedikit akan membuat
dilakukan pasien tidak stress karena
hanya terbaring
diharapkan tidak terjadi syok dalam masa perawatan ditandai dengan nadi
dalam batas yang diharapkan, irama jantung dalam batas yang diharapkan,
Tabel 2.5
Intervensi dan Rasional Diagnosa V
Intervensi Rasional
1. Monitor tanda inadekuat 1. Tanda inadekuatnya oksigenasi
oksigenasi jaringan jaringan merupakan tanda dari
terjadinya syok pada pasien
2. Monitor suhu, nadi dan 2. Perubahan suhu, nadi dan
pernafasan merupakan
pernafasan
komponen utama diketahunya
syok
5. Implementasi
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Pengumpula Data
1. Biodata
a) Nama : Ny “N”
d) Agama : Islam
e) Suku/bangsa : Makassar/Indonesia
h) No.RM : 239120
2. Penanggung jawab
1) Nama : Ny “I”
2) Umur : 32 tahun
4) Pekerjaan : PNS
5. Riwayat Kesehatan
sakit dengan penyakit yang sama dan tahun lalu klien sempat
G.I
G.II
? ? ? ? ?
G.III 67
? 32 ? ? ? ?
G.IV
Keterangan :
: Klien
6. Riwayat sikososial
a. Gambaran diri
b. Ideal diri
c. Identitas diri
d. Hargi diri
dalam menghadapinya.
2) Pola koognitif
3) Pola koping
dan beraktivitas
4) Pola interaksi
sembuh
8. Pemeriksaan Fisik
Verbal :6
(4) BB : 60kg
2. Tanda-tanda Vital
3. Sistem Pernafasan
4. Sistem Kardiiovakuler
5. Sistem Pencernaan
4) Gaster kembung
6. Sistem Indra
1) Mata
Alis simetris kiri dan kanan, bulu mata dan alis tumbuh
2) Hidung
bauan, klien tidak mimisan, tidak ada nyeri tekan dan tidak
7. Sistem Saraf
dengan jelas
b) Fungsi cranial
membedakan bau
otot wajah
semua rasa
bahunya
c) Fungsi motorik
d) Fungsi sensorik
badan 36,5˚C
e) Fungsi cerebellum
berjalan.
8. Sistem Muskuloskeletal
a) Kepala
kesegala arah
b) Vertebra
Tidak dilakukan
c) Lutut
Tidak dilakukan
d) Kaki
a) Rambut
b) Kulit
c) Kuku
makanan
9. Aktivitas Sehari-hari
1. Nutrisi
a. Selera makan Baik kurang
b. Menu makanan Nasi, ayam,lauk bubur, nasi
c. Frekuensi
d. Makanan yang 4x sehari 3x sehari
disukai Nasi campur Telur, tempe
e. Pembatasan
pola makan Tidak ada Tidak ada
f. Cara makan
g. Alat makan Sendiri Disuap
Sendok Sendok
2. Cairan
a. Jenis minuman Air putih, teh Air putih
b. Frekuensi
c. Kebutuhan 6-7 gelas/hari < 4 gelas/hari
cairan 2000 cc 2000 cc
3. Eliminasi
a. BAB
1. Warna Coklat Coklat kehitaman
Khas
2. Bau Khas 2x sehari
3. Frekuensi 3x sehari cair
4. Konsistensi Padat
b. BAK Kuning
1. Warna Kuning Amoniak
2. Bau Amoniak 3-4 kali/hari
3. Frekuensi 4-5 kali sehari Popok
4. Jumlah +1500 cc
4. Istirahat /tidur
a. Tidur siang 14:00-16:30 14:00-15:00
b. Tidur malam 20:00-05:00 20:00-05:00
5. Personal hygiene
a. Mandi 2x sehari Waslap
b. Cuci rambut 2x seminggu Tidak ada
c. Gunting kuku 1x seminggu Tidak ada
d. Sikat gigi 3x sehari tidak pernah
1) Pemeriksaan Laboratorium
c. Kreatinin L.0,6-2,0mg/dl
P.0,5-1,2mg/dl
2,3
d. Albumin 3,8-4,0 gr%
2) Pemeriksaan Haemoglobi
3) Terapi
b) Terapi Oral
2. Klasifikasi Data
Do : Terbentuknya
1. Klien varises esotogus,
Nampak lambung,
lemas pembesaran limfe,
2. Turgos kulit dan asites
tidak elastis
3. Mata cekung Pembuluh ruptur
4. Mukosa bibi
pucat dan Perdarahan
kering lambung
Ketidakseimbang
an volume cairan
dan elektrolit
2. Ds : Infeksi hepatitis Ketidakseimb
1. Klien viral tipe B/C angan nutrisi
mengatakan kurang dari
mual dan Peradangan hati kebutuhan
muntah dan nekrosis sel-sel tubuh
2. Klien hati
mengatakan
nafsu makan Meluasnya jaringan
kurang fibrosis
Do :
1. Klien Hipertensi portal
Nampak
lemas Terbentuknya
2. Porsi makan varises esotogus,
Nampak lambung,
tidak di pembesaran limfe,
habiskan dan asites
Pembuluh ruptur
Perdarahan
lambung
Ketidakseimbang
an nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
3. Ds : Infeksi hepatitis Intoleransi
1. Klien viral tipe B/C aktivitas
mengatakan
perlu Peradangan hati
bantuan dan nekrosis sel-sel
untuk hati
bergerak
Do : Meluasnya jaringan
1. Klien fibrosis
tampak
lemas Hipertensi portal
2. Klien
Nampak di Terbentuknya
bantu saat varises esotogus,
akan lambung,
melakukan pembesaran limfe,
aktivitas dan asites
Pembuluh ruptur
Perdarahan
lambung
Intoleransi
aktivitas
3. Diagnosa Keperawatan
Output berlebihan
09.10
3. Memonitor status cairan dan
elektrolit
Hasil : klien diberikan cairan
Ringer Laktat/Iv 28 tetes/jam
09.20
2. Memberikan makanan yang
terpilih (sudah dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Hasil : klien diberikan makanan
yang telah dikonsultasikan
dengan ahli gizi
09.25
3. Menganjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
Hasil : klien mengkonsumsi
sayuran yang diberika oleh ahli
gizi
09.30
4. Memberikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Hasil : klien dan keluarga
menyimak
5. Catatan Perkembangan
No
Hari/Tanggal Jam Evaluasi/SOAP
Dx
Kamis, 09 Juni I 10.00 S : Klienmengatakan feses
2016 bercampurdarah berwarna
kehitaman
O: Klientampaklemas
A : Masalahbelumteratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1,2 dan 3
1. Monitor Ttv
2. Kaji tanda-tanda gangguan
keseimbangan cairan dan
elektrolit
3. Monitor status cairan dan
elektrolit
II 10.05 S : Klien mengatakan nafsu makan
kurang
O : Porsi makan tidak di habiskan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1,2,3 dan 4
1. Monitor mual dan muntah
2. Berikan makanan yang
terpilih (sudah
dikonsultasikan dengan ahli
gizi)
3. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
4. Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
III 10.10 S : Klien mengatakan lemas
O : Klien Nampak di bantu saat
ingin melakukan aktifitas
A: Masalahbelumteratasi
P: Lanjutkan Intervensi 1,2,3 dan 4
PEMBAHASAN
Pada Bab Ini akan dibahas laporan studi Kasus yang akan di uraikan sesuai
antara Teori dan kenyataan Kasus yang diperoleh selama melakukan Proses
Keperawatan Sesuai Teori yang ada. Dimana proses Keperawatan yang mempunyai 4
A. Pengkajian
yang dilakukan oleh penulis adalah Pengumpulan Data, Klasifikasi Data, dan
Analisa Data. Menurut Padila (2013) bahwa pengkajian umum pada klien dengan
muntah, penurunan berat badan, konstipasi atau diare, adakah melena (warna
mengatakan mual dan muntah, Klien mengatakan nafsu makan kurang, Klien
mengatakan perlu bantuan untuk bergerak, Klien mengatakan fesesnya encer dan
bercampur darah, Klien mengatakan malas minum, Klien tampak lemas, Porsi
makan tampak tidak di habiskan, Klien tampak di bantu saat akan melakukan
aktivitas, Turgos kulit tidak elastic/jelek, Mata cekung, Mukosa bibi pucat dan
kering.
yaitu :
1. Data yang tidak ditemukan dalam praktek tetapi terdapat dalam konsep
teori :
2. Data yang ditemukan dalam praktek tetapi tidak ditemukan dalam konsep
teori yaitu :
a. Feses klien encer. Penulis menilai data ini ditemukan karena terjadinya
b. Klien mual dan muntah. Penulis menilai data ini ditemukan karena
c. Klien perlu bantuan saat ingin bergerak. Penulis menilai data ini
B. Diagnosa Keperawatan
merupakan hasil analisa dari beberapa literatur yang menjadi referensi utama
Penulis.
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat,
bantu pernafasan.
dengan intake yang tidak adekuat. Penulis menilai diagnosa ini muncul
menilai diagnosa ini muncul karena klien tampak dibantu saat ingin
praktek adalah :
bantu pernafasan.
C. Perencanaan Keperawatan
Keperawatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar pada klien Ny.
N yaitu :
1. Sedangkan Intervensi yang terdapat dalam praktek tetapi tidak ada dalam
teori yaitu :
penulis pada dasarnya berpedoman pada Rencana Intervensi yang telah baku
yang terdapat dalam konsep teori. Namun terdapat kesenjangan antara teori
yang terdapat dalam praktek namun tidak terdapat dalam teori sehingga
pasien.
Walaupun dalam konsep teori telah dicantumkan berbagai Rencana
D. Implementasi Keperawatan
elektrolit.
E. Evaluasi Keperawatan
volume cairan dan elektrolit sudah teratasi karena klien mengatakan buang air
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada pengkajian Hematemesis dan Melena ada perbedaan antara teori dan
kenyataan yang ada di praktek. Hal ini data yang terdapat dalam teori tidak
lambung. Hal ini terjadi di karenakan dilihat dari tingkat keparahan penyakit
yang diderita klien dan setiap individu berbeda satu sama lain dalam merespon
suatu penyakit sehingga diagnosa yang didapatkan dalam teori tidak semuanya
bisa diangkat dalam kasus yang di kaji, tentunya dengan melihat kenyataan yang
ada di lapangan.
penulis, pada dasarnya berpedoman pada Rencana Intervensi yang telah baku.
Penulis tidak menetapkan Rencana Intervensi yang baru yang tidak terdapat
ke lahan praktek, Klien Kooperatif, adanya dukungan dari keluarga klien dan
tidak mencukupi, dimana pasien lemah dan tidak bias melakukan aktifitas seperti
kanan dan miring kiri agar tidak terjadi kekakuan pada otot dan tidak terdapat
tidak mencukupi dimana Pasien Lemah dan tidak bias melakukan Aktifitas
miring kanan dan miring kiri agar tidak terjadi kekakuan pada otot dan tidak
terjadi terdapatnya luka baru seperti dekubitus. Faktor pendukung antara lain,
diidentifikasi adanya kesenjangan antara teori dengan kasus pada klien dengan
B. Saran – Saran
1. Institusi Pendidikan
Keperawatan.
2. RumahSakit/Staff
Teori yang telah dipelajari dengan menyesuaikan kondisi Klien pada saat itu.
3. Keluarga / Masyarakat
4. Pembaca / Masyarakat
5. Perawaat
6. Penulis
Anonim,2011.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/58973/4/Chapter%20II
.pdf, Diakses 21 Juni 2016
Anonim,2011.http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2011/03/pendarahan_akut_saluran_cerna_bagian_atas.pdf,
Diakses 21 Juni 2016
Suharni, 2013. Asuhan Keperawatn Nyeri Akut Paada Tn.R Dengan Hematemesis
Melena, Studi Kasus, (Online)
http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-suharnip10-
508-1-suharni--8.pdf, Diakses 21 Juni 2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HEMATEMESIS MELENA
OLEH :
NAMA : NINGSIH
NIM : 1307028
TINGKAT : III.A
DEPARTEMEN INTERNA
C. Tujuan khusus :
waktu menyepakati
Melena e. Menjawab
dengan benar
dengan benar
b. Mengakhiri kegiatan
dengan salam
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
1. Flip chart
2. Leaflet
G. Setting
: Pasien Melena
: Penyuluh
H. Materi : Terlampir
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktual
2. Evaluasi Proses
direncanakan
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien mampu menyebutkan pengertian dari melena
b. Pasien dapat mengetahui penyebab dari melena
c. Pasien dapat mengetahui tanda dan gejala melena
d. Pasien dapat mampu menyebutkan penanganan / perawatan dari
melena
LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
seperti ter yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian
atas. BAB darah atau biasa disebut hematochezia ditandai dengan keluarnya
darah berwarna merah terang dari anus, dapat berbentuk gumpalan atau telah
bercampur dengan tinja. Sebagian besar BAB darah berasal dari luka di usus
besar, rektum, atau anus. Warna darah pada tinja tergantung dari lamanya
B. Penyebab
2. Tukak lambung
3. Wasir
4. Disentri
5. Minuman beralkohol
4. Nyeri di perut
5. Hiperperistaltik
D. Pemeriksaan Diagnosis
2. Radiologi
b. Barrium enema.
3. Colonoscopy
E. Diagnosa Melena
Dilakukan anmnesis yang teliti dan bila keadaan umum penderita
dan penyakit darah seperti: leukemia dan lain-lain. Biasanya pada perdarahan
saluran makan bagian atas yang disebabkan pecahnya varises esofagus tidak
dijumpai adanya keluhan rasa nyeri atau pedih di daerah epigastrium dan
diketahui keadaan yang lebih serius seperti adanya rejatan atau kegagalan
fungsi hati. Disamping itu dicari tanda-tanda hipertensi portal dan sirosis
leukosit, sediaan darah hapus, golongan darah dan uji fungsi hati segera
F. Penatalaksanaan
a. Keperawatan
1. Tirah baring
b. Medis
G. Komplikasi
1. Encelofati
2. Asites
3. Sirosis Hepatis