Anda di halaman 1dari 5

Identifikasi masalah

1. Apakah ada hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan


OMSK terbanyak menurut usia terjadi pada usia <10 tahun. Penelitian OMSK di RSUP
H.Adam Malik Medan pada tahun 2011-2012 di dapatkan insiden terbanyak terjadi pada
laki-laki dengan persentase 73,9% dan wanita 26,1%. Diduga banyak nya laki-laki oleh
faktor pekerjaan laki-laki yang sering berada di luar ruangan

2. Mengapa dari telinga kiri otis bisa keluar cairan sejak tiga hari yang lalu
Telinga berair ( otorrhoe) dengan sekret yang mukus dihasilkan oleh aktivitas kelenjar
sekretorik telinga tengah dan mastoid. Pada OMSK tipe jinak cairan yang keluar tidak
berbau busuk. Sedangkan sekret yang sangat bau, berwarna kuning abu-abu kotor
memberi kesan kolesteatoma dan produk degenerasi nya. Meningkat nya jumlah sekret
dapat disebabkan infeksi saluran nafas / kontaminasi dari liang telinga luar setelah mandi
atau berenang

Kejadian OMSK sampai saat ini masih belum diketahui secara jelas. Peradangan telinga
tengah sering diawali dengan infeksi pada saluran napas biasanya berasal dari nasofaring
yang menyebar ke telinga tengah melalui tuba eustachius. Infeksi organisme
menyebabkan tersumbatnya tuba eustachius. Sel darah putih akan memfagosit organisme
sehingga terbentuklah nanah dalam telinga tengah. Tersumbatnya tuba eustachius
menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul di belakang
gendang telinga. Adanya tekanan dari cairan yang terkumpul di dalam telinga tengah
akan merobek gendang telinga dan cairan tersebut keluar. OMSK terjadi jika gendang
telinga yang robek tidak menutup dan keluar sekret yang terus menerus atau hilang
timbul selama lebih dari dua bulan. Infeksi dari telinga luar dapat masuk ke telinga
tengah melalui perforasi membran timpani bersama air sewaktu berenang.

3. Apa ada hubungan keluhan sekarang dengan riwayat keluar cairan dari telinga kiri otis
yang hilang timbul sejak SD
Kemungkinan ada, karena otitis media supuratif kronis ini memiliki gejala dengan
riwayat pernah keluar cairan dari liang telinga sebelum nya. Dan terjadi nya OMSK ini
hampir selalu di mulai dengan otitis media berulang pada anak, jarang yang dimulai
setelah dewasa. Keluhan sekarang yaitu otitis media kronis merupakan kelanjutan dari
otitis media akut/ otitis media dengan efusi

4. Mengapa bisa wajah mencong dan infeksi telinga meluas ke otak


Kemungkinan tetangga otis mengalami kelumpuhan nervus fasialis perifer (kelumpuhan
otot-otot wajah). Pasien tidak dapat / kurang dapat menggerakkan otot wajah sehingga
wajah pasien tidak simetris.
Kelumpuhan nervus fasialis ini merupakan gejala, sehingga harus dicari tahu penyebab
dan ditentukan derajat kelumpuhan nya.
Kelumpuhan nervus fasialis sebagai akibat proses infeksi di intrakranial atau infeksi
telinga tengah (otitis media supuratif kronis yang telah merusak kanal fallopi (saluran
tulang tempat n.fasialis berjalan)). Tumor intrakranial (neuroma akustik, neuriloma) /
ekstrakranial (tumor telinga dan parotis) juga dapat menyebabkan kelumpuhan n.fasialis

5. Mengapa saat keluar cairan terasa kurang seimbang


6. Mengapa bisa pendengaran hilang secara tiba2
Beberapa hal yang dapat memicu terjadinya gangguan pendengaran, di antaranya adalah:
- Faktor usia. Kebanyakan orang akan mulai terganggu pendengarannya akibat
bertambahnya usia. Gangguan pendengaran akibat usia dikenal dengan nama
presbikusis.
- Suara yang keras. Mendengar suara yang keras, baik mendengar suara yang
sangat keras dan tiba-tiba, seperti suara ledakan, atau mendengar suara keras
(tidak sekeras ledakan), seperti suara pesawat terbang, yang terjadi menahun, bisa
membuat gangguan pendengaran.
- Infeksi atau kotoran. Kondisi ini dapat menyumbat rongga telinga.
- Trauma, terutama retaknya tulang telinga atau pecahnya gendang telinga.
- Obat-obatan. Beberapa obat tercatat dapat menimbulkan gangguan baik sementara
atau permanen, di antaranya aspirin, antibiotik streptomycin, dan obat-obat
kemoterapi, misalnya cisplatin dan cyclophosphamide.
- Penyakit. Penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes dapat mengganggu suplai
darah ke telinga.

Jika dibedakan dari bagian telinga yang terganggu, ada dua jenis gangguan
pendengaran, yaitu:

Gangguan pendengaran (tuli) sensorineural. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan


sel rambut sensitif yang ada di telinga bagian dalam atau rusaknya saraf pendengaran.
Beberapa pemicu gangguan pendengaran sensorineural adalah faktor keturunan, cedera
kepala, serangan stroke, penuaan, obat-obatan, mendengar suara keras.

Gangguan pendengaran konduktif, terjadi saat gelombang suara tidak bisa masuk ke
telinga bagian dalam. Gangguan pendengaran konduktif (tuli konduktif) bisa disebabkan
oleh beberapa hal, seperti gendang telinga pecah atau berlubang, pembengkakan dinding
atau disfungsi pada saluran atau tuba eustachius (saluran yang menghubungkan rongga
telinga dengan rongga hidung), kotoran telinga atau tumor jinak yang menyumbat,
infeksi, dan masuknya benda asing ke dalam telinga.

7. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan telinga


Letak perforasi membran timpani penting untuk menentukan tipe atau jenis otitis media
supuratif kronik (OMSK), yaitu
1. Tipe tubotimpani
Peradangan pada OMSK tipe tubotimpani atau disebut juga tipe benigna (jinak)
terbatas pada mukosa saja, dan biasanya tidak mengenai tulang, perforasinya terletak
di sentral atau di pars tensa, dan umumnya jarang menimbulkan komplikasi yang
berbahaya.
2. Tipe atikoantral
Perforasi pada tipe atikoantral atau disebut juga tipe maligna (ganas) letaknya
marginal atau atik, lebih sering mengenai pars flaksida, ditemukan adanya
kolesteatoma dan sebagian besar komplikasi yang berbahaya atau fatal timbul pada
OMSK tipe ini.

8. Mengapa dokter melakukan aural toillette?


Tujuan untuk membuat lingkungan yang tidak sesuai untuk perkembangan
mikroorganisme, karena sekret telinga merupakan media yang baik bagi perkembangan
mikroorganisme.
Aural toillette merupakan salah satu cara penatalksanaan OMSK tipe aman.
Aural toillette ini terdiri atas dry mopping (kering), syringing (basah), suction toilet
(pengisapan

9. Mengapa dokter memberikan antibiotik dan edukasi tentang pemeliharaan kebersihan


telinga( dan mnyuruh pasien menjaga telinga agar tidak masuk air saat berenang )?
Tatalaksana
Berikan pengobatan rawat jalan.
 Jaga telinga anak agar tetap kering dengan cara wicking.
 Sebagai pengobatan lini pertama dapat diberikan hanya obat tetes telinga yang
mengandung antiseptik (asam asetat 2% atau larutan povidon yang diencerkan
1:2) atau antibiotik, pilihan obat tetes antibiotik terbaik adalah golongan fluor
kuinolon (ofloksasin, siprofloksasin) karena tidak ototoksik. Obat topikal ini
diberikan sekali sehari selama 2 minggu.

10. Mengapa dokter berencana merujuk ke rumah sakit?


Karena OMSK ini merupakan standar kompetensi 3A. Dan jenis OMSK tipe bahaya dan
telah terdapat komplikasi ekstrakranial / intrakranial
11. Bagaimana tatalaksana setelah dirujuk
Prinsip penatalaksanaan OMSK dibagi atas penatalaksanaan medis dan bedah. Penyebab
penyakit telinga kronis yang efektif harus didasarkan pada faktor-faktor penyebabnya dan
pada stadium penyakitnya. Dengan demikian pada waktu pengobatan haruslah dievaluasi
faktor-faktor yang menyebabkan penyakit menjadi kronis, perubahan-perubahan anatomi
yang menghalangi penyembuhan serta menganggu fungsi, dan proses infeksi yang
terdapat di telinga.
Penatalaksanaan OMSK tipe benigna dibagi menjadi 2 yaitu:
1) OMSK dengan fase tenang dimana pada keadaan ini tidak memerlukan pengobatan
dan pasien diberikan nasehat untuk tidak mengorek-ngorek telinga, air tidak boleh
masuk ke dalam telinga sewaktu mandi ataupun aktivitas yang berhubungan dengan
air serta segera memeriksakan diri bila menderita infeksi saluran napas atas. Bila
fasilitas memungkinkan sebaiknya dilakukan operasi rekonstruksi seperti
miringoplasti dan timpanoplasti untuk mencegah terjadinya infeksi berulang serta
gangguan pendengaran;
2) OMSKfase aktif, prinsip pengobatan pada tipe ini:
a) Toilet telinga dengan tujuan membuat lingkungan yang tidak sesuai untuk
perkembangan mikroorganisme, karena sekret telinga merupakan media yang baik
bagi perkembangan mikroorganisme (Nursiah, 2003; Helmi, 2005). Toilet telinga
dengan irigasi menggunakan larutan antiseptik, dapat digunakan asam asetat 1-2%,
hidrogen peroksida 3%, povidon iodine 5% atau garam fisiologis;
b) Pemberian antibiotik. Antibiotik topikal dapat digunakan sebagai lini pertama dan
sebagai obat tunggal. Helmi, 2005 menyebutkan bahwa penggunaan antibiotik topikal
lebih efektif daripada antibiotik oral di mana pada penggunaan antibiotik topikal mampu
memberikan dosis adekuat. Mengingat pemberian obat topikal dimaksudkan agar masuk
sampai telinga tengah, maka tidak dianjurkan antibiotik yang ototoksik misalnya
neomisin dan lamanya tidak lebih dari 1 minggu. Cara pemilihan antibiotik yang paling
baik dengan berdasarkan kultur kuman penyebab dan uji resistensi. Pengobatan antibiotik
topikal dapat digunakan secara luas untuk OMSK aktif yang dikombinasi dengan
pembersihan telinga, baik pada anak maupun dewasa.
Pemakaian jangka panjang lama obat tetes telinga yang mengandung aminoglikosida
akan merusak foramen rotundum, yang akan menyebabkan ototoksik.Antibiotika topikal
yang dapat dipakai pada OMSK adalah :
1) Polimiksin B atau polimiksin E yaitu obat ini bersifat bakterisid terhadap kuman gram
negatif
dan gram positif. Obat ini memiliki efek toksik terhadap ginjal dan susunan saraf;
2) Neomisin yaitu obat bakterisid pada kuman gram positif dan negatif. Resisten pada
semua anaerob.Obat ini memiliki efek toksik terhadap ginjal dan telinga
3) Chloramphenicol 1% yaitu obat ini bersifat bakterisid terhadap bakteri gram positif
dan gram negatif.Hanya penggunaan obat ini belakangan berkurang karena efek
sampingnya yang dapat menyebabkan terjadinya anemia aplastik, depresi sumsum tulang,
glositis, enterokolitis
Obat-obatan yang berpotensi menyebabkan reaksi toksisitas terhadap struktur
telinga dalam, termasuk kokhlea, vestibular, kanalis sirkularis, dan otolit disebut
bersifat ototoksik.

OMSK
Otitis media supuratif kronik adalah radang kronik telinga tengah dengan perforasi
membran timpani dan riwayat keluarnya sekret dari telinga (otorea) lebih dari 2 bulan,
terus-menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa
nanah. Diberikan batasan 2 bulan karena kemungkinan sudah terjadi kelainan patologik
yang ireversibel setelahnya.
Gejala
Gejala Klinis
 Telinga berair (otorrhoe)
Sekret bersifat purulen atau mukoid tergantung stadium peradangan. Sekret yang
mukus dihasilkan oleh aktivitas kelenjar sekretorik telinga tengah dan mastoid.
- Pada OMSK tipe jinak, cairan yang keluar mukopurulen yangtidak berbau busuk yang
sering kali sebagai reaksi inflamasimukosa telinga tengah oleh perforasi membran
timpani.Keluarnya sekret biasanya hilang timbul. Meningkatnya jumlah sekret dapat
disebabkan infeksi saluran nafas atas atau kontaminasi dari liang telinga luar setelah
mandi atau berenang.
- OMSK stadium inaktif tidak dijumpai adannya sekret telinga. Sekret yang sangat bau,
berwarna kuning abu-abu kotor memberi kesan kolesteatoma dan produkdegenerasi
kolesteatoma yangterlihat keping-keping kecil, berwarna putih, mengkilap
- Pada OMSK tipe maligna unsur mukoid dan sekret telinga tengah berkurang atau hilang
karena rusaknya lapisan mukosa secara luas. Sekret yang bercampur darah berhubungan
dengan adanya jaringan granulasi dan polip telinga dan merupakantanda adanya
kolesteatoma. Sekret yang encer berair tanpa nyeri mengarah kemungkinan tuberkulosis
Diagnosis
 Riwayat otorea lebih dari 2 bulan dengan perforasi membran timpani. OMSK
harus dibedakan yang tipe aman yang peradangannya terbatas pada mukosa
telinga tengah dengan yang tipe bahaya karena terbentuknya kolesteatoma yang
akan tumbuh terus dan mendestruksi jaringan sekitarnya sehingga dapat
menyebabkan komplikasi misalnya paresis fasial, labirinitis, meningitis, abses
otak.
 Tipe bahaya ditandai dengan ditemukannya kolesteatoma keluar dari kavum
timpani, atau terdapat perforasi yang letaknya di postero-superior. Eradikasi
kolesteatom memerlukan tindakan operasi, lebih cepat lebih baik. OMSK menurut
fasenya dibagi menjadi fase tenang (bila kering) dan fase aktif (bila ada otorea).

(ISO) tentang derajat kurang pendengaran adalah :


0 –25 dB: Normal
26 –40 dB: Kurang pendengaran ringan
41 –60 dB: Kurang pendengaran sedang
61 –90 dB: Kurang pendengaran berat
> 90 dB: Kurang pendengaran sangat berat

Anda mungkin juga menyukai