Anda di halaman 1dari 45

Ketersediaan Air Untuk Tanaman

dan Perencanaan Jadwal Irigasi


Topik
1. Mengapa perlu irigasi?
2. Berapa dan kapan irigasi diberikan?
3. Bagaimana irigasi diaplikasikan?
Evaporasi dan transpirasi
• Evaporasi: perpindahan air dari permukaan
tanah dan permukaan air bebas ke atmosfer
• Transpirasi: perpindahan air dari permukaan
tanaman ke atmosfer (terutama melalui
stomata daun)
• Evapotranspirasi: perpaduan evaporasi dan
transpirasi
Kebutuhan Air Tanaman
• Kebutuhan air tanaman: air yang
dibutuhkan tanaman untuk …
• Evapotranspirasi … Kebutuhan air tanaman
Perhitungan Evapotranspirasi
• Pengukuran langsung
– Lisimeter berat (weighing lysimeter)
– Lisimeter volume (nonweighing lysimeter)
– Neraca air (field water balance)
– Ruang evapotranspirasi (evaporation chamber)
• Perhitungan evapotranspirasi
– Metode aerodinamik
– Metode kesetimbangan energi
– Kombinasi metode aerodinamik dengan kesetimbangan energi
– Metode empiris
Pengukuran langsung
evapotranspirasi
Prinsip: kesetimbangan massa

S  inflow - outflow  Drz i  i 1 


Perhitungan Evapotranspirasi
• Perhitungan evapotranspirasi umumnya
mengikuti persamaan:

ET = Kc x ETo

• ETo = Evapotranspirasi potensial


Perhitungan Evapotranspirasi
• Blaney Criddle
• Radiasi
• Penman
• Panci Evaporasi
1) Mengapa perlu irigasi?

Panen

Kekeringan
1) Mengapa perlu irigasi?
• Karena kebutuhan air untuk pertumbuhan
tanaman tidak tercukupi oleh air hujan
140.00

120.00

100.00
mm/dekade

80.00

60.00
Hujan Efektif
40.00 Evapotranspirasi Tanaman (ETc)

20.00

0.00

Bulan

Contoh:
Evapotranspirasi Tanaman –Vs- Curah Hujan Efektif
(Tanaman Tebu)
140.00

120.00

100.00
mm/dekade

80.00

60.00
Hujan Efektif
40.00 Evapotranspirasi Tanaman (ETc)

20.00

0.00

Bulan

Contoh:
Evapotranspirasi Tanaman –Vs- Curah Hujan Efektif
(Jagung-Melon-Kacang Panjang-Tomat)
Kadar Air Tanah
Untuk Pertumbuhan Tanaman

Udara
a
c
b Air
D
Air Tanah (soil water)

Titik Kritis

Kapasitas Lapang

1. Air
Higroskopis

Partikel
Readily Available tanah Partikel
3. Air tanah
Water
Gravitasi

2. Air Kapiler
Titik Layu
Permanen
Muka airtanah (groundwater table)
Ketersediaan air tanah untuk tanaman

TAW = (FC – WP) x Rz

TAW : total available water (total air tanah tersedia) - mm


FC : kadar air tanah pd kondisi kapasitas lapang - % vol
WP : kadar air tanah pd kondisi titik layu permanen - % vol
Rz : kedalaman daerah perakaran - m
Ketersediaan air tanah untuk tanaman

RAW = MAD x TAW

TAW : total available water (total air tanah tersedia) – mm


RAW : readily available water (air tanah siap tersedia) - mm
MAD : management allowable depletion - %
Neraca Air
` Tanah
Evaporasi
Curah hujan ?
Transpirasi
Irigasi ?

Limpasan

Jenuh
Kapasitas lapang
Base flow
RAW TAW
Kadar air (titik) kritis
Titik layu permanen Perkolasi

Kenaikan air kapiler

Muka air tanah


Aliran Permukaan & Air Tanah
ETcrop

Interception
Rainfall
Aeration zone

Runoff

Groundwater table
Saturation zone

Groundwater

Catchmant area / Upstream Downstream area


area
2) Berapa dan kapan irigasi diberikan?
Penurunan kadar air tanah
akibat penggunaan air oleh tanaman

Hari ke-
e
d
TLP
c
b
TK
a

KL

Kadar Air
Tanah
Jumlah pemberian air irigasi

Dx ≤ (RAW x Pw/100)

Dx : jumlah pemberian air irigasi


RAW : readily available water (air tanah siap tersedia) - mm
Pw : persentase area terbasahi (%)
(Pw diperhitungkan untuk irigasi tetes, 33-66%)
Jumlah pemberian air irigasi
Kebutuhan air irigasi untuk tanaman:
In = ETcrop – (Pe + Ge + Wb)
Dimana,
In : kebutuhan air irigasi (mm)
Etcrop : evapotranspirasi tanaman (mm)
Pe : curah hujan (mm)
Ge : kontribusi/aliran airtanah (mm)
Wb : kadar airtanah pada awal irigasi (mm)
Interval irigasi

Hari ke-

TLP

TK

KL
Losses (perkolasi)

Kadar Air
Tanah
3) Bagaimana irigasi diaplikasikan?
Infrastruktur Irigasi

(2)
(1) Sistem
Pengembanga penyaluran
n
sumber air (3) Teknologi aplikasi irigasi
:
•Permukaan
• genangan (basin)
• border
• alur (furrow)
•Curah/sprinkle
•Tetes/trickle
•Lainnya
(1) Pengembangan sumber air
(2) Sistem Penyaluran

Filter

Pompa air
Pipa Utama

Sumur
Pipa Sub Utama
Pipa manifold

Pipa lateral

Blok irigasi
Boks Bagi

Boks Bagi Penyumbatan saluran


(2) Sistem Penyaluran
Teknologi Irigasi

Irigasi genangan Irigasi curah

Hidroponik NFT

Irigasi alur Irigasi tetes


(3) Teknologi Aplikasi Irigasi
(3) Teknologi Aplikasi Irigasi
Kehilangan air –Vs- Efisiensi irigasi

Irigasi permukaan

Daerah perakaran
(rooting zone)

Perkolasi
Kehilangan air –Vs- Efisiensi irigasi

Irigasi Curah
Uniformity

Daerah perakaran
(rooting zone)

Uniformity
Keseragaman, efisiensi Irigasi & produktivitas

hulu hilir
q1 q2 qn-2 qn-1 qn

Rooting
Zone
Catatan

 Efisiensi irigasi yang tinggi pada irigasi curah dan irigasi


tetes hanya bisa dicapai apabila jaringan perpipaannya
dirancang dengan benar (memenuhi persyaratan hidrolika
pipa dan pompa) serta dioperasikan secara tepat (dengan
jadwal irigasi yang optimum)
 Perencanaan jadwal irigasi, meliputi:
▪ Waktu pemberian irigasi
▪ Jumlah air irigasi
Coefficient of Uniformity

 Dari beberapa pengukuran diperoleh nilai CU


sebesar 51%, 66%, 67%, 71%. Nilai CU tsb
tergolong RENDAH
 Nilai CU dapat ditingkatkan melalui upaya:
1) Memastikan kesiapan operator
2) Memastikan kesiapan jaringan irigasi (stasiun pompa, perpipaan,
sprinkler head, trek/jalur lintasan sprinkler head) sebelum
operasi
3) Menjaga stabilitas tekanan pompa
4) Memangkas secara selektif pohon pelindung/enghalang pada
trek sprinkler head
Implementasi jadwal irigasi

Efisiensi Tingkat
Alternatif jadwal irigasi irigasi & prod kesulitan
tanaman operasi

1) Interval -tetap, jumlah air -tetap Cenderung Mudah


lebih rendah

2) Interval -tetap, jumlah air - berubah Cenderung Relatif sulit


lebih tinggi

3) Interval - berubah, jumlah air -tetap Cenderung Relatif sulit


lebih tinggi

4) Interval - berubah, jumlah air - berubah Relatif paling Paling sulit


Tinggi
RAW & Interval Irigasi
(studi kasus)

MASA PERTUMBUHAN
Pertumbuhan Menjelang
Tekstur
Nursery Awal cepat Pembungaan panen

1 2 3 4 5
A1 A2 A3 A4 A5
A 6,9 mm 10,3 mm 13,7 mm 17,1 mm 20,6 mm

3 hari 4 hari 6 hari 7 hari 9 hari


B1 B2 B3 B4 B5
B 6,7 mm 10,1 mm 13,4 mm 16,8 mm 20,1 mm

3 hari 4 hari 6 hari 7 hari 9 hari


C1 C2 C3 C4 C5
C 8 mm 12 mm 16 mm 20 mm 24 mm

3 hari 5 hari 7 hari C4 hari 11 hari


D1 D2 D3 D4 D5
D 9 mm 13,5 mm 18 mm 22,5 mm 27 mm

4 hari 6 hari 8 hari 10 hari 12 hari


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai