TINJAUAN PUSTAKA
hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan pemilik
(principal). Hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal)
memperkerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa yang kemudian
Salah satu hal yang dapat memicu munculnya agency problem ialah conflict of
Menurut Eisenhardt (1989) dalam Norbarani (2012), teori agensi menggunakan tiga
asumsi sifat manusia yaitu: (1) manusia pada umumya mementingkan diri sendiri
(self interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi
7
masa mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu menghindari risiko
(risk averse).
2.1.2 Whistleblowing
baik yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain.
dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi atas suatu kebijakan perusahaan
1. Whistleblowing internal
yang dilakukan oleh karyawan lain atau kepala bagiannya, kemudian melaporkan
kecurangan itu kepada pimpinan perusahaan yang lebih tinggi. Motivasi utama
tersebut.
2. Whistleblowing eksternal
karena dia tahu bahwa kecurangan itu akan merugikan masyarakat. Motivasi
Rothschild & Miethe (1999) dalam Nixson (2013) menggunakan sampel pekerja
mereka dan 62% dari porsi ini melakukan tindakan whistleblowing. Namun hanya
16% yang melaporkan ke pihak eksternal, sisanya hanya melapor kepada pihak
internal yang memiliki kuasa lebih tinggi. Walaupun terbukti banyak terjadi kasus
whistleblowing, namun ada resiko yang harus dihadapi oleh para whistleblower
tersebut.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ethics Resource Center (2003),
pelanggaran yang diketahuinya karena mereka merasa tidak yakin kasusnya akan
ditindaklanjuti, dan takut bila pelanggaran yang dilaporkan tidak dapat dijaga
karyawan, maka semakin kejam pembalasan yang akan diterima. Dari penelitian
pekerjaan di sektor publik (Elias, 2008 dalam Merdikawati dan Prastiwi, 2012).
2.1.3 Whistleblower
kepada pihak berwenang tentang pelanggaran yang dilakukan atasannya dan dapat
merugikan negara.
9
adalah karyawan dari organisasi itu sendiri (pihak internal), akan tetapi tidak
atau indikasi yang jelas atas terjadinya pelanggaran yang dilaporkan, sehingga
pidana korupsi yang terjadi di dalam organisasi tempat dia bekerja, dan dia
memiliki akses informasi yang memadai atas terjadinya indikasi tindak pidana
korupsi tersebut.
Menurut Sarbanes Oxley Act (2002) dalam Fajri (2009) mengatakan bahwa
yang lengkap dan dapat dipercaya, dimana data tersebut akan digunakan sebagai
bukti tentang kasus kecurangan di perusahaan. Banyak orang tidak berani menjadi
whistleblower karena resiko yang sangat tinggi, seperti penurunan jabatan atau
Menurut Arifin (2005) dalam Nixson (2013), berdasarkan survey terhadap 233
mengungkap fakta kepada publik dan hanya 16 persen yang menyatakan berhenti
menjadi whistleblower, tetapi mereka adalah para pegawai yang berprestasi, dan
Menurut Qusqas dan Kleiner (2011), whistleblower akan kesulitan mencari pekerjaan
oleh Kementerian Keuangan bagi seorang yang memiliki informasi dan ingin
Perusahaan swasta harus memiliki sistem pelaporan tersendiri yang dikelola oleh
bersifat publik.
12
baik dari segi keuangan, operasi, hukum, keselamatan kerja, dan reputasi.
Australian Standards 8000 (2003) dalam Daniri, dkk. (2007), menyatakan bahwa
1. Elemen struktural
komitmen kuat dari manajemen bahwa sistem ini dijamin berfungsi secara
independen dan bebas intervensi. Selain itu juga, harus mempunyai komite atau
dan Korban. Dalam hal ini, manajemen bertanggung jawab penuh terhadap
hukum.
2. Elemen operasional
sistem komunikasi pelaporan yang cepat, dapat menjamin kerahasiaan, aman, dan
mudah diakses oleh semua orang. Selain itu juga, harus memiliki code of conduct
13
melakukan investigasi dan mengerti hukum. Sistem ini harus dipercaya oleh
pelapor, oleh karena itu pelapor sebaiknya anonim agar partisipasi pelapor bisa
3. Elemen maintenance
1. Intake
2. Retention
Laporan yang masuk diterima dan di file dengan tidak lupa mencatat alamat
3. Treatment
Laporan yang masuk diserahkan kepada tim investigasi untuk mulai diproses.
investigator
1. Korupsi
2. Kecurangan
3. Ketidakjujuran
undangan lainnya
merupakan fungsi atau unit yang independen dari operasi perusahaan sehari-hari
dan mempunyai akses kepada pimpinan tertinggi perusahaan. Unsur dari unit
untuk diproses lebih lanjut oleh sub-unit investigasi tanpa membuka identitas
aspek kerahasiaan dan jaminan keamanan pelapor. Untuk keperluan ini petugas
pada sub-unit ini haruslah mendapatkan akses terhadap bantuan hukum, keuangan
2. Sub-unit Investigasi
telah terjadi pelanggaran. Dalam hal terdapat bukti-bukti yang memadai, maka
16
Direksi untuk memutuskan. Akan tetapi bila tidak ditemukan bukti-bukti yang
mendapatkan bantuan akses operasional dan informasi terhadap seluruh unit yang
diinvestigasi.
Selain kedua sub-unit tersebut, juga diperlukan suatu komite khusus untuk
atau perlakuan atau ancaman dari terlapor. Komite ini sebaiknya dikelola oleh
Menurut Amri (2008) jika pelanggaran dilakukan oleh anggota Direksi, atau
orang yang mempunyai hubungan khusus dengan anggota Direksi, maka laporan
pelanggaran
2.1.5 Fraud
that are the subject of an audit”, yang artinya suatu tindakan disengaja yang
memberikan laporan keliru terhadap pihak lain) dilakukan orang-orang dari dalam
a. Timing difference
berbeda atau lebih awal dengan waktu transaksi yang sebenarnya, misalnya
b. Fictious revenues
d. Imporer disclosure
wajar atau tidak sesuai prinsip akuntansi berlaku umum atas aset perusahaan
b. Kecurangan atas persediaan dan aset lainnya (fraud of inventory and all other
asset)
3. Korupsi (corruption)
b. Suap (bribery)
Pemberian illegal hampir sama dengan suap tetapi pemberian ilegal disini bukan
untuk mempengaruhi keputusan bisnis, ini hanya sebuah permainan. Orang yang
memiliki pengaruh yang dia berikan dalam negosiasi atau kesepakatan bisnis.
Pada dasarnya pemerasan secara ekonomi lawan dari suap. Penjual menawarkan
memberi suap atau hadiah kepada pembeli yang memesan produk dari
perusahaan.
Whistleblowing System
Terhadap Fraud
selama ini sudah diterapkan. Data yang dikumpulkan berupa kasus yang
Certified Fraud Examiners (ACFE). Dari data tersebut dapat dilihat bagaimana