“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari
sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam
Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913). Jadi menuntut ilmu itu wajib bagi
setiap umat muslim maupun muslimah. Dalam menuntut ilmu, bukan hanya
ilmu dunia saja yang dituntut namun ilmu akhirat juga agar kita mencapai
keberhasilan dan kesuksesan dalam urusan dunia maupun akhirat.
Tidak hanya itu, perintah untuk menuntut ilmu pun jelas di terangkan dalam
Q.S Al-Mujadilah ayat 11 yang artinya: “Hai orang-orang beriman apabila
dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
“Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan, (QS. Al-Mujadalah : 11). Pada ayat diatas, bahwa orang yang
berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT sehingga memiliki posisi
yang mulia dan tinggi dihadapan Allah dibanding orang yang tidak memiliki
ilmu. Selain dihadapan Allah, orang yang berilmu akan memiliki posisi yang
tinggi dan mulia serta dihormati oleh orang disekitarnya sebab kehadirannya
akan membawa ketenangan dan kenyamanan. Selain itu, orang yang berilmu
akan memiliki cara pandang yang berbeda dengan orang yang tidak memiliki
ilmu. Orang yang memiliki ilmu akan selalu memandang suatu hal dari sisi
positif sebab ia tahu bahwa semua yang terjadi di dunia merupakan kehendak
Allah SWT dan tidak ada yang sia-sia melainkan terdapat hikmah yang dapat
diambil atas semua yang terjadi, sehingga mereka senantiasa mengambil
pelajaran atas semua yang terjadi. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki
ilmu, mereka akan selalu memandang suatu hal dari sisi negatif. Apapun yang
terjadi, mereka menyikapinya dengan keluh kesah dan putus asa.
Selain diangkat derajatnya oleh Allah SWT, orang yang berilmu akan
mendapatkan keutamaan-keutamaan sebagai berikut.
a. Orang yang berilmu akan dimudahkan jalannya menuju surga.
Sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ط ِر ْيقًا ِإلَى ْال َج َّن ِة َ ،س فِ ْي ِه ِع ْل ًما
َ س َّه َل هللاُ لَهُ ِب ِه ُ ط ِر ْيقًا َي ْلت َِم
َ َسلَك
َ َم ْن
“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah
akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim). Jelas
sekali dalam hadits tersebut dikatakan bahwa orang yang berilmu akan
dimudahkan jalannya menuju surga oleh Allah. Sebab orang yang
berilmu tahu cara beribadah kepada Allah dan akan melakukan perintah
serta menjauhi larangan-Nya.
c. Orang yang berilmu akan memiliki rasa takut kepada Allah SWT.
Dalam Q.S. Fathir ayat 28, Allah berfirman yang artinya:“Dan demikian
pula diantara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-
hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Di
antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah para
ulama. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Pengampun.”. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, bahwa orang yang berilmu akan mengetahui
segala akibat yang ia perbuat sehingga mereka akan memiliki rasa takut
kepada Allah sebab hanya Allah lah yang patut disembah.
َ فَ َم ْن أ َ َخذَهُ أَ َخذ، َو َل ِك ْن َو َّرث ُ ْوا ْال ِع ْل َم،َارا َو ََّل د ِْرهَا ًما ِ َا َ ْلعُلَ َما ُء َو َرثَةُ ْاْل َ ْن ِبي
ً اء َوإِ َّن ْاْل َ ْن ِبيَا َء لَ ْم ي َُو ِ ِّرث ُ ْوا ِد ْين
ِّ ِب َح
ظ َوافِر
“Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak
mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari
itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang
cukup.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah; dinyatakan
shahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no.
6297). Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa orang yang berilmu tidak
akan mewarisi kekayaan nabi berupa dinar namun akan mewarisi ilmu
yang akan bermanfaat untuk kehidupan dunia maupun akhirat.