Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Kanban

Kanban merupakan istilah dalam bahasa Jepang yang artinya adalah Papan
Visual yang pada awalnya dikembangkan sebagai metode untuk memberikan
sinyal pada persediaan bahan-bahan produksi di sistem Inventory Just in Time
(Sistem Persediaan yang Tepat Waktu). Dengan menerapkan Metode Kanban ini,
bahan-bahan produksi dipasok dan tiba pada waktunya sesuai dengan jumlah
yang dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya penanganan dan
penyimpanan.

Istilah Kanban berasal dari dua kata bahasa Jepang yaitu “Kan” [看] yang
artinya adalah “Melihat” atau “Visual” sedangkan kata “Ban” [板] jika
diterjemahkan langsung ke bahasa Indonesia menjadi “Papan” atau “Kartu”. Jadi
istilah Kanban dapat diterjemahkan menjadi “Papan Visual” atau “Kartu Visual”.

Kanban pada dasarnya adalah suatu metode manajemen untuk


memvisualisasikan komunikasi dan pengendalian serangkaian aliran aktivitas di
produksi sehingga memungkinkan semua orang untuk melihat aliran aktivitas
tersebut dan menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan. Metode Kanban ini
umumnya diterapkan di perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang
Manufakturing, namun saat ini juga banyak perusahaan-perusahaan yang non-
manufakturing yang menerapkan metode Kanban untuk mengendalikan aliran
kerja agar lebih efektif dan efisien.
Fungsi Kanban

Kanban mempunyai dua fungsi utama yaitu sebagai pengendalian produksi


dan sebagai sarana peningkatan produksi. Fungsinya sebagai pengendali produksi
diperoleh dengan menyatukan proses bersama dan mengembangkan suatu sistem
yang tepat waktu sehingga bahan baku, komponen atau produk yang dibutuhkan
akan datang pada saat dibutuhkan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
di seluruh workcenter yang ada di lantai produksi, bahkan meluas sampai ke
pemasok yang terkait dengan perusahaan. Sedangkan fungsinya sebagai sarana
peningkatan produksi dapat diperoleh jika penerapannya dengan menggunkan
pendekatan pengurangan tingkat persediaan. Tingkat persediaan dapat dikurangi
secara terkendali melalui pengurangan jumlah Kanban yang beredar selama
proses produksi.

Menurut Yasuhiro Monden secara terperinci sistem kanban digunakan untuk


melakukan fungsi sebagai berikut:

Sebagai Perintah
Kanban berlaku sebagai alat perintah antara produksi dan pengiriman. Kanban
yang dituliskan merupakan suatu alamat yang menginformasikan proses sebelum
tempat penyimpanan komponen yang telah diolah, dan menginformasikan proses
yang sesudah tempat komponen yang dibutuhkan.

Mencegah Produksi Berlebihan


Sistem kanban merupakan mekanisme pengendalian diri sendiri sehingga
memungkinkan tiap proses melakukan penyesuaian kecil terhadap pasokan untuk
jadwal produksi bulanannya karena adanya fluktuasi permintaan bulanan.

Pengendalian Visual
Sistem kanban barlaku sebagai alat untuk pengendalian visual karena bukan saja
memberikan informasi numerik, tetapi juga informasi fisik dalam bentuk kartu
kanban.

Memperbaiki Proses dan Operasi Manual


Penggunaan sistem kanban untuk membantu perbaikan operasi sangat dibutuhkan
karena peningkatan produktivitas mengakibatkan perbaikan keuangan sehingga
memperbaiki perusahaan secara keseluruhan.
Pengurangan Biaya Pengelolaan
Sistem kanban juga berfungsi mengurangi biaya manajemen dengan membantu
mengurangi jumlah perencanaan menjadi nol.

Persiapan Pra Kanban

Sebelum melakukan sistem kanban perlu dilakukan persiapan-persiapan


dengan baik. Dalam SPT, penerapan sistem kanban didukung oleh persiapan-
persiapan yang meliputi:

1. Pelancaran Produksi
Pelancaran produksi adalah syarat yang paling penting untuk produksi dengan
kanban dan untuk meminimalkan waktu mengganggur dalam hal tenaga kerja,
perlengkapan dan barang dalam pengolahan.
Pelancaran produksi memberikan beberapa keuntungan, yaitu memungkinkan
operasi produksi menyesuaikan diri dengan cepat terhadap fluktuasi permintaan
harian dengan secara rata memproduksi bebrbagai jenis produk setiap hari dalam
jumlah kecil dan memungkinkan tanggapan terhadap variasi dalam pesqnan
pelanggan tiap hari tanpa menyadarkan diri pada persediaan produk, serta jika
semua proses mencapai produksi sesuai dengan waktu siklus, pengimbangan
antar berbagai akan membaik dan persediaan WIP dapat berkurang.

2. Memperpendek Waktu Penyiapan


Untuk memperpendek waktu penyiapan perlu dilakukan dua fase penyiapan,
yaitu:
a. Fase Penyiapan Eksternal
Yang terlebih dahulu diproses awal adalah mal, peralatan, cetakan berikutnya dan
bahan yang diperlukan.
b. Fase Penyiapan Internal
Fase dimana pekerja harus memusatkan perhatian pada pergantian cetakan,
peralatan dan bahan sesuai dengan perincian yang terdapat dalam pesanan
berikutnya.

3. Tata Letak Proses


Menurut SPT, tata letak proses dan mesin akan disusun kembali untuk
melancarkan aliran produksi berdasarkan sistem Penanganan Proses Ganda
(multi-proses holding) dimana pekerja menjadai pekerja fungsi ganda. Dalam
suatu lini penanganan proses ganda, seorang pekerja menangani beberapa mesin
dari berbagai proses satu per satu; pekerjaan di tiap proses akan berlangsung
hanya bila pekerja itu menyelesaikan pekerjaan yang diberikan padanya dalam
eaktu siklus yang ditentukan. Akibatnya masuknya tiap unit ke dalam lini
diimbangi dengan selesainya unit produk akhir lainnya, seperti dipesan oleh
operasi dari suatu waktu siklus.

4. Pembakuan Pekerjaan atau Operasi


Operasi baku menunjukkan operasi rutin yang dilakukan oleh pekerja yang
menangani berbagai jenis mesin sebagai pekerja fungsi ganda. Operasi baku rutin
ini menunjukkan urutan proses yang harus dikerjakan oleh seorang pekerja dalam
proses penanganan ganda di bagiannya. Keseimbangan lini dapat dicapai di
antara pekerja dalam bagian ini karena setiap pekerja akan mengakhiri semua
proses operasi sesuai waktu siklus.

5. Autonomasi
Autonomasi berarti membuat suatu mekanisme untuk mencegah diproduksinya
barang cacat secara masal pada mesin atau lini produk. Untuk mencapai JIT
sempurna, unit yang 100% bebas cacat harus mengalir ke proses berikut secara
kontinu tanpa terputus. Karena itu pengendalian mutu harus selalu berdampingan
dengan operasi JIT dalam seluruh sistem Kanban.

6. Aktivitas Perbaikan
Aktivitas perbaikan adalah suatu unsur pokok dari sistem produksi yang membuat
sistem produksi sungguh-sungguh dapat bekerja dengan baik. Tiap karyawan
mempunyai kesempatan untuk memberikan saran dan mengusulkan perbaikan
lewat suatu gugus kecil yang disebut Gugus Kendali Mutu (GKM). GKM adalah
sekelompok kecil pekerja yang mempelajari konsep dan teknik kendali mutu
secara spontan dan terus menerus untuk memberi pemecahan masalah di tempat
kerja.

Langkah-langkah Penerapan Metode Kanban


Terdapat empat langkah penting dalam menerapkan Metode Kanban, Empat
langkah penting tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Visualisasikan Pekerjaan

Dengan membuat suatu model visual dari semua pekerjaan dan alur pekerjaan dari
masing-masing karyawan, nantinya aliran kerja dalam sistem Kanban dapat diamati
dengan lebih jelas. Membuat suatu pekerjaan menjadi lebih terlihat – bersamaan
dengan penghambat, bottlenecks dan adanya antria – secara langsung akan
menyebabkan peningkatan komunikasi dan kolaborasi.

2. Membatasi Pekerjaan dalam Proses


Dengan membatasi berapa banyak pekerjaan yang belum terselesaikan dalam
proses, melalui sistem Kanban, waktu yang dibutuhkan sebuah item dalam
melakukan perjalanan dapat diminimalisir. Selain itu, masalah yang diakibatkan
oleh peralihan tugas dapat dihindari.

3. Berfokus pada Alur

Dengan menggunakan batasan WIP (Work In Process) dan mengembangkan


kebijakan yang mampu mendorong tim, sistem Kanban menjadi lebih optimal untuk
meningkatkan kelancaran alur kerja, mengumpulkan metrik untuk menganalisa laur
kerja, dan bahkan mendapatkan indicator utama dari masalah di masa yang akan
datang dengan menganalisa aliran kerja tersebut.

4. Continuous Improvement

Sistem Kanban yang telah diimplementasikan menjadi landasan untuk perbaikan


budaya secara terus-menerus. Seluruh tim mengukur efektivitas mereka dengan
memantau aliran, throughput, lead time, dan yang lainnya. Melakukan suatu
percobaan dan analisa akan mampu merubah sistem untuk meningkatkan efektivitas
tim.

Kelebihan Kanban

 Seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien.
 Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para
stafnya.
 Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali.
 Kertas kerja dapat lebih simple.
 Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit
yang lebih tinggi misalnya, dengan mengadakan promosi tambahan.

Kelemahan Kanban

 Tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis. Jika permintaan


naik melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventori akan habis
dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai