TEMA “ Tuberculosis ”
Selasa, 21 Januari 2020
A. Latar Belakang :
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat
sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Tuberkulosis (TBC) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di
dunia ini. Sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan menurut
regional WHO jumlah terbesar kasus TBC terjadi di Asia tenggara yaitu 33 % dari seluruh
kasus TBC di dunia, namun bila dilihat dari jumlah penduduk terdapat 182 kasus per
100.000 penduduk. Indonesia masih menempati urutan ke 3 di dunia untuk jumlah kasus
TBC setelah India dan Cina. Setiap tahun terdapat 250.000 kasus baru TBC dan sekitar
140.000 kematian akibat TBC. Di Indonesia tuberkulosis adalah pembunuh nomor satu
diantara penyakit menular dan merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah
penyakit jantung dan penyakit pernapasan akut pada seluruh kalangan usia..
D. Strategi Pelaksanaan :
1. Metode :
o Ceramah
o Diskusi
E. Proses Pelaksanaan :
N
Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
o
Pendahuluan 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam 5 menit
1 2. Menyampaikan tujuan2. Menyimak
. penyuluhan 3. Mendengarkan, menjawab,
3. Apersepsi pertanyaan
2 Kerja 1. Penyampaian garis1. Mendengarkan dengan penuh 15 menit
. besar materi perhatian
tuberculosis 2. Menanyakan hal-hal yang
2. Memberi kesempatan belum jelas
peserta untuk bertanya 3. Memperhatikan jawaban dari
3. Menjawab pertanyaan penceramah
4. Evaluasi 4. Menjawab pertanyaan
3 Penutup 1. Menyimpulkan 1. Mendengarkan 10 menit
. 2. Salam penutup 2. Menjawab salam
F. Setting Tempat :
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penceramah.
G. Materi
TB Paru
Pengertian TB Paru
TB paru adalah suatu penyakit radang paru menahun dan dapat menular yang
disebsbkan oleh infeksi bakteri. Penyakit TB paru menyerang segala umur terutama pada
mereka yang lemah, kekurangan gizi serta tinggal bersama dengan penderita TB paru.
Penyakit ini juga sangat dipengaruhi oleh keadaan dan sanitasi lingkungan.
Penyebab TB Paru
Penyakit TB paru sukar ditemukan saat timbulnya gejala pertama, karena mulainya
secara perlahan-lahan sehingga orang yang merasa sehatpun mengidap kuman TB
paru. Kadang-kadang terdapat demam yang tidak diketahui penyebabnya dan sering
disertai tanda-tanda infeksi saluran pernapasan bagian atas, seperti batuk, pilek,
tenggorokan sakit atau nyeri tekan.
TB paru gejalanya cenderung mereda sendiri, tetapi sebagian besar akan menyebar
ke organ lain sehingga dapat menimbulkan komplikasi dan kuman dapat masuk ke dalam
aliran darah menuju otak, tulang, hati, ginjal dan limpha dan jika kuman TB di paru
semakin banyak maka kemungkinan besar akan menyebar ke jantung.
Gejala sistemik/umum
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan
bersifat hilang timbul.
Penurunan nafsu makan dan berat badan.
Gejala khusus
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening
yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang
disertai sesak.
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada
suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada
muara ini akan keluar cairan nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagaimeningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya
penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau
diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak
dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia
3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA
positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.
Penularan TB Paru
1. Langsung
Kuman-kuman yang berasal dari percikan ludah atau cairan hidung penderita
berpindah ke orang lain secara langsung pada waktu mereka berbicara, berhadapan,
berciuman atau bersin.
2. Tidak Langsung
Untuk mencegah agar penyakit TB paru tidak menular/menyebar kepada orang lain,
hendaknya keluarga dan penderita senantiasa untuk selalu mengingatkan yaitu :
ventilasi rumah harus ada dan memenuhi syuarat kesehatan dan sinar matahari
dapat masuk ke ruangan, terutama pada pagi hari sehingga dapat membunuh
kuman TB paru
meningkatkan daya tahan tubuh antara lain dengan memakan makanan bergizi
Pengobatan TB Paru
TB paru dapat disembuhkan dengan berobat secara rutin dan teratur selama 6 bulan
atau 12 bulan. Obat-obatan yang diberikan dipergunakan sesuai dengan petunjuk dokter.
Bisa sembuh dengan pengobatan yang tepat dan minum obat secara teratur
Bila tidak diobati secara adekuat dapat menyebar ke organ tubuh yang lainmelalui
aliran darah
Bisa terlihat sembuh/ gejala menurun tapi sewaktu-waktu kambuh lagi karena
kuman TB paru masih hidup namun tidak aktif
H. Tanya Jawab
1. Pertanyaan Ny. A:
Jawaban:
“anak tidak dapat menularkan kuman TBC pada orang dewasa maupun anak
seusianya, sebab anak dengan sakit TBC tidak bermanifestasi batuk,
sehingga kuman TBC tidak tersebar”
2.Pertanyaan Ny. B
Jawaban:
“ TBC dapat bermanifestasi atau menyerang organ yang lainnya, ada TBC
kulit, Kelenjar getah bening, tulang dan usus”
3.Pertanyaan Ny. C
“apakah orang yang sudah terkena TBC bisa terkena lagi di kemudian hari?”
Jawaban:
“ iya, pasien yang telah dinyatakan sembuh dari sakit TBC dapat tertular
kembali jika lingkungannnya banyak pasien TBC dan juga kondisi tubuhnya
sedang tidak baik”