Anda di halaman 1dari 18

NASKAH PERADILAN SEMU

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon


berdiri. (setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan
duduk kembali panitera menyerahkan berita acara
kepada majelis hakim).

Hakim ketua : Perhatian semuanya sidang akan dimulai. Disini para


pengunjung diharapkan menghormati persidangan. Majelis
hakim meminta untuk mematikan alat komunikasi selama
jalannya persidangan. Mohon dipahami semuanya. Baik
sebelumnya demi kelancaran persidangan ini ada baiknya
kita berdoa terlebih dahulu. Kepada panitera apakah sudah
siap? Penuntut umum siap? Penasehat hukum siap?

Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana PN Palembang. yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor 1777 Pid.B/2019/PN PLG, atas
nama Terdakwa Ikhwan Aidil Fitri Ridho bin Marwan dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim ketua : Penuntut umum tolong hadirkan terdakwa dalam keadaan


bebas

JPU : Petugas hadirkan terdakwa ke dalam ruang persidangan

Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas


Saudara sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP :

Nama Saudara : IKHWAN AIDIL FITRI RIDHO


Tempat Lahir/Umur : Prabumulih / 25 Tahun
Alamat : Jakabaring
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Pedagang
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik
jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan
saya siap mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa


melakukan tindak pidana pembunuhan dengan Pemberatan pasal 340 KUHP ,
apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?

Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya. Yaitu
saudara (RIDO IRAMA,S.H.MH)

Hakim Ketua : Mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : Betuk Pak Hakim

Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa
khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.

PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami


membawanya (PH menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis
Hakim / serta surat kuasa dan kartu Advokatnya di tinggalkan di meja
Hakim)

Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut,


kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2 dan menunjukan kepada
Penuntut Umum Untuk memeriksa)

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah


sudah siap membacakan dakwaannya?

JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.

JPU : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)


Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa
mengerti dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Saya mengerti Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap


dakwaan Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada


Penasehat Hukum saya Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan


eksepsi?

Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi,


oleh karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi


maka sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi
kepada jaksa penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi –
saksinya?

JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan


alat bukti dan saksi-saksi nya

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini


untuk dilanjutkan.

PH Terdakwa : Setuju Majelis hakim.

Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi
– saksi sudah siap dihadirkan di persidangan ini?

JPU : Sudah siap Pak Hakim.


Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat
disamping penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk disamping
penasehat hukumnya)

Hakim Ketua :Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan
dihadirkan di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU : 2 orang saksi Pak Hakim

Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan para saksi-saksinya

JPU : Baik Yang Mulia

Hakim Ketua : Apakah saudara berada dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?
Saksi : Sehat Majelis Hakim (menjawab secara bergantian)
Hakim Ketua : Apakah saudara siap mengikuti persidangan ini?
Saksi : Siap, Majelis Hakim (menjawab secara bersama-sama)
Hakim Ketua : Saksi-saksi ini bernama Indah (1) dan Refina (2)?
Saksi :Benar Majelis
Hakim Ketua :(mempersilahkan saksi maju) (saksi duduk sikursi depan)
Hakim Anggota 1 : Saksi, apakah saudara mengenal terdakwa?
Saksi-saksi : Ya Majelis Hakim
Hakim Ketua : Apakah saudara tahu, mengapa dihadirkan dipersidangan ini?
Saksi-saksi :Tahu Mejelis Hakim, untuk memberikan keterangan
Hakim Ketua : Sebelumnya Hakim Anggota 1 akan memeriksa identitas saudara
sekalian terlebih dahulu. Bisakah saudara memperlihatkan Kartu
Identitas Saudara?
Saksi-saksi : (maju menyerahkan kartu identitas kepada Majelis Hakim)
Hakim Ketua : Hakim anggota silahkan menanyakan identitas para saksi !
Hakim Anggota 1 : Saksi 1 apakah benar nama saudara Indah Arsyillah
Indah Arsyillah : Benar
Hakim Anggota 1 : Umur dan Tempat tanggal lahir saudara?
Indah Arsyillah : Umur 25 tahun, tempat lahir palembang, tanggal 15 Mei
1994
Hakim Anggota 1 : Tempat tinggal saat ini?
Indah : jakabaring
Hakim Anggota 1 : Baik, terima kasih
Hakim anggota 1 : Saksi 2 apakah benar nama saudara Refina?
Refina : Benar
Hakim anggota 1 : Umur dan Tempat tanggal lahir saudara?
Refina : Umur 26, tempat lahir palembang, tanggal 12 Mei 1993
Hakim anggota 1 : Tempat tinggal saat ini?
Refina : jakabaring
Hakim anggota 1 : Baik, Terima Kasih, Sekian Hakim Ketua
Hakim Ketua : terima kasih Hakim Anggota 1. Sebelum memberikan
kesaksian apakah saudara saksi bersedia untuk disumpah?
Saksi-saksi : bersedia (menjawab bersama)
Hakim Ketua : baiklah, silahkan Hakim Anggota 2 untuk mengambil
sumpah dari saksi 1 Indah dan saksi 2 Refina
Hakim anggota 2 : baiklah sdr saksi silahkan untuk berdiri dan ikuti kata-kata
juru sumpah, “Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan
memberikan keterangan yang sebenar-benarnya dan tidak lain dari
yang sebenar-benarnya (saksi mengucapan sumpah)”.
Panitera : (menoleh ke Hakim Ketua dan mengatakan pengambilan
sumpah sudah selesai)
Hakim Ketua : Perlu diingat saudara saksi, dalam memberikan kesaksian
pada persidangan ini saudara dapat melakukannya dengan tenang,
dapat memberikan kesaksian dengan sejelas-jelasnya dan tidak
usah takut, serta saudara harus memberikan keterangan tentang apa
yang saudara dengar dan lihat sendiri tanpa ada tekanan. Mengerti?
Saksi-saksi : Baik mengerti. (bersama-sama)
Hakim Ketua : baik sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi
yang pertama, kepada saudara saksi kedua silahkan meninggalkan
ruang sidang (saksi meninggalkan ruang sidang)
Hakim Ketua : saudara saksi pertama, apakah anda sudah siap?
Indah : siap...
Hakim Ketua : Apakah anda mengenal terdakwa?
Indah : Saya adalah saudara dari korban Majelis Hakim
Hakim Ketua : saksi, pada saat kejadian pembunuhan dan pencurian kepada
korban meli oleh terdakwa Aidil berada dimana dan sedang apa
waktu itu?
Indah : pada saat itu saya berada di sekitar rumah karena rumah saya
berseblahan dengan rumah saudara saya.
Hakim Ketua : selanjutnya pemeriksaan saksi saya serahkan kepada Hakim
Anggota. Hakim Anggota 1 apakah saudara akan mengajukan
pertanyaan?
Hakim Anggota 1 : baik Hakim ketua, saya akan mengajukan beberapa
pertanyaan
Hakim Ketua : silahkan...
Hakim Anggota 1 : tindakan apa yang anda lakukan setelah mendapatkan
saudara anda (korban) dalam keadaan bersimbah darah dan telah
meninggal?
Indah : Saya langsung memanggil tetangga lain sebelah rumah saya
untuk meminta pertolongan
Hakim Anggota 1 : Apakah anda tahu kapan dan dimana peristiwa itu terjadi?
Indah : saya tidak mengetahui kapan peristiwa pembunuhan itu terjadi,
setahu saya peristiwa tersebut terjadi dirumah saudara saya ketika
suami nya sedang meninggalkan rumah ke luar kota
Hakim Anggota 1 : Kapan jenazah dimakamkan?
Indah : dimakamkan pada hari minggu 2 oktober 2019
Hakim Anggota 1 : Cukup Hakim Ketua
Hakim ketua : baiklah, jaksa penuntut umum apakah ada yang ingin saudara
tanyakan ?
JPU 1 : Tidak, hakim ketua
Hakim Ketua : kepada saudara penasehat hukum apakah ada pertanyaan yang
akan diajukan kepada saksi?
Pengacara : apakah anda mengetahui korban dan terdakwa adalah teman?
Indah : iya saya mengetahui, dan Terdakwa sering bertamu kerumah untuk
sekedar ngobrol dengan saudara saya.
Pengacara : cukup Majelis
Hakim Ketua : apakah anda mengenal dua barang bukti ini ? (menunjukkan pisau
dapur )
Indah : itu pisau dapur milik saudara saya pak hakim, yang biasa dia pakai untuk
memasak. benda tersebut saya temukan pada saat saudara saya
ditemukan dengan bekas darah di benda itu.
Hakim ketua : kalau begitu saudara saksi dapat meninggalkan ruang sidang dan
silahkan mengambil kembali kartu identitas saudara.
Hakim ketua : baiklah, jaksa penuntut umum silahkan panggil saksi selanjutnya
JPU 1 :siap hakim ketua ( JPU memanggil saksi sdr. joni)
Hakim ketua : saudara, apakah anda sudah siap ?
Refina : siap
Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

Refina : saya kenal dengan saudara ikhwan tetapi tidak ada hubungan
keluarga

Hakim ketua : apakah anda menyaksikan sendiri peristiwa pembunuhan itu


terjadi ataukah mendengarkan cerita dari orang lain?
Refina : saya menyaksikan sendiri pak hakim
Hakim ketua : selanjutnya pemeriksaan saksi saya serahkan kepada hakim
anggota hakim anggota 2 apakah saudara akan mengajukan
pertanyaan ?
Hakim Anggota 2 : baik hakim ketua, saya akan mengajukan beberapa
pertanyaan
Hakim ketua :silahkan
Hakim Anggota 2 : masih ingatkah sdr kapan dan dimana kejadian
pembunuhan tersebut terjadi ?
Refina : masih ingat hakim majelis, pada hari sabtu tanggal 30 september
2019
Hakim Anggota 2 : bisa anda ceritakan apa yang anda ketahui tentang
peristiwa pembunuhan tersebut?
Refina : pada saat kejadian pembunuhan tersebut terjadi saya tidak sengaja
melewati rumah korban meli , yang pada saat itu pintu rumah
korban meli terbuka. Saya hampiri rumah tersebut yang terlihat
sangat sepi, saya terkejut ketika didalam rumah tersebut saya
melihat terdakwa Ikhwan sedang memukul dengan menggunakan
kursi ke arah kepala korban meli. Pada saat itu karna ketakutan
saya tidak berani memberi tau ke warga sekitar. Saya melihat
terdakwa memukul dengan menggunakan kursi ke arah kepala
korban meli kemudian korban meli jatuh pingsan, setelah itu
terdakwa Ikwan masuk kedalam dapur korban dan keluar
membawa sebuah pisau dan dengan pisau itu terdakwa elsa
menusukkannya ke bagian perut korban meli. Pada saat korban
sudah tidak berdaya, terdakwa elsa segera meninggalkan rumah
korban yang sebelumnya dia membuang pisau tersebut dibelakang
rumah korban meli.
Hakim Anggota 1 : sudah cukup hakim ketua
Hakim ketua : baiklah jaksa penuntut umum apakah ada yang ingin saudara
tanyakan ?
JPU 1 : ada hakim ketua, saya akan mengajukan pertanyaan
Hakim ketua : silahkan
JPU 1 : tindakan apa yang sdri lakukan setalah mengetahui adanya
pembunuhan tersebut?
Refina : saya langsung pulang kerumah dan tidak berani mengatakan
kepada orang lain, apa yang telah terjadi
JPU 1 : terima kasih, sudah cukup hakim ketua
Hakim ketua : kalau begitu saudara saksi dapat meninggalkan ruang sidang dan
mengambil kartu identitas saudara.
Refina : Baik majelis Hakim (keluar ruang sidang dengan dikawal petugas
keamanan)
Hakim Ketua: silahkan terdakwa untuk duduk dihadapan majelis hakim, apakah
benar semua ketarangan yang saksi berikan tadi?
Terdakwa : iya benar pak hakim
Hakim ketua : apakah saudara menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi?
Terdakwa : iya pak hakim, saya sangat menyesal dan berjanji tidak akan
mengulanginya lagi.
Hakim ketua : baiklah, sidang selanjutnya akan dilaksanakan pada hari kamis,
Tanggal 12 desember 2019, ditempat yang sama yaitu Pengadilan
Negeri palembang dengan Agenda PEMERIKSAAN
TERDAKWA. Demikian sidang hari ini dinyatakan DITUNDA
dan DITUTUP. (Ketok Palu 1x)

SIDANG II Pemeriksaan Keterangan Terdakwa)

Hakim Ketua : Sidang Pengadilan negeri palembang yang memeriksa dan


mengadili Perkara Pidana Nomor. 1777/Pid. B/2019/PN
PLG, atas nama terdakwa Ikhwan Aidil Fitri Ridho Bin
MARWAN dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum
(ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa
dipersilahkan mengambil tempat kembali didepan.
Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali
mengambil tempat duduk saudara di depan) Baik, Saudara
Terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan
siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada
hari ini?
Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di
dalam BAP. Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?
Terdakwa : Kenal pak Hakim, korban adalah Teman Berdagang.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah barang
yang saudara pakai untuk membunuh (sambil menunjukkan
barang bukti kepada terdakwa)
Berupa :
1 Buah pisau dapur dan balok kursi

Terdakwa : Ya, benar pak Hakim (sambil menganggukan kepala)


Hakim Ketua : Apakah sebelumnya saudara telah mempunyai rencana
untuk melakukan pembunuhan tersebut ?
Terdakwa : Saya sama sekali tidak mempunyai rencana untuk
melakukan pembunuhan tersebut, Pak Hakim.
Hakim Ketua : coba saudara jelaskan, sebab apa sehingga saudara
melakukan pembunuhan pada saat itu ?
Terdakwa : Iya Pak lantaran pada waktu itu ketika saya sedang berada
di rumah korban saya sedang berbicang-bincang. Tetapi di
tengah-tengah perbincangan korban mengejek saya dan
saya merasa sakit hati pak.
Hakim Ketua : obrolan apa yang membuat sakit hati itu?
Terdakwa : dia mengatakan bahwa saya seorang pengangguran yang
tidak bekerja dan tidak berpenghasilan jadi saya sakit hati.
Hakim Ketua : Coba saudara jelaskan bagaimana situasi ditempat
kejadian pada saat saudara melakukan pembunuhan?
Terdakwa : Pada saat itu yang saya lihat keadaan di sekitar rumah
korban sepi tidak ada orang yang lewat
Hakim Ketua : (Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan pertanyaan).
Hakim Anggota I :(Terima kasih Pak Ketua), Saudara terdakwa, Coba
saudara jelaskan dengan cara bagaimana saudara
melakukan pembunuhan ?
Terdakwa : Pada saat itu saya langsung memukul korban pakai kursi
yang ada di rumahnya. Ketika korban sudah pingsan, saya
langsung bergegas mengambil pisau yang ada di dapurnya
dan menujah dada korban.
Hakim Anggota I : Baik, apakah selain saudara, masih ada orang lain yang
membantu saudara saat melakukan pembunuhan tersebut ?
Terdakwa : Tidak ada, hanya saya saja, Pak Hakim.
Hakim Anggota I :(Baik Ketua pertanyaan dari saya cukup).
Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu
ditanyakan.
Hakim Anggota II : apakah saudara hanya menggunakan pisau saja ketika
menujah korban?
Terdakwa : iya pak hanya pisau
Hakim Anggota II : berapa kali anda menujah korban
Terdakwa : sekitar 5 kali pak
Hakim Anggota II : (Pak Ketua, pertanyaan dari saya cukup).
Hakim Ketua : (Baik terima kasih Hakim Anggota II) kepada Jaksa
Penuntut Umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?
JPU : (Ada Pak Hakim), Saudara Terdakwa, mengapa anda
menujah korban sebanyak 5 kali itu?
Terdakwa : karena pada tujahan ke 5 saya sudah dapat memastikan
bahwa korban sudah tewas.
JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada
orang lain yang ikut membantu saudara dalam melakukan
pembunuhan tersebut?
Terdakwa : Tidak ada Pak, melainkan hanya saya sendiri yang
melakukannya tersebut.
JPU : Baik, Pak Hakim pertanyakan dari kami cukup.
Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, ada pertanyaan yang
ingin diajukan untuk Terdakwa ?
PH Terdakwa : (Ada Pak Hakim) terima kasih. Saudara Terdakwa apakah
sebelumnya saudara pernah terlibat dalam perkara Pidana
dan apakah saudara pernah dihukum?
Terdakwa : Tidak pernah Pak.
PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa maksud atau alasan saudara
melakukan pembunuhan itu? Kenapa sampai saudara
melakukan hal tersebut?
Terdakwa : Iya Pak saya sakit hati karena dia mengatakan saya
seorang pengangguran yang tidak berpenghasilan sama
sekali
PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan
pembunuhan itu?
Terdakwa : Iya Pak, saya menyesal.
PH Terdakwa : Dan apakah saudara berjanji tidak akan mengulangi
perbuatan serupa lagi?
Terdakwa : Iya Pak, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
PH Terdakwa : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.
Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi
kepada Terdakwa?
JPU : Tidak ada lagi Pak Hakim
Hakim Ketua :Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara
Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan
tuntutannya pada sidang hari ini?
JPU : Baik Pak Hakim, kami belum mempersiapakan
tuntutannya, maka kami mohon ke Majelis Hakim yang
terhormat agar menunda sidang ini 1 minggu ke depan, agar
kami dapat mempersiapkan tuntutan kami Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang di
tunda 1 minggu ke depan?

PH Terdakwa : Iya Pak Hakim, kami setuju sidang ditunda 1 minggu ke


depan.

Hakim Ketua : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah Sidang hari


ini Rabu tanggal 12 desember 2019, kami rasa cukup dan
kami tunda selama 1 (satu) minggu kedepan, yaitu pada
hari kamis tanggal 19 desember 2019 dengan Agenda
Pembacaan Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu kami
beritahu kepada saudara Penuntut Umum agar menyiapkan
tuntutannya, serta menghadirkan Terdakwa pada
persidangan yang akan datang dan kepada Penasehat
Hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan
datang tanpa dipanggil kembali.
Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu 1 kali).Sidang III kamis, 19 desember 2019 (Penyerahan
Barang Bukti dan Pembacaan
Tuntutan)

Hakim Ketua : Sidang Perkara pidana PN PALEMBANG yang


memeriksa dan mengadili Perkara Pidana Nomor 1777/Pid.
B/2019 PN plg, atas nama terdakwa Ikhwan Adil Fitri
Ridho dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk
palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa
Penuntut Umum sudah siap membacakan tuntutannya?
JPU : Tuntutannya sudah siap, Pak Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk
kembali di depan.
Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakannya
(membacakan tuntutan pidana sebagaiman terlampir)

JPU : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh


Jaksa Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara
akan mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana tersebut?
Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Pak Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan
mengajukan pembelaan atasa tuntutan tersebut
PH. Terdakwa : Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon
Majelis Hakim memberikan waktu untuk mempersiapkan
pembelaan
Hakim Ketua : Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara
bersedia Sidang ini di tunda?
JPU : Iya Majelis Hakim, kami setuju sidang ini ditunda.
Hakim Ketua : (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan
dilanjutkan pada hari Kamis, Tanggal 26 desember Jam
13.00 WIB dengan agenda acara pembacaan pembelaan
dari Terdakwa atau Penasehat Hukum kepada Jaksa
Penuntut Umum, kami perintahkan untuk menghadirkan
kembali Terdakwa dan kepada Terdakwa atau Penasehat
Hukum agar mempersiapkan pembelannya pada hari sidang
yang sudah ditetapkan, sidang hari ini dinyatakan ditunda
dan ditutup (ketuk palu 3 kali)
SIDANG IV, kamis, tanggal 26 desember 2019 (Pembacaan Pembelaan / Pledoi
Terdakwa)

Hakim Ketua : Sidang Pengadilan negeri palembang yang memeriksa dan


mengadili perkara Nomor 1777/Pid.B/2019/PN PLG, atas nama terdakwa Ikhwan
AIDIL Fitri Ridho bin Marwan dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum
(ketuk palu 3 kali)
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka
agenda sidang hari ini adalah mendengar pembelaan dari
terdakwa atau Penasehat Hukum kepada saudara Terdakwa
atau Penasehat Hukum apakah saudara sudah siap untuk
membacakan pembelaan atau pledoinya?
Terdakwa : Sudah siap Pak Hakim.
PH. Terdakwa : (Iya, Kami sudah siapkan Pak Hakim)
Hakim Ketua : Silahkan dibacakan (Penasehat Hukum membacakan
pembelaan sebagaimana terlampir).
PH Terdakwa : (Membacakan sambil berdiri)
Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari PH.Terdakwa, Kepada
JPU akan mengajukan Replik atas pembelaan dari
PH.Terdakwa?
JPU : Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak mengajukan
Replik dan kami tetap pada tuntutan kami Majelis Hakim
Hakim Ketua : baik karena JPU tidak mengajukan Replik dengan
demikian PH.Terdakwa tidak mengajukan Duplik
Hakim Ketua : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya
memberikan kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah
mengambil keputusan, dan sidang ini ditunda dua minggu
kedepan dengan pada hari kamis, 9 januari 2020 dengan
agenda pembacaan putusan kepada Jaksa Penunut Umum,
Penasehat Hukum, dan Terdakwa diharapkan hadir dalam
persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan
demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup
(ketuk palu 3 kali).

Sidang VI 9 januari 2019 (Pembacaan Putusan)


Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu Fakultas Hukum UIN Raden Fatah
Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana
Nomor 1777/Pid.B/2019/PN PLG atas nama terdakwa
Ikhwan Aidil Fitri Ridho bin Marwan dinyatakan dibuka
dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang
hari ini adalah pembacaan putusan Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara
persidangan pada hari ini adalah pembacaan putusan
pengadilan.
Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan
sidang hari ini?
Terdakwa : Ya, sudah siap Pak Hakim.
(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai
membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)
Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan
kepada JPU dan PH.Terdakwa apabila keberatan dengan
keputusan ini, dapat mengajukan upaya Banding selambat-
lambatnya 7 hari sejak putusan ini di bacakan.
Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan
putusan ini?
Terdakwa : Saya mengerti pak hakim.
Hakim Ketua : Apakah saudara terdakwa akan mengajukan banding?
Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum
saya Pak Hakim.
Hakim Ketua : Kepada PH.Terdakwa apakah akan mengajukan
banding?
PH. Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat kami minta waktu sebentar
untuk bicara dengan Terdakwa.
Hakim Ketua : Baiklah silahkan
PH Terdakwa : (Setelah berbicara dengan Terdakwa) baik Majelis Hakim
kami tidak akan mengajukan banding.
Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana
Nomor 1777/Pid.B/2019/PN PLG, dengan Terdakwa
Ikhwan Aidil Fitri Ridho bin Marwan di nyatakan selesai
dan sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk palu 3 kali).

Anda mungkin juga menyukai