Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PARE
Jalan Raya Secang – Temanggung Kilometer 3 Temanggung
Kode Pos 56271, Telepon 0293 4900651,
Surat Elektronik : puskesmaspare.temanggung@gmail.com

LAPORAN HASIL SOSIALISASI DESA SIAGA AKTIF MANDIRI


DI WILAYAH KERJA PUSKSMAS PARE

A. Pendahuluan
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumber daya dan kemampuan serta kemauan serta kemauan untuk untuk
mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan
kegawadaruratan, kesehatan secara mandiri. Desa yang dimaksud di sini
adalah kelurahan atau istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas – batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan yang diakui dan dihormati dalam Pemerintah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Latar Belakang
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka seluruh
desa di Indonesia dituntut untuk menjadi desa yang sehat dengan berbagai
Indikator.Syarat Desa Sehat adalah dengan membentuk Desa Siaga.Desa
Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-
masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara
mandiri.Sebuah Desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut
telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Poliklinik Kesehatan Desa
(PKD). PKD adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa. UKBM yang sudah dikenal luas
oleh masyarakat yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Warung Obat
Desa, Pondok Persalinan Desa (Polindes), Kelompok Pemakai Air, Arisan
Jamban Keluarga dan lain- lain. Untuk dapat menyediakan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa, Poskesdes memiliki kegiatan :
Pengamatan epidemiologi sederhana terhadap penyakit terutama penyakit
menular yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan
factor resikonya termasuk status gizi serta kesehatan ibu hamil yang
beresiko. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan
penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB serta factor resikonya
termasuk kurang gizi. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan
kegawatdarutan kesehatan. Pelayanan medis dasar sesuai dengan
kompetensinya.
Promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penyehatan lingkungan dan lain-
lain.
Dengan demikian Poskesdes diharapkan sebagai pusat
pengembangan atau revitalisasi berbagai UKBM yang ada di masyarakat
desa. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, Poskesdes harus didukung
oleh sumber daya seperti tenaga kesehatan (minimal seorang bidan)
dengan dibantu oleh sekurang-kurangnya 2 orang kader. Selain itu juga
harus disediakan sarana fisik berupa bangunan, perlengkapan dan
peralatan kesehatan serta sarana komunikasi seperti telepon, ponsel atau
kurir. Untuk sarana fisik Poskesdes dapat dilaksanakan melalui berbagai
cara/alternatif yaitu mengembangkan Polindes yang telah ada menjadi
Poskesdes, memanfaatkan bangunan yang sudah ada misalnya Balai
Warga/RW, Balai Desa dan lain-lain serta membangun baru yaitu dengan
pendanaan dari Pemerintah (Pusat atau Daerah), donatur, dunia usaha,
atau swadaya masyarakat.
Dasar Hukum :
1) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan Kabupaten / Kota.
2) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010
tentang PedomanUmum Pengembangan Desa dan KelurahanSiaga
aktif;
3) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2269/Menkes/Per/XI/2011
tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
4) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor140.05/292 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja Operasional dan Sekretariat Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Pusat;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional.
Maka dari itu perlu di sosialisasikan kepada stakeholders, tokoh
masyarakat, dan tokoh agama tentang desa siaga aktif mandiri agar segera
terwujud.
Kegiatan dilaksanakan dengan mengacu pada visi, misi, tujuan
puskesmas dan tata nilai Puskesmas Pare yaitu:
1. Visi
Mewujudkan masyarakat wilayah Puskesmas Pare yang
mandiri dan sehat
2. Misi
1) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
2) Meningkatkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
3) Mewujudkan pelayanan prima
3. Tata Nilai Puskesmas Pare
1) Cepat
Segera untuk memberikan pelayanan kesehatan pada
masyarakat yang membutuhkan pertolongan dari petugas kesehatan
2) Empati
Didalam memberikan pelayanan kesehatan selalu
didasari keinginan yang kuat untuk menolong dengan berusaha
mengetahui perasaan dan apa yang dipikirkan dari yang diberi
pelayanan.
3) Ramah
Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik
budi, manis bahasanya, tutur kata dan sikap yang baik
4) IKHLAS
Memberikan pelayanan kesehatan dengan setulus hati.
5) Amanah
Didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
didasari kejujuran dan dapat dipercaya dalam setiap tindakan.
5)

C. Maksud dan Tujuan


Tujuan umum :
Desa siaga adalah terwujudnya masyarakat yang sehat, peduli, dan
tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.
Tujuan khususnya adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang

pentingnya kesehatan.
2. Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa
terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan (bencana, wabah, kegawadaruratan dan sebagainya)
3. Peningkatan kesehatan lingkungan di desa. Meningkatnya kemampuan
dan kemauan masyarakat desa untuk menolong diri sendiri di bidang
kesehatan.

D. SASARAN
Sasaran kegiatan sosialisasi desa siaga aktif mandiri adalah :Camat,
Forkompincam, kepala UPT, kepala desa, ketua FKD, dan Ketua PKK
Desa.

E. JADWAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Tanggal : 17 Juli 2019


Jam : 09.00 s/d selesai
Tempat : RM. Kampoeng Sawah, Manding, Temanggung

F. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

G. HASIL PERTEMUAN
Pertemuan sosialisasi desa siaga aktif mandiri dilaksanakan pada
tanggal 17 Juli 2019, pukul 09.00 s/d selesai di RM Kampoeng Sawah,
Manding, Temanggung. Peserta sosialisasi terdiri dari : Camat Kranggan,
Forkompincam, Kepala UPT sekecamatan, Kepala Desa, Ketua FKD, dan Ketua
Tim PKK Tk. Desa. Peserta yang tidak hadir yaitu kepala Desa Pare yang
mewakilkan pada perangkat desa, yang lain dapat hadir walaupun ada
beberapa yang datang terlambat. Materi desa siaga aktif mandiri disampaikan
oleh Kepala Puskesmas Pare yang terdiri dari kebijakan, Lokus, dan kriteria
desa siaga aktif mandiri. Peserta aktif mengikuti jalannya sosialisasi dan ada
beberapa pertanyaan yang diajukan kepada nara sumber.

H. KESIMPULAN
Sosialisasi perlu dilanjutkan kepada perangkat desa, kader, dan Toma di
desa

I. PENUTUP
Demikian laporan hasil pelaksanaan kegiatan sosialisasi DESA SIAGA AKTIF
MANDIRI di Wilayah Kerja Puskesmas Pare

Kepala Puskesmas Pare Promkes

dr.FRESINTA MAYA WARNERINA, MMR NOVITASARI C.K,Amd.Keb


NIP. 19800602 200903 2 008 NIP. 19660812 198703 2 010

Anda mungkin juga menyukai