Anda di halaman 1dari 5

Naskah asli

Pemeran :
Pembaca narasi dan nenek : kiki
Saudagar kaya : ayu dan hadi
Teman Sekampung saudagar : muji
Pramugari : ira dan azizah
Pilot : nasih dan jali
yang tempat duduknya di ambil : gadis dan fahri
Penjual tiket dan penumpang dan anak buah nenek : encun / rahmi
Perampok 1 dan 2 : fahri dan gadis

Adegan 1
Jam 6 pagi disebuah bandara dikota A, sepasang suami istri yang berasal dari kampung sudah
duduk manis diruang tunggu keberangkatan karena takut telat, padahal pesawatnnya take off
pada jam 2 siang nanti
Istri : aduh pak sudah gak sabar nih aku naik pesawat (senang)
Suami : ya sama bu, aku juga gak sabar pingin ngeliat rumah kita dari atas nanti kaya
gimana ya (sambil tertawa)
Adegan 2
Setelah beberapa jam menunggu, suami pun mulai bosan untuk menghilangkan rasa bosan
tersebut sang suami bergoyang mengikuti irama yang terdengar.
Jam menunjukkan waktu 12.30 terdengar pengumuman untuk melakukan check in. sepasang
suami istri tersebut langsung menuju sumber suara.
Encun : pesawat tujuan Jakarta nomer penerbangan 085248123456 telah dibuka.
Suami : bu pesawatnya sudah di buka, ayo bu
Istri : iya pak
Sesampainya ditempat check in
Rahmi : boleh lihat tiketnya pak
Suami : iya ini mba (menunjukkan tiket)
Encun : tasnya silahkan taruh disini pak
Suami : lho buat apa
Encun : buat ditimbang pak
Suami : buat apa pake ditimbang-timbang segala kaya orang aja(nada sinis)
Penimbangan barang pun sudah selesai, ternyata barang yang dibawa overload.
kemudian sebuah insiden terjadi…
Rahmi : maaf bapak barang bawaan bapak overload atau kelebihan berat jadi bapak
harus nambah biaya sebesar 100ribu
Suami : lho kan saya sudah bayar harga tiket mahal Rp. 900.000 loh berdua, kenapa
harus ditambah lagi
Rahmi : begini bapak ibu biar saya jelaskan dulu, muatan barang yang bapak ibu
bawa itu kelebihan. Jadi bapak ibu harus menambah, kalau tidak bapak ibu tidak bisa ikut
berangkat begitu bapak ibu.
Istri : yaudah pak bayar aja (nada sinis)
Adegan 3
Setelah mereka menunggu cukup lama diruang tunggu, tak lama kemudian terdengar
pengunguman untuk segera naik ke pesawat karena pesawat sudah siap berangkat. Saat
dijalan kedua suami istri tersebut pun dengan semangatnya berjalan paling depan dan duduk
dikursi paling depan
Suami : cepetan dong bu jalan nya, nanti kita gak dapat duduk loh
Istri : sabar to pak, bawaan kita ini lo banyak
Suami : sini aku bawakan, cepet bu
Istri : iyo iyo pak (iya iya pak)

Satu persatu penumpang menaiki pesawat dengan tertib, kemudian terjadi sebuah keributan di
seat depan. Sang suami sedang adu mulut dengan penumpang A.

gadis : permisi bapak , tempat yang anda duduki adalah tempat kami
Suami : Hah, apa-apaan, kan saya yang duluan duduk disini, kenapa anda mau
mengusir saya
fahri : bukan nya saya mau mengusir bapak dan ibu, cuman kursi yang sedang
bapak duduki itu adalah kursi kami
Suami : tidak mau!! Pokoknya kami duduk disisni!! Enak aja ngusir” orang makanya
kalau mau duduk didepan datangnya harus pagi dong
fahri : (muka kesal)
Mendengar keributan tersebut, datang pramugari untuk menanyakan hal tersebut
Pramugari ( Azizah) : maaf ibu bapak, ada apa ya
Gadis : coba liat ini mba, ini benerkan nomer tempat duduk kami (menunjukkan
tiket)
Pramugari (Azizah) : (sambil meliat tiket) oh iya bu benar
Pramugari (Ira) : maaf bapak/ibu tempat duduk ini, no 69 punya mereka berdua,
sedangkan bapak sama ibu duduknya dibelakang pak, mari saya antar pak
Suami : enak bener,saya gak mau, saya udah datang dari jam 6 pagi kesini, orang ini
kan baru datang.
Istri : iya dasar orang kota mau seenaknya sendiri, datang belakangan mau duduk
di depan.. pokoknya kami gak mau pindaaah!!!!
Pramugari (Ira) : tapi bapak, tempat duduk ini berdasarkan no tiket
Suami istri tersebut pun tetap kukuh dengan pendirian mereka. Pramugari pun meminta
bantuan kepada sang pilot agar tidak terjadi kekacauan
Pramugari (Azizah) : (mengetuk pintu pilot) pak pilot, permisi
Pilot (Jali) : iya ada apa (membuka pintu)
Pramugari(Azizah) : pak pilot tolong bilangin sama penumpang yang disana kalau mereka
salah tempat duduk padahal sudah di bilangin tapi tetep ga mau pindah.
Pilot (Jali) : baik lah
Sang pilot pun menghampiri penumpang tersebut
Pilot (nasih) : maaf pak, tiket yang bapak miliki adalah untuk kelas ekonomi yang ada
dibelakang...
Ayu : lah kamu siapa koq juga nyuruh-nyuruh kita?
Pilot (nasih) : saya ini yang mengemudikan pesawat bu
Ayu : malah kurang ajar ya kamu, supir aja nyuruh orang pindah tempat duduk
Hadi : emang kenapa kalo kami tidak pindah? (marah)
Pilot (jail) : karna kursi yang kalian duduki adalah kursinya mereka pak
Suami/istri : pokoknya kami tidak mau pindah!!!!!!!!!!
Suasana semakin panas, penumpang yang merasa haknya diambil tetap tidak terima.
Kemudian datang seorang penumpang dari seat bagian tengah, lalu bertanya kepada pilot dan
pramugari
muji : apa yang sedang terjadi pak ?
Pilot (nasih) : ini ada seorang penumpang yang salah mengambil tempat duduk tapi
mereka tetap bersikukuh bahwa tempat duduk yang mereka duduki adalah milik mereka.
muji : oh begitu pak kejadiannya. Baik saya coba bicara dengan mereka, sepertinya
mereka satu daerah dengan saya.
Pilot (jali) : oh iya silahkan, mudah-mudahan berhasil ya, faighting

Pemuda tersebut pun menhampiri mereka


muji : selamat siang bapak ibu, bapak dari desa ya?
Suami : benar, anda kenal saya ?
Muji : siapa sih yg gak kenal bapak sama ibu, ngomong-ngomong bapak mau
kamana ya ?
Suami : saya mau ke jakarta
muji : lho, bapak mau ke jakarta to, kalau kejakarta duduk dibelakang pak, kalo
duduk disini untuk jurusan medan
Suami : ooo begitu ya, terima kasih ya, untung ada kamu, kalau gak kami bisa
kesasar nih. Ayo bu kita kesana
Istri : iya pak

Si pilot, pramugari dan penumpang yg ada disekitar pun tertawa melihat kejadian tersebut.
Setelah semuanya beres dan semua penumpang sudah duduk dikursi mereka masing-masing,
pesawatpun berangkat, kedua suami istri tersebut sangat terkejut dan tidak hentinya
beristighfar.

Ayu : pak, ini pesawatnya kok miring gini yah, astaghfirullah astaghfirullah, apakah kita
akan selamat pak ?
Suami : “ tenang bu tenang, kita pasti akan baik – baik saja”
(setelah pesawat sudah terbang diatas)
Gadis : coba ingat-ingat ibu-ibu kampung yang barusan ngambil tempat duduk kita,
periasannya banyak banget kalonya kita bisa ngambil semua emas-emas ibu itu kita bisa kaya
raya.
Yadi : “iya ya, gimana kalau kita beraksi sekarang”
Gadis : “okeh, bisa nanti aku yang ngambilin semua emasnya”
Tanpa pikir panjang lagi si kedua pemuda ini pun langsung melakukan aksinya untuk
mengambil semua perhiasan ibu
yadi :” semuanya diam ditempat, jangan ada yang bergerak”
Ibu :” ada apa ini pak, bagaimana ini” (dengan sangat ketakutan)

gadis :”serahkan semua harta benda kalian, kalau tidak saya akan bunuh ibu ini!”

(sambil menyandera ibu saudagar kaya)

yadi :” ambil semua barang-barang berharga mereka!”

Ibu :” pak, tolong saya” (dengan cemas dan merintih)

Bapak :” tenang bu, gimana ini bu” (sambil menyerahkan barang berharga dengan gugup)

Nini :” menambah kerjaan ku saja (berdiri dari tempat duduk) , hei.. kau berdua lepaskan
ibu itu (menarik lengan baju)

Yadi : “tidak mau”

Nini : “baiklah kalau kalian tidak mau

Gadis : haha jangan sok jagoan deh nek, sudah tua itu lebik baik diam aja nanti yang ada
tulang nenek rontok lagi (tertawa berdua)

rahmi :” berani sekali kalian meremehkan bos kami!”

mawad :” iya, jangan macam-macam kalian dengan kami, kami akan habisi kalian berdua”

Tidak disangka nenek langsung menyerang perampok tersebut, dan ternyata anak buah nenek
juga membantu. Dengan kekuatan super yang dimiliki oleh nenek dan anak buahnya, mereka
dapat melumpuhkan perampok tersebut.

Yadi dan gadis :”ampun nek ampun” (perampok sudah tidak berdaya)

Nini :” sekarang kembalikan semua barang berharga penumpang!” mba pramugari tolong
beritahu pilot untuk menghubungi polisi dijakarta

Pramugari (Ira) :” baik nek” (menuju keruangan pilot)

“ pak, tolong beritahu polisi Jakarta bahwa ada perampok dipesawat kita”

Pilot (nasih) :” baik, meydey meydey pesawat kami ada perampok tolong segera hubungi
polisi Jakarta untuk menangkap perampok dipesawat saat kami mendarat”

(setelah beberpa saat kemudian pesawatpun akan segara turun)

Pamugari (Ira):” perhatian kepada seluruh penumpang pesawat untuk duduk ditempatnya
masing-masing untuk memasang sabuk pengaman dan menutup meja didepan anda, terima
kasih
Ibu :” pak, akhirnya kita semua selamat dan kita akan segera turun, ibu benar-benar takut
pak”
Bapak :”iya ibu tenang yah, bapak juga sangat takut”
Nini : “nah nak makanya apabila mau memakai perhiasan jangan terlalu berlebihan sehingga
akan mengundang orang untuk melakukan perbuatan jahat”
Bapak dan ibu : “iya bu terimakasih”

Pesawatpun sudah mendarat dan semua penumpan sudah keluar, dan perampok lansung
dibawa polisi Jakarta.
TAMAT

Anda mungkin juga menyukai