Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MESIN – MESIN FLUIDA

DISUSUN OLEH :

NAMA : IBNUROFIQ ASHIDIQ


NIM : 4201717039
JURUSAN/PRODI : TEKNIK MESIN/D4 MKE

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2019
KOMPRESIBILITAS

Compressibility: Dalam hal ini, fluida bisa dibagi menjadi compressible fluid dan
incompressible fluid. Secara umum, cairan bersifat incompressible sedangkan gas
bersifat compressible. Kemampuan suatu fluida untuk bisa dikompresi biasanya
dinyatakan dalam bulk compressibility modulus.
Istilah compressible fluid dan incompressible fluid hendaknya dibedakan
dengan istilah compressible flow dan incompressible flow. Compressible flow adalah
aliran dimana densitas fluidanya tidak berubah didalam medan aliran (flow field),
misalnya aliran air. Sedangkan incompressible flow adalah aliran dimana densitas
fluidanya berubah didalam medan aliran, misalnya aliran udara.
Dalam mekanika termodinamika dan fluida , kompresibilitas juga dikenal
sebagai koefisien kompresibilitas atau kompresibilitas isotermal
adalah ukuran perubahan volume relatif dari fluida atau padatan sebagai respons
terhadap perubahan tekanan (atau tekanan rata-rata).

Gas mempunyai sifat lebih mudah dimampatkan daripada zat padat atau zat
cair karena gas tidak memiliki suatu bentuk dan bentuk nya juga bisa berubah-ubah.
Dikarenakan oleh, ikatan dari partikel gas lebih renggang daripada partikel cair
sehingga pertikel zat pun menjadi lebih mudah untuk memenuhi ruangan daripada
partikel cair.
Sistem kerja Hidrolik
Sistem kerja hidrolik yaitu fluida cair yang ada dalam sistem memiliki tekanan
yang berasal dari satu sisinya dengan perbedaan luas. Yang perlu diingat adalah
perbandingan terbalik antara gaya yang dikeluarkan dengan luas tekannya. Tekanan
tersebut mendorong terhadap sebuah piston yang berada dari sisi lain sebuah wadah.
Hal ini menyebabkan pemindahan energy ke dalam piston yang memaksanya untuk
mengangkat sesuatu ke atas. Karena tekanan di dalam air tidak akan membiarkannya
mengalir ke belakang, piston tidak pernah bisa bergerak dengan arah yang
berlawanan kecuali jika tekanan tersebut dilepaskan. Ini berarti bahwa bagaimanapun
piston mengangkat, hal ini aman sampai operator sistem memperbolehkan untuk
dilepaskan. Contohnya, jika piston mengangkat tangan forkfilt (tangan yang untuk
mengangkat barang), mereka akan tetap terus terangkat sampai tekanan hidrolik
dilepaskan.

Sistem kerja Pneumatic


Pneumatik pada dasarnya adalah pemanfaatan udara terkompresi menjadi
gerakan translasi pada plunyer atau piston . Untuk pengaplikasian yang banyak, ini
jauh lebih efisien dan praktis. Biasanya sistem mencakup kompresor udara, yang
menyimpan udara yang terkompresi dalam sebuah cylinder dan melepaskannya di
bawah kontrol listrik. Seringkali udara sedikit dimodifikasi dengan cara menghilangkan
beberapa uap air dan menambahkan sejumlah kecil minyak yang dikabutkan untuk
membuat gas yang lebih ramah kepada mesin.

Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan


keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya
luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Karena menggunakan udara
terkompresi, maka sistem pneumatik tidak dapat dipisahkan dengan kompresor,
sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan tertentu.

Prinsip kerja yang digunakan dalam sistem hidrolik juga berbeda dengan sistem
pneumatic yaitu dengan menerapkan hukum Pascal, dimana fluida yang ada di ruang
tertutup apabila diberi tekanan, maka tekanan tersebut akan dilanjukan ke segala arah
dengan sama besar.

Anda mungkin juga menyukai