Anda di halaman 1dari 20

Macam-Macam Alat Ukur Mekanik, Elektrik dan Pneumatic

juan prasetyadi 20:08

Alat ukur merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengukur.


Dalam perbaikan dan servis di bidang otomotif juga juga digunakan berbagai
peralatan-pelatan untuk mengukur.

Alat-alat ukur dibedakan menjadi tiga macam yaitu alat ukur mekanik, alat ukur
elektrik dan alat ukur pneumatik.

Alat ukur mekanik yaitu alat ukur yang penggunaanya secara mekanik. Alat
ukur mekanik ini pada umumnya diunakan untuk mengukur panjang, lebar,
kedalaman, diameter luar dan diameter dalam sebuah benda.

Skala pengukuran yang digunakan sering digunakan pada alat ukur mekanik
ini adalah skala metrik dan skala inchi.

Sedangkan alat ukur elektrik yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur
besaran-besaran listrik antara lain tegangan, arus, tahanan dan lain
sebagainya. Selain itu, alat ukur elektrik pengoprasiannya membutuhkan daya
listrik.

Sedangkan alat ukur pneumatik yaitu alat ukur yang digunakan untuk
mengukur tekanan. Selain itu, pengoprasiannya juga dengan memanfaatkan
tekanan. Skala ukuran tekanan pada alat ini antara lain Psi, kPa, Bar,
kg/cm2 dan lain sebagainya.
Macam-macam alat ukur mekanik

1. Mistar baja

Mistar baja atau penggaris baja merupakan salah satu alat ukur mekanik dan
memiliki fungsi untuk mengukur panjang, lebar, ketinggian ataupun kedalaman
suatu benda. Skala ukuran pada mistar baja ini memiliki tingkat ketelitian 0,5
mm atau 1 mm.
Panjang dari mistar baja juga bervariasi, panjang mistar yang sering digunakan
di bengkel otomotif adalah mistar baja yang memiliki panjang 300 mm atau 30
cm dan mistar baja yang memiliki panjang 500 mm.

Pada mistar baja, ada juga yang menggunakan dua skala pengukuran yaitu
skala metrik dan skala inchi.

2. Penggaris gulung (measuring tape)

Penggaris gulung ini terbuat dari bahan pita baja yang digulung. Penggaris
gulung memiliki berbagai macam ukuran, adanya ukurannya sampai 2000 mm
atau 2 m, ada yang ukurannya sampai 5000 mm atau 5 m, bahkan ada yang
ukurannya sampai 15000 mm atau 15 m.

Skala ukuran yang terdapat pada penggaris gulung ini dibedakan menjadi dua
skala, yaitu ada yang menggunakan skala metrik dan ada yang menggunakan
skala inchi.

Penggaris gulung atau measuring tape berfungsi untuk mengukur panjang,


lebar, kedalaman atau ketinggian yang memiliki jarak yang luas.

3. Busur derajat (protactor)

Busur derajat atau protactor memiliki bentuk setengah lingkaran dan dilengkapi
dengan sepotong logam lurus dan panjang yang dihubungkan pada bagian
setengah lingkaran yang dapat digerakkan disekeliling titik putarnya untuk
mengukur sudut.

Busur derajat atau protactor ini berfungsi untuk mengukur atau memeriksa
sudut-sudut suatu benda. Alat ini dapat mengukur sudut dari benda hingga
1800.

4. Outside caliper

Outside caliper berfungsi untuk mengukur diameter luar, mengukur dimensi


luar dan memeriksa apakah permukaan luar dari benda yang diukur sejajar
atau tidak.

Outside caliper terdapat dua kaki sebagai pengukur,serta titik putar pegas
(spring pivot point) dan sekrup penyetel (adjustment screw).

Cara penggunaan outside caliper adalah dengan cara membengkokkan kedua


kakinya ke arah satu sama lainnya pada bagian ujun kaki untuk mendapatkan
hasil pengukuran.

5. Inside caliper

Inside caliper berfungsi untuk mengukur diameter bagian dalam, mengukur


dimensi bagian dalam dan untuk memeriksa apakah permukaan bagian dalam
suatu benda sejajar atau tidak.
Inside caliper memiliki dua kaki yang dihubungkan dengan spring pivot point
serta memiliki sekrup penyetel (adjustment screw) untuk menahan kedua
kakinya saat pengukuran agar kedua kaki tidak bergeser.

6. Depth gauge

Depth gauge atau alat pengukur kedalaman berfungsi untuk mengukur


kedalaman suatu lubang.

Depth gauge terdiri dari kompoen penggaris baja kecil yang memiliki skala
utama dan bagian geser yang terdapat skala vernier.

7. Valve spring tester

Valve spring tester berfungsi untuk menguji tingkat elastisitas dari pegas.
Skala daya pegas standar memiliki skala maksimal 158 kg atau 350 lb.

8. Feeler gauge

Feeler gauge berfungsi untuk mengukur celah antar komponen dan untuk
memeriksa keausan antar komponen.

Feeler gauge terdiri dari beberapa bilah tipis yang memiliki ketebalan yang
berbeda-beda.

9. Vernier caliper
Vernier caliper atau juga sering disebut dengan jangka sorong memiliki fungsi
untuk mengukur diameter luar suatu benda, mengukur diameter dalam suatu
benda dan mengukur kedalaman dari suatu benda.

Jangka sorong memiliki beberapa bagian yaitu rahang bawah, rahang atas,
pengukur kedalaman, sekrup pengunci, skala utama dan skala vernier/ nonius.

Jangka sorong memiliki beberapa tingkat ketelitian yaitu tingkat ketelitian 0,1
mm, tingkat ketelitian 0,05 mm, tingkat ketelitian 0,02 mm, tingkat ketelitian
1/128 inchi dan tingkat ketelitian 1/1000 inchi.

10. Outside micrometer

Outside micrometer atau micrometer luar memiliki fungsi untuk mengukur


diameter luar suatu benda dengan tingkat ketelitian yang lebih teliti
dibandingkan dengan jangka sorong.

Outside micrometer memiliki beberapa bagian, antara lain frame, anvil, spindle,
lock, sleeve, thimble dan rachet stopper/ rachet knob.

Outside micrometer memiliki beberapa tingkat ketelitian yaitu tingkat ketelitian


0,01 mm dan tingkat ketelitian 0,001 mm.

11. Inside micrometer


Inside micrometer atau micrometer dalam memiliki fungsi untuk mengukur
diameter dalam suatu benda dengan tingkat ketelitian yang lebih teliti
dibandingkan dengan jangka sorong.

Inside micrometer terdiri dari beberapa komponen, antara lain spindle, spacer,
spindle lock screw, sleeve dan timble.

Inside micrometer memiliki tingkat ketelitian sampai 0,01 mm.

12. Depht micrometer

Depht micrometer atau micrometer kedalaman memiliki fungsi untuk mengukur


kedalaman suatu benda, kedalaman alur, ketinggian benda dengan tingkat
ketelitian tertentu.

Depht micrometer memiliki komponen yang hampir sama dengan inside


micrometer akan tetapi depht micrometer memiliki tambahan bagian block
yang rata dengan permukaan yang rata.

13. Telescoping gauge

Telescoping gauge memiliki fungsi untuk mengukur diameter dalam suatu


benda yang memiliki ukuran yang kecil sehingga tidak dapat dilakukan dengan
menggunakan micrometer.
Bagian-bagian dari telescoping gauge terdiri dari locking screw, handle atau
grip dan plunger.

14. Dial indicator

Dial indicator berfungsi untuk mengukur kebengkokan dan keolengan atau run
out suatu suatu benda atau poros.

Dial indicator memiliki tingkat ketelitian 0,01 mm.

15. Cylinder Bore Gauge

Cylinder Bore Gauge (CBG) berfungsi untuk mengukur diameter silinder. Alat
ini digunakan bersama-sama dengan jangka sorong dan micrometer luar saat
digunakan untuk mengukur diameter silinder.

Macam-macam alat ukur elektrik


1. Multimeter

Multimeter atau multitester berfungsi untuk mengukur arus, tegangan, tahanan


listrik, frekuensi, nilai kapasitas, hubungan atau konektivitas pada rangkaian.

2. Osiloskop

Osiloskop berfungsi untuk :

 Mengukur besar tegangan (voltage) listrik dan hubungannya terhadap


waktu
 Mengukur frekuensi signal yang berosilasi
 Mengecek frekuensi signal pada rangkaian
 Membedakan arus AC dan DC
 Mengecek suara atau noise pada sebuah rangkaian kelistrikan dan
hubungannya terhadap waktu.

3. Scanner

Scanner merupakan alat ukur yang digunakan pada kendaraan-kendaraan


injeksi. Scanner berfungsi untuk mengecek kesalah atau malfunction dari suatu
sistem di kendaraan EFI, mengukur kerja sensor-sensor dan aktuator-aktuator.

4. Dwell dan tacho tester

Dwell tester berfungsi untuk mengukur sudut dwell pada sistem pengapian
kendaraan, sedangkan tacho tester berfungsi untuk mengukur RPM mesin.

5. Timing light

Timing light berfungsi untuk mengetahui atau memeriksa saat pengapian


kendaraan. Saat pengapian kendaraan yaitu saat busi mulai memercikkan
bunga api.

MACAM ALAT UKUR MEKANIK

KUNCI MOMEN

Kunci momen (torque wrench) berfungsi untuk mengencangkan mur atau baut sesuai dengan ukuran kekencangan
tertentu.

Pada kunci momen bagian ujungnya bisa dipasang kunci soket sesuai dengan ukuran mur atau baut yang akan

dikencangkan. Sedangkan pada ujung yang lain (dekat dengan handle kunci momen) terdapat jarum penunjuk dan

angka-angka yang menunjukkan nilai kekencangan dari mur atau baut yang dikencangkan. Jarum akan bergerak

sesuai dengan kekencangan yang diberikan.

Kunci momen digunakan hanya pada pengerjaan akhir dari pengencangan baut atau mur. Jadi pada saat awal

pengencangan kita menggunakan kunci biasa (kunci ring, kunci soket maupun kunci pas), setelah dirasa agak

kencang baru dikencangkan akhir menggunakan kunci momen dan kencangkan sesuai dengan nilai kekencangan dari

mur atau baut tersebut.

Kunci momen bisa untuk mempermudah dalam menyamakan nilai kekencangan mur atau baut, sehingga

kebengkokan pada suatu bagian karena nilai kekencangan yang berbeda-beda dapat dihindari.

DIAL GAUGE

Alat ukur dalam dunia teknik sangat banyak. Ada alat ukur pneumatik, mekanik , hidrolik maupun yang elektrik.

Termasuk dalam dunia otomotif, banyak juga alat ukur yang sering digunakan. Dalam hal ini kita akan membahas

DIAL GAUGE.

DIAL GAUGE atau ada yang menyebutnya dial indicator adalah alat ukur yang

dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan

bulat dan kesejajaran. Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di atas, terdiri atas jam ukur

(dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut

penjepit.

CARA PEMBACAAN DAN PENGGUNAAN ALAT

Saat akan digunakan dial indikator tidak dapat digunakan sendiri, tapi memerlukan kelengkapan seperti di atas yang
harus diatur sedemikian rupa pada saat pengukuran. Posisi dial gauge harus tegak lurus terhadap benda kerja yang

akan diukur.

Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari 100 strip) dan skala yang lebih kecil.

Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka

menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1 mm. Sedangkan skala yang kecil merupakan penghitung putaran dari

jarum panjang pada skala yang besar.

Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak pada skala

3 maka artinya hasil pengukurannya adalah3,06 mm. Pengukuran ini diperoleh dari :

skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm

skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm

maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm.

Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam

berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah

keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada

permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan.

Metode Pengukuran

1. Letakkan V-block di atas plat datar dan letakkan poros di atas block.

2. Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge lock sedemikian rupa sehingga

menyentuh permukaan poros.

3. Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan paling kecil. Putarlah outer ring

sampai penunjukkan pada "0".


4. Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah gerakan pointer.

Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut:

(a) benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam.

(b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.

(c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.

CYLINDER BORE GAUGE

Cylinder gauge adalah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge. Cylinder gauge sering digunakan untuk

mengukur diameter silinder dan komponen lainnya secara teliti. Dalam penggunaannya cylinder gauge tidak dapat

digunakan sendiri, tapi juga membutuhkan alat ukur lainnya, yaitu jangka sorong/vernier caliper dan micrometer.

Ketelitian alat ini adalah 0,01 mm.

Cylinder bore gauge (dial bore gage) mempunyai beberapa bagian yaitu :

dial gauge

dial gauge securing position

replacement washer

replacement rod

replacement rod securing thread

measuring point

Measuring point ini dapat bergerak bebas dan jumlah gerakannya ditunjukkan oleh dial gauge. Jarak antara

measuring point dan replacement rod adalah sama dengan diameter benda yang diukur.
Cara menentukan replacement rod dan replacement washer

Untuk menentukan berapa replacement rod dan replacement washer yang akan digunakan maka kita ukur terlebih

dahulu diameter dalam silinder dengan menggunakan vernier caliper/jangka sorong. Dari hasil pengukuran tersebut

kita bisa menentukan replacement rod dan replacement washer yang digunakan. Yang perlu diperhatikan dari hasil

pengukuran adalah bila angka di belakang koma adalah lebih kecil dari 0,5 mm maka pembulatannya ke bawah.

Namun jika angka di belakang koma lebih besar dari 0,5 mm maka pembulatannya ke atas.

Contoh :

Hasil pengukuran dengan jangka sorong : 51,20 mm (pembulatannya 51 mm)

Maka replacement rod : 50 mm

Replacement washer : 1 mm

Hasil pengukuran dengan jangka sorong : 51,80 mm (pembulatannya 52 mm)

Replacement rod : 50 mm

Replacement washer : 2 mm

Pada saat memasang dial gauge yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

Dial gauge harus dipasang pada tangkainya dalam posisi sejajar atau tegak lurus measuring point.

Spindle dimasukkan ke dalam batangnya kira-kira setengah dari langkahnya.

Periksalah bahwa pointer dari dial gauge bergerak bila anda menekan measuring point.

Contoh penggunaan alat ukur

Ukur diameter dalam silinder dengan menggunakan jangka sorong. Baca hasilnya.

Tentukan replacement rod dan replacement washer berdasar hasil pengukuran dari jangka sorong. Misal hasil dari

pengukuran jangka sorong didapat : 91,00 mm. Maka pilihlah replacement rod yang 90 mm dan replacement washer

yang 1 mm.

Set mikrometer pada ukuran 91,00 mm. Masukan ke dalam replacement rod dan measuring point ke dalam

mikrometer dan dial gauge di set ”0”.

Masukkan cylinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder, gerakan cylinder gauge sampai diperoleh hasil

pembacaan terkecil. Bila hasil pembacaan adalah 0,08 mm sebelum

”0”, berarti diameter silinder adalah 0,08 mm lebih besar dari 91 mm. Karena itu diameter silinder adalah 91,08 mm

(91,00 + 0,08). Namun jika hasil pembacaannya adalah 0,08 setelah "0", berarti diameter silinder adalah 0,08 lebih

kecil dari 91 mm. Karena itu diameter silinder adalah 90,92 mm(91,00 - 0,08).
FEELER GAUGE

Feerler gauge sering disebut juga dengan thickness gauge, karena memang bentuknya seperti bilah tipis dalam

ukuran yang bermacam-macam. Mulai dari 0,05 mm sampai 1 mm. Namun ada juga yang dimulai dari ukuran 0,03

mm dan 0,04

mm.

Feeler gauge berfungsi untuk mengukur celah di antara dua bagian. Feeler gauge terbuat dari lembaran plat baja

dengan berbagai ukuran. Pada saat akan digunakan feeler gauge harus dalam kondisi bersih, jika tidak akan

mempengaruhi hasil pengukuran.

Contoh penggunaan feeler gauge yaitu pada pengukuran/penyetelan celah katup. Bila ukuran tidak tersedia maka

kita bisa menggabungkan beberapa bilah feeler. Misalkan kita mau menggunakan feeler dengan ukuran 0,45 mm.

Sedangkan dalam feeler tidak tersedia ukuran tersebut maka kita bisa menggabungkan dua buah feeler dengan

ukuran 0,40 mm dan 0,05 mm. Tetapi usahakan sedikit mungkin dalam penggabungannya.

Jika angka pada bilah tidak ada kita bisa gunakan micrometer untuk mengetahui ukuran ketebalan bilah feeler

tersebut.

SOP MIKROMETER SEKRUP

Nama Alat : Mikrometer Sekrup


Merk/Type : Tricle brand
Kode Inventaris : FIS 13

I. Kegunaan Alat

 Mengukur ketebalan suatu benda yang relatif tipis. Misalnya kertas, seng, dan
karbon dengan batas ketelitian 0,01 mm.
II. Spesifikasi Alat
 Mikrometer sekrup mempunyai dua macam skala skala tetap dan skala putar
(Nonius)
 Skala tetap (skala utama),
Skala tetap terbagi dalam satuan millimeter (mm). skala ini terdapat pada laras dan
terbagi menjadi dua skala yaitu skala atas dan skala bawah.

Skala putar (nonius)


Skala putar terdapat pada besi penutup laras yang dapat digeser kedepan atau
kebelakang. Skala ini terbagi menjadi 50 skala atau bagian ruas yang sama. Satu putaran
pada skala ini menyebabkan skala utama bergeser sebesar 0,5 mm. jadi, satu skala pada
skala putar mempunyai ukuran:
1/50 x 0,5 = 0,01 mm. ukuran ini merupakan batas ketelitian mikrometer sekrup.
III. Spesifikasi Range (Jangkauan)
Mikrometer mempunyai spesifikasi yang bervariasi menurut jangkauan (RANGE) benda
kerja yang dapat diukur. Spesifikasi range tersebut ada dikarenakan disainnya untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang benar sesuai besarnya ukuran benda kerja yang
diukur. Ukuran spesifikasi Range Micrometer biasanya tertulis pada Tangkai Micrometer
beserta spesifikasi ketelitiannya. Spesifikasi Range diartikan sebagai :
"Ukuran Minimal Dan Maksimal Benda Yang Dapat Diukur"

Spesifikasi Ukuran benda (mm)


Tulisan angka pada Skala Pengukuran
Range Minimal Maksimal
0 ~ 25 mm 0 25 Dimulai dari angka 0 sampai 25
25 ~ 50 mm 25 50 Dimulai dari angka 25 sampai 50
50 ~ 75 mm 50 75 Dimulai dari angka 50 sampai 75
75 ~ 100 mm 75 100 Dimulai dari angka 75 sampai 100
100 ~ 125 mm 100 125 Dimulai dari angka 0 sampai 25

IV. Komponen Penting Pada alat pengukuran mikrometer sekrup

1. Bingkai (Frame)
Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam yang tahan panas serta dibuat
agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk meminimalkan peregangan dan pengerutan
yang mengganggu pengukuran. Selain itu, bingkai dilapisi plastik untuk meminimalkan
transfer panas dari tangan ketika pengukuran, karena jika Anda memegang bingkai agak
lama sehingga bingkai memanas sampai 10 derajat celcius, maka setiap 10 cm baja akan
memanjang sebesar 1/100 mm.
2. Landasan (Anvil)
Landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakan dan diantara anvil dan
spindle.
3. Spindle (gelendong)
Spindle ini merupakan silinder yang dapat digerakan menuju landasan.
4. Pengunci (lock)
Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak bergerak ketika mengukur
benda.
5. Sleeve
Tempat skala utama.
6. Thimble
Tempat skala nonius berada
7. Ratchet Knob
Untuk memajukan atau memundurkan spindel agar sisi benda yang akan diukur tepat
berada diantara spindle dan anvil.

Standar Operasi Prosedur


I. Pra Penggunaan Alat

Sebelum digunakan untuk praktikum ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada alat
ukur micrometer sekrup yaitu sebagai berikut.
1. Kalibrasi.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, maka alat ukur harus dikalibrasi
terlebih dulu sebelum digunakan untuk pengukuran. Kalibrasi pada Micrometer adalah
sebagai berikut :
a. Bersihkan alat ukur yang akan digunakan.
b. Tempatkan Micrometer pada Ragum dengan menjepitnya pada bagian Tangkai
Micrometer
c. Ambil Batang Kalibrasi yang sesuai Range-nya dan tempelkan salah satu ujungnya pada
Anvil. (Pada Micrometer dengan Spesifikasi Range 0 ~ 25 mm tidak menggunakan Batang
Kalibrasi).
d. Putar Thimble sehingga unjung Spindle mendekati ujung lainnya dari batang Kalibrasi.
e. Putar Ratchet Stopper untuk mengencangkan Spindle hingga terdengar suara sebanyak 2
~ 3 putaran. (Pastikan posisi Batang Kalibrasi sudah benar atau tidak miring).
Baca hasil kalibrasi. Hasil kalibrasi yang benar adalah :

a. Skala Samping berhimpit dengan strip yang menunjukkan angka NOL (0) pada Skala
Atas.
b. Angka NOL (0) pada Skala Samping tepat segaris dengan garis tengah Sleeve.
 Jika kondisi tersebut tidak tercapai, maka lakukan hal berikut :

a. Kuncilah Spindel dengan Pengunci Spindle.


b. Ambil Kunci Penyetel (Adjuster Clamp) yang disertakan pada alat ukur.
c. Masukkan ujung Kunci Penyetel pada lubang yang terdapat pada Ratchet Stopper.
d. Kendorkan Stopper sampai Thimble bebas.
e. Luruskan strip angka 0 pada Skala Samping dengan Garis Tengah Sleeve.
f. Kencangkan kembali Ratchet Stopper.
g. Periksa kembali kalibrasi.
 Alat ukur Micrometer siap untuk digunakan.

I. Penggunaan Alat
1. Pengukuran
Dalam pengukuran ini ketebalan suatu benda yang relatif tipis. Pengukuran ini umum yang
dilakukan pada rahang putar micrometer sekrup. Langkah-langkah pengukuran:
a. Ketika kita akan mengukur ketebalan suatu benda dengan alat ukur micrometer sekrup, sebelum
mengukur bukalah rahang putar micrometer sekrup tersebut dengan memutar rahang ke kanan
dengan memakai pemutar.
b. Masukkan benda pada rahang tetap micrometer sekrup dan ikatkan dengan pemutar agar benda
tetap berada pada rahang tetap.
c. Amatilah angka yang ditunjukkan oleh skala utama dan skala nonius.
d. Catatlah Hasil pengukuran micrometer sekrup berdasarkan pada angka skala utama ditambah
angka pada skala nonius yang dihitung dari nol sampai dengan garis skala nonius yang berimpit
dengan skala utama.
e. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar

Perhatikan gambar pengukuran sebuah benda yang diukur ketebalannya dengan


menggunakan micrometer sekrup.
1. Pada skala nonius yang ditunjukkan tanda panah berwarna merah. Skala nonius dihitung
mulai dari angka 0 sampai pada garis skala nonius yang berimpit dengan skala utama.
2. Dari hasil pengamatan tersebut, pada skala utama menunjukkan angka 13,5 mm
atau 1,35 cm dihitung dari angka 13 yang ditunjukkan oleh skala utama dan menghitung
garis kecil 5 langkah sebelum angka yang berimpit pada skala nonius.
3. Perhatikan skala nonius yang berimpit dengan skala utama, dari hasil pengamatan
diperoleh angka 17 pada skala nonius yang berimpit dengan skala utama.
4. Angka 17 tersebut di kalikan dengan tingkat ketelitian 0,01 mm sehingga diperoleh 0,17
mm.
5. Hasil pengukuran diperoleh dari menjumlahkan hasil pengamatan pada skala utama
dengan skala nonius yaitu 13,5 mm + 0,17 mm = 13,67 mm atau 1,367 cm.
6. Ingat konversikan ( ubah) satuan jika ingin merubah kedalam melimeter (mm) atau
kedalam centimeter (cm).
I. Pasca Penggunaan Alat
 Ketika selesai menggunakan alat ukur micrometer sekrup dalam pengukuran, lepaskan
kembali benda yang diukur dengan memutar kekanan pemutar micrometer sekrup,
kemudian tutup kembali rahang tetap dengan memutar kekiri agar sampai dalam keadaan
semula. Masukkan micrometer sekrup kembali ke dalam kotak dan kembalikan ke Rak
penyimpanan alat sesuai dengan inventaris alat. Hal ini dilakukan agar alat tidak hilang,
tidak mudah rusak, dan agar dapat ditemukan dengan cepat untuk praktikum
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai