Anda di halaman 1dari 18

ANALISA KEBUTUHAN MEKANIKAL ELETRIKAL DAN PLUMBING

(MEP)
DAFTAR ISI

1. RINGKASAN LAPORAN
1.1.DataBangunan
.....................................................................................................
2. URAIAN SISTEM PERENCANAAN M&E
.............................................................
2.1. Sistem Ventilasi & Tata Udara (Ventilation & Air Conditioning System)
...............
2.2. Sistem Plumbing........................................................................
2.3. Sistem Pemadam Kebakaran (APAR) ..............................................
2.5.SistemElektrikal(ElectricalSystem)
........................................................................
2.6.Sistem Elektronik (Communication & Control System)
..........................................

3. LAMPIRANPERHTIUNGAN
..............................................................................Perhitungan Awal Kebutuhan
Air Bersih & Air Kotor .............................................…
4. Perhitungan Awal Beban Listrik
..................................................................................
URAIAN SINGKAT KONSEP PERENCANAAN

Sistem M&E bangunan yang akan disediakan untuk gedung ini terdiri atas:

1. Sistem Ventilasi & Tata Udara (Ventilation & Air Conditioning System)
2. Sistem Plumbing (Hydraulic System )
3. Sistem Pemadam Kebakaran (APAR)
4. Sistem Elektrikal (Electrical System)
5. Sistem Elektronik (Communication & Control System)

2.1. Sistem Ventilasi & Tata Udara (Ventilation & Air Conditioning System)

2.1.1.Sistim Tata Udara

Sistem AC direncanakan dengan Sistem Air Cooled AC Split. Tipe


indoor unit (IU) untuk area perkantoran lantai 2.
Kriteria Perencanaan:
Temperatur di luar ruangan direncanakan adalah 330C DB / 270C WB.
Temperatur di dalam ruangan direncanakan adalah 250 C + 10 dan relative humidity
55% +
10%.
Perhitungan detail akan dilakukan setelah mendapatkan data (dinding, kaca, dll) dan
gambar
Arsitek sudah final.

2.1.2.Sistim Ventilasi

Ventilasi terdiri atas ventilasi ruang M&E, ventilasi toilet, ventilasi (pressurized) tangga
kebakaran, dan ventilasi kitchen (untuk Restoran/Cafe).

Ventilasi udara buang (Exhaust air) area R.ME, toilet, loker, gudang, laundry,
kitchen menggunakan ventilasi mekanis yaitu unit fan lengkap dengan instalasi ducting,
grille, louver dan damper untuk lokasi ruangan pada sisi dalam bangunan, sedangkan untuk
lokasi ruangan pada sisi tepi bangunan dapat juga dengan hanya unit fan yang dilengkapi
dengan louver automatic shutter.

Ventilasi area selain ruangan Rumah Potong Hewan Bukittinggi, udara dibuang ke udara
luar dilantai tersebut, sedangkan untuk toilet ruangan Rumah Potong Hewan Bukittinggi udara
di setiap toilet akan dialirkan ke instalasi grille & ducting menuju shaft yang menerus hingga
lantai atap dan dibuang ke udara luar.

Udara segar (fresh air) area ruangan Rumah Potong Hewan Bukittinggi didapat dari suplai
udara dingin unit AC koridor ruangan Rumah Potong Hewan Bukittinggi. Sedangkan untuk area
selain ruangan Rumah Potong Hewan Bukittinggi, udara segar diambil langsung dari udara luar
pada lantai ruangan tersebut, dapat dengan sistim ventilasi mekanis untuk lokasi ruangan di sisi
dalam bangunan ataupun secara infiltrasi melalui bukaan-bukaan komponen arsitektur seperti
jendela dan pintu untuk lokasi ruangan di sisi tepi bangunan.

Ventilasi untuk kitchen terdiri dari exhaust air dan supply air. Exhaust air untuk kitchen akan
dialirkan ke udara luar menggunakan exhaust fan tipe bifurcated/centrifugal, sedangkan fresh
air untuk kitchen akan diambil dari luar bangunan menggunakan supply fan.

Untuk daerah kitchen selain terdapat sistem ventilasi mekanis, juga ditambahkan AC
split duct dengan pembagian diffuser disebarkan di daerah operator kitchen bekerja.

2.2. Sistem Plambing (Hydraulic System)

2.2.1.Air Bersih :

Sistem air bersih mempunyai sumber utama dari PDAM dan Sumur Bor. Sebagai cadangan
diperoleh dari air hasil
Sumur Dalam (deepwell) yang terdapat di kawasan lahan ini dan dari truk tangki air bersih dan.

Air akan ditampung di tangki air baku (raw water tank). Air dari tangki air baku ini kemudian
dipompakan ke tangki air bersih (treated water tank) memakai pompa filter kemudian melewati
sand dan carbon filter.

Pemakaian sand dan carbon filter ini dengan asumsi air PDAM kualitasnya sebagaimana
kualitas air bersih semestinya, bila ternyata kualitasnya tidak PDAM tidak sebagaimana
mestinya maka diperlukan proses pengolahan air bersih (water treatment) yang lebih lanjut yang
disesuaikan dengan parameter air tersebut.

Dari tangki air bersih (treated water tank) air dipompakan langsung ke Roof Tank dilantai
Atap, dengan menggunakan pompa distribusi (Booster Pump) lengkap dengan pressure tanknya
yang kemudian didistribusikan air langsung ke setiap pemakaian untuk 2 lantai teratas,
sedangkan untuk lantai bawahnya akan disuplai secara grvitasi.

Katup-katup pembagi yang diletakan disetiap riser air bersih shaft ruangan Rumah Potong
Hewan Bukittinggi agar pengoperasiannya tanpa mengganggu aktifitas Rumah Potong Hewan
Bukittinggi.

Kriteria Perencanaan:

• Kebutuhan air bersih unit ruangan : 1200 liter/ruangan/hari


• Kebutuhan air untuk pengguna mobil karyawan & tamu : 5 liter/mobil/hari
• Kebutuhan air bersih untuk 3 bangunan Penunjang: 171 m3/hari (lihat lampiran perhitungan
air bersih)

Air Bersih ini dipakai untuk shower dan bak cuci

2.1.2. Air Panas :

Sistem air panas untuk gedung ini menggunakan sistem air panas terpusat, dengan sumber
air panasnya didapat dari sistem air panas Heat Pump, pemilihan heat pump ini
dikarenakan peralatan ini dapat mengasilkan energi output yang lebih besar (bisa sampai 4x,
bila memakai COP = 4) dari energi inputnya. Temperatur keluar dari heat pump
sekitar ± 50 – 55 oC, temperature air campuran (mix antara air panas dan air bersih)
sekitar ± 40-45 oC di shower/bak cuci tangan ruangan Rumah Potong Hewan Bukittinggi.

Lokasi penempatan peralatan Heat Pump dan Storage tank di lantai


Atap.

Air panas dari heat pump akan didistribusikan langsung ke setiap unit ruangan Rumah
Potong Hewan Bukittinggi dan kitchen dengan jalur pemipaan yang hampir sama dengan
instalasi air bersih.
Untuk daerah kitchen bila diperlukan temperatur yang lebih tinggi, maka perlu disediakan
electric water heater yang dapat menaikan dari temparture air panas Rumah Potong Hewan
Bukittinggi.

2.1.3. Air Kotoran, Air Kotor dan Daur Ulang :

Air kotor berupa limbah manusia (black water) dan air buangan dari wastafel dan drain (grey
water) akan disalurkan ke sistem pengolahan air limbah terpusat (Sewage Treatment Plant/STP)
yang terletak di lantai dasar menggunakan System Extended Aeration, sehingga didapat air hasil
olahan yang sesuai dengan baku mutu yang dipersyaratkan.

Air bekas kitchen sebelum dialirkan ke STP ini harus terlebih dahulu masuk kedalam
perangkap lemak (grease trap) agar lemaknya tersebut tidak menganggu proses kinerja STP ini,
karena lemak ini tidak dapat diuraikan dengan sistem aerasi.

Kriteria Perencanaan:

• Volume air kotor : 80% dari volume air bersih atau 171 m3
• Kapasitas STP : 150 m3/hari
• Jenis STP : Extended Aeration, Activated Sludge System.

Air dari hasil olahan STP ini akan diolah lagi lebih lanjut (didaur ulang lebih lanjut / recycle)
yang kemudian akan dipakai untuk :

• Siram tanaman

Parameter air yang masuk ke STP dengan kriteria :

• BOD influent : 350 ppm.


• COD influent : 400 ppm (karena ada restaurant dll)
• SS influent : 300 ppm

Parameter air hasil olahan (sebelum proses daur ulang/recycle) yang dapat dialirkan ke
saluran kota denan kriteria:
• BOD effluent : 20 ppm.
• COD influent : 50 ppm.
• PH : netral

2.1.4. Air Hujan :

Air hujan dari atap melalui pipa-pipa air hujan akan dialirkan ke saluran luar gedung
yang kemudian aka dialirkan ke roil saluran kota.

2.3. Sistem Pemadam Kebakaran (APAR)

Sistem pemadam kebakaran hanya menggunakan Alat Pemadam Api Ringan


pada setiaplantai dengan radius 25 m

Pemadam api ringan dipasang pada tempat-tempat tertentu dengan jenis dan kapasitas
sesuai dengan ruang yang bersangkutan, seperti di public area, di area parkir dan di dalam
M&E plant room.

Kriteria Perencanaan bangunan Rumah Potong Hewan Bukittinggi:

Kategori gedung sebagai Rumah Potong Hewan Bukittinggi .


Waktu tunggu rata-rata (Average waiting time) = 40 ~ 60 detik (SNI 03-6573-2001).
Tuntutan arus sirkulasi dalam 5-min (5-min. handling capacity) = 8 ~ 10 % (SNI 03-
6573-2001).
Waktu tempuh Lift Service/Kebakaran dari lantai 2 ke lantai 1 kurang dari 60 detik
(SNI 03-6573-2001).

2.5. Sistem Elektrikal (Electrical System)

Sumber daya listrik utama berasal dari PLN tegangan menengah 50 kV, 3 phase, 50 Hz
yang akan melayani 24 jam per hari dan 7 hari per minggu. Sebuah gardu PLN akan disediakan
di area bangunan ini, yang akan diserahkan ke PLN. Selain PLN, di gedung ini akan disediakan
pula sumber daya cadangan berupa diesel generating set (Genset). Bila PLN padam, genset
akan start dan mengambil alih beban seluruh beban (100%) secara otomatik dalam selang waktu
10-15 detik (adjustable). Bila PLN hidup kembali, maka beban akan pindah lagi ke PLN
secara otomatis dan genset akan berhenti setelah melalui waktu pendinginan (cooling down
time selama 5 menit), atau secara manual dari genset ke PLN. Perpindahan kembali secara
otomatik dari genset ke PLN akan ada jeda waktu (delay), dengan perkataan lain, tidak ada
sinkron sesaat antara genset dengan PLN.

Di bangunan ini disediakan lokasi Genset, Trafo, Panel MVMDB dan Panel LVMSB yang
berada di lantai Dasar terdapat satu (1) unit genset dimana genset ini untuk melayani beban
dalam keadaan darurat (emergency) dari beban Rumah Potong Hewan Bukittinggi.
Bangunan ini berlangganan listrik PLN Tegangan Menengah (50kV) . Tegangan 50kV dari gardu
PLN di lantai Dasar dan diteruskan ke panel MVMDB-D. Dari MVMDB-D terdapat 1 outgoing
menuju trafo step-down 50 kV/400 V, trafo-D (TR-D) untuk beban Rumah Potong Hewan
Bukittinggi. Trafo tersebut mempunyai kapasitas sebesar 1 x
5000 kVA. Dari TR-D tegangan diteruskan ke panel utama tegangan rendah LVMSB-D dan
kemudian diteruskan ke beban- beban Rumah Potong Hewan Bukittinggi. Dari sisi Incoming
LVMSB-D dicabangkan menuju panel LVMSB-D.FS dimana panel ini khusus melayani
beban-beban

Distribusi daya pada sisi sumber yaitu dari trafo dan genset (di power plan) menggunakan
busduct, riser/ feeder menggunakan branch cable sedangkan yang menuju ke beban-beban
lain akan menggunakan kabel PVC. Untuk beban kebakaran seperti pompa kebakaran, lift
kebakaran, fire alarm dan pressurized fan akan menggunakan fire resistant cables.

Lampu penerangan umum (general lighting) hampir semua menggunakan down light untuk
Rumah Potong Hewan Bukittinggi, fluorescent lamp (TL T5) untuk area kantor (BOH), parkir
dan M&E, lalu halogen dan compact fluorescent lamp untuk ruang khusus yang memerlukan
suasana tertentu. Jenis dan tipe lampu akan menyesuaikan dngan design Interior.

Lampu emergency menggunakan type LED, halogen dan fluorescent dimana untuk lampu
emergency dan exit akan dilengkapi dengan battere minimum 2 jam. Lampu emergency ini akan
dibuat terpisah dari general lighting (bukan salah satu titik general lighting yang ditambah dengan
batterre) sehingga lebih handal.

Emergency lighting dalam keadaan non-maintained/mati terus (kecuali di dalam tangga


kebakaran) dan exit light dalam keadaan maintained/menyala terus. Khusus interior dan
exterior lighting serta landscape lighting kami mengasumsikan akan direncanakan oleh Lighting
Specialist Consultant sedang kami (Electrical Engineer) yang akan membuat groupingnya
berdasarkan lighting schedule yang dibuat oleh Lighting Specialist tersebut.

Kotak-kontak biasa dipasang di area ruangan, public area sesuai design Interior, area
kantor (BOH)menggunakan kepadatan 8 m2.
Penangkal petir menggunakan sistem Radius berupa air terminal tunggal dengan level
proteksi level-1 dan menggunakan down conductor coaxial cable pada towernya serta
menambahakan copper plate pada masing-masing tower sebanyak 1 titik dimana penambahan
ini dimaksudkan akan berlakunya teory Rolling Sphere,

Kriteria Perencanaan:

Tingkat penerangan Rumah Potong Hewan Bukittinggi : 150


– 250 lux, menggunakan down light (Sesuai design
Interior)
Tingkat penerangan kantor (BOH) : 300 – 500 lux, enggunakan down light (Sesuai design
Interior)

Tingkat penerangan lobby utama : 150 – 300 lux, menggunakan down light (Sesuai
design Interior)

Tingkat penerangan parkir : 50 – 150 lux, memakai menggunakan down


light (Sesuai design Interior)
Jumlah kotak-kontak biasa : 8 m2 per titik (diperoleh 25 watt/m2)
Demand area kantor rata-rata : 75 VA/m2 (Lampu,
kotak-kontak biasa dan daya AC), bukan beban tersambung, di luar beban lift, pompa plumbing,
ventilasi dan beban lanta basement

Jatuh tegangan maksimum : 4%


Power factor direncanakan : 0.95

Perhitungan awal peralatan utama:

Genset (GNST-D.1&2) : 1 x 45 kVA, 400/230 V, 50 Hz, 1.500 rpm

2.6. Sistem Elektronik (Communication & Control System)


Sistem elektronik terdiri atas Fire Alarm System (Deteksi Kebakaran Dini), Sound system
(Tata Suara), Internet Protocol Televisi (IPTV) System & Electronic Security (Camera & Access
Control System).

Fire Alarm

Fire alarm system untuk Rumah Potong Hewan Bukittinggi dengan menggunakan sistem
semi analog addressable untuk area Koridor dan area tangga kebakaran sedangkan untuk unit
Rumah Potong Hewan Bukittinggi dengan full addressable. Antara Bangunan pertama dan
bangunan kedua menggunakan satu MCP-FA. Sistem fire alarm Gedung Kampus Universitas
Agus Salim Bukittinggi dihubungkan ke pompa kebakaran, lift penumpang dan lift servis,
pressurized fan, panel elektronik security dan IP PABX (fasilitas autodial).

Kriteria perencanaan sistem fire alarm:

Unit Rumah Potong Hewan Bukittinggi : Dengan detektor smoke (photo electric)
Kantor (manajemen gedung) : Dengan detektor smoke (photo electric)
Ruang Potong : Dengan deektor Fix Temperature (heat
detector)
basement : Dengan deektor Fix

Temperature (heat detector)

Sistem Integrasi Telepon, Data/Internet & IPTV

Sistem telekomunikasi, Data/Internet dan TV akan menggunakan konsep GPON. GPON


akan mendistribusikan telepon, data/internet dan IPTV ke setiap ruangan Rumah Potong
Hewan Bukittinggi. Setiap ruangan Rumah Potong Hewan Bukittinggi akan mendapatkan ONT
(optical network terminal). Sistem telekomunikasi untuk kebutuhan manajemen gedung akan
disiapakan 1 unit SIP PABX.

Di setiap lantai juga disediakan ONU (Optical Network Unit) yang diletakkan di ruang panel
per lantai. ONU digunakan untuk memenuhi kebutuhan jaringan data/LAN di common area
(Access Point).

Perencanaan memakai GPON ini dikarenakan sebagai berikut :


Tidak membutuhkan space shaft yang besar.
Tidak membutuhkan pendinginan udara AC di ruang panel.
Untuk perkembangan kedepan/future trend saat ini menggunakan GPON.

Kriteria Perencanaan :
Jumlah ONT : 1 ONT (outlet data, telepon dan IPTV) per
unit
Rumah Potong Hewan Bukittinggi. Electronic

Security (Camera & Access Control)

Electronic security system terdiri dari sistem kamera dan access control (untuk pintu-pintu
tertentu) akan disediakan untuk keamanan bagi tamu Rumah Potong Hewan Bukittinggi.
Sistem Elektronic Security Rumah Potong Hewan Bukittinggi merupakan 2 sistem yang berdiri
sendiri.

Kriteria Perencanaan :
Kamera ditempatkan pada daerah-daerah strategis seperti di Depan Pintu masuk,
corridor, kandang, tempat pemotongan dan area parkir untuk memonitor kondisi keamanan
gedung.
Di area drop-off dan parking area dipasang fixed kamera.

Pintu tangga kebakaran di masing-masing lantai dipasang magnetic door contact,


untuk memonitor posisi keadaan pintu pemadam kebakaran.

3. LAMPIRAN PERHITUNGAN

3.1. Perhitungan Awal Kebutuhan Air Bersih & Air Kotor


3.2. Perhitungan Awal Beban Listrik

3.1. PERHITUNGAN AWAL KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN AIR KOTOR


Proyek : Lanjutan Pembangunan Rumah Potong Hewan Kota
Bukittinggi. Proyek : 824
Perihal : Perhitungan Awal Kebutuhan Air Bersih
1.1 Kebutuhan Air Bersih

Luas Kebutuhan
Keterangan Lantai Jumlah Jumlah air Total kebutuhan
No (Jenis Unit/Funsi Ruangan) Bersih Ruangan m /orang Orang (lt/kmr/hari), air
I
Pembangunan Rumah
Potong Hewan

14 2 250
2 (lt/kmr/hari)
294 m2 org/ruang 28 50 7,0
Lt. Dasar an
-
- Engineering & Purchasing 9,3

2
org/ruang
an
9,3
1.2 Perhitungan Kapasitas Tangki Air Bawah Rumah Potong Hewan
Bukittinggi
Kapasitas tangki air bawah terdiri atas :
- Tangki Air Baku (Raw Water Tank) (25% Kebutuhan Air Bersih/Hari) =
60 m3
- Cadangan air pemadam kebakaran (1000 Gpm @ 60 menit) =
227 m3
Total = 287 m3
- Tangki Air Bersih (Total Air Bersih/hari minus Tangki Air
Baku),
111 m3

1.3 Perhitungan Kapasitas Sewage Treatment Plant


(STP) Kapasitas STP, 80% dari kebutuhan air bersih =
136 m3/hari
~ 150 m3/hari
1.4 Sumber Air PDAM
Pipa air PDAM dan meter air akan berada di lantai dasar.
Kebutuhan air bersih 1 hari : = 171 m3/hari
Jam operasi PDAM = 10 jam Laju aliran
rata-rata
= 17,05 m3/jam
Kecepatan air dalam pipa (V) = 1,50 m/detik
Q = V xA
A= Q/V

d² = 4,00 x Q

3,14 x V
d² = 4,00 x 0,004
3,14 x 1,50 d = 7 63,42
~ 100 mm
mm
Karena air dari PDAM juga untuk mensuplai untuk kebutuhan Pemadam
Kebakaran
disamping kebutuhan air bersih, maka diameter pipa PDAM dianjurkan
sebaiknya minimum
100 mm.

1,5 Perhitungan Kapasitas Tangki Air Atas - Air Bersih (Di Atap)
Tangki air atas dimaksudkan untuk menampung kebutuhan air yang
secukupnya, sehingga dapat mengatasi kebutuhan pemakaian air bersih pada
saat puncak (30 - 60) menit. Tangki air atas dihitung berdasarkan jumlah
pemakain serentak dari pemakaian unit alat plumbing, dimana dihitung
berdasarkan SNI 03-6481-2000 Sistem Plambing 2000.

Memakai sistem : 1 Tangki gelontor


(Flush Tank)
1 Tangki gelontor
(Flush Tank)
2 Katup gelontor
(Flush Valve)

Dari grafik di SNI 03-6481-2000 Sistem Plambing 2000 (Hunter


chart) didapat : Laju aliran = 16,09 ltr/dtk = 965,22
ltr/mnt
Kapasitas tangki air atas untuk (30 - 60) menit = 30 menit =
28.957 liter

Kapasitas Tangki Air Bersih di Lt. Atap = 29,0 m


Disediakan = 30 m

Analisa Kebutuhan Daya Penerangan Dan Stopkontak


Proyek : Lanjutan Pembangunan Rumah Potong Hewan Kota Bukittinggi

Perhitungan kuat Penerangan

Perhitungan Pada Ruang Rumah Potong

Panjang = 4 m
Lebar = 4.5 m
Tinggi = 4.5 m
Luas = LxP

Room Ratio = L x W
H x (L x W )

= 18
4.5 x ( 4 x 4.5 )

= 0.22

Dari tabel Room Ratio Ranges jenis Distribusi Luminer Diketahui ruangan = G

Coefisien Utilisastion ( CU )
= 1.48

Maintenence Factor ( MF ) =
1.20

Lampu TL 2 x 16 Watt
= 2x 16 watt

Kuat Cahaya
= 3200 lumen

Standard Kuat penerangan


= 500 Lux

Jumlah lampu yang dibutuhkan =

N= AxE = 18 x 500 = 1.60


Ø x MF x CU 3200 x 1.2 x 1.48

Jumlah lampu yang Dibutuhkan 1.6 bh dibulatkan menjadi 2 bh

Penerangan dan stop Kontak Lantai basement Dan lantai 1


Group 1 Total Beban 192 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 2 Total Beban 192 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 3 Total Beban 192 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 4 Total Beban 192 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 5 Total Beban 224 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 6 Total Beban 128 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 7 Total Beban 160 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 8 Total Beban 240 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 9 Total Beban 240 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 10 Total Beban 240 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 11 Total Beban 240 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 12 Total Beban 240 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a

Jumlah Daya Stop kontak dan Instalasi Pada Lantai 1 dan Basement 32.480
Watt
Jumlah Daya Dalam Bentuk Va Dengan Cos Phi 0,8 Didapat Daya 38.980Va
Digunakan
Kabel Nyy 4 X 25 Mm Dengan Pengaman Mccb 35 A

Penerangan dan stop Kontak Lantai 2


Group 1 Total Beban 224 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 2 Total Beban 224 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 3 Total Beban 224 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 4 Total Beban 224 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 5 Total Beban 108 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 6 Total Beban 134 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 7 Total Beban 192 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 8 Total Beban 240 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 9 Total Beban 240 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 10 Total Beban 320 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Jumlah Daya Stopkontak Untuk Stopkontak Lantai Parkir Pada Lantai 1 2130
Watt
Jumlah Daya Dalam Bentuk Va Dengan Cos Phi 0,8 Didapat Daya 2560 Va
Digunakan
Kabel Nyy 4 X 25 Mm Dengan Pengaman Mccb
35 A

Penerangan dan stop Kontak Rumah jaga dan Rumah kompos


Group 1 Total Beban 192 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 2 Total Beban 192 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 3 Total Beban 128 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 4 Total Beban 116 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 5 Total Beban 60 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 6 Total Beban 110 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 7 Total Beban 240 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 8 Total Beban 160 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Group 9 Total Beban 320 Watt Digunakan Kabel 3x2.5 Dan Pengaman 10a
Jumlah Daya Stopkontak Untuk Stopkontak Lantai Parkir Pada Lantai 1 2130
Watt
Jumlah Daya Dalam Bentuk Va Dengan Cos Phi 0,8 Didapat Daya 2560 Va
Digunakan
Kabel Nyy 4 X 25 Mm Dengan Pengaman Mccb
35 A
Analisa Kebutuhan Daya Sistem Tata Udara

Kebutuhan Ac Lantai 2
Ukuran Ruangan 21 M X 14 M = 96 M2 Sebanyak 6 Ruangan
Standar Ruangan Ukuran 4 M X 4 M = 16 M2 Dibutuhkan Ukuran Ac 1 Pk = 700
Watt Untuk Ruangan Dengan Luas 96 M2 Dibutuhkan 4 Unit Ac 1 Pk Atau 2 Unit
Ac 2 Pk Mengingat Efisiensi Daya Yang Akan Digunakan Maka Setiap Ruangan
Digunakan Ac Ukuran 2 Pk Sebanyak 2 Unit Per Ruangan, Sehingga
Dibutuhkan 6 Unit Ac X 700
Watt = 4280 Watt

Anda mungkin juga menyukai