Anda di halaman 1dari 5

Summary Report on Public Training PTK 007

Name of Employee(s) : Amalia Pradipta Arsyad


Title of Public Training : PTK007 Rev.04 Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
K3S dan TKDN oleh Pandji A. Ariaz dan Ozy H. Muhidin
Provided by : IFO Chracom Empowerment
Date(s) Attended : 11-13 Dec 2019

Pedoman Tata Kerja No. 007 Buku Kedua Revisi 004 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa (PTK 007 Revisi 4) merupakan acuan dasar pelaksanaan pengadaan barang/jasa
(proses Tender) di Industri Minyak dan Gas (Migas). Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) selaku lembaga negara yang berwenang atas pengawasan dan
pengendalian industri hulu migas ini juga telah menetapkan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Tender
berdasarkan PTK 007 Revisi 04 yang sudah ditetapkan tersebut sebagai acuan Tender di industry
hulu migas.
Tujuan Revisi
Perubahan mendasar PTK 007 Buku Kedua Revisi 4 dilakukan dalam rangka:
o Peningkatan cadangan dan produksi: mendorong peningkatan eksplorasi dan
produksi, mengutamakan program terkait produksi langsung
o Menumbuhkembangkan investasi: program pengembangan vendor, strategic
agreement turbomachinery, preferensi penggunaan alat kerja utama dalam negeri
o Efisiensi: pengadaan bersama (Integrated Procurement), Strategic Procurement,
standardisasi T&C dokumen tender, penggunaan asset-aset bersama, CIVD
Secara umum, PTK 007 Buku Kedua Revisi 4 memiliki perbedaan yang cukup drastis dibandingkan
dengan buku sebelumnya;

 PTK 007 Buku Kedua Revisi 4 bertujuan untuk mendapatkan barang/jasa dalam waktu
sesingkat-singkatnya dengan harga serendah-rendahnya (sama dengan atau dibawah
OE) BUKAN dengan harga wajar (revisi sebelumnya).
 PTK007 Buku Kedua Revisi 4 dibuat lebih ringkas dan tidak se-rinci sebelumnya. PTK007
Buku Kedua Revisi 4 secara umum berisi kebijakan sehingga banyak hal yang kemudian
dapat diatur oleh K3S selama proses tender sesuai kebutuhan K3S/tender.

Ruang Lingkup
PTK 007 Buku Kedua Revisi 4 berlaku untuk seluruh kegiatan K3S di bagian eksplorasi maupun
eksploitasi yang menggunakan skema Cost Recovery. Sementara, untuk K3S yang sudah
menggunakan skema Gross Split maka proses tender dilakukan berdasarkan peraturan tender
sendiri yang ditetapkan oleh K3S yang bersangkutan. Selain itu, PTK 007 ini juga tidak berlaku untuk
proses pengadaan tanah, jasa pengacara, dan asuransi.
Maksud dan Tujuan
“ Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan landasan hukum tata laksana, pedoman pelaksanaan
teknis serta administratif yang terintegrasi dan jelas, serta menyamakan pola pikir dan pengertian
seluruh pengelola kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi di wilayah Republik Indonesia dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa, sehingga dapat merealisasikan prinsip dasar pengelolaan
rantai suplai.”
PTK 007 Buku Kedua Revisi 4 mengatur 60% hal-hal yang berkaitan dengan proses tender.
Sementara 40% sisanya diatur dalam dokumen tender (lingkup kerja, ketentuan tender, konsep
kontrak, dsb) dan kesepakatan proses tender (minutes of meeting, pre-bid meeting, klarifikasi,
negosiasi, dan pre-award meeting). Berkaitan dengan perubahan ini, kontraktor dapat bertanya lebih
detail mengenai ketentuan yang ada dan dapat mengklarifikasi hal-hal yang diperlukan.

Berikut merupakan beberapa highlight/perubahan penting lainnya pada PTK 007 Buku Kedua Revisi
4:
Kewajiban penggunaan barang/jasa dalam negeri:
K3S, penyedia barang/jasa, dan subkontraktor di industri migas wajib menggunakan barang/jasa
dalam negeri yang tercantum dalam (Approved Manufacturer List) AML yang ditetapakan SKK Migas,
Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi dalam Negeri yang diterbitkan oleh Kementrian
Perindustrian, dan buku Apresiasi Produk Dalam Negeri (APDN) ditetapkan oleh Kementrian Energi
dan Sumber Daya Mineral (KESDM).
K3S dapat mengajukan permohonaan penggunaan barang/jasa luar negeri ke SKK Migas jika:
1. Quality: barang/jasa tersebut tidak mampu diproduksi dalam negeri atau ada namun
dengan kualitas yang tidak sesuai. Hal ini dapat dibuktikan dengan memberikan hasil
inspeksi/assessment baikm dilakukan sendiri ataupun pihak lain (contoh: SI). Pengajuan
permohonan hanya dapat dilakukan melalui K3S ke SKK Migas.
2. Cost: jika harga dalam negeri lebih mahal dapat menggunakan barang/jasa luar negeri
dengen mencantumkan preferensi harga.
3. Delivery: dapat dilakukan jika kapasitas produksi yang sesuai spesifikasi tidak dapat
dipenuhi dalam jangka waktu tertentu. Dapat diajukan dengan syarat melampirkan kajian
hasil tender, hasil survei independe, ataupun laporan asosiasi.
E-Catalog
PTK 007 Buku Kedua Revisi 4 menjelaskan salah satu metode tender yang baru yaitu e-Catalog. E-
Catalog merupakan proses pembelian barang/jasa melalui aplikasi e-Catalog yang dimiliki oleh SKK
Migas. Dengan metode ini, pemilik kapal dan rig wajib mendaftarkan kapal dan rig yang mereka
miliki ke dalam situs e-Catalog. Kedepannya, K3S yang membutuhkan kapal/rig hanya perlu mencari
kapal/rig dengan spesifikasi yang mereka butuhkan sesuai dengan tanggal ketersediaan kapal di
situs e-Catalog. Proses penerapan e-Catalog akan segera dimulai pada tahun 2020.
Penentuan Metode Tender

Gambar 1: Penentuan Metode Tender (sumber: SKK Migas)

Gambar 2: Mekanisme Tende K3S (sumber: SKK Migas)


Berikut merupakan perbedaan alur proses pelelangan umum dan proses pemilihan langsung/penunjukkan
langsung:

Gambar 3a dan 3b: Alur Proses Pelelangan Umum (sumber: PAA)


Gambar 4: Alur Proses Pemilihan Langsung/Penunjukkan Langsung (sumber: PAA)

Anda mungkin juga menyukai