PROSEDUR 05. 03. 001 halaman. OPERASIONAL Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur Utama RSJD Prov. Kep. Bangka Belitung
dr. H. Heru Effendi, Sp. KJ
NIP. 19591220 198910 1 001 PENGERTIAN Alat terapi yang menggunakan gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus bolak balik frekuensi tinggi dengan frekuensi 2450 MHz dengan panjang gelombang 12,25 cm. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah Petunjuk bagi fisioterapis dalam memberikan pelayanan dengan modalitas Micro Wave Diathermy. di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi . Kepulauan Bangka Belitung KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor : 188/464d/RSJD/2016 Tentang Kebijakan assesmen Pasien PROSEDUR 1. Pemanasan alat sekitar 5 menit. 2. Emitter ( electrode ) yang telah di pilih dipasang pada lengan emitter dan dihubungkan ke mesin dengan kabel emitter. 3. Pemasangan electrode pada daerah vasomotor/proximal. 4. Pasien diberitahu program pengobatan agar pasien paham program terapi dan tidak takut. 5. Jelaskan berapa waktu yang diperlukan, tujuan, indikasi serta kontra indikasinya. 6. Posisi pasien comfortable. 7. Pakaian dilepas seperlunya agar area yang diperiksa lebih jelas’ 8. Tes sensasi area yang diobati serta jelaskan rasa yang timbul untuk mencegah terjadinya luka bakar. 9. Dosis diberikan sesuai toleransi pasien. Kondisi sub acut : intensitas sub thermal : Waktu 10-15 menit, pengulangan 1x sehari selama 10x. Kondisi chronic : Intensitas Thermal : Waktu 10-15 menit, pengulangan 1-2x sehari selama 10x 10. Pastikan mesin dalam keadaan tuning 11. Emitter diatur sehingga sejajar kulit dan jarak sesuai ukuran emitter 12. Kabel tidak boleh menyentuh pasien, bersilangan atau lecet. 13. Lakukan pengontrolan, rasa panas, nyeri pusing 14. Mengakhiri Terapi. Matikan mesin pastikan tombol kembali ke angka 0 atau mesin tetap hidup dengan dosis 0 (stand – by stand). Tidak membiarkan pasien mematikan mesin, kecuali dalam keadaan darurat 15. Perhatikan reaksi pasien dan kemungkinan efek samping yang timbul.
Kembalikan peralatan seperti kodensor ke tempat semula.
UNIT TERKAIT Ruang Fisioterapi. FISIOTERAPI PADA CERVICAL DISC DYSFUNCTION
STANDAR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 2
PROSEDUR 05. 03. 009 halaman. OPERASIONAL Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur Utama RSJD Prov. Kep. Bangka Belitung
dr. H. Heru Effendi, Sp. KJ
NIP. 19591220 198910 1 001 PENGERTIAN Adalah asuhan fisioterpi yang diterapkan pada Cervical Disc Dysfunction. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah,petunjuk bagi fisioterapis dalam memberikan pelayanan fisioterapi pada Cervical Disc Dysfunction di Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Kepulauan Bangka belitung. KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor : 188/464d/RSJD/2016 Tentang Kebijakan assesmen Pasien PROSEDUR 1. Dosis : 1.1. Pada aktualitas tinggi dengan dosis intensitas rendah;pada aktualitas rendah dengan dosis intensitas tinggi. 1.2. Waktu intervensi 20-30 menit. 1.3. Pengulangan aktualitas tinggi tiap hari;pada aktualis rendah 3-2 kali seminggu. 2. Asesmen Fisioterapi 2.1. Anamnesis : a. Nyeri jenis ngilu/pegal pada cervical hingga lengan b. Paresthesia hingga ke tangan pada area dermatom c. Posisi menetap dan gerak fleksi cervical meningkatkan nyeri dan paresthesia d. Extensi lebih nyaman. 2.2. Pemeriksaan fisik a. Flat neck. b. Compression test pada posisi fleksi nyeri dan paresthesia pada leher hingga lengan/tangan. c. Traction test posisi extensi keluhan berkurang. 3. Penatalaksanaan fisioterapi 3.1. MWD Cervical Continous subthermal untuk aktualisasi tinggi dan thermal untuk aktualisasi rendah,waktu 10-12 menit.
3.2. Cervical traction
Intermittent posisi lordosis beban 20-30% berat badan,periode traksi dan istirahat pendek durasi 10- 15 menit. 3.3. Latihan mobilisasi dengan metode Mc Kenzie. 3.4. Cervical collar untuk aktualitas tinggi. 3.5. Proper neck mechanic anjuran posisi lordosis. UNIT TERKAIT Ruang Fisioterapi.