Anda di halaman 1dari 3

APAKAH KAMU, AKU, KITA, SIAP?

sebuah tinjauan permukaan

Untuk mewujudkan revolusi industri 4.0, beberapa negara memiliki rencana


dan strategi masing-masing, contohnya Amerika Serikat dan Jerman (berdasarkan
presentasi Prof.Dr.Dr.-Ing. Yilmaz Uygun, Jacobs University Bremen (Germany) dan
Massachusetts Institute of Technology (USA)), sedangkan Indonesia memiliki rencana
dalam bentuk peta jalan yang dirilis oleh Kementerian Perindustrian yang berjudul
Making Indonesia 4.0.

Fokus Riset dan Berbasis IT Berbasis IT dan


Pengembangan permesinan permesinan
melalui adopsi
teknologi
Tipe Inovasi Disruptif (inovasi Incremental (inovasi Incremental
yang secara yang tidak merusak
signifikan namun
mengganggu/meru memperbaiki
sak pasar dan produk/layanan
industri yang yang sudah ada)
sudah ada)
Jenis Kontrol Sentralisasi Desentralisasi Desentralisasi
Penggerak Perusahaan- Konsorsium Perusahaan
perusahaan besar (gabungan beberapa besar, sektor
sektor industri, hulu, UMKM
besar maupun kecil) serta investor
asing
Melalui inisiatif ini, Indonesia berkomitmen untuk mempercepat implementasi 4.0
sehingga terbangun industri manufaktur yang kokoh. Harapannya, inisiasi ini akan
sukses dan menjadi kenyataan pada tahun 2030.

Fokus utama dari pemerintah adalah membangun lima sektor manufaktur dengan
daya saing regional, yaitu sektor makanan dan minuman, tekstil, otomotif,
elektronik, dan kimia.

(Berdasarkan dokumen Making Indonesia 4.0 oleh Kementerian Perindustrian RI)


Peta Jalan ini sangat mungkin untuk diwujudkan pada tahun 2030 dengan
syarat komitmen dari pemangku kepentingan, dan salah satunya adalah
institusi riset dan pendidikan.

APA YANG BISA KITA LAKUKAN?

Sebagai calon sarjana teknik mesin, yang bisa kita lakukan adalah meningkatkan
kualitas diri untuk mewujudkan rencana pemerintah dan tentunya pada akhirnya
adalah kesejahteraan bangsa kita sendiri.

Kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki dalam era Smart Manufacturing dan


Industri 4.0, dalam suatu jurnal oleh Joseph Evans Agolla, akademisi dari Botswana
Open University.

Kompetensi Personal ● Kemampuan untuk belajar hal baru dengan


cepat dan tepat
● Melihat gambaran besar (big picture) pada
masyarakat
● Sikap kritis terhadap perkembangan teknologi
● Fleksibilitas waktu kerja, tempat kerja dan
konten kerja (agility)

Kompetensi Sosial ● Kemampuan berkomunikasi, bekerjasama


● Problem solving dan kreativitas
● Literasi dan pengetahuan dalam komunikasi
teknis

Kompetensi action- ● Kemampuan mengkonstruksi ide menjadi aksi


related dalam level organisasi
● Berpikir out-of-the box
Kompetensi Domain- ● Kemampuan menilai performa suatu subsistem
related dan interaksinya dengan sistem besar
● Menganalisis sistem kompleks melalui
software
● Keahlian software arsitektur, modelling dan
programming
● Kemampuan mengolah statistik dan data

Selain itu, sebuah perusahaan Global Training Consultants bernama Guthrie-Jensen


menjabarkan 10 (sepuluh) kemampuan/skill yang dibutuhkan untuk sukses di era
Revolusi Industri 4.0 (sumber : guthriejensen.com), yaitu
Apakah kamu sudah memiliki kemampuan-
kemampuan tersebut? Dan apakah kamu
sudah siap?

Sebagai penutup, penulis mengajak kita semua


untuk mawas diri, evaluasi dan renungkan
apakah kita sanggup apabila industri 4.0
sudah didepan mata? Atau apakah kita
sanggup untuk menjadi tulang punggung
Indonesia mewujudkan revolusi industri nya
di tahun 2020 - 2030? Setelah itu penulis
mengajak kita semua untuk terus belajar,
meningkatkan literasi, berdiskusi konstruktif
dan berkolaborasi untuk sama-sama
mempersiapkan diri menyongsong Revolusi
Industri 4.0 di Indonesia.

Referensi:

Anggola, Joseph. Human Capital in


the Smart Manufacturing and Industry 4.0
Revolution

Making Indonesia 4.0 Kementrian


Perindustrian RI

Human Resources Requirements for Industry


4.0, Prof. Dr. Dr.-Ing. Yilmaz Uygun Jacobs
University Bremen (Germany) Massachusetts
Institute of Technology (USA) September 4,
2018

Menuju Ekonomi Digital, Budiman


Sudjatmiko, Anggota DPR RI komisi II 2014-
2019

guthriejensen.com

Anda mungkin juga menyukai