Anda di halaman 1dari 4

EKSTRAKSI CERUMEN

No. Dokumen

No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit

Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
drg. Kuncoro Sakti,MM,M.Kes
BANGUNTAPAN III
NIP.19640504 199203 1 009

1.Pengertian Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang dapat


disebabkan oleh mikroorganisme (virus, bakteri), iritasi atau
reaksi alergi. Konjungtivitis ditularkan melalui kontak
langsung dengan sumber infeksi. Penyakit ini dapat
menyerang semua umur.
2.Tujuan Sebagai acuan Dokter melakukan pengelolaan
kolestisiasis pada pasien yang meliputi.
1. Anamnesis
2.Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
sederhana
3. Penegakan diagnosis
4. Rencana penatalaksanaan
5. Edukasi pada pasien
3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Banguntapan III No:
03/SK/BTPIII/2017 tentang Jenis dan Jadwal Pelayanan di
Puskesmas Banguntapan III
4.Referensi 1. Chris Tanto et all. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi
Keempat, Jilid I. Penerbit Media Aesculapius, FKUI.
Jakarta. 2014.
2. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Panduan di
Puskesmas Kota Yogyakarta, Revisi I. Yogyakarta. 2012.
3. Panduan Keterampilan Klinis Lampiran II Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02/02/MENKES/514 Tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama.
5.Alat dan bahan 1. Lup
2. Senter atau penlight
6.Prosedur 1. Melakukan Anamnesis (Subjective)
 Menanyakan keluhan pasien yang datang. Keluhan
pasien datang dengan keluhan mata merah, rasa
mengganjal, gatal dan berair, kadang disertai sekret.
Umumnya tanpa disertai penurunan tajam
penglihatan.
 Menanyakan faktor risiko yang terdapat pada pasien
apakah ada riwayat atopi, atau penggunaan lensa
kontak, dan personal hygiene yang buruk
2. Melakukan Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan
Penunjang Sederhana (Objective):
 Pemeriksaan Fisik Oftalmologi
a. Pemeriksaan Tajam penglihatan atau Visus yang
biasanya didapatkan normal
b. Injeksi konjungtiva
c. Dapat disertai edema kelopak, kemosis
d. Eksudasi; eksudat dapat serous, mukopurulen
atau purulen tergantung penyebab.
e. Pada konjungtiva tarsal dapat ditemukan folikel,
papil atau papil raksasa, flikten, membran dan
pseudomembran.
3. Penegakan Diagnosis (Assessment):
Diagnosis Klinis Konjungtivitis berdasarkan etiologi.
Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan oftalmologi.
Klasifikasi Konjungtivitis :
a. Konjungtivitis bakterial
Konjungtiva hiperemis, secret purulent atau
mukopurulen dapat disertai membrane atau
pseudomembran di konjungtiva tarsal.
b. Konjungtivitis viral
Konjungtiva hiperemis, secret umumnya
mukoserous, dan pembesaran kelenjar preaurikular
c. Konjungtivitis alergi
Konjungtiva hiperemis, riwayat atopi atau alergi, dan
keluhan yang menonjol adalah gatal
4. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan):
a. Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat
sesudah menangani mata yang sakit
b. Sekret mata dibersihkan.
c. Pemberian obat mata topikal :
1. Pada infeksi bakteri: Kloramfenikol tetes mata
sebanyak 1 tetes 6 kali sehari atau Kloramfenikol salep
mata 3 kali sehari selama 3 hari.
2. Pada alergi diberikan flumetolon tetes mata dua kali
sehari selama 2 minggu.
3. Pada konjungtivitis gonore diberikan kloramfenikol
tetes mata 0,5 % sebanyak 1 tetes tiap jam dan
suntikan pada bayi diberikan 50.000 U/kgBB tiap hari
sampai tidak ditemukan kuman GO pada sediaan apus
selama 3 hari berturut-turut.
4. Konjungtivitis viral diberikan salep mata Acyclovir 3%
lima kali sehari selama 10 hari.
5. Konseling dan Edukasi
Memberi informasi pada keluarga dan pasien mengenai:
a. Konjungtivitis mudah menular lewat sentuhan, karena
itu sebelum dan sesudah membersihkan atau
mengoleskan obat, penderita harus mencuci
tangannya bersih-bersih.
b. Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-
sama dengan penghuni rumah lainnya.
c. Memakai kacamata sebagai pelindung mata supaya
tidak terkena debu atau kuman lainnya
6. Kriteria rujukan
a. Pada bayi dengan konjungtivitis gonore jika terjadi
komplikasi pada kornea dilakukan rujukan ke spesialis
mata.
b. Konjungtivitis alergi dan viral tidak ada perbaikan dalam
2 minggu rujuk ke spesialis mata.
c. Konjungtivitis bakteri tidak ada perbaikan dalam 1
minggu rujuk ke spesialis mata.
7.Diagram Alir
8.Unit Terkait 1.Pelayanan Pendaftaran
2. Pelayanan Umum
3. Pelayanan Farmasi
9. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis
2. Form Informed Consent
10.Rekaman No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Historis Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai