METODOLOGI
19
20
Mulai
Perancangan alat
Pembuatan gambar
kerja
Penyediaan bahan
Proses pemesinan
Assembling
Evaluasi alat
Pengujian
alat
selesai
21
Dalam bidang pertanian saat ini, buah rambutan para petani saat panen
raya tiba tidak bisa diolah karena keterbatasan alat atau mesin. Sehingga para
petani buah hanya bisa menjual buah dalam nentuk saegar saja. Dengan adanya
mesin vaccum frying ini diharapkan dapat memberikan solusi pada bidang
pertanian dimana dapat meberi inovasi olahan buah yang bervariasi yaitu untuk
menambah pengahsilan yang labih. Ide ini adalah pendekatan analisa kebutuhan
masyarakat terutama petani yang didefinisikan dengan suatu uraian :
3.4 Fungsi Mesin Vacuum Frying Dengan Bahan Baku Buah Rambutan
Fungsi vacuum frying adalah menghisap kadar air dalam buah dengan
kecepatan tinggi agar pori-pori daging buah tidak cepat menutup, sehingga kadar
air dalam buah dapat diserap dengan sempurna. Prinsip kerja dengan mengatur
keseimbangan suhu dan tekanan vakum. Untuk menghasilkan produk kripik buah
dengan kualitas yang bagus dalam artian warna, aroma, dan rasa buah tidak
berubah.
Pada blok fungsi ini dapat dideskripsikan sebagai aliran energi, aliran
material dan aliran informasi, yang digambarkan sebagai blok fungsi dengan
aliran masuk dan aliran keluar. Jenis energi dapat berupa energi mekanik, listrik
22
atau termal. Ketika energi tersebut dapat dialirkan maka dapat dismpan,
ditransformasi, dialihkan dan lain-lain.
Buah rambutan
Mesin Vaccum Frying
Dengan Bahan Baku Buah Kripik rambutan
Rambutan
Energi
Pada diagram ini akan menjelaskan secara umum komponen yang terdapat
pada mesin produksi kertas mulsa sebagai berikut :
Rambutan Rak
tabung vacuum
penampung
Kripik
rambutan
kompor
LPG
Energi
Motor listrik
Dari diagram blok fungsi diatas dapat dilihat dimana fungsi terlebih
dahulu didefinisikan sebagai fungsi keseluruhan, kemudian dikembangkan
menjadi sub-fungsi yang akan dilakukan pada produk yang nantinya akan dibuat.
23
A Motor penggerak
B Bentuk - Bentuk
Frame
C Bentuk – Bentuk
Tabung
D Nozlee
E Kontrol Pnel
F kompor
25
KONSEP 1 = A1 + B3 + C1 + D1 + E1 + F1
KONSEP 2 = A1 + B2 + C1 + D1 + E1 + F2
KONSEP 3 = A3 + B3 + C3 + D1 + E2 + F1
Konsep – konsep produk yang telah diperoleh dari matrik solusi diatas,
yaitu konsep produk yang mungkin dibuat akan dikembangkan dalam bentuk
sketsa. Diharapkan dengan membuat sketsa dari konsep – konsep produk tersebut
maka akan dapat dianalisa konsep produk yang paling cocok untuk dikembangkan
baik dari segi kegunaan, kemudahan operasional maupun dari segi biaya
pembuatannya.
Sketsa dari konsep mesin vacuum frying yang kedua dapat dilihat
pada gambar berikut :
Keterangan :
Keterangan :
Sketsa dari konsep mesin vacuum frying yang ketiga dapat dilihat
pada gambar berikut :
27
Keterangan :
Konsep ini hampir sama dengan konsep yang pertama, akan tetapi
bagian tabung dari konsep ini memiliki tutup tabung yang besar sehingga
pada saat memasukkan bahan akan lebih mudah, akan tetapi kelemahan
dari konsep ini bagian penutup tabung mudah bocor.
Dari matrik solusi telah didapat tiga buah konsep produk yang
mungkin dibuat, ketiga konsep inilah nantinya akan saling dibandingkan.
konsep
No Kriteria seleksi Bobot 1 2 3
1 Pengoperasian mudah 25 20 20 15
2 Biaya pembuatan 30 20 25 20
3 Pemeliharaan mudah 3 25 28 25
4 Komponen tidak 15 10 10 10
banyak
Total 100 75 83 75
29
Rank rank
Total 100%
Baik = 3
Sedang = 2
Buruk = 1
1. Rangka
Jumlah : 1
2. Tabung
Jumlah : 1
3. Poros
Poros merupakan tempat dimana beban yang diterima dari rak yang
menopang tempat material yang akan di goreng, sehingga perhitungan
poros ditentukan memiliki kemampuan dalam mengatasi ketahanan
terhadap kelelahan (fatique).
Jumlah : 1
4. Penampung ( rak )
Jumlah : 1
5. Bak air
Bak air merupakan tempat penempung air yang digunankan pada pada
alat vacuum frying
Jumlah : 1
Vacuum frying digunakan untuk mengoreng bahan dengan kadar air tinggi
dan kadar glukosa yang tinggi, hal ini dikarenakan pada bahan – bahan yang
mengandung kadar air tinggi dan kadar glukosa tinggi yang tidak bisa digoreng
menggunakan penggoreng biasa (Indocitrago, 2010). Pada bahan seperti pada
buah rambutan, nangka dan mangga serta wortel, maka hasil keripik yang
digoreng tidak akan renyah dan akan menjadi seperti jelly serta berubah warna
menjadi coklat karena reaksi mailard yang terjadi antara gula dan panas tinggi
pada suhu penggorengan.
Langkah ini dilakukan dengan cara menguji perfoma alat vacuum frying
dengan menggunkan 3 parameter yaitu Suhu, Tekanan, dan Waktu. Kemudian
setalah mendapat data yang telah diinginkan maka selanjutnya mengolah data
dengan menggunakan software Engineering.