Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODOLOGI

3.1 Gambar Desain Mesin Vacuum Frying

Gambar 3.1 mesin vacuum frying

19
20

3.2 Perancangan Dan Pengujian Mesin Vacuum Frying

3.2.1 Diagram Alir Perancangan

Flowchart adalah sebagai alur logika perancangan pada suatu alat

Mulai

Sumber-sumber masukan Tinjauan pustaka

Perancangan alat

Pembuatan gambar
kerja

Penyediaan bahan

Proses pemesinan

Assembling

Evaluasi alat

Pengujian
alat

selesai
21

3.3 Mesin Vaccum Frying

Dalam bidang pertanian saat ini, buah rambutan para petani saat panen
raya tiba tidak bisa diolah karena keterbatasan alat atau mesin. Sehingga para
petani buah hanya bisa menjual buah dalam nentuk saegar saja. Dengan adanya
mesin vaccum frying ini diharapkan dapat memberikan solusi pada bidang
pertanian dimana dapat meberi inovasi olahan buah yang bervariasi yaitu untuk
menambah pengahsilan yang labih. Ide ini adalah pendekatan analisa kebutuhan
masyarakat terutama petani yang didefinisikan dengan suatu uraian :

“Mesin Vaccum Frying Dengan Bahan Baku Buah Rambutan’’

Sedangkan batasan rancangan sebagai persyarat pengguna ditetapkan


sebagai berikut :

⎻ Mesin dapat dioperasikan dengan mudah


⎻ Dari segi ekonomi murah dan terjangkau
⎻ Komponen tidak banyak
⎻ Harga bersaing dengan produk sebelumnya
⎻ Dimensi proposional
⎻ Mudah dalam perawatan
⎻ Aman

3.4 Fungsi Mesin Vacuum Frying Dengan Bahan Baku Buah Rambutan

Fungsi vacuum frying adalah menghisap kadar air dalam buah dengan
kecepatan tinggi agar pori-pori daging buah tidak cepat menutup, sehingga kadar
air dalam buah dapat diserap dengan sempurna. Prinsip kerja dengan mengatur
keseimbangan suhu dan tekanan vakum. Untuk menghasilkan produk kripik buah
dengan kualitas yang bagus dalam artian warna, aroma, dan rasa buah tidak
berubah.

3.5 Blok Fungsi

Pada blok fungsi ini dapat dideskripsikan sebagai aliran energi, aliran
material dan aliran informasi, yang digambarkan sebagai blok fungsi dengan
aliran masuk dan aliran keluar. Jenis energi dapat berupa energi mekanik, listrik
22

atau termal. Ketika energi tersebut dapat dialirkan maka dapat dismpan,
ditransformasi, dialihkan dan lain-lain.

Buah rambutan
Mesin Vaccum Frying
Dengan Bahan Baku Buah Kripik rambutan
Rambutan
Energi

Gambar 3.2 Blok Fungsi

3.6 Diagram Blok Perancangan Alat

Pada diagram ini akan menjelaskan secara umum komponen yang terdapat
pada mesin produksi kertas mulsa sebagai berikut :

Rambutan Rak
tabung vacuum
penampung
Kripik
rambutan

kompor

LPG

Energi
Motor listrik

Gambar 3.3 Diagram Blok Perencangan Alat

Dari diagram blok fungsi diatas dapat dilihat dimana fungsi terlebih
dahulu didefinisikan sebagai fungsi keseluruhan, kemudian dikembangkan
menjadi sub-fungsi yang akan dilakukan pada produk yang nantinya akan dibuat.
23

3.7 Diagram Alir Perancangan Prototype Mesin Vacuum Frying

Diagram alir perancangan merupakan suatu proses kelanjutan dari diagram


alir konsep diatas. Diagram alir perancangan ini menyangkut proses perancangan
part hingga gambar detail akhir.

3.7.1 Komponen Mesin Vacuum Frying

Mesin penggorengvakummesin produksi untuk menggoreng


berbagai macam buah dan sayuran dengan cara penggorengan vakum.
Bagian-bagian dari alat penggorengan vakum adalah:

1. Pompa Vakum (Saluran hisap uap air, water-jet, pompa sirkulasi,


saluran air pendingin dan pengukur vakum). Pompa tidak
menggunakan element bergerak. Penghisapan menggunakan fluida
pendorong yang bekrja dengan prinsip venturimeter. Fluida
pendorong dapat berupa air, uap air dan gas takan tinggi yang
dilewatkan pada nosel. Energi tekan nosel diubah menjadi energi
gerak. Tingginya kecepatan akan menghasilkan hisapan diujung
nosel tempat memancarnya fluida. Injektor yang menggunakan air
sebagai fluida penggerak disebut dengan water jet.
2. Ruang Penggoreng (Tabung penggoreng, tuas pengaduk, keranjang
penampung bahan). Bagian ini adalah tempat pemanasan minyak
yang dapat dilengkapi dengan keranjang untuk pengangkat dan
pencelup bahan yang digoreng.
3. Bak air bagian ini untuk digunakan untuk menampung atau wadah
tempat air yang akan digunakan untuk proses pemvakuman yang
menngunakan pompa air sebagai motornya.
4. Pengendali operasi. Bagian ini untuk mengendalikan suhu dan
tekanan operasi.
5. Pemanas (sumber panas). Bagian ini berfungsi untuk memanaskan
minyak. Untuk industri kecil sebaiknya menggunakan gas sebagai
bahan bakar pemanas.
24

3.8 Prinsip Solusi

Langkah selajutnya adalah pencarian prinsip solusi untuk sub-fungsi


metode yang digunakan adalah metode kombinasi yaitu dengan
mengkombinasiakan semua solusi yang ada dalam bentuk matriks. Adapun
prinsip solusi sebagaimana terlihat pada tabel 3.1 Bustami Ibrahim, Hary Sukma
Pradinata (2015).

Tabel 3.1. Matrik Solusi

Prinsip Solusi Dan


NO Sub Fungsi 1 2 3

A Motor penggerak

B Bentuk - Bentuk
Frame

C Bentuk – Bentuk
Tabung

D Nozlee

E Kontrol Pnel

F kompor
25

3.9 Mengkombinasikan Dan Menetapkan Prinsip Kerja Yang Cocok

Penentuan kombinasi ditujunjukan dengan tabel pemilihan variasi struktur


fungsi untuk mesin vacuum fring, pada tabel dibawah ini terdapat pemilihan dari
sub-fungsi sehingga menjadi prinsip solusi secara keseluruhan yang
memungkinkan untuk diwujudkan dengan memilih kriteria pemilihan dengan
benar. Dari tabel dibawah, didapatkan alternative solusi perancangan mesin
vacuum frying sebagai berikut :

KONSEP 1 = A1 + B3 + C1 + D1 + E1 + F1

KONSEP 2 = A1 + B2 + C1 + D1 + E1 + F2

KONSEP 3 = A3 + B3 + C3 + D1 + E2 + F1

3.10 Konsep Produk

Konsep – konsep produk yang telah diperoleh dari matrik solusi diatas,
yaitu konsep produk yang mungkin dibuat akan dikembangkan dalam bentuk
sketsa. Diharapkan dengan membuat sketsa dari konsep – konsep produk tersebut
maka akan dapat dianalisa konsep produk yang paling cocok untuk dikembangkan
baik dari segi kegunaan, kemudahan operasional maupun dari segi biaya
pembuatannya.

3.10.1 Pengembangan konsep produk pertama

Sketsa dari konsep mesin vacuum frying yang kedua dapat dilihat
pada gambar berikut :

Gambar 3.4 Skets konsep produk pertama


26

Keterangan :

Konsep ini menggunakan system pengaduk otomatis, yang mana


sistempengaduk ini memerlukan motor listrik, sehinggga proses
pengadukan bisa lebih efisien. Akan tetapi desain ini memerlukan
komponen dan bahan yang lebih banyak.

3.10.2 Pengembangan konsep produk kedua

Sketsa dari konsep mesin vacuum frying yang pertama dapat


dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.5 Skets konsep produk kedua

Keterangan :

Konsep ini memiliki desain yang simple dan komponen yang


sedikit, akan tetapi punya kualitas yang bagus. Kekuranagan dari desain
ini, masih menggunakan system pengaduk yang masih maual, sehingga
memerlukan energi manusia sebagai energi pengaduknya.

3.10.3 Pengembangan konsep produk ketiga

Sketsa dari konsep mesin vacuum frying yang ketiga dapat dilihat
pada gambar berikut :
27

Gambar 3.6 Skets konsep produk ketiga

Keterangan :

Konsep ini hampir sama dengan konsep yang pertama, akan tetapi
bagian tabung dari konsep ini memiliki tutup tabung yang besar sehingga
pada saat memasukkan bahan akan lebih mudah, akan tetapi kelemahan
dari konsep ini bagian penutup tabung mudah bocor.

3.11 Pemilihan Model Rancangan Mesin

Pemilihan model ini bertujuan untuk mendapatkan desain rancangan yang


sesuai untuk kebutuhan yang diperlukan. Dengan memilih model desain ini dapat
menentukan efesiensi dari kerja mesin, sehingga mesin dapat bekerja dengan baik.
Penilaian ini untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan desain sebelumnya.
Untuk pemilihan konsep produk diperlukan beberapa langkah yang harus
dilakukan antara lain :

Langkah 1 : Menyusun Kriteria Untuk Membandingkan Konsep Produk

Kriteria perbandingan ini disusun berdasarkan hal yang harus


dipenuhi dan disusun berdasarkan prioritasnya untuk konsep produk yang
dirancang.

Kriteria-kriteria pemilihan yang perlu diperhatikan adalah :

 Pengoperasian mudah, diharapkan pengoperasiannya semudah


mungkin oleh pengguna.
28

 Biaya pembuatan, diharapkan biaya yang dikeluarkan untuk


memproduksi mesin vacuum frying harus seminimal mungkin.
 Pemeliharaan mudah, diharapkan perawatannya tidak begitu sulit
dan spare part mudah untuk didapatkan.
 Komponen tidak banyak, diinginkan alat ini tidak memiliki
komponen yang begitu banyak, sehingga akan memudahkan
perakitan, pemeliharaan serta dapat menurunkan biaya produksi.

Langkah 2 : Pemilihan konsep – konsep produk yang dibandingkan

Dari matrik solusi telah didapat tiga buah konsep produk yang
mungkin dibuat, ketiga konsep inilah nantinya akan saling dibandingkan.

Langkah 3 : Pemberian skor

Ketiga buah konsep tersebut dibandingkan dengan pemberian skor


untuk masing-masing konsep. Jika dianggap dapat memenuhi keinginan
pengguna lebih baik maka diberi skor tertinggi, jika kemampuannya
dianggap lebih buruk diberi skor terendah.

Langkah 4 : Menjumlahkan skor

Setelah setiap kriteria diberi skor untuk tiap-tiap konsep produk


maka skor-skor tersebut dijumlahkan. Berikut ini ditampilkan tabel
pengambilan keputusan sesuai ketiga konsep yang telah dibuat.

Tabel 3.2 Pemilihan Desain Mesin

konsep
No Kriteria seleksi Bobot 1 2 3
1 Pengoperasian mudah 25 20 20 15
2 Biaya pembuatan 30 20 25 20
3 Pemeliharaan mudah 3 25 28 25
4 Komponen tidak 15 10 10 10
banyak
Total 100 75 83 75
29

3.12 Pemilihan Model Rancangan Mesin

Pemilihan model ini bertujuan untuk mendapatkan desain rancangan yang


sesuai untuk kebutuhan yang diperlukan. Dengan memilih model desain ini dapat
menentukan efesiensi dari kerja mesin, sehingga mesin dapat bekerja dengan baik.
Penilaian ini untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan desain sebelumnya,
sudah di tentukan bahwa desain varian kedua lah yang sesuai dengan kriteria.

Kriteria-kriteria pemilihan yang perlu diperhatikan adalah:

⎻ Maintenance, dimaksudkan mesin dapat dibongkar-pasang dengan lebih


mudah, baik saat penggantian bagian mesin yang rusak ataupun penyetelan
pada bagian mesin. Efesiensi waktu dapat lebih baik karena bongkar-
pasang dapat dilakukan lebih singkat.
⎻ Ekonomis, nilai jual mesin dapat ditekan dengan tidak mengurangi
kekuatan mesin dan mesin masih dapat beroperasi dengan baik.
Tabel 3.3. Pemilihan Desain Mesin
Mekanisme Alat
Kriteria Bobot
Tabung Nozzle

Rank rank

Modifikasi 30% 3 Baik 3 Baik

Maintenance 35% 3 Baik 3 Baik

Ekonomis 35% 2 Sedang 3 Baik

Total 100%

Keterangan penilaian keseluruhan mesin :

 Baik = 3
 Sedang = 2
 Buruk = 1

Dari keterangan diatas maka di pilihlah konsep desain nomor 2 sesuai


kebutuhan masyarakat untuk membuat kripik buah.
30

3.13 Spesifikasi Perancangan Mesin vacuum frying

Proses perancangan merupakan urutan langkah pengerjaan dari


perencanaan sampai menjadi desain yang dikehendaki sesuai dengan ukuran yang
telah direncanakan. Di dalam perancangan harus memperhatikan efesiensi waktu,
kemudahan pengerjaan dan faktor perakitan, proses pengerjaan ini berfungsi
sebagai petunjuk bagi operator membuat suatu komponen.

1. Rangka

Pembuatan frame ini berguna sebagai dudukan / penyangga dan


part-part lainnya. Dalam penentuan dimensinya, frame dipengaruhi oleh
getaran, dan beban yang akan di tompangnya.

Jumlah : 1

Bahan : Baja Siku L (JIS G 3101)

2. Tabung

Tabung merupakan komponen yang paling utama dimana bahan


dari tabung harus dapat tahan terhadap perlakuan panas dari proses
penggorengan.

Jumlah : 1

Bahan : stenliss steel 3 mm

3. Poros

Poros merupakan tempat dimana beban yang diterima dari rak yang
menopang tempat material yang akan di goreng, sehingga perhitungan
poros ditentukan memiliki kemampuan dalam mengatasi ketahanan
terhadap kelelahan (fatique).

Jumlah : 1

Bahan : Baja S45C


31

4. Penampung ( rak )

Rak merupakan suatu wadah untuk menempung bahan material pada


saat penggorengan

Jumlah : 1

Bahan : Stinless steel berlubang dengan tebal 2 mm

5. Bak air

Bak air merupakan tempat penempung air yang digunankan pada pada
alat vacuum frying

Jumlah : 1

Bahan : Stainless steel dengan tebal 2 mm

3.14 Konsep Perancangan Mesin vacuum frying

Konsep yang telah terpilih kemudian dikembangkan dan konsep inilah


yang akan dibuat sebagai mesin vacuum frying. Adapun gambar konsep terpilih
adalah sebagai berikut :

Gambar 3.11 Prototype Mesin vacuum frying


32

3.15 Mekanisme Kerja Prototype Mesin vacuum frying

Sistim kerja mesin penggorengan vakum adalah buah atau sayuran


digoreng pada mesin penggorengan vakum, dengan medium minyak goreng.
Pemanasan minyak goreng disetting pada suhu rendah. Pemanasan ini
menggunakan bahan bakar LPG. Untuk mempercepat penggorengan, maka
dilakukan penyedotan kandungan air pada buah dengan cara pemvakuman.
Pemvakuman ini menggunakan pompa khusus, dengan tenaga listrik.

Suhu penggorengan terkontrol otomatis (70-90) °C. Suhu yang terjaga


rendah ini, menjadikan produk Anda tidak gosong, sehingga warna sesuai aslinya.
Suhu juga bisa Anda atur sesuai keinginan, baik diturunkan atau dinaikkan.
Misalnya saja, jika Anda ingin menggoreng bahan lain, yang suhunya butuh lebih
rendah ataupun lebih tinggi.

3.16 Aplikasi Penggunaan Penggoreng Vakum

Vacuum frying digunakan untuk mengoreng bahan dengan kadar air tinggi
dan kadar glukosa yang tinggi, hal ini dikarenakan pada bahan – bahan yang
mengandung kadar air tinggi dan kadar glukosa tinggi yang tidak bisa digoreng
menggunakan penggoreng biasa (Indocitrago, 2010). Pada bahan seperti pada
buah rambutan, nangka dan mangga serta wortel, maka hasil keripik yang
digoreng tidak akan renyah dan akan menjadi seperti jelly serta berubah warna
menjadi coklat karena reaksi mailard yang terjadi antara gula dan panas tinggi
pada suhu penggorengan.

Aplikasi lain yakni digunakan untuk menggoreng bahan dengan


kandungan volatil tinggi seperti aroma dan pigmen yang sensitif panas. Karena
titik didih minyak yang rendah serta bertekanan membuat aroma tidak menguap
dari bahan dan hanya air saja yang menguap secara berangsur –angsur.

3.17 Pengambilan Data

Langkah ini dilakukan dengan cara menguji perfoma alat vacuum frying
dengan menggunkan 3 parameter yaitu Suhu, Tekanan, dan Waktu. Kemudian
setalah mendapat data yang telah diinginkan maka selanjutnya mengolah data
dengan menggunakan software Engineering.

Anda mungkin juga menyukai