Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Halaman 1
Untuk membandingkan pertumbuhan kacang hijau tanpa cahaya matahari,
tanpa udara dengan kacang hijau ditempat yang mendapatkan cahaya
matahari dan udara.
Untuk mengetahui perkembangan kacang hijau seperti tinggi batang, jumlah
daun dan warna daun selama 10 hari.
1.4 Manfaat
Manfaat Untuk Penulis
Dengan adanya penulisan makalah ini, dapat memberikan pengalaman serta
pengetahuan bagi penulis tentang pengaruh cahaya dan udara terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan
dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang
berbeda intensitas cahaya nya.
Manfaat Untuk Pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya
terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan
dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya serta dapat mengetahui
cara mendapatkan kualitas kacang hijau yang bagus dan baik.
Halaman 2
BAB II
LANDASAN TEORI
Halaman 3
Hormon Auksin
Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar,
dan pembentukan bunga yang berfungsi untuk sebagai pengatur pembesaran sel dan
memicu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Fungsi dari hormon
auksin ini dalah membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan, baik itu
pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan,
membantu dalam proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, mengurangi
jumlah biji dalam buah. kerja hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin
dan hormon giberelin.tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari
maka pertumbuhannya akan lambat karena kerja auksin dihambat oleh matahari tetapi
sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat
karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung
tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan
fototropisme.
Hormon Giberelin
Giberelin merupakan hormone yang berfungsi sinergis (bekerja sama)
dengan hormone auksin. Giberelin berpengaruh terhadap perkembangan dan
perkecambahan embrio. Giberelin akan merangsang pembentukan enzim amylase.
Enzim tersebut berperan memecah senyawa amilum yang terdapat pada endosperm
(cadangan makanan) menjadi senyawa glukosa. Glukosa merupakan sumber energy
pertumbuhan. Apabila giberelin diberikan pada tumbuhan kerdil, tumbuhan akan
tumbuh normal kembali. Giberelin juga berfungsi dalam proses pembentukan biji,
yaitu merangsang pembentukan serbuk sari (polen), memperbesar ukuran buah,
merangsang pembentukan bunga, dan mengakhiri masa dormansi biji. Giberelin
dengan konsentrasi rendah tidak merangsang pembentukan akar, tetapi pada
konsentrasi tinggi akan merangsang pembentukan akar.
Hormon Sitokinin
Hormon Sitokinin berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi
akar, mendorong pembelahan sel dan pertumbuh-an secara umum, mendorong
perkecambahan, dan menunda penuaan. Cara kerja hormon Sitokinin yaitu dapat
meningkatkan pembelahan, pertumbuhan dan perkembangan kultur sel tanaman.
Sitokinin juga dapat menunda penuaan daun, bungan, dan buah dgn cara mengontrol
dgn baik proses kemunduran yg menyebabkan kematian sel-sel tanaman. Hormon
Sitokinin diproduksi pada akar.
Gas Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen.
Etilen disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih
Halaman 4
cepat. Selain etilen yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu
etepon (asam 2-kloroetifosfonat). Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang
untuk mempercepat pemasakan buah. Selain memacu pematangan, etilen juga
memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan
menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain itu, etilen menunda
pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan inisiasi akar, dan menghambat
pemanjangan batang kecambah.
Asam Absisat (ABA)
Asam absisat merupakan senyawa inhibitor (penghambat) yang bekerja
antagonis (berlawanan) dengan auksin dan giberelin. Asam absisat berperan dalam
proses penuaan dan gugurnya daun. Hormone ini berfungsi untuk mempertahankan
tumbuhan dari tekanan lingkungan yang buruk, misalnya kekurangan air, dengan cara
dormansi. Kekurangan air akan menyebabkan peningkatan kadar hormone asam
absisat di sel penutup stomata. Akibatnya, stomata akan tertutup dan transpirasi
berkurang sehingga keseimbangan airdapat dijaga.
Hormon Kalin. Dihasilkan pada jaringan meristem. Memacu pertumbuhan
organ tubuh tumbuhan Jenisnyaadalah:
Fitokalin: memacu pertumbuhan daun;
Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang;
Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar;
Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah Florigen hormon
tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga.
Faktor Eksternal
Air
Fungsi air antara lain :
- Untuk Fotosintesis
- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
- Membantu proses perkecambahan biji
- Menjaga (mempertahankan) kelembapan
- Untuk transpirasi
- Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
- Menghilangkan asam asbisat
Halaman 5
tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas
normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan
dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan
berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-
kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses
pertumbuhan.
Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro
misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit
disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron,
mangan, seng, tembaga, dan molibdenum. Kekurangan nutrien di tanah atau media
tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi
mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena
transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika
kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit
yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel
lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.
Halaman 6
BAB III
JAWABAN SOAL
Pertanyaan :
1. Apakah perbedaan perkecambahan yang diletakan di tempat terang dan tempa
gelap ?
2. Perkecambahan yang diletakan ditempat terang atau gelapkah yang
pertumbuhannya lebih cepat ?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi perkecambahan tersebut ?
4. Termasuk jenis perkecambahan apakah praktikum yang kalian lakukan ?
Jawaban :
1. Perbedaan yang terjadi pada perkecambahan di tempat terang dengan tempat
gelap adalah perbedaan pertumbuhanya. Ada yang lambat dan ada yang lebih
cepat pertumbuhan perkecambahan kacang hijau tersebut.
2. Perkecambahan di tempat gelap pertumbuhanya lebih cepat dari
perkecambahan di tempat terang.
3. Faktor luar :
Air
Temperatur / suhu
Oksigen
Cahaya
4. Epigeal. Epigeal adalah perkecambahan yang kotiledon berada di atas tanah.
Halaman 7
BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN
Toples A
Tabel
Tinggi kacang hijau/kecambah dalam cm Rata-
Hari ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata
1 1,1 1,1 0,8 0,6 0,5 0,6 1 1,4 0,8 1,6 0,95
2 1,2 1,1 0,8 0,7 0,5 0,8 1,2 2,1 1 1,7 1,11
6 24 2 0 0 0 0 0 26 1,2 18 7,12
Rata-rata 14,18 7,61 0,3 0,23 0,2 0,29 0,38 18,02 1,62 14,78
Diagram
DIAGRAM
35
kecambah 1
30
TINGGI KECAMBAH (CM)
kecambah 2
25
kecambah 3
20
kecambah 4
15
kecambah 5
10 kecambah 6
5 kecambah 7
0 kecambah 8
Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
Ke-1 Ke-2 ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10 kecambah 9
HARI kecambah 10
Halaman 8
Grafik
GRAFIK
35
kecambah 1
30
kecambah 2
TIMGGI KECAMBAH (CM)
25
kecambah 3
20 kecambah 4
kecambah 5
15
kecambah 6
10 kecambah 7
kecambah 8
5
kecambah 9
0
kecambah 10
Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
Ke-1 Ke-2 ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10
Toples B
Tabel
Tinggi kacang hijau/kecambah dalam cm Rata-
Hari ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata
1 1 2 2 1,6 1,9 2,4 2 2,4 2,4 2 1,97
Rata-rata 14,96 0,41 8,09 0,16 7,52 2,59 6,65 12,9 15,5 0,45
Halaman 9
Diagram
DIAGRAM
35
kecambah 1
30
TINGGI KECAMBAH (CM)
kecambah 2
25
kecambah 3
20
kecambah 4
15 kecambah 5
10 kecambah 6
5 kecambah 7
0 kecambah 8
Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari kecambah 9
Ke-1 Ke-2 ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10
kecambah 10
HARI
Grafik
GRAFIK
35
kecambah 1
30
kecambah 2
TIMGGI KECAMBAH (CM)
25
kecambah 3
20 kecambah 4
kecambah 5
15
kecambah 6
10 kecambah 7
5 kecambah 8
kecambah 9
0
kecambah 10
Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
Ke-1 Ke-2 ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10
Halaman 10
Toples C
Tabel
Tinggi kacang hijau/kecambah dalam cm Rata-
Hari ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata
7 28 0 21 0 0 3 15 0 17 0 8,4
10 0 0 0 0 0 0 26 0 0 0 2,6
Rata-rata 14,92 1,82 9,99 5,22 4,28 2,13 10,85 0,34 6,47 1,76
Diagram
35
30 kecambah 1
kecambah 2
25
kecambah 3
20 kecambah 4
kecambah 5
15
kecambah 6
10 kecambah 7
kecambah 8
5
kecambah 9
0 kecambah 10
Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
Ke-1 Ke-2 ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10
Halaman 11
Grafik
35
30 kecambah 1
kecambah 2
25
kecambah 3
20 kecambah 4
kecambah 5
15
kecambah 6
10 kecambah 7
kecambah 8
5
kecambah 9
0 kecambah 10
Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
Ke-1 Ke-2 ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10
Halaman 12
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai
berikut. Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adalah kacang hijau yang di daerah
gelap tumbuh lebih cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon
auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun
tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman
yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat
serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat dan pada hari ke 7 tanaman
mati.
Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih lambat
dengan intensitas cahaya yang cukup karena hormon auksin ini akan terurai dan
terhambat karena terkena cahaya sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak
terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar
dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
5.2 Saran
Sebelum melakukan perkecambahan di dalam toples, terlebuh dahulu di
lakukan perendaman terhadap kacang hijau. Dan pilih lah kacang hijau yang masih
segar dan dapat memaksimal kan penelitian perkecambahan kacang hijau tersebut.
Halaman 13
DAFTAR PUSTAKA
Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga
Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester 1.
Jakarta. Esis
Rachmawati. Faidah, Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009. Biologi SMA/MA XII Program IPA.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
Halaman 14
LAMPIRAN
HARI KE- 1
HARI KE- 2
Halaman 15
HARI KE- 3
HARI KE- 4
Halaman 16
HARI KE- 5
HARI KE- 6
Halaman 17
HARI KE- 7
HARI KE- 8
Halaman 18
HARI KE- 9
HARI KE- 10
Halaman 19