Anda di halaman 1dari 23

Eko Sugiharto

PUSAT STUDI LINGKUNGAN HIDUP


UNIVERSITAS GADJAH MADA
1972 Conf. On H & E Oleh PBB di Stockholm
Ketentuan-ketentuan Pokok
1982 UU No.4 Pengelolaan Lingkungan Hidup

1986 PP 29 AMDAL : PIL , PEL , SEL , SEMDAL

1993 PP 51 AMDAL UKL-UPL Lap. KL-PL (LH 45-1995)

Pedoman Umum Pelaksanaan A.L. (Kep.Men LH 42 Th 1994)

1997 UU No.23 Pengelolaan Lingkungan Hidup

AUDIT LINGKUNGAN
DPL
1999 PP 27 AMDAL UKL-UPL
DPPL
Audit Lingkungan Wajib (Kep.Men LH 30 Th 2001)

2009 UU No.32 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


AUDIT LINGKUNGAN  AUDIT LINGKUNGAN (Per.Men.LH 17 Th 2010)
2012 PP 27  Izin Lingk DPLH , DELH

AUDIT LINGKUNGAN (Per.Men.LH 03 Th 2013)


UU 32-2009 :
Pasal 48
Pemerintah mendorong penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan
audit lingkungan hidup dalam rangka meningkatkan kinerja lingkungan hidup.

Pasal 49
(1) Menteri mewajibkan audit lingkungan hidup kepada:
a. usaha dan/atau kegiatan tertentu yang berisiko tinggi terhadap lingkungan hidup;
b. penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang menunjukkan ketidaktaatan
terhadap peraturan perundang-undangan.
(2) Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melaksanakan audit LH
(3) Pelaksanaan audit lingkungan hidup terhadap kegiatan tertentu yang berisiko tinggi
dilakukan secara berkala.

Pasal 50
(1) Apabila penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (1), Menteri dapat melaksanakan atau
menugasi pihak ketiga yang independen untuk melaksanakan audit lingkungan hidup
atas beban biaya penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan.
(2) Menteri mengumumkan hasil audit lingkungan hidup.
What is an Environmental Audit?
The term environmental audit means different things to different people
Although there is no universal definition, auditing, as practised by
many leading companies

Definition by ICC (International Chambers of Commerce),1989


environmental auditing is:
a management tool comprising a systematic, documented,
periodic and objective evaluation of how well environmental
organization, management and equipment are performing,
with the aim of helping safeguard the environment by:
(i) facilitating management control of environmental practices
(ii) assessing compliance with company policies which would
include meeting regulatory requirements.
UU 4-1982 PIL , PEL , SEL , SEMDAL (Berdasar PP 29-1986)
Ketentuan-
ketentuan AMDAL, UKL – UPL (Berdasar PP 51-1993)
pokok
PLH
 Perlu Instrumen untuk Evaluasi Kinerja Pengelolaan LH

Kep. Men LH
No.42/1994
Audit Lingk. Suka Rela
Bagian dari
AUDIT LINGKUNGAN adalah
SML
suatu alat manajemen yang meliputi evaluasi secara Sistematik,
Terdokumentasi, Periodik, Obyektif tentang bagaimana kinerja
suatu Organisasi, Sistem manajemen, Peralatan
untuk memfasilitasi kontrol manajemen terhadap
pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan dan
pengkajian pentaatan kebijakan usaha terhadap peraturan
perundang-undangan tentang pengelolaan lingkungan
Definition by ICC (1989)
UU 4-1982 AUDIT LINGKUNGAN adalah
suatu alat manajemen yang meliputi evaluasi secara
Ketentuan-ketentuan pokok PLH Sistematik, Terdokumentasi, Periodik, Obyektif tentang
bagaimana kinerja suatu Organisasi, Sistem manajemen,
Kep. Men LH No.42/1994 Peralatan untuk memfasilitasi kontrol manajemen terhadap
pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan dan
Audit Lingk pengkajian pentaatan kebijakan usaha terhadap peraturan
perundang-undangan tentang pengelolaan lingkungan

UU No. 23 Th. 1997 AUDIT LINGKUNGAN adalah


Pengelolaan L.H. proses evaluasi yang dilakukan oleh
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, untuk
Kep. Men. LH No.30 Th. 2001 menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum
yang berlaku dan/atau kebijaksanaan standar yang
Pedoman Pelaksanaan Audit LH
ditetapkan oleh penanggung jawab usaha dan/atau
yg diwajibkan kegiatan yang bersangkutan

UU No. 32 Th. 2009 AUDIT LINGKUNGAN adalah


Tentang PP L.H. evaluasi yang dilakukan untuk menilai
Per. Men. LH No.17 Th. 2010 ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau
Tentang Audit Lingkungan kegiatan terhadap persyaratan hukum dan
18 Agustus 2010 kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah
Per. Men. LH No.03 Th. 2013
Tentang Audit Lingkungan Per.Men LH 03-2013, Psl 52 Pada saat Per.
(28 Februari 2013) Men. Ini berlaku, Kep.Men. / Per.Men.LH ttg
Audit Lingk. sebelumnya dinyatakan dicabut
Per. Men. LH No 03 Th 2013, psl 4
Audit Lingkungan Hidup terdiri atas
a b

Audit L H Audit L H
yang bersifat sukarela yang diwajibkan

Per.Men.LH No 03 Th 2013, Pasal 15


Tata laksana Audit Lingkungan Hidup yang diatur dalam
Peraturan Menteri ini hanya untuk Audit Lingkungan
Hidup yang diwajibkan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (1) huruf b.
Proses Audit Lingkungan Sukarela
PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN
RENCANA AUDIT TINDAK LANJUT
3 Langkah : Pra Audit  Audit  Pasca Audit

PRA AUDIT AUDIT PASCA AUDIT


Komitmen
Pimpinan
Persiapan Pertemuan Penyusunan Pengembangan
Tertinggi
“Audit Plan” Pembukaan Temuan, Bukti, “Action Plan”
Rekomendasi
Penyiapan Review Implementasi
Penentuan “Audit Questionaire” Dokumen Penyusunan “Action Plan”
Lingkup Audit Laporan
dan Lokasi Review Eksplorasi Checking and
sementara
“Background Information” Lapangan Monitoring

Kelengkapan Review Wawancara Mengedarkan Review


dan Tim Audit Infomasi Opearisonal Dengan Audite Lap. Sementara “Action Plan”

Kunjungan Pemaparan Penyusunan


Pendahuluan Temuan Audit Lap. Akhir

Penyusunan Pertemuan Penyerahan


“Audit Protocol” Penutup Laporan akhir
“Audit Plan Review”
Kelengkapan alat

PRA-AUDIT On-site Audit Post Audit Audit Follow-up Next Audit


Per.Men.LH (b)
(a) 03-2013
Pasal 17
U d/a K yg menunjukkan
ketidak taatan terhadap
U d/a K yg peraturan per UUan
Beresiko Tinggi di bid. PPLH

Lamp.1 Pasal 19
(Daftarnya) (Kriteria Wajib Melakukan A.L)

Tata Laksana A.L. yang diwajibkan  Psl 15


Per. Men. LH No 03 Th 2013  Lampiran I
USAHA dan/atau KEGIATAN BERISIKO TINGGI

No Bidang Kegiatan Jenis Kegiatan Frekuensi A.L.


(1x/..…Th)
1 Perindustrian Semen, 3
Petrokimia, 3
Bahan aktif pestisida, 3
Amunisi dan bahan peledak 2

2 Pekerjaan Umum Pengoperasian bendungan/waduk/jenis tampungan 5

3 ESDM Kilang MIGAS: minyak > 10.000 BOPD; 5


LPG > 50MMSCFD 5
LNG > 550 MMSCFD 5
Transmisi MIGAS: di darat ( > 16 bar atau > 50 km) ; 2
Transmisi MIGAS: di laut(>16 bar atau > 100 km) 5
Eksploitasi mineral berikut pengolahannya 5
Eksploitasi bahan galian radio aktif, 5
PLTA: tinggi bendung > 15 m, genangan > 200 Ha 5
PLTU 1X > 1000 MW 10
4 Pengemb. Nuklir Pengoperasian Reaktor Daya > 100 MW 1
Pengoperasian Reaktor daya 2 – 100 MW 3
5 Pengell B3 & L – B3 Pengelolaan L-B3 (pengumpulan s/d penimbunan) 2
Penimbunan L-B3, SEMUA BESARAN 2
Dasar Penetapan Kegiatan yang beresiko tinggi ?
UU 32-2009, PENJELASAN Pasal 49, Ayat (1), Huruf a
Yang dimaksud dengan
“usaha d/a kegiatan tertentu yang berisiko tinggi”
adalah usaha dan/atau kegiatan yang jika terjadi
kecelakaan dan/atau keadaan darurat
menimbulkan dampak yang besar dan luas terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan hidup seperti:
o petrokimia,
o kilang minyak dan gas bumi,
o Pembangkit listrik tenaga nuklir.
PROSES AUDIT L H yang DIWAJIBKAN
 Per.Men LH 03-2013, Psl 24 – 27

Menteri LH

PENANGGUNG JAWAB Tim evaluasi


USAHA
PENILAIAN
< 10 HK
< 30 HK *) RENCANA AUDIT
menunjuk < 10 HK Perlu Memenuhi
Perbaikan Kriteria
Tim Audit LH

Persetujuan
PELAKSANAAN Rencana Audit LH
(oleh Ketua Tim Evaluasi)
AUDIT LH
< 14 HK
Mengumumkan
LAPORAN HASIL AUDIT LH
HASIL AUDIT (di multi media)
*)sebelum berakhirnya periode AL yg telah dilakukan sebelumnya
TIM EVALUASI
1. ketua secara ex-officio dijabat oleh Pejabat Eselon I yang
bertanggung jawab di bidang kajian dampak lingkungan hidup.

2. sekretaris secara ex-officio dijabat oleh pejabat setingkat eselon II


yang bertanggungjawab di bidang Audit Lingkungan Hidup.

3. anggota terdiri atas unsur:


a. instansi lingkungan hidup Pusat;
b. instansi yang membidangi Usaha dan/atau Kegiatan;
c. ahli di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan hasil Audit
Lingkungan Hidup;
d. ahli di bidang Usaha dan/atau Kegiatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan hasil Audit Lingkungan Hidup;
e. Instansi Lingkungan Hidup Provinsi; dan/atau
f. Instansi Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota.
paling sedikit memuat informasi mengenai:

1.nama Usaha dan/atau Kegiatan;


2.jenis Usaha dan/atau Kegiatan;
3.lokasi Usaha dan/atau Kegiatan;
4.penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan;
5.tim Audit Lingkungan Hidup beserta nomor Sertifikat Kompetensinya
bagi Auditor Lingkungan Hidup dan/atau lembaga penyedia jasa Audit
Lingkungan Hidup beserta nomor registrasinya;
6.ruang lingkup Audit Lingkungan Hidup;
7.risiko dan/atau dampak lingkungan dari Usaha dan/atau Kegiatan;
8.rekomendasi Audit Lingkungan Hidup;
9.alamat dan/atau lokasi dokumen laporan hasil Audit Lingkungan
Hidup yang dapat diakses masyarakat.

Lampiran II Contoh Pengumuman


Per. Men. LH 03 th 2013, Psl 18 ayat (2)
Menteri dapat menetapkan jenis U d/a K yang berisiko
tinggi di luar Lampiran I Peraturan Menteri ini, berdasarkan
usulan dari:
1. Komisi Penilai Amdal, untuk U d/a K yang masih dalam
tahap perencanaan.
2. Kementerian d/a Lembaga pemerintah non
kementerian terkait, untuk U d/a K yang sudah
beroperasi

Usulan sebagaimana dimaksud pada psl 18 ayat (2)


didasarkan pada hasil analisis risiko lingkungan hidup
sesuai peraturan perundang-undangan.
U d/a K yang tidak termasuk mempunyai Resiko tinggi
Wajib melaksanakan A.L., apabila:
(Per.Men.LH 03 Th 2013, Pasal 19)

Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 17 huruf b ditetapkan berdasarkan
kriteria:
a. adanya dugaan pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
b. pelanggaran tersebut telah terjadi paling sedikit 3
(tiga) kali dan berpotensi tetap terjadi lagi di masa
datang;
c. belum diketahui sumber dan/atau penyebab
ketidaktaatannya.
Audit LH yang diwajibkan untuk U d/a K yg. menunjukan Ketidaktaatan
a. hasil pengawasan oleh Pejabat PLH < 10 HK
b. usulan dari M atau Ka. Lembaga
Menteri LH
Rekomendasi Tertulis
pemerintah non kementerian Evaluasi Kelayakan atau Ketidak
yang membidangi U d/a K Tim Evaluasi < 30 HK Layakan utk di audit
c. usulan dari G/B/WK
Lamp. IV
Penilaian
Menolak Menyetujui Rencana Audit
Utk diaudit Utk diaudit < 10 HK

Perlu DISETUJUI
Surat Perintah Penyempurnaan
Utk Audit
Persetujuan
Rencana Audit
Penanggung jawab Rencana Audit
U d/a K < 10 HK

Menunjuk Tim Auditor


(persetujuan Menteri)
TIDAK
< 30 HK Pelaksanaan
Tim Auditor Audit
Tim Auditor < 14 HK
PENGESAHAN Tim Evaluasi
BERUPA DITERIMA LAPORAN
Penilaian Lap. HASIL AUDIT
KEP. MENTERI < 10 HK
Selanjutnya
Perhatikan Psl 36
Audit Ulang
Dg Auditor lain
DITOLAK
Per.Men.LH 03-2013,Psl 29 s/d 38
UU 32 Th 2009 Pasal 51

(1) Audit lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 dan Pasal 49
dilaksanakan oleh auditor lingkungan hidup.

(2) Auditor lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
memiliki sertifikat kompetensi auditor lingkungan hidup.

(3) Kriteria untuk memperoleh sertifikat kompetensi auditor lingkungan hidup


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi kemampuan:
a. memahami prinsip, metodologi, dan tata laksana audit lingkungan hidup;
b. melakukan audit lingkungan hidup yang meliputi tahapan perencanaan,
pelaksanaan, pengambilan kesimpulan, dan pelaporan; dan
c. merumuskan rekomendasi langkah perbaikan sebagai tindak lanjut audit
lingkungan hidup.

(4) Sertifikat kompetensi auditor lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada


ayat (2) diterbitkan oleh lembaga sertifikasi kompetensi auditor lingkungan
hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berapa orang Tim Audit Lingkungan Wajib ? Per.Men.LH03,Psl 5

a. 1(satu) orang auditor utama


sbg. Ketua tim
b. Paling sedikit 1 (satu) orang
auditor lingkungan, PERORANGAN
maupun
sbg Anggota tim TERGABUNG DLM. LPJ AL
c. Ahli yang membidangi U d/a K
yang bersangkutan,
sbg Anggota Tim
Rencana Laporan
Audit Lingkungan Hidup Hasil Audit Lingkungan Hidup
Paling sedikit berisi:
Paling sedikit berisi:
1. identitas pemberi perintah audit
dan pihak yang diaudit; 1. informasi yang meliputi tujuan,
2. tujuan audit; lingkup, kriteria, dan proses
3. lingkup audit; pelaksanaan audit;
4. kriteria audit; 2. temuan audit;
5. identitas dan identifikasi 3. kesimpulan audit;
Kompetensi tim audit; 4. rekomendasi audit dan tindak lanjut;
6. pernyataan ketidakberpihakan
5. data dan informasi pendukung yang
dan kemandirian tim audit;
7. proses dan metode kerja audit; relevan
8. tata waktu audit keseluruhan;
9. lokasi dan jadwal audit lapangan;
10. wakil dari pihak yang diaudit;
11. kerangka protokol audit;
12. pengumpulan bukti audit; dan
13. kerangka sistematika laporan.

Per.Men. LH No 03-2013, Psl 21


Eko Sugiharto

Tim Ahli PSLH UGM


Tel: 0274.565722 Fax:0274.517863
E Mail: pslh@ugm.ac.id DAN ekosugiharto@ugm.ac.id
Cell Phone: 0811283602

Anda mungkin juga menyukai