B. PENDAHULUAN
Teh putih merupakan teh yang dikembangkan di Indonesia sebagai minuman
fungsional seperti halnya teh hijau (Gramza, 2008). Teh putih di Indonesia sudah
mulai diproduksi oleh berbagai perkebunan teh, baik perkebunan teh rakyat, negara,
maupun swasta. PT. Bali Cahaya Amerta merupakan perusahaan di Bali yang
bergerak di bidang pangan pada khususnya di bidang perkebunan dan pengolahan
teh. Teh putih silver needle yang di produksi oleh PT. Bali Cahaya Amerta
merupakan produk unggulan yang dipromosikan sebagai minuman fungsional. Teh
putih berasal dari pucuk daun teh Camellia assamica yang masih sangat muda dan
masih menggulung, memiliki rambut-rambut sangat halus berwarna putih
keperakan atau silver, dan pada saat proses pemetikan dihindarkan dari sinar
matahari. Pemetikan pada pagi hari jam 5.00 – 9.00 untuk menjaga kelembaban dari
pucuk teh yang dipetik. (Dias et al., 2013).
Kandungan metabolit sekunder teh putih adalah kafein dan katekin yang
terdapat dalam daun teh yang berfungsi sebagai antioksidan (Somantri, 2012).
Katekin yang ada pada pucuk daun teh adalah katekin (C), epikatekin (EC),
epigalokatekin (EGC), epikatekin galat (ECG), epigalokatekin galat (EGCG).
Kandungan total katekin pada daun teh segar berkisar 13,5-31% dari seluruh berat
kering daun teh (Towaha dan Balittri, 2013).
Menurut Rohdiana (2008) faktor-faktor yang mempengaruhi proses
penyeduhan teh adalah suhu air, kondisi penyeduhan dan lama penyeduhan.
Semakin tinggi suhu air yang digunakan pada proses penyeduhan maka,
kemampuan air dalam mengekstrak kandungan kimia yang terdapat dalam teh akan
semakin tinggi. Lama penyeduhan mempengaruhi kadar bahan terlarut, intensitas
warna, dan aroma. Bertambahnya waktu penyeduhan maka kesempatan kontak
antara air penyeduh dengan teh semakin lama sehingga proses ekstraksi menjadi
lebih sempurna dan kandungan polifenol total semakin meningkat, karena polifenol
merupakan senyawa yang larut dalam air sampai batas tertentu.
2
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan adalah:
1. Bagaimanakah pengaruh suhu awal dan lama penyeduhan terhadap karakteristik
teh putih silver needle?