Anda di halaman 1dari 18

IDENTIFIKASI OBYEK PENGAWASAN KERJA

NAMA :
BIDANG : PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKANAN

1
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

A PESAWAT UAP / 1. Undang-undang uap tahun


KETEL UAP 1930
2. Peraturan uap tahun 1930
3. Kualifikasi dan syarat-
syarat operator pesawat
uap, Permenaker
01/men/1988
4. Kualifikasi juru las di
tempat kerja, Pernaker
02/men/1982

A.1 Perencanaan 1. Tersedianya gambar konstruksi 1. Peraturan Uap tahun 1930


dengan skala cukup dan dapat pasal 4 ayat 1
dibaca
2. Data ukuran bagian-bagian
tertulis dengan jelas
3. Gambar detail konstruksi
sambungan dapat terbaca dengan
jelas.
4. Mendapatkan pengesahan dari
pengawas keselamatan kerja.
A.2 Bahan 1. Memenuhi prosedur dan standar 1. Peraturan Uap tahun 1930
pasal 10 ayat 1
2. Memiliki sertifikasi bahan 2. Peraturan Uap tahun 1930
pasal 5 ayat 2

A.3 Pemasangan/perakitan 1. Penyambungan bahan plat harus 1. Permenaker No.


dilakukan oleh juru las bersertifikat Per.02/Men/1982 pasal 5

2. Penggolongan juru las : 2. Permenaker No.


(1) Juru las digolongkan atas: Per.02/Men/1982 pasal 6
a. Juru las kelas I (satu)
b. Juru las kelas II (dua)
c. Juru las kelas III (tiga)
(2) Juru las kelas 1 (satu) boleh
melakukan pekerjaan las yang
dilakukan oleh juru las
kelas II (dua). dan kelas III (tiga).
(3) Juru las kelas II (dua) boleh
melakukan pekerjaan las yang
dikerjakan oleh juru las
kelas III (tiga) tetapi dilarang
mengelas jenis pekerjaan yang
boleh dilakukan oleh

2
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

juru las kelas I (satu)


(4) Juru las kelas III (tiga) dilarang
melakukan pekerjaan las yang
boleh dilakukan oleh
juru las kelas 11 (dua) atau kelas I
(satu).
A.6 Pemeliharaan 1. Para pemakai dari peawat – 1. Peraturan Uap tahun 1930
pesawat uap harus pasal 39.
mengusahakan dalam keadaan
pemeliharaan baik.
2. Harus dioperasikan oleh orang
yang berpengetahuan dan
mempunyai pengertian yang
cukup tentang pengerjaannya

1. Pemeriksaan dalam dari ketel- 1. Peraturan Uap tahun


ketel uap kapal diadakan 1930 pasal 40.
sekurang-kurangnya sekali dalam
1 tahun dan ketel uap darat
sekurang-kurangnya sekali dalam
2 tahun.
A.7 Pengaman ketel uap Sekurang-kurangnya dua tingkap 1. Peraturan Uap tahun
pengaman, yang baik pembuatannya 1930 pasal 12
dan berukuran yang cukup,
dipasangkan pada ketel uapnya
sendiri atau pada kamar uapnya
ataupenuknya.”

A.8 Perijinan Akte ijin untuk pesawat uap yang 1. Peraturan Uap tahun 1930
mempunyai jumlah melebihi 0,2 pasal 6
sebagai hasil kalian dari jumlah luas
pemanasannya dalam M2 dengan
jumlah tekanan sebenarnya yang
tertinggi dalam Kg/cm2 kecuali bila
tekanan lebih besar dari 2 atmosfeer,
dengan persyaratan :
1. Pesawat uap harus memiliki
gambar perencanaan yanag sudah
disahkan
2. Pesawat uap harus papan 2. Peraturan Uap tahun 1930
informasi yang berisi : pasal 34
1. Nama Pemakai
2. Nama Pembuat

3
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

3. Tujuan pemakaian
4. Dimensi pesawat uap
5. Data bahan
6. Dimensi bangunan pengaman
7. Tekanan sebenarnya
8. Syarat-syarat istimewa yang
diperbolehkan yang dikaitkan
pada menjalankan pesawat
uapnya.
Akte ijin diberikan setelah dilakukan 3. Peraturan Uap tahun 1930
pengujian pasal 8

A.9 Pengujian Pesawat uap harus melalui pengujian 1. Peraturan Uap tahun 1930
pembuatan sebelum diijinkan untuk pasal 9
beroperasi.

Macam-macam pengujian 2. Peraturan Uap tahun 1930


pembuatan pesawat uap pasal 10 s/d 27

Pengujian setelah pengujian 3. Peraturan Uap tahun 1930


dilakukan dengan tekanan paling pasal 44
tinggi 3 kg/cm2 lebih dari tekanan
yang diperbolehkan

A.10 Pengoperasian Tersedianya sertifikasi kualifikasi Permenaker No.


kelas operator : Per.01/Men/1988 Bab IV
(1) Operator kelas I berwenang pasal 8
melayani:
a. Sebuah ketel uap dengan kapasitas
uap lebih besar dari 10 ton/jam.
b. Pesawat uap selain uap untuk
semua ukuran.
c. Mengawasi kegiatan operator
kelas II bila menurut ketentuan pada
peraturar ini
perlu didampingi operator kelas II.
(2) Operator kelas II berwenang
melayani:
a. Sebuah ketel uap dengan kapasitas
uap paling tinggi 10 ton/jam.
b. Pesawat uap selain ketel uap
untuk semua ukuran

4
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

B BEJANA TEKANAN 1. K3 Bejana tekanan dan


tanki timbun, Permenaker
No. 37 Tahun 2016

B.1 Perencanaan dan Bejana Tekanan sebagaimana 1. Permenaker No. 37 Tahun


syarat-syarat dimaksud pada ayat (1) mempunyai 2016, pasal 5 ayat 2
tekanan lebih dari 1 kg/cm2 (satu
kilogram per sentimeter persegi) dan
volume lebih dari 2,25 (dua koma
dua puluh lima) liter.

Syarat-syarat K3 perencanaan bejana Permenaker No. 37 Tahun


tekanan, meliputi : 2016, pasal 7 ayat 1
1. Pembuatan gambar
konstruksi/instalasi dan cara
kerjanya.
2. Perhitungan kekuatan konstruksi
3. Pemilihan dan penentuan bahan
pada bagian utama harus
memiliki tanda hasil pengujian
dan/atau sertifikat bahan yang
diterbitkan oleh lembaga yang
berwenang.
4. Menyediakan lembar data
keselamatan asetilen dan
aseton, khusus pembutan bejana
penyimpanan asetilen dan
aseton; dan
5. Pembuatan gambar konstruksi
alat perlindungan dan cara
kerjanya.

Pembuatan Bejana tekanan dan Permenaker No. 37 Tahun


tangki timbun meliputi : 2016, pasal 7 ayat 2

1. Pembuatan spesifikasi prosedur


pengelasan WPS dan pencatatan
prosedur kualifikasi PQR bila
dilaksanakan dengan pengelasan
2. Pembuatan harus sesuai gambar
rencana

5
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

3. Perencanaan jumlah bejana


tekanan dan yangki timbun yanga
akan dibuat
4. Penomoran seri pembuatan
5. Rencana zat pengisi

Pemasangan, perbaikan dan Permenaker No. 37 Tahun


modifikasi bejana tekanan dan 2016, pasal 7 ayat 3
tangki, meliputi :

1. pembuatan gambar rencana


pemasangan, perbaikan atau
modifikasi;
2. pembuatan rencana gambar
fondasi, landasan, rangka kaki;
3. pembuatan prosedur kerja aman
pemasangan, perbaikan dan
modifikasi;
4. pelaksanaan pemasangan,
perbaikan, dan modifikasi harus
sesuai dengan gambar rencana;
dan
5. pembuatan spesifikasi prosedur
pengelasan WPS (Welding
Procedure Spesification) dan
pencatatan prosedur kualifikasi
PQR (Procedure Qualification
Record) bila dilaksanakan dengan
pengelasan.

Setiap bejana tekanan diberikan Permenaker No. 37 Tahun


tanda pengenal meliputi : 2016, pasal 9 ayat 1

1. nama pemilik;
2. nama dan nomor urut pabrik
pembuat;
3. nama gas atau bahan yang
diisikan beserta simbol kimia;
4. berat kosong tanpa keran dan
tutup;
5. tekanan pengisian (Po) yang
diijinkan kg/cm2;

6
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

6. berat maksimum dari isinya untuk


bejana berisi gas yang dikempa
menjadi cair;
7. volume air untuk bejana berisi gas
yang dikempa;
8. nama bahan pengisi porous mass
khusus untuk bejana
penyimpanan gas yang berisi
larutan asetilen; dan
9. bulan dan tahun pengujian
hidrostatik pertama dan
berikutnya.

Pengurus dan/atau pengusaha yang Permenaker No. 37 Tahun


mempunyai bejana penyimpanan gas 2016, pasal 10 ayat 1
atau bejana transport harus
mempunyai daftar atau regrister
yang memuat :

1. nomor seri pabrik pembuat;


2. riwayat nomor urut, nama
pembuat, nama penjual, dan
nama pemilik bejana
penyimpanan gas;
3. nama gas yang diisikan;
4. volume air dalam liter; dan
5. tanggal, tekanan, dan hasil
pengujian hidrostatis

1. Bahan Bejana Tekanan yang Permenaker No. 37 Tahun


dibuat dari baja karbon harus 2016, pasal 12
mempunyai kuat tarik tidak
kurang 35 kg/mm2 (tiga puluh
lima kilogram per milimeter
persegi) dan tidak lebih dari 56
kg/mm2 (lima puluh enam
kilogram per mili meter persegi)
2. Dalam hal bahan Bejana Tekanan
mempunyai kuat tarik lebih dari
56 kg/mm2 (lima puluh enam
kilogram per mili meter persegi)
maka perkalian kuat tarik dengan
angka regang hingga putus harus
menghasilkan nilai paling sedikit

7
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

1200 (seribu dua ratus) kecuali


Bejana Tekanan tersebut tidak
mempunyai sambungan kuat tarik
paling tinggi 75 kg/mm2 (tujuh
puluh lima kilogram per mili
meter persegi).
3. Angka regang hingga putus untuk
baja karbon pada batang coba dp
5 (lima) paling sedikit tercantum
dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
4. Dalam hal tebal bahan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) kurang dari 8 mm (delapan
milimeter), angka regang hingga
putus boleh kurang dari
ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2).
5. Batang coba untuk percobaan
kekuatan tarik dari pelat bahan
bejana harus diambil dari bagian
memanjang.
6. Bejana Tekanan yang dibuat
selain bahan baja karbon harus
memiliki tanda hasil pengujian
atau sertifikat bahan dari lembaga
yang berwenang

1. Bejana penyimpanan gas yang Permenaker No. 37 Tahun


dipergunakan untuk asetilen 2016, pasal 13
terlarut dalam aseton harus
seluruhnya diisi dengan bahan
yang mengandung porous mass
yang merata.
2. Bahan porous mass tidak boleh
terbuat dari bahan yang apabila
bersenyawa dengan asetilen yang
dilarutkan dalam aseton merusak
bejana penyimpanan gas.
3. Bahan porous mass harus tidak
melesak atau mengecil dan tidak
menimbulkan kantong-kantong

8
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

karena sentuhan atau temperatur


sampai 50 0C (lima puluh derajat
celcius).
4. Bejana Tekanan yang tidak
mempunyai sambungan dan
dibuat dari baja leleh harus rata
dan bebas cacat.
5. Khusus Bejana Tekanan yang
diproses dan ditarik dari balok
baja/ingot yang panas tidak boleh
mempunyai rongga udara di
dalamnya atau membentuk
cembungan atau cekungan.
6. Bejana Tekanan tanpa sambungan
yang dalam pembuatannya
mengalami cacat dilarang
diperbaiki dengan cara
pengelasan.

1. Bejana penyimpanan gas, Permenaker No. 37 Tahun


campuran gas, dan/atau bejana 2016, pasal 14
transport harus dilengkapi dengan
katup penutup.
2. Bejana penyimpanan gas,
campuran gas, dan/atau bejana
transport yang dipasang secara
paralel dapat menggunakan satu
katup penutup.
3. Ulir penghubung pada bejana
penyimpanan gas, campuran gas,
dan/atau bejana transport
dengan pipa pengisi yang
dipergunakan untuk gas yang
mudah terbakar harus ke kiri
sedangkan untuk gas lainnya
harus mempunyai ulir kanan,
kecuali untuk bejana
penyimpanan gas asetilen dan
bejana penyimpanan gas untuk
bahan bakar gas harus
mempunyai ulir kanan.
4. Katup penutup untuk bejana
penyimpanan gas asetilen atau

9
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

amoniak harus seluruhnya dari


baja, sedangkan katup penutup
bejana penyimpanan gas gas
lainnya harus seluruhnya dari
logam yang berbahan dasar
tembaga atau logam lain selain
baja yang cukup baik.
5. Konstruksi mur paking dari batang
katup penutup harus mempunyai
pengaman apabila batang katup
diputar, kecuali apabila mur
paking dapat dibuka maka batang
katup tidak boleh terlepas dan gas
dalam bejana penyimpanan gas
tidak dapat keluar.
6. Katup penutup pada bejana
penyimpanan gas yang berisi
asetilen terlarut dalam aseton
harus aman agar tidak terjadi
kebocoran gas pada setiap
kedudukan katu

1. Katup penutup pada bejana Permenaker No. 37 Tahun


penyimpanan gas, campuran gas, 2016, pasal 15
dan/atau bejana transport harus
diberi pelindung katup yang aman
dan kuat.
2. Pelindung katup harus
memberikan ruang bebas antara
dinding bagian dalam dengan
bagian-bagian katup penutup
paling sedikit 3 mm (tiga
milimeter).
3. Pelindung katup diberi lubang
dengan garis tengah paling sedikit
6,5 mm (enam koma lima
milimeter) dan apabila diberi dua
lubang atau lebih maka garis
tengahnya paling sedikit 5 mm
(lima milimeter) serta tutup
pelindung harus selalu terpasang.
4. Lubang pengeluaran gas dari
katup penutup harus dilengkapi

10
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

dengan mur-mur penutup atau


sumbat penutup berulir.

1. Bejana Tekanan berisi gas atau Permenaker No. 37 Tahun


gas campuran yang dapat 2016, pasal 16
menimbulkan tekanan melebihi
dari yang diperbolehkan, harus
diberi tingkap pengaman atau alat
pengaman sejenis yang dapat
bekerja dengan baik.
2. Bejana Tekanan yang berisi gas
atau gas campuran yang dikempa
menjadi cair melarut atau
menjadi padat dan gas yang
dipanasi sampai melebihi 50 0C
(lima puluh derajat celcius),
termasuk juga bagian dari
pesawat pendingin yang dipanasi
harus diberi tingkap pengaman,
kecuali apabila telah terdapat
pelat pengaman.
3. Tingkap pengaman tersebut harus
bekerja apabila terjadi tekanan
lebih besar dari tekanan kerja
yang diperbolehkan.
4. Bejana Tekanan yang berisi gas
atau campuran dalam keadaan
cair terlarut atau padat akan
dipakai sesuai dengan tekanan
pengisian yang diperbolehkan
harus lebih rendah dari tekanan
desain.
5. Dalam hal sifat gas atau keadaan
lain yang bersifat khusus
menyebabkan tingkap pengaman
tidak dapat dipergunakan, maka
bejana yang bersangkutan harus
diberi pelat pengaman yang dapat
pecah apabila tekanan meningkat
sampai dengan 5/4 (lima per
empat) kali yang diperbolehkan.
6. Alat-alat pengaman yang
dihubungkan dengan pipa

11
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

pembuang yang tidak dapat


tertutup harus disalurkan
langsung dengan pipa pembuang
di atas atap bangunan.
7. Pipa pembuang sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) harus
lebih tinggi 1 m (satu meter) dari
atap dan ujungnya harus
dilengkungkan ke bawah.

1. Bejana Tekanan yang berisi gas Permenaker No. 37 Tahun


atau gas campuran yang 2016, pasal 17
dipadatkan menjadi gas cair yang
tidak dilengkapi dengan alat
pengaman sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1),
ayat (2), dan ayat (4) harus
dilengkapi dengan alat untuk
menentukan berat gas atau gas
campuran.
2. Bejana Tekanan yang berisi gas
dalam keadaan beku harus
dilengkapi dengan alat yang dapat
menunjukan berat gas dalam
kilogram dengan nilai tidak
melebihi hasil bagi volume Bejana
Tekanan dalam satuan liter
dengan nilai volume jenis (V)
Tabel yang tercantum dalam
Lampiran dan merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
3. Bagian bawah dari Bejana
Tekanan yang berisi gas yang
dipadatkan harus diberi alat
pembuang gas yang baik

4. Bejana penyimpanan gas dan Permenaker No. 37 Tahun


bejana transport harus diberi alat 2016, pasal 18
anti guling.
5. Alat anti guling sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak

12
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

boleh terhubung dengan tutup


pelindung.

1. Regulator penurun tekanan pada Permenaker No. 37 Tahun


bejana penyimpanan gas untuk 2016, pasal 19
zat asam atau oksigen harus
dipasang secara vertikal.
2. Regulator penurun tekanan
bejana penyimpanan gas untuk
zat air harus dipasang secara
vertikal sehingga pada waktu
regulator dibuka tidak terjadi
semburan gas.
3. Petunjuk tekanan dari regulator
penurun tekanan harus
terpasang, mudah dibaca, dan
terhindar dari benturan.
4. Untuk gas yang mudah
beroksidasi, pemakaian katup
penutup maupun regulator
penurun tekanan harus dibuat
aman dan kuat untuk
menghindari terjadinya kejutan
tekanan dalam regulator penurun
tekanan.
5. Semua alat perlengkapan
termasuk regulator penurun
tekanan dari bejana penyimpanan
gas untuk zat asam atau oksigen
dan gas lain yang mudah
beroksidasi dilarang
menggunakan gemuk dan bahan-
bahan pelumas yang mengandung
minyak dan paking yang mudah
terbakar.

1. Untuk bejana penyimpanan gas, Permenaker No. 37 Tahun


campuran gas, dan bejana 2016, pasal 20
transport berisi gas atau
campuran gas, yang dipadat
menjadi cair atau terlarut harus
sesuai dengan persyaratan
tercantum dalam Lampiran yang

13
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

merupakan bagian tidak


terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
2. Dalam hal terdapat gas atau
campuran yang tidak tercantum
dalam Tabel Lampiran yang
merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini, nilai dari P1, P0, V,
dan n ditetapkan oleh Menteri.
3. Tekanan P0 tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan Peraturan
Menteri ini berlaku untuk
temperatur 15 0C (lima belas
derajat celcius).
4. Dalam hal temperatur selain 15
0C (lima belas derajat celcius), P0
harus diperhitungkan setiap
perbedaan 1 0C (satu derajat
celcius) di atas atau di bawah
temperatur 15 0C (lima belas
derajat celcius), tekanan P harus
ditambah atau dikurangi dengan
0,4 kg/cm2 (nol koma empat
kilogram per sentimeter persegi)
untuk asetilen terlarut, 0,43
kg/cm2 (nol koma empat puluh
tiga kilogram per sentimeter
persegi) untuk gas minyak, dan
0,52 kg/cm2 (nol koma lima puluh
dua kilogram per sentimeter
persegi) untuk gas lainnya.
5. Bejana penyimpanan gas atau
bejana transport yang berisi
butan, isobutan, propan yang
dikempa menjadi padat dan
menjadi cair atau campuran,
berlaku ketentuan sebagai
berikut:
a. pengangkutan gas digolongkan
menurut tekanan
pemadatannya;

14
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

b. tidak boleh diisi selain dengan


gas butan, isobutan, dan
propan dengan tekanan lebih
dari 2/3 (dua per tiga) tekanan
P1 huruf a pada temperatur 50
0C (lima puluh derajat celcius);
dan
c. volume gas yang diisikan tidak
boleh melebihi 0,8 (nol koma
delapan) kali volume bejana.

1. Bejana penyimpanan gas harus Permenaker No. 37 Tahun


diberi warna sesuai kode warna 2016, pasal 21
RAL 840-HR.
2. Pemberian warna sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
diaplikasikan pada bagian bahu
bejana penyimpanan gas,
sedangkan pada bagian badan
bejana penyimpanan gas boleh
diberikan warna lain, namun tidak
boleh menggunakan warna yang
bisa menimbulkan kerancuan
dengan warna pada bagian bahu
bejana penyimpanan gas.
3. Warna bejana penyimpanan gas
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
4. Ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) tidak
berlaku pada tabung Alat
Pemadam Api Ringan (APAR).

1. Bejana Tekanan, kompresor yang Permenaker No. 37 Tahun


memadat gas ke dalam bejana 2016, pasal 22
dan pesawat pendingin harus
dilengkapi dengan petunjuk
tekanan yang dapat ditempatkan
pada kompresor atau mesin

15
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

pendingin selama masih


berhubungan secara langsung.
2. Petunjuk tekanan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit harus dapat menunjukan
1,5 (satu koma lima) kali tekanan
desain.
3. Petunjuk tekanan harus dipasang
pada tempat yang mudah dilihat.
4. Petunjuk tekanan harus diberi
tanda strip merah pada tekanan
kerja tertinggi yang
diperbolehkan.
5. Petunjuk tekanan harus
dilengkapi dengan sebuah keran
cabang tiga yang mempunyai
flensa dengan garis tengah 40 mm
(empat puluh milimeter) dan
tebal 5 mm (lima milimeter).

B.2 Pengisian (1) Pengisian Bejana Tekanan dan Permenaker No. 37 Tahun
Tangki Timbun harus dilakukan 2016, pasal 29
tahapan sebagai berikut:

a. pembersihan dan pengecekan;

b. pengeringan; dan

c. pengisian.

(2) Khusus pengisian bejana


penyimpanan gas dan bejana
transport untuk gas yang dikempa
menjadi cair, selain melalui tahapan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
juga dilakukan:

a. penimbangan; dan

b. pengisian ulang.

(3) Penimbangan sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) huruf a harus
dilakukan timbangan kontrol.

(4) Timbangan kontrol sebagaimana


dimaksud pada ayat (3) harus

16
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

diperiksa oleh Pengurus paling sedikit


1 (satu) bulan sekali.

B.3 Pengangkutan (1) Bejana Tekanan dilarang diangkat Permenaker No. 37 Tahun
dengan menggunakan magnet 2016, pasal 49
pengangkat sling yang membelit
pada Bejana Tekanan.

(2) Alat angkut Bejana Tekanan harus


dilengkapi dengan peralatan yang
dapat mencegah timbulnya gerakan
atau geseran yang membahayakan.

(3) Pengangkutan Bejana Tekanan


tidak boleh melebihi ukuran dan
kapasitas kendaraan serta harus
dilindungi dari panas mataha

B.4 Pemasangan dan Bejana Tekanan dan Tangki Timbun Permenaker No. 37 Tahun
perbaikan yang dipasang pada alat transportasi 2016, pasal 52
harus mempunyai konstruksi yang
kuat dan aman.

B.5 Personil (1) Pengangkutan Bejana Tekanan Permenaker No. 37 Tahun


dan Tangki Timbun dilakukan oleh 2016, pasal 59
operator K3.

(2) Pemasangan, pemeliharaan,


perbaikan, modifikasi dan pengisian
Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
dilakukan oleh teknisi K3 bidang
Bejana Tekanan dan Tangki Timbun.

(3) Pekerjaan pengelasan pada


pembuatan, pemasangan,
pemeliharaan, perbaikan atau
modifikasi Bejana Tekanan dan
Tangki Timbun dilakukan oleh juru
las.

(4) Operator K3 sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), teknisi K3
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan juru las sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) harus memiliki
kompetensi dan kewenangan sesuai

17
NO OBYEK PENGAWASAN ISI KETENTUAN DASAR HUKUM

dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan.

B.6 Pemeriksaan dan (1) Setiap kegiatan perencanaan, Permenaker No. 37 Tahun
pengujian pembuatan, pemasangan, pengisian, 2016, pasal 68
pengangkutan, pemakaian,
pemeliharaan, perbaikan, modifikasi,
dan penyimpanan Bejana Tekanan
dan Tangki Timbun harus dilakukan
pemeriksaan dan/atau pengujian.

(2) Pemeriksaan dan/atau pengujian


sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (2).

Pemeriksaan dan/atau pengujian Permenaker No. 37 Tahun


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2016, pasal 70
68, meliputi:
a. pertama;
b. berkala;
c. khusus; dan
d. ulang.

18

Anda mungkin juga menyukai